Bertahan Atau Lepaskan

Bertahan Atau Lepaskan

01. Chat Mesra,,,

"Pa, aku pinjam ponsel nya sebentar boleh?" Pinta Seruni, pada suami nya yang tengah asyik nonton pergulatan dua laki-laki kekar di layar televisi pada acara MMA favorit nya.

"Buat apa ma?" Tanya Mahmudi, yang seperti nya keberatan ponsel nya dipinjam oleh sang istri.

"Ini lho pa, ponsel ku hang. Padahal lagi rame ngeladenin chat dari pelanggan," keluh Seruni, karena ponsel nya memang dipakai untuk jualan online dan toko online milik nya termasuk sudah memiliki nama dan juga sudah mempunyai banyak pelanggan tetap.

"Kenapa enggak pakai laptop aja ma?" Mahmudi masih nampak keberatan, jika sang istri memakai ponsel nya.

"Laptop nya di pakai mas Alif, untuk mengerjakan latihan ujian pa," balas Seruni dengan lembut, seraya mepet-mepet sang suami. Begitu lah kebiasaan Seruni jika ada mau nya, seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta dan akan terus merayu sang kekasih hingga keinginan nya terwujud.

Seruni juga tak segan mencumbui suami nya terlebih dahulu, hingga Mahmudi akan bertekuk lutut dan kemudian mengabulkan permintaan sang istri yang pandai menyenangkan hati nya itu.

Ya, di mata Mahmudi... Seruni adalah sosok istri yang sempurna, meski kecantikan nya standar wanita Indonesia tapi Seruni adalah istri yang bisa selalu membuat Mahmudi tersenyum. Seruni pandai merawat diri, menata rumah dan yang paling penting Seruni pintar mengasuh anak.

Karena itulah, Mahmudi berkeinginan untuk memiliki banyak anak agar rumah tangga nya ramai dan hangat. Apalagi ketiga anak nya semua laki-laki, hingga Mahmudi bersemangat untuk menambah lagi dan lagi serta berharap anak yang nanti nya akan lahir adalah perempuan agar lengkap kebahagiaan nya.

Dan Seruni yang memang tipe istri penurut dan penuh pengertian, dengan senang hati menuruti keinginan suami nya itu. Toh meskipun sering hamil dan memiliki banyak anak, Seruni masih tetap bisa membantu sang suami mencari uang untuk tambah-tambah belanja melalui jualan online.

Dan setelah menggoda sang suami, akhirnya Seruni mendapatkan apa yang dia maui. Ponsel dengan logo buah di gigit, yang harga nya selangit hadiah dari Seruni untuk suami tercinta di hari ulang tahun Mahmudi.

Seruni segera menuju ke meja kerja nya, di sudut ruang keluarga yang tak jauh dari sang suami yang sedang nonton televisi bersama anak nomor tiga... yang sudah tertidur di depan televisi dan belum dipindahkan ke dalam kamar anak-anak.

"Sandi nya berapa pa?" Seru nya, tatkala mendapati ponsel sang suami terkunci.

"Tanggal lahir ku ma," balas Mahmudi, tanpa mengalihkan perhatian nya pada acara televisi yang sedang di tonton nya.

Seruni nampak mencibir, "kebiasaan, egois... hanya hafal tanggal lahir nya sendiri, tanggal lahir anak-anak mana ingat kamu pa? Apalagi tanggal lahir ku?" Gerutu Seruni, dan kemudian bertanya kembali pada sang suami berapa tanggal lahir nya. Seruni pura-pura lupa, untuk mengetes sang suami apakah akan protes atau tidak kala hari penting nya di lupakan.

"Tanggal lahir nya papa berapa?"

"Masak kamu lupa tho ma? Kan baru beberapa bulan yang lalu, kamu ngasih aku hadiah ponsel itu?!" Dan benar saja, suami nya itu protes karena hari penting nya Seruni lupakan

Seruni terkekeh dalam hati, pasal nya kini sang suami menatap ke arah nya dengan tatapan tak percaya. "Beneran pa, aku lupa? Karena di otakku sudah penuh dengan angka pa, harus hafal berapa harga kulakan baju, harga untuk reseller, harga untuk konsumen biasa dan juga harga untuk grosir," terang Seruni panjang lebar, seraya menatap suami nya.

"Belum lagi harus menghafal kapan tanggal bayar tagihan air, tanggal tagihan listrik, tanggal tagihan kredit mobil papa dan sekaligus membayar kan nya,,,"

"Sudah, sudah, malah kemana-mana," potong Mahmudi, menghentikan celoteh istri nya.

Seruni tersenyum, karena memang niat nya untuk menyindir sang suami yang kurang peka tersebut.

"Hufff,,," terdengar Mahmudi menghela nafas kasar, dan kemudian menyebutkan sejumlah angka. "Di hafal ya, biar tidak bolak-balik nanya," pinta Mahmudi, yang sudah kembali fokus dengan layar kaca di depan nya.

"Ganti pakai tanggal lahir ku aja kalau begitu ya pa, biar aku hafal?" Usul Seruni, sengaja memancing sambil memasukkan angka yang tadi disebut kan oleh sang suami yang sudah di hafal nya di luar kepala itu.

"Eh, jangan. Nanti kalau aku lupa bagaimana?" Tolak Mahmudi, yang kembali menoleh ke arah sang istri yang sudah mulai fokus dengan ponsel nya.

"Ya papa hafalin dong? Masak nyuruh aku untuk hafalin tanggal lahir papa, tapi papa sendiri malah enggak mau menghafal tanggal lahir istri sih?" Seruni pura-pura cemberut.

"Bukan begitu ma, kamu kan tahu kelemahan ku yang sering lupa?" Keluh Mahmudi.

"Kalau gitu, pakai aja tanggal lahir anak pertama... biasa nya kan di ingat terus tuh, papa ingat kan? Aku ganti dengan tanggal lahir nya mas Alif ya?"

"Yah, terserah kamu sajalah ma," balas Mahmudi yang akhirnya mengalah.

Seruni pun mulai sibuk memindahkan data di ponsel nya untuk sementara ke ponsel sang suami, namun baru saja sedikit data yang berhasil di eksport... ada notifikasi chat masuk ke ponsel suami nya, yang tanpa sengaja ke-pencet dan terbuka lah chat tersebut.

"Deg,," jantung Seruni berdetak cepat, tatkala netra nya menangkap deretan huruf yang merangkai kata mesra di layar ponsel sang suami dari nama seorang wanita yang cukup familiar di telinga nya.

Tari Asist : "Sayang,, udah tidur belum?"

Karena beberapa kali, sang suami pernah berbincang dengan wanita itu melalui sambungan telepon dan membicarakan masalah pekerjaan di kantor. Dan kebiasaan suami nya, adalah me-load speaker panggilan jika berada di dekat Seruni.

Dan karena itulah, selama ini Seruni selalu percaya pada sang suami. Bahwa suami nya adalah tipe laki-laki setia, yang tak pernah main dengan wanita lain di belakang nya.

Lagi pula obrolan mereka berdua kala itu, juga tak ada yang mencurigakan. Hingga Seruni benar-benar di buat terkejut, dengan pesan yang barusan masuk ke ponsel sang suami dari wanita yang bernama Tari tersebut.

Seruni sempat melihat ke arah sang suami melalui sudut ekor mata nya, dan ibu tiga anak itu lega tatkala perhatian sang suami tertuju ke layar televisi. Itu artinya, suami nya tak mendengar notifikasi pesan masuk di ponsel nya barusan.

Dan buru-buru Seruni merubah stelan ponsel menjadi mode diam, agar jika ada pesan susulan ataupun panggilan masuk.. sang suami tak mengetahui nya.

Dengan tangan bergetar, Seruni akhirnya merubah niat nya di awal.. yang tadi nya ingin memback-up seluruh data nya ke ponsel sang suami sebelum ponsel nya di install ulang, kini Seruni malah ingin menelusuri jejak perjalanan digital sang suami.

"Aku harus selidiki chat mesra ini, dan papa enggak boleh curiga... kalau aku sudah tahu kelakuan nya, yang selingkuh di belakang ku," gumam Seruni dalam hati.

🙏🙏🙏🙏🙏 TBC 🙏🙏🙏🙏🙏

Makasih yang sudah hadir di karya kelima ku ini 🙏🙏

Jika kalian suka dengan kisah Seruni, jangan lupa berikan rating bintang lima dan katakan lah sesuatu untuk menyemangati ku 😊😊

Berikan juga dukungan kalian, dengan cara like, komen, vote dan kasih hadiah yang banyak ya bestie... dan klik juga tombol hati/ masukkan favorit, karena aku menulis kisah ini dengan sepenuh hati 🥰🥰

Happy Reading,,, 🤗😘

Terpopuler

Comments

himmy pratama

himmy pratama

coba baca dech ..walau aku GK suka pelakor

2024-05-25

1

sherly

sherly

baru baca aja dah geram dan deg degkan
..

2023-11-12

1

Windarti08

Windarti08

aku mampir Thor🤗
aku langsung like dan subscribe

2023-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 01. Chat Mesra,,,
2 02. Suami Pelit!
3 03. Jiwa-jiwa Yang Gersang Akan Iman
4 04. Siapkan Mental
5 05. Moga Bahagia Selalu, Cantik...
6 06. Aku pun Ingin Dimengerti
7 07. Setia? Apa Enggak Laku?
8 08. Main Detektif - Detektif an...
9 09. Pusing Tujuh Keliling
10 10. Aku Kecewa Sama Mas!!
11 11. Bercinta Dengan Lelaki Halal nya
12 12. Aku Lebih Sayang Pada Diriku Sendiri
13 13. Mulai Menyusun Rencana
14 14. Menggagalkan Kencan Mesum
15 15. Terbang Menuju Puncak Nirwana
16 16. Jangan Pernah Menyesal
17 17. I Love You Mama Honey
18 18. Panas Membara
19 19. Kuat Bergoyang
20 20. Kenikmatan yang Hakiki
21 21. Yang di Luar Lebih Indah dan Sempurna
22 22. Hatiku Ikut Sakit
23 23. Asal Uun Bahagia,,,
24 24. Pasangan Sejati yang Tak Direstui
25 25. Tidak, Ini Tidak Benar..
26 26. Menikmati Timun Suri..
27 27. Beranikah Aku Bicara Jujur?
28 28. Aku Bersumpah,, Akan Merebut Uun
29 29. Jika Sudah Tak Nyaman, Kenapa Bertahan?
30 30. Syarat Mama Banyak Banget...
31 31. Kali ini, Aku Menolak Papa!
32 32. Papa Pikir Aja Sendiri!
33 33. Aku Udah Enggak Sabar Mas??
34 34. Jangan Lupa Untuk Keramas!
35 35. Senyum Penuh Kemenangan
36 36. Seperti nya, itu Dia...
37 37. Menikmati Goyangan Tari
38 38. Sabar Dik, Sabar,,,,
39 39. Kok, Aku Enggak Rela ya...
40 40. Bukannya, Beliau itu Gay?
41 41. Pasti Bakal Kelimpungan,,,
42 42. Masih kah Bertahan?
43 43. Nrimo Ing Pandum
44 44. Don,,, Move On!
45 45. Jangan Genit-genit Sama Uun
46 46. Beri Aku Satu Kesempatan Lagi
47 47. Kami Semua Juga Bersedih
48 48. Sudah Benar-benar Ikhlas
49 49. Mama Pasti Janjian Kan?
50 50. Seperti Kemasukan Buldozer!
51 51. Ketuban Pecah
52 52. Gigit Aku Aja Un..
53 53. Kenangan Terakhir
54 54. Godaan Seruni Lebih Dahsyat
55 55. Hampa dan Terasa Kosong
56 56. Papa Harus Rela
57 57. Menemukan Pengganti Runi
58 Spesial Extra Part & Give Away & Quis
59 Promo Novel Baru & Pengumuman Pemenang Quiz
Episodes

Updated 59 Episodes

1
01. Chat Mesra,,,
2
02. Suami Pelit!
3
03. Jiwa-jiwa Yang Gersang Akan Iman
4
04. Siapkan Mental
5
05. Moga Bahagia Selalu, Cantik...
6
06. Aku pun Ingin Dimengerti
7
07. Setia? Apa Enggak Laku?
8
08. Main Detektif - Detektif an...
9
09. Pusing Tujuh Keliling
10
10. Aku Kecewa Sama Mas!!
11
11. Bercinta Dengan Lelaki Halal nya
12
12. Aku Lebih Sayang Pada Diriku Sendiri
13
13. Mulai Menyusun Rencana
14
14. Menggagalkan Kencan Mesum
15
15. Terbang Menuju Puncak Nirwana
16
16. Jangan Pernah Menyesal
17
17. I Love You Mama Honey
18
18. Panas Membara
19
19. Kuat Bergoyang
20
20. Kenikmatan yang Hakiki
21
21. Yang di Luar Lebih Indah dan Sempurna
22
22. Hatiku Ikut Sakit
23
23. Asal Uun Bahagia,,,
24
24. Pasangan Sejati yang Tak Direstui
25
25. Tidak, Ini Tidak Benar..
26
26. Menikmati Timun Suri..
27
27. Beranikah Aku Bicara Jujur?
28
28. Aku Bersumpah,, Akan Merebut Uun
29
29. Jika Sudah Tak Nyaman, Kenapa Bertahan?
30
30. Syarat Mama Banyak Banget...
31
31. Kali ini, Aku Menolak Papa!
32
32. Papa Pikir Aja Sendiri!
33
33. Aku Udah Enggak Sabar Mas??
34
34. Jangan Lupa Untuk Keramas!
35
35. Senyum Penuh Kemenangan
36
36. Seperti nya, itu Dia...
37
37. Menikmati Goyangan Tari
38
38. Sabar Dik, Sabar,,,,
39
39. Kok, Aku Enggak Rela ya...
40
40. Bukannya, Beliau itu Gay?
41
41. Pasti Bakal Kelimpungan,,,
42
42. Masih kah Bertahan?
43
43. Nrimo Ing Pandum
44
44. Don,,, Move On!
45
45. Jangan Genit-genit Sama Uun
46
46. Beri Aku Satu Kesempatan Lagi
47
47. Kami Semua Juga Bersedih
48
48. Sudah Benar-benar Ikhlas
49
49. Mama Pasti Janjian Kan?
50
50. Seperti Kemasukan Buldozer!
51
51. Ketuban Pecah
52
52. Gigit Aku Aja Un..
53
53. Kenangan Terakhir
54
54. Godaan Seruni Lebih Dahsyat
55
55. Hampa dan Terasa Kosong
56
56. Papa Harus Rela
57
57. Menemukan Pengganti Runi
58
Spesial Extra Part & Give Away & Quis
59
Promo Novel Baru & Pengumuman Pemenang Quiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!