Mafia Cantik Terjerat Cinta Klasik

Mafia Cantik Terjerat Cinta Klasik

001. Hadiah = Selingkuh

Seorang wanita dengan gaun terusan yang pendek berwarna merah muda. Dengan pola bunga yang menghiasi serta rambut digerai dan dijepit sebuah pita merah. Sepasang mata berwarna kecoklatan itu terus menatap pantulan dirinya dari kaca jendela.

“Ini indah?” Wanita cantik itu bertanya pada beberapa orang pria yang sedang bersantai-santai di halaman rumahnya.

“Ya, sangat indah!” seru mereka bersamaan.

Wanita yang sedang kasmaran bernama Sima. Akhir-akhir ini cintanya terus berkembang pada seorang pria yang bernama Adrian. Hari ini pun, ia berdandan cantik tipe imut khusus untuknya.

“Apa kamu mau pacaran terus?” tanya salah seorang pria yang nampak lebih akrab dengan Sima.

Sima dengan tersenyum berkata, “Tidak. Aku sepertinya akan menikah dengannya. Kemarin dia bilang padaku ingin memberiku sesuatu yang spesial.”

Rambut hitam panjang bergelombang itu terlihat berkilau saat terik matahari menyorotnya. Penampilan Sima yang memukau membuat para pria di sana menatapnya lebih lama.

Sima berharap bahwa pacarnya itu akan segera melamar. Dan kini, hari yang ia tunggu, menunggu hadiah spesial tersebut.

Berjalan pergi dari rumahnya yang besar. Tanpa berpamitan pun, mereka semua juga tahu ke mana Sima pergi. Beberapa langkah, ia telah sampai ke pinggir jalan dan berhenti tepat di depan sebuah kafe "Dadi Muncul".

Setelah masuk dengan tas selempang yang tersembunyi, Sima menoleh pada Adrian. Raut wajah Sima semula terang benderang menjadi suram menyeramkan. Melihat Adrian tengah bersama seorang wanita lain.

Hebatnya, mereka terang-terangan di tempat janjian Sima dengannya. Mereka duduk saling berhadapan satu sama lain sambil bermesraan ria. Berpegangan tangan layaknya orang pacaran.

“Adrian!” panggil Sima. Menatap tajam, seraya ia mengeratkan genggaman pada tali tas selempangnya.

“Ah, Sima? Ini ...”

Adrian tak mampu berkata apa-apa. Kemudian wanita yang bersamanya itu pun menoleh dan menatap sinis ke arah Sima.

“Siapa dia? Kamu nggak kenal, 'kan Adrian?” katanya sambil berdiri.

“Eh, ini. Tidak. Tentu saja tidak! Dia bukanlah siapa-siapa!” cetus Adrian yang menusuk hati.

Dengan jelas ia bilang bahwa Sima bukanlah siapa-siapanya. Padahal Adrian adalah pacar Sima. Lantas kenapa berpura-pura begitu? Sudah begitu selingkuh tepat di depan mata.

Sima mulai sadar bahwa selama ini semua cinta itu hanyalah omong kosong belaka. Tak semua bisa dipercaya meskipun sudah berpacaran selama bertahun-tahun.

Pengkhianatan ini takkan Sima lupakan. Ia saat ini hanya diam menahan amarah dengan mengepalkan tangan kirinya sekuat tenaga.

Berjalan cepat menuju ke arah mereka lalu bertanya apa penjelasan yang pasti dari si pacar.

“Hadiah spesial yang kau maksud itu, ini ya?” pikir Sima dengan raut wajah marah namun tutur katanya masihlah sangat lembut.

Mendengar bahwa ada sesuatu di antara Sima dan Adrian, wanita tak tahu diri itu kemudian menarik lengan Adrian dan membuatnya semakin panas.

“Sepertinya kau dijadikan pelampiasan. Eh, bukan. Lebih tepatnya kau yang merebut tunangan orang lain, ya? Dasar tak tahu diri!”

“Lisa! Apa yang kamu bicara—”

“Eits, jangan bilang apa-apa. Kau ini tunanganku. Mana mungkin kubiarkan dia merebut dirimu,” sindir si wanita, Lisa menutup mulut Adrian.

Perbincangan di antara mereka menjadi semakin besar. Amarah Sima semakin tak bisa diredam. Namun harus ia tahan selama mungkin, karena sekarang mereka jadi pusat perhatian.

Padahal Sima yang menjadi korban di sini. Menjadikan diri Sima sebagai selingkuhan? Ternyata Adrian sudah punya tunangan, tapi Sima tak pernah tahu ini karena yang ia tahu Adrian selama ini melajang lalu berpacaran dengannya.

Tak hanya para pelanggan di sana, bahkan para pelayan di sana mulai memperhatikan. Salah seorang tengah memanggil manajer kafe.

“Oh, ya. Benar. Maafkan aku Sima, kita tidak ada hubungan lagi. Lagipula apa selama kita pernah berpacaran dengan benar? Aku juga sudah dijodohkan, dan dia, Lisa adalah tunanganku.”

Adrian menjaga muka di depan umum, mengakui hubungan di antara mereka berdua dan melepas kepergian Sima. Adrian kemudian merangkul pinggul wanita itu.

“Apa, ah, begitu? Aku tidak menyangka. Kau menipuku selama ini, Adrian,” ucap Sima, kerutan di dahinya nampak.

“Aku tidak menipu. Barusan kita putus hubungan, bukan?”

Gbrak! Sima menggebrak meja dengan keras, membuat semua orang terkejut lantas melirik ke Sima seorang. Beberapa dari mereka pun mulai mem-video pertengkaran itu.

“Adrian, kamu ini!” pekik Sima, hendak melayangkan tangan namun ditepis olehnya.

Kemudian Lisa menumpahkan jus tepat di kepala Sima. Rambut, wajah, dan gaun yang cantik pun menjadi basah. Cukup sudah, kekesalan Sima membuat kepalan tinju ingin melayang ke wajah mereka.

“Tidak, jangan. Jangan marah di sini atau aku akan menyesal di kemudian hari.” Sima membantin berpikir panjang, berharap takkan ada perkelahian yang sia-sia di sini.

Sima sudah dicap jelek oleh mereka. Bahkan dipikir sudah merebut tunangan orang lain. Semua perilaku Adrian terhadapnya akan ia ingat-ingat mulai saat ini.

“Kalian telah membuat keributan di tempat ini. Jadi, akan lebih baik kalian semua keluar dan menyelesaikan masalah baik-baik,” tutur si pemilik kafe yang barusan menghampiri mereka.

Tanpa disuruh pun, Sima pasti akan keluar. Rasa malu yang ditanggungnya juga tidak bisa ditunjukkan oleh publik, seakan-akan pelakor di sini itu Sima.

Brak!

Langkah Sima yang cepat, membanting pintu kafe dengan keras seraya ia berdecak kesal. Raut wajahnya menjadi tak karuan. Ia kemudian bersembunyi di gang sempit. Dimana semua orang tak ada yang kemari.

Kesunyian melihat lalu lalang di pagi hari, berharap masalah akan hilang keesokan harinya.

Tampak seorang pria tanpa rambut, berpakaian formal dengan setelan jas hitam datang menghampiri Sima dari arah lain.

Sembari menawarkan sebatang rokok ia berkata, “Bos, kami siap menerima perintah sekarang.”

Sima mengambil sebatang itu lalu menyumutnya sendiri. Seraya bersandar ia merasa santai sedikit dengan satu isapan.

“Beri dia pelajaran!” kata Sima dengan suara yang sedikit berbeda. Seraya menyerahkan tas selempang itu padanya.

Tak seperti sebelumnya, ia harus berperilaku imut dengan suara rendah. Hari ini Sima menunjukkan wajah aslinya yang tidak diketahui banyak orang.

Tegas dan berwibawa. Ialah Bos Mafia, organisasi yang bekerja di balik bayangan. Penguasa di balik layar, Blok D. Sima Papuana.

“Kami akan melakukannya, Bos!”

Pria botak memberi salam pada bosnya yang telah pergi dan membuang puntung itu. Aura yang dikeluarkan Sima jelas-jelas berbeda dari sebelumnya.

Namun, setelah beberapa langkah perginya. Sima berhenti lantas menoleh ke arah pria itu lagi dan berkata dengan senyum yang tersungging, “Tidak, jangan beri dia pelajaran. Untuk hari ini cukup beri dia surat cinta dariku.”

Sesaat pria botak itu merasa terkesima. Berpikir bahwa menerima perintah tuk memberikan surat cinta adalah salah satu metode penyiksaan terbaru.

Sima pun melangkah pergi dan melepas pita yang menganggu. Rambut yang digerai tanpa aksesoris terasa lebih bebas dari sebelumnya. Meski sudah ditindas, bukan berarti Sima akan diam saja. Lihat saja nanti!

Terpopuler

Comments

Yuli Billy

Yuli Billy

lanjut thor

2023-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 001. Hadiah = Selingkuh
2 002. Surat Cinta = Penistaan Manis
3 003. Pertemuan Kedua = Saling Melindungi
4 004. Ajakan = Curiga
5 005. [Duka] Bertengkar = Upaya Pendekatan?
6 006. Kecaman = Pengakuan Palsu
7 007. Perasaan = Luka
8 008. Perhatian = Disucikan
9 009. Hak Tinggi dan Sandal Jepit
10 010. Tuduhan = Ancaman
11 011. Khawatir = Perasaan yang Membelenggu
12 012. Polos = Waspada
13 013. Kencan Buta Dengan Ketua Faksi Pertama?
14 014. Dewasa = Beringas
15 015. Kencan = Tinju Melayang
16 016. Di Manakah Dendi?
17 017. Hilang = Tersembunyi
18 018. Kencan = Bermain
19 019. Diculik = Hajar Balik
20 020. Ketua Palsu = Sedarah
21 021. Sima = Misa
22 022. Mimpi = Berharap Untuk Jadi Nyata
23 023. Simpati yang Berlebihan
24 024. Cinta = Di Luar Logika
25 025. Mengintai = Terlupakan
26 026. First Kiss Kepolosan
27 027. Eriana = Teman Kecil Dendi
28 028. Bersaing Sehat
29 029. Kerja Sama Dalam Bayangan
30 030. Tamu = Penyergapan
31 031. Yang Tidak Baik = Candu
32 032. Pengkhianatan dan Kemalangan
33 033. Indra Aji = Orang yang Malang
34 034. Muncul Wanita Penggoda!
35 035. Kesempatan Dalam Kegelapan
36 036. Degup Jantung
37 037. Pengakuan Tentang Seri = Bantuan
38 038. Dalang = Hacker
39 039. Aksi Heroik = Tendangan Super Si Bos
40 040. Cinta, Cinta, Semuanya Demi Cinta!
41 041. Anak Perempuan = Takdir
42 042. Penderitaan
43 043. Hacker = Han
44 044. Masa Kebahagiaan
45 045. Pikirkan Tentang Perasaan = Nyata atau Tidak?
46 046. Peringatan = Kewaspadaan
47 047. Bersenang-senang = Keberkahan
48 048. Sang Ahli Peretas Beraksi Layaknya Cahaya
49 049. Ketahuan = Salah Paham
50 050. Kecelakaan Maut
51 051. Ingatan Kelam = Kesalahan
52 052. Keluarga = Musuh
53 053. Ketidakberuntungan Berturut-turut
54 054. Cinta itu apa?
55 055. Bermalam di Hotel
56 056. Tangan Berlumur Darah
57 057. Yang Terjadi Dua Kali
58 058. Firasat
59 059. Kedok yang Terbongkar
60 060. Dua Jiwa Seakan Bersatu, Pasangan Tipu Daya
Episodes

Updated 60 Episodes

1
001. Hadiah = Selingkuh
2
002. Surat Cinta = Penistaan Manis
3
003. Pertemuan Kedua = Saling Melindungi
4
004. Ajakan = Curiga
5
005. [Duka] Bertengkar = Upaya Pendekatan?
6
006. Kecaman = Pengakuan Palsu
7
007. Perasaan = Luka
8
008. Perhatian = Disucikan
9
009. Hak Tinggi dan Sandal Jepit
10
010. Tuduhan = Ancaman
11
011. Khawatir = Perasaan yang Membelenggu
12
012. Polos = Waspada
13
013. Kencan Buta Dengan Ketua Faksi Pertama?
14
014. Dewasa = Beringas
15
015. Kencan = Tinju Melayang
16
016. Di Manakah Dendi?
17
017. Hilang = Tersembunyi
18
018. Kencan = Bermain
19
019. Diculik = Hajar Balik
20
020. Ketua Palsu = Sedarah
21
021. Sima = Misa
22
022. Mimpi = Berharap Untuk Jadi Nyata
23
023. Simpati yang Berlebihan
24
024. Cinta = Di Luar Logika
25
025. Mengintai = Terlupakan
26
026. First Kiss Kepolosan
27
027. Eriana = Teman Kecil Dendi
28
028. Bersaing Sehat
29
029. Kerja Sama Dalam Bayangan
30
030. Tamu = Penyergapan
31
031. Yang Tidak Baik = Candu
32
032. Pengkhianatan dan Kemalangan
33
033. Indra Aji = Orang yang Malang
34
034. Muncul Wanita Penggoda!
35
035. Kesempatan Dalam Kegelapan
36
036. Degup Jantung
37
037. Pengakuan Tentang Seri = Bantuan
38
038. Dalang = Hacker
39
039. Aksi Heroik = Tendangan Super Si Bos
40
040. Cinta, Cinta, Semuanya Demi Cinta!
41
041. Anak Perempuan = Takdir
42
042. Penderitaan
43
043. Hacker = Han
44
044. Masa Kebahagiaan
45
045. Pikirkan Tentang Perasaan = Nyata atau Tidak?
46
046. Peringatan = Kewaspadaan
47
047. Bersenang-senang = Keberkahan
48
048. Sang Ahli Peretas Beraksi Layaknya Cahaya
49
049. Ketahuan = Salah Paham
50
050. Kecelakaan Maut
51
051. Ingatan Kelam = Kesalahan
52
052. Keluarga = Musuh
53
053. Ketidakberuntungan Berturut-turut
54
054. Cinta itu apa?
55
055. Bermalam di Hotel
56
056. Tangan Berlumur Darah
57
057. Yang Terjadi Dua Kali
58
058. Firasat
59
059. Kedok yang Terbongkar
60
060. Dua Jiwa Seakan Bersatu, Pasangan Tipu Daya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!