You Are The Reason

You Are The Reason

Bab 1. Awal mula

Elvan Aksa Abiputra, usianya baru saja genap dua puluh dua tahun bulan Februari yang lalu. Laki-laki tampan berperawakan tinggi tegap, pemilik alis mata tebal dan senyum yang menawan itu tengah memarkirkan motor besarnya persis di depan pintu gerbang sebuah rumah besar bercat warna abu-abu.

Rambut hitam tebal bergelombang miliknya yang panjangnya hingga menyentuh bahu, terlepas dari ikatannya ketika El membuka helm full face yang dikenakannya. Sejenak ia merapikan rambutnya, menyisir dengan jari tangannya lalu membiarkannya terurai begitu saja tanpa mengikatnya kembali.

Setelah itu El turun dari motornya dan bergegas berjalan menuju pintu gerbang rumah yang sepertinya terkunci dari dalam. Terlihat dari gembok besar yang terpasang di sana.

“Ish, beneran dikunci. Mana gak ada orang lagi,” gumamnya seraya memeriksa gembok besar di tangannya, lalu menatap ke arah rumah besar di depannya.

Halaman rumah yang luas itu terlihat lengang, tidak tampak mobil-mobil dan kendaraan lainnya yang biasanya berjajar di dalam sana. El celingukan mencari-cari sosok mang Supri, sekuriti rumah yang biasanya berjaga di pos depan. Dilihatnya lampu di pos itu menyala terang dan daun pintunya terbuka lebar.

“Jangan-jangan ketiduran lagi,” ucapnya seraya melirik arloji di pergelangan tangannya yang menunjukkan angka 8. Masih terbilang sore dan belum terlalu malam untuk waktu di kota pada jam-jam seperti sekarang ini.

Tuk tuk ...

El melempar kaca jendela pos sekuriti yang terletak di samping pagar rumah dengan batu kerikil yang diambilnya dari tepi jalan.

Tidak lama kemudian muncul mang Supri dari dalam pos, berjalan keluar dan berhenti tepat di samping kaca jendela. Sejenak matanya memicing menatap pada batu kerikil di bawah kakinya seraya menggaruk rambut kepalanya, tak lama terdengar tarikan napasnya.

Sejurus kemudian kakinya bergerak menyapu keluar batu di dekatnya itu sambil setengah menggerutu, “Kalau nyetir mobil pada ngebut ya begini jadinya, batunya pada terbang sampai ke mari.”

El yang mendengar ucapan mang Supri hanya bisa tersenyum masam saat lemparan batunya dikira batu yang mental terkena ban mobil yang melintas kencang dari arah jalan raya di depan rumah.

“Hoam, Earghh!” Kedua tangan mang Supri kini terentang ke atas dengan mulut menguap lebar, hingga topi yang dikenakannya miring dan nyaris jatuh ke lantai.

“Eh! Ketiduran beneran nih orang!” El yang sedari tadi memperhatikan, menatap gemas pada mang Supri yang kini tengah mengucek matanya dan berkali-kali terlihat menguap lebar.

“Mang Supri, Mang!” panggil El kemudian, namun yang dipanggil sepertinya belum menyadari kehadiran El di sana. El kembali melempar batu kerikil di tangannya dan kali ini tepat mengenai bahu mang Supri.

“Aduh!” seru mang Supri seraya memegang bahunya, lemparan itu tidak keras namun cukup membuat lelaki paruh baya itu terkejut dan langsung menolehkan kepala serta memasang sikap waspada.

Ia melangkah keluar dengan hati-hati, memindai sekelilingnya siap sedia dengan tongkat di tangannya. Seketika wajahnya menunduk saat matanya menangkap siluet tubuh seseorang yang berada di depan pagar rumah tuannya.

“Ish, mang Supri!” seru El lagi, kali ini nada suaranya terdengar lebih keras dari pada sebelumnya.

“Astaga!” Mang Supri tersentak lalu mengangkat wajah cepat, melihat pada El yang melambaikan tangan memanggil namanya. “Tuan muda El?” ucapnya masih setengah tak percaya dengan sosok pria yang berdiri di depannya itu, meski suaranya terdengar akrab di telinganya.

“Iya, Mang. Ini El, dari tadi dipanggilin juga. udah cepetan bukain pintunya,” pinta El pada mang Supri yang berjalan tergopoh-gopoh sambil membetulkan letak topi di kepalanya.

“Ya, sebentar Tuan. Mang buka pagarnya, maaf Mang ketiduran barusan gak tahu kalau Tuan muda yang datang kemari.”

Seketika rasa kantuk di wajah mang Supri langsung menghilang. Dengan cepat ia mengambil kunci pagar yang tergantung di tali celana panjangnya, membuka pintu pagar dan menggesernya ke kiri membiarkan El masuk ke dalam. “Silah kan masuk Tuan.”

“Terima kasih, Mang.” El tersenyum ramah, sembari menepuk pelan bahu mang Supri setelah sebelumnya membuang kerikil dari tangannya ke luar pagar.

“Sama-sama Tuan,” balas mang Supri sambil menatap El penuh selidik, yang tengah mengusapkan telapak tangannya di celana jeans yang dipakainya.

“Cuma batu mental di jalan, dari pada masuk ke dalam bikin kotor rumah papa. Jadi Aku pungutin tadi,” ucap El sambil meringis.

“Oh, Mang kira tadi ada yang sengaja lempar batu ke dalam.” Mang Supri mengusap bahunya perlahan, dan El lagi-lagi hanya meringis mendengarnya.

“Lah, motornya kenapa gak sekalian dibawa masuk, Tuan?” tanya mang Supri saat hendak menutup pagar rumah kembali.

“Gak usah, Mang. Biar di luar saja, Aku cuman mampir sebentar kok. Ngomong-ngomong papa ada gak di rumah?” tanya El memastikan keberadaan papanya karena sedari tadi tidak melihat mobilnya berada di halaman rumah.

“Papa Tuan, eh maaf ... Tuan besar ada di dalam rumah bersama nyonya tadi. Mobil tuan besar sudah masuk di dalam garasi,” jawab mang Supri seperti mengerti arah pandangan mata tuan mudanya. “Apa perlu Mang yang bicara sama tuan besar, kalau ada Tuan muda datang?” Mang Supri menawarkan bantuan, ia tahu benar bagaimana ketegangan hubungan antara ayah dan anak itu saat ini.

El menggeleng cepat, “Tidak perlu, Mang. Biar Aku sendiri yang datang menemui papa,” jawab El.

El berdiri sesaat lamanya dengan tangan memegang erat amplop besar berwarna coklat, menatap bangunan megah rumah berlantai tiga di hadapannya itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sudah hampir dua bulan ia pergi dari rumah ini, meninggalkan semua kemudahan dan segala fasilitas hidup yang didapatnya selama ini. Memilih untuk hidup sederhana bersama seorang wanita muda yang bernama Kiara Larasati yang telah dinikahinya dan sudah sah menjadi istrinya sejak tiga bulan yang lalu.

Dengan langkah mantap El berjalan menuju rumah utama, diiringi tatapan iba mang Supri yang terus mengikuti langkahnya hingga menghilang di balik pintu.

“Semoga saja tidak terjadi keributan seperti yang sudah-sudah. Kasihan tuan muda El, selalu saja jadi bahan amukan tuan besar setiap kali pulang ke rumah ini.” Mang Supri menatap ke lantai dua rumah sesaat, sebelum berbalik dan kembali menuju pos sekuriti.

••••••••

Terpopuler

Comments

veronicarismaa1

veronicarismaa1

perkenalan tokoh bab 1 lumayan menarik

2022-11-11

0

🍒⃞⃟🦅Lilit Volos•§¢•𝐀⃝🥀

🍒⃞⃟🦅Lilit Volos•§¢•𝐀⃝🥀

Eemmmm, kenapa gak di tilpun aja?

2022-11-07

0

VLav

VLav

wahh visual El seketika bikin otakq travelling. aq mampir ya ka
salam dari keluarga besar arsgaf

2022-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal mula
2 Bab 2. Meminta restu
3 Bab 3. Kemarahan Bian
4 Bab 4. Menunggu lama
5 Bab 5. Telur dadar
6 Bab 6. Sepenggal kisah lalu
7 Bab 7. Lolos
8 Bab 8. Berkemas
9 Bab 9. Tentang Kiara
10 Bab 10. Pindah sementara
11 Bab 11. Sahabat terbaik
12 Bab 12. Salah orang
13 Bab 13. Rumah impian Kiara
14 Bab 14. Terbaik dari Edgarl
15 Bab 15. Karena aku yang memilihmu
16 Bab 16. Pilihan hidup
17 Bab 17. Paman sakit
18 Bab 18. Pulang menjenguk paman
19 Bab 19. Kembali ke kota
20 Bab 20. Merindukanmu
21 Bab 21. Koma
22 Bab 22. Drop
23 Bab 23. Amnesia
24 Bab 24. Kedatangan Bian
25 Bab 25. Tak percaya
26 Bab 26. Emosi
27 Bab 27. Memohon
28 Bab 28. Cerita sebenarnya
29 Bab 29. Menemuimu
30 Bab 30. Aku istrimu, Bang!
31 Bab 31. Akhir kisah kita
32 Bab 32. Pupus
33 Bab 33. Menepati janji
34 Bab 34. Menjemput harapan
35 Bab 35. Hamil?
36 Bab 36. Suami yang mana?
37 Bab 37. Peduli
38 Bab 38. Memendam rasa
39 Bab 39. Berharap
40 Bab 40. Kusebut namamu
41 Bab 41. Kaget
42 Bab 42. Bertemu kembali
43 Bab 43. Kembali
44 Bab 44. Fakta baru
45 Bab 45. Menyesal
46 Bab 46. Meja kosong di pojok ruangan
47 Bab 47. Sebal
48 Bab 48. Emosi jiwa
49 Bab 49. Kenangan pahit itu datang lagi
50 Bab 50. Tugas dadakan
51 Bab 51. Ternyata dia ...
52 Bab 52. Menolak diantar pulang
53 Bab 53. Nyasar
54 Bab 54. Pengakuan
55 Bab 55. Om Doger
56 Bab 56. Takut
57 Bab 57. Bangga
58 Bab 58. Berdamai dengan masa lalu
59 Bab 59. Solusi
60 Bab 60. Tetangga baru itu dia
61 Bab 61. Gerah
62 Bab 62. Kebenaran yang mulai terkuak
63 Bab 63. Happy weekend
64 Bab 64. Malu
65 Bab 65. Pertemuan tak terduga
66 Bab 66. Susah sinyal
67 Bab 67. Menjemput pulang
68 Bab 68. Keinginan Rio
69 Bab 69. Tamu pagi hari
70 Bab 70. Jatuh
71 Bab 71. Tak bisa menolak
72 Bab 72. Move on
73 Bab 73. Dia!
74 Bab 74. You are the reason
75 Bab 75. Lima menit
76 Bab 76. Rio demam
77 Bab 77. Khawatir
78 Bab 78. Lagu untukmu
79 Bab 79. Separuh hati tertinggal di sini
80 Bab 80. Miss you
81 Bab 81. Kejadian tak terduga
82 Bab 82. Nyonya tua
83 Bab 83. Pergi ke rumah sakit
84 Bab 84. Permintaan
85 Bab 85. Ide Rio
86 Bab 86. Harapan
87 Bab 87. Pertemuan
88 Bab 88. Kebenaran yang terungkap
89 Bab 89. Keinginan Oma Mala
90 Bab 90. Keyakinan
91 Bab 91. Kejutan dari Oma
92 Bab 92. pesta ultah Rio
93 Bab 93. Siapa Kamu sebenarnya?
94 Bab 94. Bukan orang asing
95 Bab 95. Cerita kehidupan
96 Bab 96. Lega
97 Bab 97. Janji hati
98 Bab 98. Menjenguk Bian
99 Bab 99. Yang kembali hadir
100 Bab 100. Kebersamaan
101 Bab 101. Galau
102 Bab 102. Sisa rasa
103 Bab 103. Yang kembali bersemi
104 Bab 104. Pulang
105 Bab 105. Mancing Mania
106 Bab 106. Menginap bersama keluarga papa Ed
107 Bab 107. Keyakinan Kiara
108 Bab 108. All for love
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1. Awal mula
2
Bab 2. Meminta restu
3
Bab 3. Kemarahan Bian
4
Bab 4. Menunggu lama
5
Bab 5. Telur dadar
6
Bab 6. Sepenggal kisah lalu
7
Bab 7. Lolos
8
Bab 8. Berkemas
9
Bab 9. Tentang Kiara
10
Bab 10. Pindah sementara
11
Bab 11. Sahabat terbaik
12
Bab 12. Salah orang
13
Bab 13. Rumah impian Kiara
14
Bab 14. Terbaik dari Edgarl
15
Bab 15. Karena aku yang memilihmu
16
Bab 16. Pilihan hidup
17
Bab 17. Paman sakit
18
Bab 18. Pulang menjenguk paman
19
Bab 19. Kembali ke kota
20
Bab 20. Merindukanmu
21
Bab 21. Koma
22
Bab 22. Drop
23
Bab 23. Amnesia
24
Bab 24. Kedatangan Bian
25
Bab 25. Tak percaya
26
Bab 26. Emosi
27
Bab 27. Memohon
28
Bab 28. Cerita sebenarnya
29
Bab 29. Menemuimu
30
Bab 30. Aku istrimu, Bang!
31
Bab 31. Akhir kisah kita
32
Bab 32. Pupus
33
Bab 33. Menepati janji
34
Bab 34. Menjemput harapan
35
Bab 35. Hamil?
36
Bab 36. Suami yang mana?
37
Bab 37. Peduli
38
Bab 38. Memendam rasa
39
Bab 39. Berharap
40
Bab 40. Kusebut namamu
41
Bab 41. Kaget
42
Bab 42. Bertemu kembali
43
Bab 43. Kembali
44
Bab 44. Fakta baru
45
Bab 45. Menyesal
46
Bab 46. Meja kosong di pojok ruangan
47
Bab 47. Sebal
48
Bab 48. Emosi jiwa
49
Bab 49. Kenangan pahit itu datang lagi
50
Bab 50. Tugas dadakan
51
Bab 51. Ternyata dia ...
52
Bab 52. Menolak diantar pulang
53
Bab 53. Nyasar
54
Bab 54. Pengakuan
55
Bab 55. Om Doger
56
Bab 56. Takut
57
Bab 57. Bangga
58
Bab 58. Berdamai dengan masa lalu
59
Bab 59. Solusi
60
Bab 60. Tetangga baru itu dia
61
Bab 61. Gerah
62
Bab 62. Kebenaran yang mulai terkuak
63
Bab 63. Happy weekend
64
Bab 64. Malu
65
Bab 65. Pertemuan tak terduga
66
Bab 66. Susah sinyal
67
Bab 67. Menjemput pulang
68
Bab 68. Keinginan Rio
69
Bab 69. Tamu pagi hari
70
Bab 70. Jatuh
71
Bab 71. Tak bisa menolak
72
Bab 72. Move on
73
Bab 73. Dia!
74
Bab 74. You are the reason
75
Bab 75. Lima menit
76
Bab 76. Rio demam
77
Bab 77. Khawatir
78
Bab 78. Lagu untukmu
79
Bab 79. Separuh hati tertinggal di sini
80
Bab 80. Miss you
81
Bab 81. Kejadian tak terduga
82
Bab 82. Nyonya tua
83
Bab 83. Pergi ke rumah sakit
84
Bab 84. Permintaan
85
Bab 85. Ide Rio
86
Bab 86. Harapan
87
Bab 87. Pertemuan
88
Bab 88. Kebenaran yang terungkap
89
Bab 89. Keinginan Oma Mala
90
Bab 90. Keyakinan
91
Bab 91. Kejutan dari Oma
92
Bab 92. pesta ultah Rio
93
Bab 93. Siapa Kamu sebenarnya?
94
Bab 94. Bukan orang asing
95
Bab 95. Cerita kehidupan
96
Bab 96. Lega
97
Bab 97. Janji hati
98
Bab 98. Menjenguk Bian
99
Bab 99. Yang kembali hadir
100
Bab 100. Kebersamaan
101
Bab 101. Galau
102
Bab 102. Sisa rasa
103
Bab 103. Yang kembali bersemi
104
Bab 104. Pulang
105
Bab 105. Mancing Mania
106
Bab 106. Menginap bersama keluarga papa Ed
107
Bab 107. Keyakinan Kiara
108
Bab 108. All for love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!