Hasrat Terlarang Nona Muda
Alysia Alatha Vernando, gadis cantik dengan kepribadian lumayan menjengkelkan bagi orang-orang tedekatnya, dia gadis manja dan sedikit egois.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu memasuki rumah dengan mata sembab habis menangis. Bagaimana tidak, di hari kepulangannya liburan bersama teman-temannya dia harus mendengar kabar buruk tentang kekasihnya.
Arga Vernando, abang sekaligus kekasihnya akan menikah dengan perempuan lain, padahal keduanya berpacaran hampir 2 tahun tanpa sepengatahun siapapun.
"Alatha."
Alatha menghiraukan panggilan dari mommynya, dia barlari ke kamar dan menguncinya rapat-rapat, dia menangis sejadi-jadinya malam itu.
Hingga suara ketukan pintu terdengar nyaring di telinganya.
"Alatha bukan pintunya sayang, ini abang," ucap Arga di balik pintu.
Tangis Alatha seketika berhenti, dia menatap nanar pintu di hadapannya. Menghapus kasar air mata di pipi.
"Abang jahat sama Alha, besok adalah hari H, tetapi tidak ada yang memberitahu Alha tentang ini semua! Kalian jahat!" pekik Alatha hingga suaranya tercekat karena serak.
Hati siapa yang tidak sakit, ketika mendengar kekasih yang selama ini selalu mencintainya, harus menikahi perempuan lain. Bahkan dengan tega menyembunyikan semuanya.
Telebih, Arga adalah abangnya, semua keluarga tidak ada yang memberitahu tentang rencana ini.
"Apa ini alasannya kenapa aku dibiarkan keluar Negeri selama sebulan? Biar kalian bisa merencanakan pernikahan tanpa sepengetahuan aku?"
Alatha tersentak, ketika daun pintu terbuka dengan keras, bahkan suaranya sangat mengema setelah menyentuh lantai marmer.
Arga baru saja mendobrak pintu.
"Keluar dari kamar aku!" pekik Alatha.
Gadis itu terus meronta dalam dekapan Arga, air mata tak henti-hentinya menetes.
"Maaf, abang tidak memberitahumu terlebih dahulu, karena abang tahu, kamu tidak mungkin setuju dengan rencana ini," bisik Arga dengan suara sangat lembut.
Alatha sontak mendorong tubuh Arga hingga terduduk di hadapannya. Gadis cantik yang selalu berpemampilan modis dan wah itu kini terlihat acak-acakan.
Dia menatap tajam Arga.
"Kau meminta maaf sebagai siapa hah? Kekasih, atau abang!" bentaknya.
"Dua-duanya," sahut Arga.
Tangan Alatha melayang dan mendarat di pipi mulus Arga, bahkan jari-jarinya meninggalkan jejak kemerahan di sana.
"Kenapa?"
"Karena kita tidak mungkin bersama Alha, kita saudara. Darah yang sama mengalir di tubuh kita, jadi berhentih bersikap egois seperti ini. Abang, akui, abang salah. Harusnya sejak awal hubungan ini tidak pernah terjalin di antara kita," sesal Arga menangkup pipi cubi Alatha yang masih di basahi air mata.
Laki-laki itu sadar dengan kesahalan yang dia perbuat selama dua tahun, menjalin hubungan dengan adiknya sendiri tanpa sepengetahun orang tua.
Bukan salah Alatha yang jatuh cinta, tapi salahnya karena tidak bisa melihat adiknya bersama laki-laki lain, hingga memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan.
Memperlakukan Alatha layaknya perempuan pada umumnya yang pantas di cintai.
Sekarang, Arga ingin mengakhiri semuanya sebelum terlambat.
Cinta beda agama, bisa bersatu jika salah satunya meninggalkan tuhan mereka. Lalu bagimana dengannya? Cinta sedarah? Sunguh kisah cintanya sangat lucu.
Namun, satu kebenaran yang Arga tidak ketahui selama ini, yaitu dia bukanlah saudara kandung Alatha. Orang tua gadis itu, mengambil Arga dari panti asuhan karena tak kunjung mempunyai seorang anak.
"Kenapa tidak bisa? Abang laki-laki dan Alha perempuan, kita beda jenis, bisa menikah. Alha tidak peduli dengan hubungan darah, sejak kapan peraturan itu ada?" Alatha memukul dada Arga membabi buta.
Sakitnya seorang adik, ketika abangnya akan menikah, tapi rasa sakit Alatha melebihi itu. Dia harus kehilangan abang sekaligus kekasihnya, apa Alatha akan membiarkan itu? Tentu tidak, dia gadis egois yang tidak ingin miliknya di ganggu oleh siapapun.
"Alha sadarlah dan pelankan suaramu, jangan sampai orang tua kita mendengarnya," bujuk Arga.
"Kenapa? Biarkan Mommy dan Daddy tahu dan membatalkan pernikahan ini, Bang. Abang hanya boleh menikah sama Alha, bukan perempuan lain!"
"Alatha!" bentak Arga tanpa sadar. "Kamu mengira orang tua kita akan setuju dengan hubungan ini? Jawabannya tidak, kalau mereka tahu, maka pernikahan mungkin saja di laksanakan malam ini agar tidak ada yang terjadi."
"Behentilah menangis Alha! ikhlaskan abang menikah! Ini yang terbaik untuk kita. Menikah atau tidaknya, kamu tetap adik abang yang paling abang sayang, kamu tidak akan kehilangan seorang abang," bujuk Arga dengan mata berkaca-kaca.
Ikut larut dalam kesedihan yang dirasakan Alatha, mata gadis itu tidak bisa berbohong, terdapat banyak luka di dalamnya.
Arga membenamkan bibirnya cukup lama di kening Alatha. Tangis gadis itu sudah mulai mereda, bahkan air matanya mulai mengering.
Genggaman tangan Alatha di jas Arga terasa sangat erat, rasa sakit di hatinya membekas begitu dalam.
"Kenapa kita harus terlahir di rahim yang sama? Kenapa abang, harus jadi abang Alha? Kalau Abang menikah besok, maka Abang akan mendengar kabar kematian aku," ancam Alatha sunguh-sunguh, tak ada kebohongan di matanya.
"Jangan bersikap bodoh Alha!"
"Pergilah, persiapkan pernikahanmu itu!" Tatapan Alatha kian menajam.
"Pergi!" pekiknya.
"Alha." Arga hendak mendekat, tetapi suara seseorang menghentikannya.
"Pergilah, biarkan Alha, sama Mommy. Sudah sewajarnya dia seperti ini, karena sakit hati akan kehilangan abang yang sangat menyayanginya."
Sangat di untungkan Alana, Mommy Alatha tidak mendengar pembicaraan kedua anaknya, entah apa yang akan terjadi jika wanita itu mendengarnya.
***
Air mata Alatha menetes, seiring Arga mengucapkan ijab kabul. Namun, bukan namanya yang di sebut, melainkan wanita lain.
Dada gadis itu bergemuruh hebat, saat menyadari nama perempuan.
Clara Liandra?
Rasa sakit dihatinya seakan menghilang di bawa angin mendegar nama itu. Nama yang sangat dia benci, wanita yang semasa sekolah selalu membulinya, hinggga menghilangkan karakter dirinya yang ceria.
Rasa sakit itu kini berubah menjadi dendam, terlebih perempuan yang selalu membulinya mengambil sesuatu yang sangat penting dalam hidup Alatha.
Rencananya untuk mencelakai diri sendiri buyar tiba-tiba. Raut wajah sedihnya berubah menjadi senyuman yang membuat orang tua juga saudara kembarnya terheran-heran.
"Alha, lo nggak lagi ke sambet di hari pernikahan bang Arga, 'kan?" bisik Agatha, saudara kembarnya.
Wanita yang wajahnya sangat mirip dengan Alatha itu sudah menikah dengan seorang polisi karena perbuatan Alatha, yang tiba-tiba mundur dari pernikahan satu tahun yang lalu.
"Kamu mau kemana nak?" tanya Mommynya.
"Alha ingin memberi selamat untuk bang Arga Mom, Alha tidak tahu, kalau perempuan yang dia nikahi adalah teman baik Alha," jawab Alatha.
Gadis itu menjadi yang pertama naik ke pelaminan untuk memberi selamat pada kedua pengantin baru tersebut.
Dia menjabat tangan Arga dan memeluknya sangat erat. "Abang cuma milik Alha," bisik Alatha, setelahnya beralih pada istri Arga yang tak lain musuhnya sendiri.
Sama seperti tadi, Alatha juga memeluk Clara, bahkan mengelus punggung yang terbalut gaun mewah itu.
"Seharusnya aku yang berada di sini bukan orang lain, tapi tidak apa-apa, aku sangat senang karena kamu yang menggantikan posisi aku Clara Liandra," bisik Alatha.
"Selamat datang di neraka berbalut surga."
...****************...
Ritual setelah membaca, kuy tebar kembang yang banyak biar wangi. Jangan lupa juga tekan tombol vote, like, fav dan ramaikan kolom komentar. Jika kalian sayang sama otor jangan lupa nonton iklan setelah baca ya, iklannya bisa di lihat di bar pemberian hadiah🥰💃💃💃💃💃💃🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Follow untuk melihat visual
IG: Tantye005
Tiktok: Istri sahnya Eunwoo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
🥰
2024-04-22
0
Rana Uji
mampir juga di cerita author yah.
" cinta untuk fiona dan menggoda paman tiri "
di tunggu like dan komen nya
terima kasih dan semangaat
😊😊
2022-12-07
1
Dara Muhtar
Mampir Thor 👍🌹🌹
2022-10-05
1