NovelToon NovelToon

Bertahan Atau Lepaskan

01. Chat Mesra,,,

"Pa, aku pinjam ponsel nya sebentar boleh?" Pinta Seruni, pada suami nya yang tengah asyik nonton pergulatan dua laki-laki kekar di layar televisi pada acara MMA favorit nya.

"Buat apa ma?" Tanya Mahmudi, yang seperti nya keberatan ponsel nya dipinjam oleh sang istri.

"Ini lho pa, ponsel ku hang. Padahal lagi rame ngeladenin chat dari pelanggan," keluh Seruni, karena ponsel nya memang dipakai untuk jualan online dan toko online milik nya termasuk sudah memiliki nama dan juga sudah mempunyai banyak pelanggan tetap.

"Kenapa enggak pakai laptop aja ma?" Mahmudi masih nampak keberatan, jika sang istri memakai ponsel nya.

"Laptop nya di pakai mas Alif, untuk mengerjakan latihan ujian pa," balas Seruni dengan lembut, seraya mepet-mepet sang suami. Begitu lah kebiasaan Seruni jika ada mau nya, seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta dan akan terus merayu sang kekasih hingga keinginan nya terwujud.

Seruni juga tak segan mencumbui suami nya terlebih dahulu, hingga Mahmudi akan bertekuk lutut dan kemudian mengabulkan permintaan sang istri yang pandai menyenangkan hati nya itu.

Ya, di mata Mahmudi... Seruni adalah sosok istri yang sempurna, meski kecantikan nya standar wanita Indonesia tapi Seruni adalah istri yang bisa selalu membuat Mahmudi tersenyum. Seruni pandai merawat diri, menata rumah dan yang paling penting Seruni pintar mengasuh anak.

Karena itulah, Mahmudi berkeinginan untuk memiliki banyak anak agar rumah tangga nya ramai dan hangat. Apalagi ketiga anak nya semua laki-laki, hingga Mahmudi bersemangat untuk menambah lagi dan lagi serta berharap anak yang nanti nya akan lahir adalah perempuan agar lengkap kebahagiaan nya.

Dan Seruni yang memang tipe istri penurut dan penuh pengertian, dengan senang hati menuruti keinginan suami nya itu. Toh meskipun sering hamil dan memiliki banyak anak, Seruni masih tetap bisa membantu sang suami mencari uang untuk tambah-tambah belanja melalui jualan online.

Dan setelah menggoda sang suami, akhirnya Seruni mendapatkan apa yang dia maui. Ponsel dengan logo buah di gigit, yang harga nya selangit hadiah dari Seruni untuk suami tercinta di hari ulang tahun Mahmudi.

Seruni segera menuju ke meja kerja nya, di sudut ruang keluarga yang tak jauh dari sang suami yang sedang nonton televisi bersama anak nomor tiga... yang sudah tertidur di depan televisi dan belum dipindahkan ke dalam kamar anak-anak.

"Sandi nya berapa pa?" Seru nya, tatkala mendapati ponsel sang suami terkunci.

"Tanggal lahir ku ma," balas Mahmudi, tanpa mengalihkan perhatian nya pada acara televisi yang sedang di tonton nya.

Seruni nampak mencibir, "kebiasaan, egois... hanya hafal tanggal lahir nya sendiri, tanggal lahir anak-anak mana ingat kamu pa? Apalagi tanggal lahir ku?" Gerutu Seruni, dan kemudian bertanya kembali pada sang suami berapa tanggal lahir nya. Seruni pura-pura lupa, untuk mengetes sang suami apakah akan protes atau tidak kala hari penting nya di lupakan.

"Tanggal lahir nya papa berapa?"

"Masak kamu lupa tho ma? Kan baru beberapa bulan yang lalu, kamu ngasih aku hadiah ponsel itu?!" Dan benar saja, suami nya itu protes karena hari penting nya Seruni lupakan

Seruni terkekeh dalam hati, pasal nya kini sang suami menatap ke arah nya dengan tatapan tak percaya. "Beneran pa, aku lupa? Karena di otakku sudah penuh dengan angka pa, harus hafal berapa harga kulakan baju, harga untuk reseller, harga untuk konsumen biasa dan juga harga untuk grosir," terang Seruni panjang lebar, seraya menatap suami nya.

"Belum lagi harus menghafal kapan tanggal bayar tagihan air, tanggal tagihan listrik, tanggal tagihan kredit mobil papa dan sekaligus membayar kan nya,,,"

"Sudah, sudah, malah kemana-mana," potong Mahmudi, menghentikan celoteh istri nya.

Seruni tersenyum, karena memang niat nya untuk menyindir sang suami yang kurang peka tersebut.

"Hufff,,," terdengar Mahmudi menghela nafas kasar, dan kemudian menyebutkan sejumlah angka. "Di hafal ya, biar tidak bolak-balik nanya," pinta Mahmudi, yang sudah kembali fokus dengan layar kaca di depan nya.

"Ganti pakai tanggal lahir ku aja kalau begitu ya pa, biar aku hafal?" Usul Seruni, sengaja memancing sambil memasukkan angka yang tadi disebut kan oleh sang suami yang sudah di hafal nya di luar kepala itu.

"Eh, jangan. Nanti kalau aku lupa bagaimana?" Tolak Mahmudi, yang kembali menoleh ke arah sang istri yang sudah mulai fokus dengan ponsel nya.

"Ya papa hafalin dong? Masak nyuruh aku untuk hafalin tanggal lahir papa, tapi papa sendiri malah enggak mau menghafal tanggal lahir istri sih?" Seruni pura-pura cemberut.

"Bukan begitu ma, kamu kan tahu kelemahan ku yang sering lupa?" Keluh Mahmudi.

"Kalau gitu, pakai aja tanggal lahir anak pertama... biasa nya kan di ingat terus tuh, papa ingat kan? Aku ganti dengan tanggal lahir nya mas Alif ya?"

"Yah, terserah kamu sajalah ma," balas Mahmudi yang akhirnya mengalah.

Seruni pun mulai sibuk memindahkan data di ponsel nya untuk sementara ke ponsel sang suami, namun baru saja sedikit data yang berhasil di eksport... ada notifikasi chat masuk ke ponsel suami nya, yang tanpa sengaja ke-pencet dan terbuka lah chat tersebut.

"Deg,," jantung Seruni berdetak cepat, tatkala netra nya menangkap deretan huruf yang merangkai kata mesra di layar ponsel sang suami dari nama seorang wanita yang cukup familiar di telinga nya.

Tari Asist : "Sayang,, udah tidur belum?"

Karena beberapa kali, sang suami pernah berbincang dengan wanita itu melalui sambungan telepon dan membicarakan masalah pekerjaan di kantor. Dan kebiasaan suami nya, adalah me-load speaker panggilan jika berada di dekat Seruni.

Dan karena itulah, selama ini Seruni selalu percaya pada sang suami. Bahwa suami nya adalah tipe laki-laki setia, yang tak pernah main dengan wanita lain di belakang nya.

Lagi pula obrolan mereka berdua kala itu, juga tak ada yang mencurigakan. Hingga Seruni benar-benar di buat terkejut, dengan pesan yang barusan masuk ke ponsel sang suami dari wanita yang bernama Tari tersebut.

Seruni sempat melihat ke arah sang suami melalui sudut ekor mata nya, dan ibu tiga anak itu lega tatkala perhatian sang suami tertuju ke layar televisi. Itu artinya, suami nya tak mendengar notifikasi pesan masuk di ponsel nya barusan.

Dan buru-buru Seruni merubah stelan ponsel menjadi mode diam, agar jika ada pesan susulan ataupun panggilan masuk.. sang suami tak mengetahui nya.

Dengan tangan bergetar, Seruni akhirnya merubah niat nya di awal.. yang tadi nya ingin memback-up seluruh data nya ke ponsel sang suami sebelum ponsel nya di install ulang, kini Seruni malah ingin menelusuri jejak perjalanan digital sang suami.

"Aku harus selidiki chat mesra ini, dan papa enggak boleh curiga... kalau aku sudah tahu kelakuan nya, yang selingkuh di belakang ku," gumam Seruni dalam hati.

🙏🙏🙏🙏🙏 TBC 🙏🙏🙏🙏🙏

Makasih yang sudah hadir di karya kelima ku ini 🙏🙏

Jika kalian suka dengan kisah Seruni, jangan lupa berikan rating bintang lima dan katakan lah sesuatu untuk menyemangati ku 😊😊

Berikan juga dukungan kalian, dengan cara like, komen, vote dan kasih hadiah yang banyak ya bestie... dan klik juga tombol hati/ masukkan favorit, karena aku menulis kisah ini dengan sepenuh hati 🥰🥰

Happy Reading,,, 🤗😘

02. Suami Pelit!

Seruni kini masih fokus dengan ponsel suami nya, dia ingin mengetahui sejauh mana dan sedekat apa hubungan suami nya dengan Tari,,, dan Seruni menyelidiki nya melalui pesan chat dan panggilan telepon dari atau ke nomor wanita tersebut.

Tapi sayang, semua nya bersih. Mahmudi seperti nya sudah mengantisipasi ini semua, sehingga hanya ada satu chat yang barusan dikirim oleh Tari.

Namun, Seruni tak putus asa.. dengan ponsel nya, wanita yang tengah mengandung anak keempat itu menelusuri mesin pencarian. Seruni mengetikkan, "bagaimana cara menyadap wasslap"

Dan muncullah berbagai artikel yang memberikan tips, tentang apa yang diinginkan Seruni. Seruni tersenyum samar, dan kemudian mulai menginstall aplikasi penyadap wasslap di ponsel nya.

Tengah menunggu proses install, kembali wanita yang bernama Tari itu mengirimkan pesan pada suami nya.

Karena ponsel Mahmudi memang sedang online, yang pasti nya terlihat oleh Tari,,, serta centang dua yang berubah warna menjadi biru yang juga dapat terlihat oleh wanita itu, membuat Tari kembali mengirim kan pesan mesra untuk Mahmudi.

Tari Asist : "Kok enggak di balas, mas?" Dengan tambahan emoticon nangis bombay.

"Cih,,," Seruni berdecih, meski dada nya bergemuruh dan hati nya sakit.. tapi pantang bagi Seruni untuk menangis, hanya netra nya sempat berkaca-kaca tadi tatkala membaca chat mesra untuk suami nya yang pertama kali.

Seruni sengaja masih belum menutup aplikasi waslapp sang suami, istri Mahmudi itu masih ingin melihat.. apakah Tari si asisten sang suami di projek itu, masih akan mengirimkan chat lagi pada suami nya apa tidak?

Dan benar saja, beberapa menit kemudian.. Tari kembali mengirimkan chat nya, dan kali ini datang nya rombongan seperti pasukan yang hendak terjun ke medan perang.

Tari Asist : "Mas, bales dong?"

Tari Asist : "Aku tahu kamu belum tidur kan, sayang?"

Tari Asist : "Huuuu,, aku enggak bisa tidur mas."

Tadi Asist : "Aku kangen banget sama kamu..." plus emoticon mata berkaca-kaca.

Tari Asist : "Pengin di peluk.... pengin di ciummmm,,, " Dengan tambahan emoticon peluk dan cium.

Tari Asist : Rindu berat mas....."

"Astaghfirullaahal'adziim,,," Seruni menarik nafas panjang, dan menghembus nya dengan kasar. Dada nya semakin terasa sesak, bagai dihimpit bongkahan batu besar.

"Dug,,," tendangan kecil di perut, Seruni rasakan sebagai bentuk protes dari sang buah hati agar diri nya tidak boleh stres.

"Oke nak, mama baik-baik saja. Ini hanya hama kecil, kita pasti bisa membasmi nya. Beri mama dukungan ya sayang, kamu anak kuat, anak hebat." Seruni mengelus perut nya yang semakin membuncit, dengan penuh kasih.

"Oke fine, mari kita lihat mas.. sejak kapan kamu bermain api dalam sekam yang akan bisa menghanguskan tubuh mu sendiri? Sejak kapan kamu khianati aku, bahkan di saat aku sedang mengandung seperti ini?" Seruni tersenyum kecut, terbayang kembali rumah tangga nya yang selama ini berjalan dengan adem ayem.

Bahkan di kehamilan keempat ini, suami Seruni menunjukkan sisi romantis nya. Setiap pulang kerja, Mahmudi akan minta ngeteh bareng sang istri sambil makan kudapan hangat, yang di beli Mahmudi di pinggir jalan.

Sang suami juga tak pernah menunjukkan tanda-tanda berubah, semua nya normal dan berjalan baik-baik saja. Tak pernah terdengar suara tinggi di rumah nya, yang ada hanya kedamaian dan canda tawa mereka berdua bersama anak-anak yang pintar dan menggemaskan.

Ibarat air yang tenang, ternyata menghanyutkan.. dan jika Seruni tidak pandai berenang, sudah pasti dia akan hanyut dan terseret oleh arus yang deras yang dari luar tak terlihat tersebut.

"Kita akan stalking sosial media papa kamu dan wanita sampah itu nak, jika papa kamu masih bisa kita pertahan kan.. mama akan bertahan. Tapi jika papa kamu tidak bisa kita genggam, kita akan lepaskan dia dan menenggelamkan nya ke palung Mariana, agar tidak ada lagi Tari-Tari lain yang bisa menemukan papa kamu." Tekad Seruni dalam hati, masih sambil mengelus perut nya yang kini sudah mulai anteng dan tak menendang-nendang lagi.

Palung Mariana adalah palung terdalam yang diketahui, terletak di dasar laut sebelah timur kepulauan Mariana barat Samudra Pasifik dekat dengan Jepang dan pulau Guam, dan lokasi terdalamnya berada di kerak Bumi.

Kedalaman dari palung ini jauh di bawah permukaan laut, lebih jauh dari ketinggian Gunung Everest (9 km di atas permukaan laut). Palung ini memiliki kedalaman maksimum 10.927 - 11.035 meter di bawah permukaan laut atau sekitar 80 kali ketinggian Monumen Nasional (137 m). __Wikipedia.

"Sudah apa belum ma, ponsel nya?" Tanya Mahmudi, yang sudah mematikan televisi. Dan suara bariton itu, berhasil membuyarkan lamunan Seruni.

"Belum pa, ini data ku kan banyak benget.. jadi butuh waktu lama untuk memback up," balas Seruni, seraya menutup aplikasi wasslap sang suami tanpa membalas pesan dari Tari.

"Pa, tolong adik pindah ke kamar ya? Papa temani adik dulu sebentar, kalau sudah bisa di tinggal,,, langsung tinggal saja, mama masih mau menyelesaikan ini dulu pa," pinta Seruni.

"Hmmm,,," balas Mahmudi hanya dengan menggumam, dan laki-laki bertubuh tinggi tegap itu langsung menggendong tubuh anak ketiga nya menuju ke kamar.

Seruni kembali fokus dengan misi nya, dilihat nya proses install wasslap cloning telah selesai dan kini saat nya untuk menghubungkan dengan wasslap sang suami melalui scan barcode.

Namun sebelum nya, Seruni teringat... bahwa dia harus melihat chat-chat lain sebelum ini, pasti ada dan pasti bisa di lacak. Tapi bagaimana cara nya?

Kembali Seruni mencari di mesin pencarian, "bagaimana cara mengembalikan chat yang sudah di hapus"

Dan dari berbagai artikel yang muncul, Seruni memilih untuk menginstall ulang wasslap milik suami nya.

Satu menit, dua menit.. Seruni menunggu dengan hati berdebar, "ya Allah, kuatkan hatiku untuk mengetahui semua kebenaran ini. Lebih baik terlambat, dari pada aku tidak tahu sama sekali." Lirih Seruni, sambil mengamati layar ponsel mahal sang suami.

Dan, cek list.. wasslap suami nya berhasil di install kembali dan Seruni pun telah berhasil masuk dengan benar.

Tapi Seruni masih harus bersabar, karena rentetan pesan wasslap di nomor sang suami semua nya berebut untuk masuk kembali termasuk semua pesan dari Tari yang berhasil di pulihkan.

Antara lega, sekaligus juga deg-degan.. Seruni memberanikan diri membuka pesan dari wanita yang telah masuk dan menodai pernikahan nya yang telah berjalan selama belasan tahun tersebut.

Satu persatu Seruni membaca chat antara Tari dan Mahmudi. Awalnya wajah ayu itu membaca dengan sikap yang biasa saja, tapi lama kelamaan wajah bulat dengan pipi bak bakpao itu mulai terlihat mendung.

Hati Seruni bagai tertusuk sembilu, pedih... perih... tapi tak berdarah membaca chat antara suami nya dengan wanita lain.

"Tega kamu pa, ternyata kamu punya banyak uang! Tapi mengapa dengan ku, kamu hanya bilang bahwa kamu hanya punya uang gaji?!" Kesal Seruni, seraya meremas ponsel mahal milik suami nya.

"Dasar suami pelit! Aku sumpahin kamu pa, ini adalah projek mu yang terakhir.. dan kamu tidak akan pernah di pakai lagi oleh atasan mu untuk menangani projek apapun!"

🙏🙏🙏🙏🙏 TBC 🙏🙏🙏🙏🙏

03. Jiwa-jiwa Yang Gersang Akan Iman

Sementara di kamar anak nya, Mahmudi yang ikut merebahkan diri pun mulai gelisah. Karena tak biasa nya sang istri meminjam ponsel nya begitu lama, apalagi ini sudah agak larut.. dan waktu nya bagi Mahmudi untuk menyapa sang pujaan hati, yang pasti kini sedang menanti chat dari nya.

Tapi untuk meminta ponsel nya pada sang istri, jelas itu tak mungkin... karena Mahmudi tak mau istri nya curiga. Sedangkan jika harus menunggu, Mahmudi khawatir pacar nya akan ngambek karena merasa di abaikan.

"Moga aja yayang Tari besok enggak ngambek," gumam Mahmudi, seraya berusaha untuk memejamkan mata nya yang malah semakin nyalang menatap langit-langit kamar nya.

"Apa mama masih lama ya?" Tanya Mahmudi pada diri nya sendiri, setelah beberapa kali merubah posisi tidur nya namun laki-laki berkulit sawo matang itu tak juga menemukan posisi nyaman.

"Pasti lama, data di ponsel nya kan banyak," balas Mahmudi, yang juga berbicara pada diri sendiri.

Ya, tadi sang istri sudah mengatakan, bahwa butuh waktu lama untuk membackup data karena aplikasi toko online sang istri ada beberapa,, belum lagi website toko nya dan juga sosial media Seruni.

Istri Mahmudi itu memang wanita yang cerdas, meski tidak bekerja di luar rumah.. namun penghasilan Seruni, bisa dua sampai tiga kali lipat dari gaji Mahmudi sebagai ASN di Balai Kota.

Dulu, Seruni juga pegawai kontrak di Balai Kota. Namun semenjak menikah dan kemudian hamil anak pertama, Mahmudi meminta sang istri untuk resign.. dan sebagai istri yang baik, tentu Seruni menuruti keinginan suami nya itu.

Dan ketika Seruni mengutarakan keinginannya untuk berjualan online, sang suami tak melarang nya.. asal bisa membagi waktu antara keluarga dan bisnis nya, begitu pinta Mahmudi kala itu.

Lagi, Seruni mampu memenuhi keinginan suaminya. Bisnis online nya bisa dibilang sukses, dan rumah tangga nya pun berjalan dengan baik. Suami dan anak-anak terurus, rumah selalu rapi dan menyenangkan.. dan yang pasti, Mahmudi merasa selalu bisa terpuaskan.

Ya, sebagai istri dan ibu dari tiga anak.. dan sebentar lagi mau empat, istri nya itu memang nyaris sempurna dan tanpa cela. Mahmudi pun mengakui hal itu.

Meski penghasilan Seruni lebih besar, namun wanita ayu dan lembut itu tak pernah merendahkan suami nya sedikit pun.. bahkan dia selalu menunjukkan rasa syukur nya, kala Mahmudi memberikan uang gaji untuk istri nya tersebut.

Seruni juga tak pernah pelit, selain menuruti semua keinginan Mahmudi yang ingin memiliki mobil.. tas dan sepatu kerja branded, Seruni tiap bulan juga menyisihkan penghasilan pribadi nya untuk sang mertua yang kini sudah mulai sakit-sakitan.

Kurang beruntung apa coba laki-laki seperti Mahmudi? Tapi entah setan darimana, dengan mudah nya Mahmudi tergoda dengan Tari.. rekan kerja di proyek pengembangan sumber daya manusia untuk masyarakat di daerah, yang di selenggarakan oleh divisi nya yang bekerja sama dengan tenaga pendidik.

Dan Mahmudi yang di tunjuk sebagai ketua proyek, hampir setiap momen harus bertemu dengan Tari yang merupakan guru kontrak yang ikut tergabung dalam proyek tersebut.

Pesona Tari yang memang usia nya jauh lebih muda dari istri nya itu, memang tak terbantahkan. Apalagi profesi Tari yang juga seorang selebgram, yang sudah pasti selalu menomorsatukan perawatan wajah.. membuat wajah yang masih muda itu, terlihat semakin mulus dan glowing. Hingga membuat kewarasan Mahmudi menguap, hilang entah kemana?

Mahmudi bahkan rela merogoh kocek lebih untuk pacar nya itu, padahal hal tersebut tak pernah dilakukan nya untuk sang istri. Bahkan untuk anak-anak nya sekalipun, Mahmudi tak pernah meski hanya sekedar memberikan surprise jika mereka mendapat nilai bagus. Hanya istri sempurna nya, yang selalu peduli akan hal itu.

Sejujurnya, Mahmudi pun mengakui bahwa apa yang dilakukan nya saat ini adalah salah. Tapi untuk memutuskan hubungan yang sudah berjalan dengan nyaman itu, Mahmudi masih merasa sangat berat.

Suara manja Tari, dengan segala rengekan nya.. membuat Mahmudi merasa dibutuhkan. "Eit,, tunggu! Dibutuh kan? Atau di porotin?!" Bisik hati Mahmudi. Ah,, tapi Mahmudi tak perduli dengan bisikan hati nurani nya. Yang jelas dia merasa happy bisa jalan bareng sama wanita selebgram yang mulus itu.

Mahmudi menarik nafas dalam-dalam dan menghembus nya perlahan, "maaf kan aku ma,," lirih nya, yang entah ditujukan pada siapa?

_____

Sementara di meja kerja nya, Seruni masih fokus dengan layar ponsel sang suami.

Setelah sempat shock membaca percakapan yang tak seharusnya antara suami nya dengan wanita lain, dan sekarang merasa sedikit tenang,,, Seruni kemudian men-screanshoot semua percakapan suami nya dan wanita yang bernama Tari tersebut. Yakin tak ada yang terlewat, lantas dia kirimkan ke nomor ponsel nya untuk kemudian disimpan sebagai bukti suatu saat nanti.

Seruni bahkan membuat folder khusus di galeri nya, dengan nama 'buku kerja' agar tak mengundang kecurigaan jika anak nya atau sang suami membuka-buka ponsel milik nya.

Setelah itu, Seruni kemudian menghapus kembali semua chat tersebut dan merapikan kembali wasslap sang suami agar tak mengundang kecurigaan Mahmudi.

Butuh waktu sedikit lama, untuk merapikan wasslap suami nya tapi Seruni terus melakukan nya. Tendangan kecil di perut kembali dia rasakan, dan Seruni hanya memberikan sentuhan lembut di perut nya itu seraya berbisik. "Tenang ya nak, semua nya akan baik-baik saja."

Seruni juga menyembunyikan aplikasi wasslap cloning di ponsel nya dengan aplikasi penyembunyi yang juga di download nya. Yah, malam ini.. Seruni benar-benar mengerahkan segala kemampuan nya, mencari cara untuk bisa menyadap dan memata-matai seluruh aktifitas sang suami.

Seruni bahkan juga melakukan registrasi pada provider telekompel, agar semua SMS yang masuk ke nomor suami nya terkirim juga ke nomor nya... yang kebetulan, nomor nya dan nomor sang suami sama-sama telekompel.

Seruni tak perduli, meski layanan itu berbayar.. berbeda dengan wasslap cloning, bahkan berapapun biaya nya Seruni pasti akan bayar asal dia bisa mendapatkan bukti-bukti yang akurat tentang perselingkuhan suami nya tersebut.

"Sementara ini dulu deh, besok baru lanjut men stalking sosial media wanita itu. Siapa dia? Dan dari mana asal nya? Gadis kah? Atau janda?" Kening Seruni mengernyit dalam.

Wanita yang tengah hamil enam bulan itu hendak menyudahi untuk sementara penyelidikan nya, ketika kembali ada notif chat masuk pada ponsel sang suami.

Tanpa ragu, Seruni segera membuka nya.

Tari Asist : Yank,,, telpon aku dong, bentar aja. Please..." dengan emoticon memohon.

Tari Asist : "Mumpung suami ku baru keluar untuk membeli popok di indopart."

Tari Asist : "Aku beneran kangen pengin denger suara mu yang seksi yank???"

Seruni tercengang membaca chat dari selingkuhan suami nya itu, "astaghfirullah... pa, dia sudah bersuami? Dan punya anak kecil? Dimana hati nurani kalian berdua saat ini, wahai jiwa-jiwa yang gersang akan iman?!" Geram Seruni dalam hati.

🙏🙏🙏🙏🙏 TBC 🙏🙏🙏🙏🙏

Big hug,, untuk Seruni Seruni di luar sana... 🤗🤗

Semoga kalian selalu berbahagia 🤲😇

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!