Luka

Loly mengantarkan Jesslyn ke sebuah apartemen yang lumayan elit di sana, sudah terbiasa jika Loly akan datang dan berkunjung ke apartemen nya. Namun kali ini, Loly bilang akan kedatangan kakak nya yang baru pulang dari luar negeri. Karena itu lah dia tidak mampir atau pun menemani Jesslyn.

Setelah melihat kepergian Loly, Jesslyn segera berlari kecil ke tempat parkiran khusus, dia mengambil kunci mobil nya pada satpam yang sudah tahu siapa dia sebenarnya.

Hingga akhirnya, mobil sport berwarna biru gelap itu meluncur dengan bebas di tengah-tengah padat nya jalan. Jesslyn diam dengan ekspresi yang sangat tidak baik nya, dia merasa seluruh tubuhnya sakit dan pegal.

Hingga akhirnya, mobil tersebut berhenti di sebuah mansion besar yang begitu mewah dan luar biasa. Para pelayan dan penjaga langsung menundukkan tubuhnya penuh hormat, mereka melihat sosok Jesslyn yang begitu jauh berbeda dengan asli nya.

"Nona..." Sapa mereka dengan menerima kunci mobil nya.

"Apakah Liam sudah pulang?" Tanya Jesslyn.

"Tuan sudah pulang sejak sore tadi namun tak lama keluar lagi dan masih belum pulang sampai sekarang." Balas salah satu dari mereka dengan menunduk.

"Baik, aku akan mandi dan bersiap. Tolong bawakan seseorang untuk memijat ku..." Ucap Jesslyn dengan ekspresi lelah nya.

"Baik nona." Patuh mereka.

Setelah itu, Jesslyn segera naik ke lantai atas. Dia memasuki kamarnya yang begitu mewah dan besar, tidak mau membuang waktu lagi Jesslyn segera pergi ke kamar mandi untuk menghilangkan sedikit rasa lelah nya.

"Nona Jes sangat kasihan, sepulang bekerja dia akan terlihat lelah dan ada beberapa luka juga di tubuhnya. Padahal, seharusnya dia hidup dengan mewah dan bersenang-senang seperti wanita bangsawan pada umumnya namun....." Ucap para pelayan yang terlihat begitu mengkhawatirkan Jesslyn.

"Sudahlah, nona Jes sendiri tidak mempermasalahkan hal ini. Meskipun sebenarnya dia juga lelah namun, demi tuan dia rela melakukan semua nya."

"Semoga nona bisa mendapatkan kebahagiaan nya..."

"Ya, meskipun dia dulu sangat jahat, egois dan keras kepala namun hampir setahun belakangan ini dia terlihat lebih lembut dan tidak pernah lagi memperlakukan orang rendahan seperti kita dengan buruk."

"Benar, bahkan nona Jes juga selalu mengucapkan kata maaf dan tolong saat melakukan kesalahan atau pun menginginkan sesuatu."

Jesslyn Theresa putri, dia adalah putri semata wayangnya dari keluarga putra. Jesslyn sangat manja, keras kepala, semena-mena dan buruk tingkahnya. Jesslyn sudah jatuh cinta pada William Marvendio Tire atau yang sekarang sudah menjadi suami nya, Jesslyn terus memaksa ayah nya untuk bisa menikahkan nya dengan lebih Liam namun sang ayah terus menolak dan mengatakan bahwa Liam tidak menyukai nya sejak dulu.

Karena keras kepala dan tidak mau keinginan nya di tolak, Jesslyn memilih untuk meminum racun hingga akhirnya sang ayah mau tidak mau menuruti nya dan memohon pada Liam untuk menikahi putri nya yang sedang terbaring di rumah sakit saat itu.

Akhirnya, sosok laki-laki tampan dan sangat berpengaruh di negara tersebut mau menyetujui nya asalkan dia tidak ikut campur lagi dalam urusan rumah tangganya nanti.

Mendengar itu, Jesslyn sangat senang karena keinginan nya tercapai. Dia begitu angkuh dan sombong namun setelah menikah, dia justru bukannya merasa senang justru malah mendapatkan banyak sekali cacian dan makian dari Liam.

Karena pertama kalinya di perlakukan seperti itu, Jesslyn langsung demam dan berharap bahwa Liam akan berubah dan mulai menerimanya. Namun, hal tersebut justru berlangsung sampai sekarang. Bahkan, Liam menyuruh nya untuk bekerja dengan penampilan yang buruk rupa.

Lagi dan lagi, Jesslyn seperti kerbau yang di cocok hidungnya, dia selalu menurut dengan apa yang di katakan oleh Liam meskipun itu selalu menyakiti diri dan hati nya. Asalkan Liam senang, maka Jesslyn akan dengan senang hati menerima nya.

Liam tahu bahkan sangat tahu bagaimana Jesslyn di perlakukan di kantornya, namun dia tetap tutup telinga dan mata nya mengenai Jesslyn. Dulu, saat awal-awal bekerja, Jesslyn selalu mengadu dan menceritakan semua yang terjadi padanya namun setelah hampir setahun ini Jesslyn tidak lagi berkeluh kesah mengenai dirinya, bahkan saat dia drop juga Jesslyn tidak mengatakan nya pada Liam.

Bahkan, dulu pernah Jesslyn jatuh dari tangga karena keisengan rekan kerjanya yang sangat tidak menyukai nya itu, posisi saat itu sedang ada Liam di sana, namun Liam tidak peduli bahkan tidak menghiraukan kepala Jesslyn yang terluka dan mengeluarkan darah segarnya.

Apakah Jesslyn bodoh? tidak, semua orang pasti akan melakukan hal yang sama agar orang yang di sukai nya senang.

Tok tok tok tok tok

"Nona?"

"Masuk."

Seorang pelayan masuk dengan membawa minyak urut nya, dia melihat Jesslyn yang terbaring di atas ranjang dengan memakai baju tidurnya yang pendek hingga memperlihatkan paha dan pundak nya yang terlihat beberapa memar di sana.

"Nona, apakah ini ulah rekan kerja anda lagi?" Tanya nya dengan sedikit bergetar, jumlah luka memar tersebut tidak hanya satu melainkan banyak.

Bahkan, ada juga yang sudah mulai menghilang dan itu berarti luka tersebut sudah lama di dapatkan nya.

"Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa." Balas nya dengan bangkit dari duduknya dan mengambil obat yang di berikan oleh pelayan tersebut.

Setelah itu, Jesslyn kembali menelungkup di atas ranjang untuk segera di pijat. Seluruh tubuhnya terasa sakit, bahkan saat pelayan itu memijat nya Jesslyn terus meringis.

Sang pelayan tak kuasa untuk tidak menangis, meskipun awalnya dia sempat tidak menyukai kehadiran nya namun semakin hari Jesslyn selalu menunjukkan perubahan dirinya, Jesslyn semakin baik dan lembut. Bahkan mereka juga tidak pernah lagi melihat Jesslyn mengamuk atau pun mengadu pada Liam mengenai hari-hari nya, justru mereka sering melihat Jesslyn yang menangis diam-diam di kamar mandi atau pun di dalam kamarnya.

"Nona, sebaiknya kita pergi ke rumah sakit saja. Bibi takut kondisi nona akan jauh lebih buruk dari ini...." Cemas nya.

"Tidak usah bi, pekerjaan aku sangat banyak. Jika tidak selesai, mereka akan kembali mengadu pada Liam bahwa aku tidak bisa bekerja dengan baik." Balas Jesslyn dengan mata yang terpejam.

"Tapi nona..."

"Aku sudah ngantuk, jika aku tidur bibi keluar saja...." Balas Jesslyn dengan pelan.

"Baik nona." Patuh nya yang terus memijat punggung Jesslyn dengan penuh kehati-hatian agar tidak melukai nya.

Setelah mendengar suara dengkuran halus dari Jesslyn, pelayan tersebut segera keluar setelah menyelimuti tubuh Jesslyn.

Saat berada di lantai bawah, pelayan tersebut melihat Liam yang baru datang dengan ekspresi mengerikan nya.

"Tuan..." Sapa nya dengan menundukkan kepalanya dan tidak berani untuk menatap nya.

"...."

"Tuan, nona Jesslyn baru saja tidur. Di tubuhnya banyak sekali luka memar, sepertinya nona benar-benar terluka parah...." Ucap pelayan tersebut pada Liam yang memberhentikan langkah kaki nya.

"Lalu? apa urusannya dengan ku?" Tanya Liam datar.

"Maafkan saya tuan, saya hanya mengatakan nya saja..." Takut pelayan tersebut dengan menelan ludahnya bulat-bulat.

"Jika ada sesuatu tentang nya jangan pernah mengatakan nya padaku!! aku tidak peduli! bahkan, dia mati pun aku tidak akan peduli!" Datar Liam yang tidak sadar bahwa di lantai atas ada Jesslyn yang hendak mengambil air minum.

Terpopuler

Comments

dita18

dita18

Liam jgn sampai kamu menyesal sdh menyia2kan org yg mencintai mu

2023-02-13

0

Keysha Zahra

Keysha Zahra

sedih banget

2022-09-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!