I LOVE YOU, OM ODY
...Selamat datang di karya baru author 🥰...
...Jangan lupa tebar bunga, like, komen dan vote buat karya author satu ini ya 🤗...
...Selamat membaca sayang sayangku ...
...❤️❤️❤️...
"Mamaaaaa,,,, Papaaaaaa,,,,Banguuunn. Jangan tinggalin Nada. Nada takut sendirian."
Tangisan gadis kecil itu membuat hati semua orang yang turut mengantar ke pemakaman serasa teriris. Gadis kecil itu menangisi kedua pusara orang tuanya yang dimakamkan bersamaan setelah keduanya dinyatakan meninggal akibat kecelakaan tunggal.
Mobil yang mereka kendarai mengalami rem blong hingga ayah gadis kecil itu tidak bisa menguasai laju kendaraannya.
Mobil terguling setelah menabrak pembatas jalan tol yang kebetulan sepi. Akibat benturan yang sangat keras, sopir dan penumpang di kursi depan dinyatakan meninggal di tempat akibat luka yang cukup serius di bagian kepala.
Kini tinggallah Nada Esmeralda, putri satu satunya yang masih berusia 12 tahun menangis tersedu sedu sambil memeluk gundukan tanah bertabur bunga yang masih basah itu. Gadis kecil itu masih terlalu lugu untuk menyandang status sebagai yatim piatu.
Tangisannya begitu memilukan hati yang datang memberikan penghormatan terakhirnya kepada kedua korban kecelakaan itu.
"Jangan takut sayang. Kan ada tante. Mulai sekarang, Nada tinggal sama tante aja ya. Tante akan selalu jaga Nada. Merawat Nada. Menjadi orang tua Nada." Seorang perempuan bertatto di tangannya berjongkok di sebelahnya dan memegang lembut kedua bahu Nada.
Penampilannya dan kehadirannya yang terkesan terlambat ini membuat beberapa orang mulai bergunjing.
Tapi tidak dengan Nada. Nada menoleh, bangkit dan memeluk Valencia, perempuan cantik dan selalu berpenampilan terbuka atau sek*si yang berusia 20 tahun, adik satu satunya dari ibunya Nada. Valencia memang sangat menyayangi Nada selama ini karena Nada juga merupakan satu satunya keponakannya.
"Terima kasih tante Valen."
Nada memeluk Valencia begitu erat. Ia merasa tak takut lagi ketika perempuan itu juga membalas pelukannya dengan hangat. Tak kalah hangat dengan pelukan sang ibu.
Perempuan itu memang sangat mirip dengan ibunya. Bentukan wajah, tubuh, rambut, tinggi badan dan hampir semuanya memang copyan dari ibu Nada. Tapi hanya berbeda urusan penampilan.
Ibu Nada adalah wanita yang lebih memilih berpenampilan normal sesuai dengan usianya. Kebetulan juga ayahnya tidak terlalu suka dengan wanita yang mengumbar miliknya.
Matahari semakin tinggi. Pemakaman telah usai. Yang meninggal telah ditelan bumi dan menyelesaikan urusannya dengan malaikat dan tuhannya. Tinggal yang masih hidup dan masih harus melanjutkan segala peran yang sudah dituliskan untuknya dari tuhannya.
Valencia memutuskan memboyong Nada ke tempatnya. Tidak mungkin baginya untuk membiarkan gadis kecil itu tinggal sendirian di rumah orang tuanya yang sudah tiada. Valencia sendiri juga tidak mau tinggal di sana.
Valencia memang tidak pernah tinggal di rumah peninggalan orang tuanya karena ia tak pernah sepaham dengan ibunya Nada. Ibunya Nada yang cenderung lugu dan selalu tampil sopan bertolak belakang dengan dirinya yang suka tampil mengundang hasrat lawan jenisnya.
Ibunya Nada yang selalu cerewet dan menegurnya membuat ia tidak betah untuk tinggal seatap dengan kakaknya itu. Belum lagi kakak iparnya, yakni ayahnya Nada yang juga tidak kalah aktif menceramahinya.
Valencia memutuskan pindah ke rumah lain di luar kota. Mencari kehidupannya sendiri dan mengukir ceritanya sendiri. Tidak ada yang bisa mengomelinya pagi pagi, tidak ada yang bisa mengajaknya adu mulut tiap harinya. Valencia mendapatkan kebebasannya.
Masa bodoh dengan komentar orang tentang dirinya. Masa bodoh dengan omelan omelan dari kakak dan iparnya.
Namun di balik semua itu, ada hati yang tulus yang selalu menyayangi keponakan satu satunya itu. Meski tak sepaham dengan ibunya bukan berarti Valencia membenci segala sesuatu tentang kakaknya itu, termasuk anaknya.
Termasuk ketika kecelakaan itu akhirnya merenggut nyawa kakak dan iparnya, Valencia adalah orang pertama yang mendapat kabar meski ia terlambat datang. Bukan berarti selama dalam perjalanan ia tak menumpahkan airmata untuk kedua orang yang sebenarnya juga ia sayangi.
Tak ingin merasa sendiri setelah kehilangan kedua orang tuanya dan juga sosok kakak, Valencia memutuskan membawa Nada bersamanya. Dalam hatinya ia juga merasakan ketakutan yang sama seperti yang dirasakan Nada saat ini. Diam diam ia juga rindu omelan dan ceramah kedua kakaknya itu.
...~~...
"Nanti Nada juga sekolah di kota ini. Pokoknya ngapain aja di sini. Sama tante ya." Ucap Valencia begitu mereka tiba di rumahnya.
Nada mengangguk saja karena ia tak punya pilihan lain. Suka tidak suka, mau tidak mau, saat ini memang hanya Valencia satu satunya yang tersisa dalam hidupnya.
"Ayo sayang. Kita masuk." ajak Valencia.
Nada mengikuti langkah Valencia yang memasuki sebuah rumah yang terbilang cukup besar dan isiannya pun lengkap.
"Nah,,, ini rumah tante. Nada suka??"
Nada sekali lagi mengangguk mengiyakan tak peduli ia suka atau tidak karena lagi lagi tak ada pilihan untuknya. Tinggal di sini juga lebih bagus kan daripada harus tinggal sendiri di rumah peninggalan orang tuanya yang pastinya menyimpan seribu kenangan yang tidak bisa ditanggungnya sendiri.
Nada masih merasa canggung saat terdengar suara seseorang keluar dari sebuah kamar di rumah itu.
"Hey, ada putri kecil cantik. Ayo kenalan dulu."
Laki laki seumuran dengan Valencia keluar kamar dan menyambut kedatangan mereka. Nada beringsut dan bersembunyi di belakang Valencia seraya menutupi wajahnya.
"Beib,,, Pakai bajumu dong. Masak cuma pakai boxer begitu di depan keponakan kecilku." Tegur Valencia.
"Upss."
Lelaki itu ambil langkah seribu berlari masuk kembali ke kamar. Tak berapa lama kemudian ia keluar lagi dengan pakaian lengkapnya.
"Halo gadis manis. Kenalin, nama om,, Ody. Siapa nama kamu sayang?" Lelaki itu kembali menyapa.
Nada mengintip memastikan lelaki itu sudah berpakaian. Setelah yakin, ia memberanikan diri bergeser dan menerima uluran tangan lelaki yang mengaku bernama Ody.
"Nada Esmeralda." Ucapnya kemudian.
"Wah nama yang cantik secantik pemiliknya. Selamat datang di rumah ini Nada cantik. Semoga betah ya."
Pertemuan pertama, Ody sangat manis. Setidaknya itu kesan pertama yang Nada dapatkan. Tapi Nada masih tidak mengerti siapa sebenarnya Ody?
"Sudah jangan ganggu Nada lagi. Dia pasti lelah. Biar dia istirahat dulu." Valencia menarik tangan Nada menjauh dari Ody.
Nada menoleh ke belakang dan melambaikan tangannya kepada Ody. Lelaki itu membalas lambaiannya dan memberikan senyum termanisnya.
"Om Ody itu siapa tante?" Tanya Nada begitu ia sampai di kamarnya.
"Oh itu,,, calon suami tante. Sebentar lagi kami akan menikah. Jadi nantinya kita akan tinggal bertiga di sini. Tante, Nada sama om Ody. Nada mau kan???"
Nada mengangguk angguk senang. Om manis itu akan tinggal bersamanya juga.
"Sekarang Nada istirahat. Tante tinggal kerja dulu ya. Berani kan di kamar sendiri?"
Nada mengangguk terpaksa karena ia sebenarnya takut sendirian tapi tidak berani membantah Valencia.
...🌸🌸🌸🌸...
...Baiklah,,, Author minta dukungan dari kalian ya. Coba coret komentar di sini,,, mau lanjut nggak nih???...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Windha Winda
mampir dlu deech...
2023-01-06
1
🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja
mampir aahh
2022-12-08
1
Pateria Tya
mampir thor
2022-10-23
1