04. Siapkan Mental

Keesokan hari nya, semua nya berjalan seperti biasa. Seruni masih tetap melayani sang suami yang hendak berangkat bekerja seperti hari-hari biasa, tak ada yang berubah sedikit pun.

Karena sekuat hati Seruni menyembunyikan kekecewaan dan amarah nya, hingga saat yang tepat nanti tiba dan Seruni akan membuka semua rahasia suami nya.

Wanita berkulit kuning dan berhidung bangir itu tetap menyiapkan segala keperluan sang suami sebagaimana setiap hari yang dia lakukan, dari mulai menyiapkan pakaian kerja, sepatu dan juga tas kerja suami nya.

Seruni juga menemani suami dan anak-anak sarapan, meladeni suami dan ketiga anak nya dengan penuh kehangatan. Dan Mahmudi juga seperti biasa nya, yang memperlakukan Seruni dengan manis.. ayah tiga anak itu sesekali menyuapi sang istri, yang tengah sibuk menyuapi anak ketiga nya yang malas-malasan untuk sarapan karena masih mengantuk.

Dan Seruni dengan senyum yang di paksakan, menerima suapan dari suami nya itu. Wanita cantik itu mengunyah makanan di dalam mulut nya dengan susah payah, karena terbayang dengan chat mesra suami nya dengan wanita lain semalam.

Usai sarapan, Seruni mengantarkan suami dan kedua anak nya hingga masuk kedalam mobil, karena sekolah anak-anak nya satu jalur dengan Mahmudi sehingga mereka berdua setiap hari berangkat bersama papa nya itu.

Berbeda dengan si kecil, yang akan diantarkan sendiri oleh Seruni,, setelah semua nya berangkat, dan pekerjaan di rumah beres. Karena anak ketiga yang baru duduk di bangku Taman Kanak-kanak itu masuk nya agak siang, jadi Seruni masih punya waktu untuk berbenah rumah terlebih dahulu.

Setelah mencium pipi anak-anak nya, Seruni kemudian mencium punggung tangan sang suami dengan takdzim sebelum suami nya itu masuk kedalam mobil. Dan Mahmudi mencium kening nya dengan penuh kasih, seolah Seruni adalah satu-satunya wanita yang dia sayangi.

Hati Seruni teriris menerima perlakuan manis suami nya tersebut, "pandai kamu mas, kamu tetap baik pada ku tapi kamu juga yang menebar virus untuk membunuh ku," bisik Seruni dalam hati.

"Lihat aja mas, siapa yang akan terbunuh di antara kita bertiga? Dia, dia, atau dia...." tawa Seruni dalam hati karena di otak nya hanya terbersit bahwa Tari lah yang akan terbunuh oleh virus yang suami dan wanita tersebut ciptakan sendiri.

"Ma, nanti papa ke lapangan lagi. Jadi pulang nya agak terlambat," pamit Mahmudi, yang membuat lamunan Seruni buyar.

"Iya pa, hati-hati dan jaga diri papa," balas Seruni dengan tersenyum manis.

Mahmudi segera masuk kedalam mobil, yang di beli dengan uang hasil jerih payah Seruni selama ini. Dan lambaian tangan kedua anak nya yang duduk di bangku sekolah dasar, membuat senyum Seruni semakin meredup membayangkan jika mereka tak lagi bersama papa nya suatu saat nanti.

"Bukankah kemungkinan itu ada? Dia bukan barang, yang bisa aku pertahankan? Dia manusia, yang selain memiliki hati, juga memiliki nafsu? Entah mana yang akan di kedepankan oleh suami ku nanti nya, hati nya.. ataukah nafsu nya? Aku harus siap dengan segala kemungkinan itu," gumam Seruni, dan segera beranjak masuk kembali kedalam rumah untuk melanjutkan tugas nya berbenah sebelum mengantarkan anak ketiga nya pergi ke sekolah.

Ya, semua pekerjaan rumah Seruni yang melakukan nya sendiri selama ini. Karena dia masih merasa sanggup, "lagipula sayang uang nya pa.. bisa untuk membeli keperluan lain," begitu kilah Seruni jika sang suami menanyakan, "apakah tidak butuh asisten rumah tangga ma?"

Padahal sesungguhnya dalam hati Seruni ingin menjawab, "iya, butuh.. tapi kamu yang bayar ya pa, jangan pakai uang ku," tapi lagi-lagi Seruni tak sampai hati untuk meminta hal yang memberatkan suaminya itu.

Tapi mengingat kejadian semalam, kini Seruni berpikir ulang... dia akan banyak menuntut kini, dan Seruni tengah menyiapkan strategi tuntutan nya yang memang menjadi hak nya sebagai seorang istri.

Tak peduli, apakah suami nya punya uang atau tidak untuk memenuhinya tuntutan nya nanti? Yang jelas, Seruni harus mulai belajar untuk egois,,, dan tidak melulu mementingkan keinginan dan perasaan suami nya. Suami yang tak tahu diri!

Karena nyata nya perasaan Seruni juga lebih penting kini, apalagi dia sedang mengandung.. dia harus terus bahagia, agar janin yang ada dalam kandungan nya juga sehat dan bahagia.

_____

Sepulang mengantar anak ketiga nya ke sekolah, seperti biasa.. Seruni akan langsung menuju ke toko nya.

Setiba nya di sana, ketiga pegawai nya sudah mulai sibuk bekerja. Satu bagian admin, dan dua lagi bagian packing barang dan melayani jika ada pembeli offline.

Toko yang tak seberapa luas, yang juga dibeli Seruni dari hasil jualan online itu letak nya cukup strategis. Sehingga orang-orang yang berlalu lalang, tertarik untuk mampir karena melihat toko kecil yang selalu ramai itu.

Semua itu Seruni syukuri dan dia anggap sebagai karunia dari Sang Maha Kuasa, atas keikhlasan nya melepas pekerjaan demi memenuhi keinginan suami.

Tapi kini, Seruni manatap nanar kondisi toko nya. Toko yang yang saat ini sedang ramai itu, berbanding terbalik dengan hati nya yang kini merasa sunyi dan sepi.

Ya, semenjak resign.. praktis Seruni tak lagi terhubung dengan teman-teman nya seperti dulu, dan hanya sekedar nya saja mereka berhubungan karena kesibukan masing-masing.

Terlebih setelah Seruni memiliki anak dan kemudian membuka usaha toko online, kesibukan Seruni semakin bertambah dan dia semakin jauh terhubung dengan dunia luar sana.

Seruni tak lagi pernah merasakan, bagaimana asyik nya hangout bareng teman-teman se geng nya dulu. Bagaimana keseruan mereka berburu pakaian branded diskonan, dan keseruan-keseruan lain yang sudah sangat lama dia tinggalkan.

Hidup Seruni hanya fokus untuk merawat anak-anak, dan memastikan semua kebutuhan mereka tercukupi. Selain itu, Seruni juga harus melayani suami dengan sebaik-baiknya.

Seruni yang tengah duduk di kursi kerja nya memijat kening nya yang tiba-tiba berdenyut, "sebaiknya aku telpon Nila, dan meminta nya untuk menemani ku ke salon. Aku butuh massage, aku butuh berendam dengan aroma terapi.. agar semua penat ini hilang," lirih Seruni, dan kemudian segera melakukan panggilan pada salah seorang sahabat nya itu.

Tut,, tut,,

Pada panggilan kedua, panggilan Seruni di angkat.. dan suara renyah dari seberang sana, berhasil membuat bibir Seruni kembali tersenyum lebar.

"Hallo Runi sayang,,, kemana aja sih mak, susah banget di ajak ngumpul?" Protes suara di seberang sana, "nanti siang ikut yah, kita mau lunch di resto...." lanjut Nila, sahabat yang di telpon Runi tersebut.

"Boleh, tapi sebelum nya temani aku dulu ya Nil.. aku butuh perawatan tubuh nih, begah dan pegel semua rasa nya nih badan karena efek kehamilan," terang Runi, yang tak ingin menceritakan apapun tentang suami nya meski pada sahabat nya sendiri.

Karena bagi Seruni, aib suami nya adalah aib nya juga yang harus dia sembunyikan. Jika dia tak sanggup menyimpan nya sendiri, masih ada Allah tempat untuk mencurahkan segala keluh kesah nya.

"Tapi kamu yang jemput aku di toko ya, Nila sayang?" Pinta Seruni, seraya merajuk pada sahabat nya itu.

"Hemmm,,, kebiasaan deh ni anak, lama enggak nongol.. sekali nya telpon pasti banyak mau nya," protes Nila seraya terkekeh, "oke deh Run, aku juga mau cream bath nih. Lima belas menit lagi, aku jemput" lanjut Nila yang langsung menyetujui.

"Oke Nil, thanks ya,," balas Seruni, dan kemudian mengakhiri panggilan nya.

"Oke nak, kita harus siapkan mental,,, sehat jiwa dan raga untuk melawan orang-orang sakit seperti papa mu dan wanita itu!"

🙏🙏🙏🙏🙏 TBC 🙏🙏🙏🙏🙏

Salut untuk mu Runi,, ayo, lawan kedzoliman dengan kepala dan hati yang dingin serta strategi yang cerdas 😊😊

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

suka aku karakter seruni...strong mother...

2023-11-12

2

WaTea Sp

WaTea Sp

semangat rumi...trus berjuang buat si pelakor

2023-01-14

1

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

wah seru hebat dgn tenangnya memghadapi suami yg tahu sdh selingkuh

2023-01-05

3

lihat semua
Episodes
1 01. Chat Mesra,,,
2 02. Suami Pelit!
3 03. Jiwa-jiwa Yang Gersang Akan Iman
4 04. Siapkan Mental
5 05. Moga Bahagia Selalu, Cantik...
6 06. Aku pun Ingin Dimengerti
7 07. Setia? Apa Enggak Laku?
8 08. Main Detektif - Detektif an...
9 09. Pusing Tujuh Keliling
10 10. Aku Kecewa Sama Mas!!
11 11. Bercinta Dengan Lelaki Halal nya
12 12. Aku Lebih Sayang Pada Diriku Sendiri
13 13. Mulai Menyusun Rencana
14 14. Menggagalkan Kencan Mesum
15 15. Terbang Menuju Puncak Nirwana
16 16. Jangan Pernah Menyesal
17 17. I Love You Mama Honey
18 18. Panas Membara
19 19. Kuat Bergoyang
20 20. Kenikmatan yang Hakiki
21 21. Yang di Luar Lebih Indah dan Sempurna
22 22. Hatiku Ikut Sakit
23 23. Asal Uun Bahagia,,,
24 24. Pasangan Sejati yang Tak Direstui
25 25. Tidak, Ini Tidak Benar..
26 26. Menikmati Timun Suri..
27 27. Beranikah Aku Bicara Jujur?
28 28. Aku Bersumpah,, Akan Merebut Uun
29 29. Jika Sudah Tak Nyaman, Kenapa Bertahan?
30 30. Syarat Mama Banyak Banget...
31 31. Kali ini, Aku Menolak Papa!
32 32. Papa Pikir Aja Sendiri!
33 33. Aku Udah Enggak Sabar Mas??
34 34. Jangan Lupa Untuk Keramas!
35 35. Senyum Penuh Kemenangan
36 36. Seperti nya, itu Dia...
37 37. Menikmati Goyangan Tari
38 38. Sabar Dik, Sabar,,,,
39 39. Kok, Aku Enggak Rela ya...
40 40. Bukannya, Beliau itu Gay?
41 41. Pasti Bakal Kelimpungan,,,
42 42. Masih kah Bertahan?
43 43. Nrimo Ing Pandum
44 44. Don,,, Move On!
45 45. Jangan Genit-genit Sama Uun
46 46. Beri Aku Satu Kesempatan Lagi
47 47. Kami Semua Juga Bersedih
48 48. Sudah Benar-benar Ikhlas
49 49. Mama Pasti Janjian Kan?
50 50. Seperti Kemasukan Buldozer!
51 51. Ketuban Pecah
52 52. Gigit Aku Aja Un..
53 53. Kenangan Terakhir
54 54. Godaan Seruni Lebih Dahsyat
55 55. Hampa dan Terasa Kosong
56 56. Papa Harus Rela
57 57. Menemukan Pengganti Runi
58 Spesial Extra Part & Give Away & Quis
59 Promo Novel Baru & Pengumuman Pemenang Quiz
Episodes

Updated 59 Episodes

1
01. Chat Mesra,,,
2
02. Suami Pelit!
3
03. Jiwa-jiwa Yang Gersang Akan Iman
4
04. Siapkan Mental
5
05. Moga Bahagia Selalu, Cantik...
6
06. Aku pun Ingin Dimengerti
7
07. Setia? Apa Enggak Laku?
8
08. Main Detektif - Detektif an...
9
09. Pusing Tujuh Keliling
10
10. Aku Kecewa Sama Mas!!
11
11. Bercinta Dengan Lelaki Halal nya
12
12. Aku Lebih Sayang Pada Diriku Sendiri
13
13. Mulai Menyusun Rencana
14
14. Menggagalkan Kencan Mesum
15
15. Terbang Menuju Puncak Nirwana
16
16. Jangan Pernah Menyesal
17
17. I Love You Mama Honey
18
18. Panas Membara
19
19. Kuat Bergoyang
20
20. Kenikmatan yang Hakiki
21
21. Yang di Luar Lebih Indah dan Sempurna
22
22. Hatiku Ikut Sakit
23
23. Asal Uun Bahagia,,,
24
24. Pasangan Sejati yang Tak Direstui
25
25. Tidak, Ini Tidak Benar..
26
26. Menikmati Timun Suri..
27
27. Beranikah Aku Bicara Jujur?
28
28. Aku Bersumpah,, Akan Merebut Uun
29
29. Jika Sudah Tak Nyaman, Kenapa Bertahan?
30
30. Syarat Mama Banyak Banget...
31
31. Kali ini, Aku Menolak Papa!
32
32. Papa Pikir Aja Sendiri!
33
33. Aku Udah Enggak Sabar Mas??
34
34. Jangan Lupa Untuk Keramas!
35
35. Senyum Penuh Kemenangan
36
36. Seperti nya, itu Dia...
37
37. Menikmati Goyangan Tari
38
38. Sabar Dik, Sabar,,,,
39
39. Kok, Aku Enggak Rela ya...
40
40. Bukannya, Beliau itu Gay?
41
41. Pasti Bakal Kelimpungan,,,
42
42. Masih kah Bertahan?
43
43. Nrimo Ing Pandum
44
44. Don,,, Move On!
45
45. Jangan Genit-genit Sama Uun
46
46. Beri Aku Satu Kesempatan Lagi
47
47. Kami Semua Juga Bersedih
48
48. Sudah Benar-benar Ikhlas
49
49. Mama Pasti Janjian Kan?
50
50. Seperti Kemasukan Buldozer!
51
51. Ketuban Pecah
52
52. Gigit Aku Aja Un..
53
53. Kenangan Terakhir
54
54. Godaan Seruni Lebih Dahsyat
55
55. Hampa dan Terasa Kosong
56
56. Papa Harus Rela
57
57. Menemukan Pengganti Runi
58
Spesial Extra Part & Give Away & Quis
59
Promo Novel Baru & Pengumuman Pemenang Quiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!