Part 4

Clara meremas ponselnya kuat-kuat setelah menerima pesan dari nomor tidak di kenal. Siapa yang tidak sakit melihat foto suaminya tidur dengan perempuan lain? Terlebih perempuan itu adalah musuhnya sendiri.

"Dasar perempuan murahan, kau akan menerima akibatnya!" pekik Clara dengan gigi bergemelutuk menahan marah.

Dia sangat kesal, karena Arga meninggalkannya sendiri di rumah dan tidur bersama wanita lain di luar sana.

"Kau bahkan belum menyentuhku Arga!" geramnya.

Gadis yang lumayan cantik kata Alatha itu segera mengambil jaket tebal untuk menuju lokasi yang telah di kirimkan seseorang, dia akan membuat Alatha menyesali semua perbuatannya.

"Kau tidak akan bisa mengalahkan aku Alatha, sampai kapan pun!"

Sebelum benar-benar pergi, Clara menghubungi seseorang yang bisa membantunya, dia mendial kontrak mertuanya tanpa tahu sekarang adalah jam istirahat.

Hanya sekali, sambungan langsung terhubung.

"Mommy," panggil Clara dengan nada sengaja di buat-buat seperti menangis. Dia akan mengambil simpati mertuanya untuk memberi pelajaran pada Alatha.

"Nak, kamu menangis? Kenapa?"

"Mas Arga belum pulang padahal sudah jam segini, katanya sibuk kerja tapi baru saja ada orang ngirim foto, mas Arga tidur sama perempuan lain."

"Ya ampun, itu beneran Arga, Clara? Kamu tau tempatnya dimana, Nak? Kita kesana untuk memastikan, jangan sampai hanya orang iseng yang ingin menghancurkan rumah tangga kalian."

Clara tersenyum, ternyata sangat mudah mengambil simpati mertuanya, tidak sia-sia dia mempunyai bakat akting walau sering di tolak casting.

"Clara kirim lokasinya, Mom."

Usai menghubungi sang mertua, Clara segera melajukan mobilnya untuk membongkar kebusukan Alatha di depan orang tuanya sendiri.

***

Di sisi lain, Alatha meringis kesakitan karena keganasan Arga dalam kendali obat yang dia berikan lewat minuman itu, dia memandangi wajah abang sekaligus mantan kekasihnya yang tengah terlelap seraya memeluknya.

Senyumnya mengembang, ketika foto yang dia kirimkan baru saja di lihat oleh Clara.

"Sebentar lagi bang Arga akan jadi milik aku," gumam Alatha dengan wajah cantiknya walau rambutnya sedang acak-acakan.

Dia bergerak sedikit-demi sedikit untuk merubah posisi tidurnya. Bagian intinya terasa sakit setiap kali bergerak. Ternyata malam pertama tidak seindah yang dia bayangkan, tidak semenyangkan apa yang dia lihat di drama-drama yang sering di tontonnya.

"Jangan bergerak, Sayang," gumam Arga, semakin mengeratkan pelukannya, menyembunyikna hidung mancungnya di leher Alatha.

"Bang Arga, kalau aku hamil bagaimana?"

Tak ada sahutan dari laki-laki itu, membuat Alatha juga terdiam, berharap rencananya ini berhasil. Semoga Daddynya mau menikahkan mereka berdua.

Mata yang mulai berat, perlahan-lahan terpejam. Namun, tak berlangsung lama ketika suara dobrakan pintu terdengar. Bukan hanya Alatha yang terbangun, tetapi Arga ikut terbangun.

Laki-laki itu sangat terkejut melihat orang tua juga istrinya berdiri di ambang pintu. Dan lebih terkejutnya lagi, ketika mengetahui perempuan yang baru saja dia jamah adalah adiknya sendiri.

"Dad-Daddy ...."

"Arga, apa yang kau lakukan dengan adikmu!" bentak Alvi dengan dada bergemuruh menahan rasa marah di hatinya, rasa kecewa melihat putra yang sangat dia percaya menjaga adik-adiknya, malah merusaknya sendiri.

"Arga, Alha, kalian ...." Tubuh Alana ambruk, tak kuasa melihat pemadangan yang sangat menyayat hatinya.

Alvi langsung menarik tubuh istrinya, sebelum pergi dia menatap putra dan putrinya dengan tatapah penuh kekecewaan.

"Daddy tunggu kalian di rumah!"

"Tega kamu mas," ucap Clara pergi mengekori mertuanya. "Permainan baru saja di mulai," batinnya.

...****************...

Komen dan Like, atau author ngamuk🤣

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***