100 Hari Menjadi Puteri Joseon
"Hei Ara, lihat sosial media Lo." Seru seorang gadis berambut hijau gradasi pink muda dan putih blonde.
"Heumm, kenapa sih Hana, ngantuk gue. Baru juga tidur 3 jam." Gerutu Ara menarik kembali selimut biru lautnya. Gadis bertubuh ramping dengan tinggi 175 Cm dan berkulit pucat, bibir merah tipis di atas namun agak bervolume di bawah, rambut panjangnya berwarna agak kelabu dan gradasi putih di bagian dalam dan garis wajah tirus serta mata cenderung abu-abu itu enggan bangun dari tidurnya.
"Lo, gak pulang jam 6 lagi kan.?" Tanya Hana tadi.
Gadis bertubuh mungil dengan baju terusan bermotif bunga sakura berwarna kuning terang di atas lututnya masih berusaha menggoncang tubuh Ara yang tetap terbaring.
"Ara. Woyy, KYAAAAAA BANGUNNNN." Teriak Hana frustasi.
Bergeming
Tetap tidur
"Ara, Oppa Hoon memfolback akun mu." Kembali Hana berteriak lebih heboh.
Membuat Ara bangkit segera
"Benarkah? Oppa Hoon menerima pertemananku.?" Tanyanya merebut ponsel milik sahabatnya itu dan membelalakkan matanya ketika....
Benar, Hoon mengikutinya juga.
"Yeaahhhhhh, Oppaaa Saranghae." Teriaknya heboh, bangkit serta menarik Hana untuk menari bersamanya.
Namun.....
Kegembiraannya sirna seketika
Karena tak lama pintu apartemennya di dobrak paksa, atau lebih tepatnya di buka paksa dengan kunci akses pemilik gedung.
Dan...
Munculah, sosok gadis dengan wajah yang sangat cantik, semua yang melekat di tubuhnya berteriak kata mahal dan branded asli. Terlebih kalung dan anting berliannya jangan lupakan itu, yang membuatnya lebih bersinar.
Gadis bertubuh kira-kira 180 cm dan bermata indah, bibir merona merah dan berwajah campuran sepertinya, masuk bersama beberapa pria berjas hitam, lengkap dengan senjata tersembunyi di salah satu tangannya yang masih mengintip.
"Lo, siapa.?" Tanya Ara kaget melihat kedatangan tamu yang jelas tidak diundangnya.
Berdengus, dan berdecih malah. Gadis itu meludah sembarangan ketika selesai mengedarkan pandangannya ke semua ruang apartemen kecil ini.
"Hei, You, tidak punya etika apa.?" Tanya Ara setengah berteriak.
Gadis itu memberi isyarat pada 2 pengawalnya.
Dan
"Lepas, heii, lepasin gue!!!!" Teriak Ara ketika dua pria berjas tadi memaksanya duduk berlutut. Begitu pula dengan Hana yang juga di paksa duduk berlutut seperti Ara.
Plak!!!!!
Plak!!!
2 kali, suara teriakan melengking ketika tangan lentik gadis si tamu tak diundang sudah mendarat di kedua pipi Ara yang kini memerah.
"Dasar jal-anx tak beradab. Pantas saja jika kamu bisa tinggal di apartemen ini, pasti banyak pria yang kamu ajak tidur, iya kan." Ucap gadis tadi dengan wajah menghina pada Ara.
Membalas dengan tatapan tajam tak terima, Ara bersuara keras, "Hei, apa maksud kamu hah, siapa yang jadi jal-anx hah!!! Dasar perempuan gila." Balas Ara teriak
Plak
Sekali lagi, suara tamparan itu berbunyi.
Membuat sudut bibir Ara mengeluarkan darah segar.
"Upsss, sorry. Kalo gini, turun ya bayaran kamu nanti." Ucap Gadis itu merasa bersalah, namun sejurus kemudian tertawa.
"Lo tau, dasar jal-anx betina. Lee Frangkie itu kakak saya. Pria yang sudah Lo buat depresi dengan memberi harapan saja setelah berhasil mendekati sahabatnya." Jelas gadis itu dengan wajah menatap tajam
Ara berusaha mengingat satu nama itu. Hingga ia terdiam sejenak.
"Kau, kau tak ingat siapa kakakku, hah!!!" Teriakk gadis itu ketika Ara tak memberi respon padanya.
"Aku ingat, iya aku ingat. Oppa Frank kan!!!" Teriak balik Ara mengkonfirmasi
Gadis itu mencengkeram dahi Ara hingga kukunya yang bercat ungu serupa gaunnya itu sedikit menancam di kedua pipi Ara, membuat Ara sedikit meringis.
"Lo tau jal-anx,,, kakakku sekarang ada di mana?" Tanya gadis itu yang kini mendekatkan wajahnya pada Ara hingga harum tubuhnya dan mulutnya yang beraroma sama yaitu strawberry itu menyapu halus di permukaan wajah Ara.
"Mana gue tau, gue gak ada hubungan apapun sama Oppa Frank." Jawab Ara yakin.
"Hah, gitu. Setelah mendapat uang kakakku, mendapat sahabatnya, kamu mencampakkan kakakku seperti sampah.!!!!" Ucap gadis itu semakin menaikan nada suaranya menjadi tinggi seiring kata terakhirnya.
"Gue gak tau apa-apa, dan gue gak ngambil apapun dari kakak Lo." Ara berteriak sembari menepis tangan gadis itu yang berhasil lepas dari pipinya dan meninggalkab bekas kuku.
Plak
Kembali, wajah mulus Ara mendapat tamparan.
Kali ini lebih keras.
"Kakak gue, kakak gue sekarang koma di rumah sakit tauuu!!!!" Erang gadis itu setengah berteriak.
Wajahnya kini diliputi kemarahan yang berapi-api sembari menatap Ara tajam
"Apa???? Oppa Frank, ko-ko-koma.?" Tanya Ara terbata-bata.
"Cih, gak usah pura-pura bego kamu ja-lanx." Dengus gadis itu mengejek wajah sedih Ara kini.
"Karena, setelh ini, gue pastikan kalau Lo...." Ia kembali mendekat pada Ara, menarik rambut serta menjambaknya keras hingga wajah Ara tertunduk ke depan.
"Karena gue akan buat Lo, lebih parah dari kakak gue." Lanjut gadis itu kemudian.
****
Beberapa jam kemudian
Ara merasa tubuhnya seperti melayang, kakinya tak menginjak bumi lagi.
Dalam pikirannya berkelebat kemungkinan
'Apa gue sudah mati.?? Tapi kenapa mata gue susah di buka sih.' Batinnya mengerang
Ia berusaha mengumpulkan tenaganya.
Dan, berhasil.
Perlahan, ia membuka kedua matanya, walau hanya sekedar menyipit. Tapi ia bisa perlahan menangkap cahaya di sekitarnya.
Pelan, pelan, dan pelan. Kini matanya bisa terbuka.
Hingga, ia terjengkit kaget.
Ketika merasa posisinya salah besar.
Ya, ia dalam posisi tergantung, dengan leher terikat tali. Sesak, nafasnya semakin tipis.
Air matanya hendak keluar, tapi ia tahan
'Tidak, gue gak boleh nangis, gue bisa ngatasi semua ini. Ini bukan kemauan gue.' Teriak batin Ara.
Menenangkan pikirannya, mengatur ritmen nafas serta tubuhnya.
Gadis itu, segera meliukkan tubuhnya ke atas, kakinya sudah mencapai batas tali di atas, ia menendang keras langit-langit di atasnya.
"Ribet banget sih nih kain" Erangnya menahan beberapa kali sapuan kain besar yang melilit tubuhnya
Hingga
Brukkk
Brakkk
Suara tubuh terbanting dan hempasan langit-langit yang runtuh saling bersahutan.
"Awwww." Teriaknya meringis kesakitan. Tentu saja sakit, ia merasakan jika seluruh tubuhnya sakit, hingga ingatannya meluncur ke waktu sebelumnya.
"Gila adiknya si Frank, berapa banyak mukulin gue." Ucap Ara mengelus pelan tubuhnya yang,,, loh kok gue berpakaian lengkap..
Serta, ini.... Hanbok...
Oh tidak, Demi Tuhan, tidak mungkin adiknya Frankie mendandani Ara lalu kemudian menyiksa gadis itu kan??
"Jadi, gue tadi ribet karena kelilit sama baju yang gue pakek." Gerutunya.
Ia kembali memperhatikan sekujur tubuhnya dan merabanya juga.
"Wait, gue, gue, gue di-di- di mana.??" Tanyanya sendiri
Ia mengumpulkan seluruh ke warasannya, menatap sekitar.
Ini, di mana? Suasananya kental akan nuansa yang damai dan.... tunggu dulu...
Ini, rumah siapa?
Gadis itu kembali mengerang frustasi. Hingga suara pìntu geser terdengar, memunculkan sosok gadis muda seumurannya. Berpakaian hijau dengan rambut di kepang panjang.
Berlari serta membungkuk seperti menyembah persisnya.
"Tu-tuan puteri, tidak apa-apa?" Tanya gadis itu khawatir.
"Heh, apa kamu bilang?" Tanya Ara bingung
"Tuan Puteri Hwa, anda kenapa.?" Tanya gadis itu lagi, membuat Ara semakin bingung dan...
"Tuan puteri!!!!" Teriak suara yang lebih ramai lagi. Memekakan telinga Ara seketika.
"Hei dayang Han, kau apakan tuan puteri Hwa, hah" Teriak salah satu gadis yang baru datang, tiga suara bising tadi dari para gadis yang berpakaian hanbok mewah layaknya Ara.
"Tunggu dulu, kalian bilang gue tadi apa.?" Tanya Ara setelah sadar dari kebingungannya.
"Gue.?" Tanya 3 gadis itu serempak.
"Gue itu saya. Jadi saya ini siapa?" Tanya Ara tak sabar.
"Anda, Tuan puteri kerajaan ini, Tuan puteri Hwa, anak dari Raja dan permaisuri kerajaan ini Yang Mulia." Jawab gadis yang masih membungkuk itu pelan.
"Ap-apa!!!!! Gue, gu-gue tuan puteri!!!!" Teriak Ara tak percaya.
Seketika ia bangkit dan meraih benda buram yang memantulkan bayangnya.
Ditatapnya bayang dirinya, hingga ia semakin membelakkan matanya.
"It-Itu si-siapa???" Tunjuknya melihat wujud dirinya yang kini, bukan dirinya. Ia sudah berubah menjadi sosok gadis berhanbok mewah, namun,,, berwajah, buruk rupa.
Whatttt!!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
bubi
cvtyi
2023-07-03
0