Tanpa rasa bersalah sedikitpun, Alatha menyapa Clara dengan senyuman.
"Hay kakak ipar, akhirnya bisa ketemu disini," ucap Alatha.
Clara membalas senyuman Alatha, walau terlihat tidak ikhlas. "Aku baru lihat kamu, akhir-akhir ini kemana?" tanya Clara basa-basi.
Gadis yang lumayan cantik itu berjalan menuju sofa dan meletakkan bekal yang dia bawa keatas meja. "Makan siang lah dulu suamiku, pasti kamu sudah lapar."
Kalimat yang baru saja keluar dari mulut Clara berhasil menyulut api cemburu di hati Alatha, gadis itu melangkah mendekati Clara walau sudah di cegah oleh Arga.
"Gemes banget aku dengarnya. Romantis ya, pakai Suamiku." Alatha melirik Arga yang berdiri mematung. "Bang Arga, manggil Istriku, ya kan bang?" tanyanya, walau dia sangat kesal.
"Tentu saja, abang kamu sangat romantis Alha, aku sangat beruntung karena dinikahi olehnya."
Arga memejamkan matanya, entah ada masalah apa kedua perempuan di hadapannya ini, tapi itu mampu menghilangkan rasa lapar Arga.
"Sudah tidak di ragukan lagi itu kakak ipar, bang Arga memang selalu romantis pada semua orang. Ups, sorry, aku kelepasan." Alatha menutup mulutnya ketika raut wajah Clara tiba-tiba berubah.
"Pulang Alatha!" Perintah Arga, laki-laki itu memilih duduk di samping istrinya.
"Abang ngusir aku?" tanya Alatha tak percaya.
"Abang tidak mengusirmu, tapi ...."
Alatha langsung beranjak dari duduknya. "Tidak apa-apa, lagian aku ada janji dengan seseorang, selamat menikmati makan siang abang sayang." Gadis itu mengecup pipi Arga di depan istrinya langsung.
Sebelum benar-benar pergi, Alatha mendekati Clara, menunduk untuk membisikkan sesuatu. "Kau bertanya kemana saja aku selama ini? Mau tau jawabannya, hm?" Dia menjeda sejenak. "Aku sedang mempersipakan kejutan untukmu."
"Bay." Alatha menyibakkan rambut panjangnya sebelum meninggalkan ruangan Arga.
Dia sangat yakin, hati Clara sudah terbakar karena beberapa kalimat yang dia lontarkan tadi.
Gadis cantik itu tidak langsung pulang kerumah, melainkan ke tempat lain untuk melancarkan rencana yang sesungguhnya.
Arga mencintainya, Arga menyayanginya. Laki-laki itu sangat posesif dan tidak bisa melihatnya bersama laki-laki manapun.
***
Clara menyambut kedatangan Arga dengan senyuman di wajahnya. Dia langsung mengambil tas kerja Arga dan mengikuti laki-laki itu masuk ke kamar.
Bahagia? Tentu saja Clara bahagia. Siapa sih yang tidak bahagia menikah dengan CEO Anggara group? Telebih dia bercita-cita menjadi seorang model.
Dengan menjadi nyonya Anggara Group, maka sangat mudah baginya masuk ke Agensi besar yang di naungi langsung Anggara.
"Bagaimana? Kamu senang tinggal di rumah ini?" tanya Arga seraya melongarkan dari yang mencekeknya seharian ini.
"Sangat senang, makasih sayang. Aku mungkin perempuan paling beruntung di dunia ini, karena dinikahi olehmu." Clara memeluk Arga dari belakang, menikmati kehangatan tubuh laki-laki itu.
Tidak ada penyesalan dalam dirinya menikahi Arga, walau tahu dia saudara Alatha.
"Aku akan mandi, siapkan makanan untukku!" pinta Arga setelahnya melepas pelukan Clara di tubuhnya.
***
Usai makan malam, Arga kembali ke kamar, duduk di sofa seorang diri dengan laptop di pangkuannya. Menghilangkan kegabutan yang ada, juga rasa rindunya pada sang kekasih yang tiba-tiba muncul ke permukaan, membuat pikiran Arga terdorong mengstalkin sosial media adiknya.
Hilang satu, tumbuh seribu🥰🥰🥰
Dada Arga bergemuruh melihat postingan Alatha bersama pria lain, yang terlihat sangat mesra. Tanpa menunggu waktu, dia langsung menghubungi Agatha. Sayangnya, gadis itu tidak menjawab sama sekali, bahkan menolaknya.
"Awas kamu Alatha!" geram Arga. Laki-laki itu langsung menutup laptopnya dan berniat menemui gadis yang dia cintai.
Arga tidak akan rela jika Alatha dekat dengan siapapun.
"Arga, kamu mau kemana? Ini sudah tengah malam," cegah Clara menarik tangan Arga.
"Aku ada urusan, dan mungkin tidak pulang malam ini, tidurlah, jangan lupa mengunci pintu!" perintah Arga dan di jawab anggukan oleh Clara.
Toh perempuan itu hanya menginginkan kemewahan dan sebuah status, itulah mengapa menerima ajakan Arga untuk menikah. Di cintai oleh Arga, adalah bonus untuknya.
***
Arga: Kamu dimana, La?
Read
Arga: Kamu dimana! Jangan pancing emosi aku, atau kau akan menerima hukuman
Alatha: Kenapa Bang? Ganggu saja, aku lagi jalan sama pacar aku, memangnya abang saja yang bisa?
Arga is calling
Alatha senyum miring, akhirnya dia berhasil memancing Arga. Baiklah, sepertinya rencananya kali ini akan berhasil. Sekali lagi, gadis itu menolak panggilan Arga, bahkan kali ini sengaja mematikan ponselnya.
"Makasih kak, kakak boleh pergi," ucap Alatha pada laki-aki yang kerap kali di panggil Rafael. Laki-laki itu adalah sahabat baik Agatha, saudara kembarnya.
Seraya menunggu kedatangan Arga, Alatha kembali menikmati wine yang baru saja di pesannya bersama Rafael, dia duduk seorang diri di meja bartender. Senyumnya mengembang melihat Arga berjalan mendekat.
Sudah dia duga, Arga bisa menemukan dirinya tanpa memberitahu lokasi. Apa sih yang tidak di ketahui CEO Anggara group tentang orang yang di cintainya?
"Hay abang sayang." Alatha melambaikan tangannya.
"Pulang!"
"Tidak mau, Alha masih haus Abang. Ayo, lebih baik abang menemani Alha di sini." Alatha menarik tangan Arga agar duduk di sampingnya, kemudian dia berdiri dan berbisik pada pelayan yang bertugas.
Pelayan itu mengangguk dan segera menyiapkan permintaan Alatha tanpa bantahan, siapa yang akan menolak uang?
Setelah cukup lama, akhirnya pelayan itu kembali membawa dua gelas anggur merah.
"Munumlah dulu Bang! Setelah itu kita pulang," pinta Alatha dengan senyum jenakanya. Mabuk? Alatha tidak mabuk sama sekali.
"Pulang!" bentak Arga.
"Aku bilang minum dulu Abang, setelah itu kita pulang!" bentakan Alatha tak kalah kerasnya.
Karena tak ingin berlama-lama di tempat haram seperti ini, Arga segera meneguk segelas anggur yang di berikan Alatha tanpa curiga sedikitpun.
Di pikiran Arga hanya membawa Alatha pergi, jangan sampai Daddynya tahu, bahwa putri kesayangannya berkeliaran malam-malam seperti ini.
"Dimana pacar kamu?" tanya Arga setelah anggur di gelas itu tandas.
"Dia sudah pulang bang," jawab Alatha. "Abang kenapa? Kegerahan, hm?" Tanpa permisi, gadis itu langsung duduk di pangkuan Arga, tangannya perlahan-lahan turun mencari kaki baju laki-laki itu, kemudian menelusupkannya, menyentuh perut keras dan bertekstur di balik baju.
"Alatha," lirih Arga dengan nafas memburu, tatapannya mulai sayu, seiring rasa panas dalam tubuhnya.
"Kenapa? Abang butuh bantuan?" bisik Alatha seraya mendes*ah.
Gadis itu senyum puas, ketika Arga meraup bibirnya dengan rakus, walau kewalahan, Alatha tetap mengimbangi.
"Jangan di sini, Bang."
Alatha segera turun dari pangkuan Arga, dan menarik laki-laki itu kesebuah kamar untuk menghabiskan waktu berdua saja. Malam ini, dia akan pastikan akan mendapatkan Arga tanpa ada halangan apapun.
Tubuhnya terjerambah ke ranjang, karena dorongan Arga yang lumayan keras. Laki-laki itu menindih tubuhnya, mengabsen setiap inci rongga mulut Alatha. Meninggalkan jejak kepemilikan di mana-mana sebelum melakukan hal lebih jauh lagi, yang mungkin akan membuat keduanya dalam masalah besar. Namun, Alatha tidak peduli itu.
...****************...
Ritual setelah membaca, kuy tebar kembang yang banyak biar wangi. Jangan lupa juga tekan tombol vote, like, fav dan ramaikan kolom komentar. Jika kalian sayang sama otor jangan lupa nonton iklan setelah baca ya, iklannya bisa di lihat di bar pemberian hadiah🥰💃💃💃💃💃💃🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Follow untuk melihat visual
IG: Tantye005
Tiktok: Istri sahnya Eunwoo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Dara Muhtar
Seru banget... Lanjut 🌹🌹🌹🌹💪💪
2022-10-05
1
Dian Anggraeni
seru juga...lanjut akh
2022-08-23
1
Farra
penasaran deh apa Arga kakak kandung Alatha ya
2022-08-10
1