...Selamat datang di karya baru author 🥰...
...Jangan lupa tebar bunga, like, komen dan vote buat karya author satu ini ya 🤗...
...Selamat membaca sayang sayangku ...
...❤️❤️❤️...
Hari itu Valencia tampak cantik dengan balutan gaun pengantin berwarna off white dengan potongan lebar di bagian dada dan terbuka di bagian punggungnya atau lebih dikenal dengan sebutan backless.
Rambut yang ditata oleh hair dresser dan wajahnya yang dipoles oleh MUA kesayangannya, membuat tampilannya kali ini benar benar memukau. Meski riasan itu bertema flawless namun sangat sesuai dengan tatanan rambut yang diberi hiasan beberapa bunga hidup.
Kalau melihat kecantikan Valencia memang rasanya tidak ada yang salah dengan perasaan Ody kepadanya. Bahkan ada beberapa teman yang diundang mengatakan padanya bahwa Ody sangat beruntung mendapatkan istri secantik Valencia.
"Istriku cantik." puji Ody pada Valencia begitu akad nikah mereka selesai digelar.
"Iya dong. Kalau aku gak cantik mana mau kamu sama aku."
"Tetap mau lah. Kan aku cinta kamu apa adanya." kilah Ody.
"Ya ya ya aku tau itu. Ayo kita temui tamu tamu kita." ajak Valencia.
"Tunggu. Ajak Nada juga."
Meski ini adalah hari bahagia mereka, namun Ody tidak melupakan keberadaan gadis kecil yang sudah dianggapnya anaknya sendiri.
"Kamu gak malu ajak Nada? Nanti dikira kamu ini duda beranak satu lho sama teman temanku." canda Valencia.
"Nah kalau aku bisa dikira duda anak satu, kamu juga bisa dikira janda anak satu sama teman temanku." balas Ody.
"Memangny aku seperti janda??" Valencia melotot membuat Ody gemas dan mengecup bibirnya yang berwarna pink hari itu.
"Tahan dulu dong. Masih banyak tamu nih. Oh ya,,, tuh anak kamu udah lari lari kesini." Valencia menunjuk Nada yang berlarian ke arah mereka.
"Kita temui tamu sama sama yuk sayang." ajak Ody kemudian disambut dengan anggukan kepala Nada.
Resepsi pun berlanjut hingga malam cukup larut. Satu persatu tamu pamit undur diri hingga akhirnya menyisakan crew wedding organizer saja dan pihak pengantin.
"Kamu urus sisanya ya. Aku capek. Mau pulang duluan sama Nada." ucap Valencia.
"Loh, gak pulang barengan aja beib?"
"Ogah ah. Nunggu kamu kelamaan. Belum urus tim WO, belum ini itu. Nggak ah kamu urus sendiri aja. Udah ya,,, Bye,,,"
Valencia tidak menunggu lagi dan mengajak Nada pulang bersamanya. Menyisakan semua urusan pada Ody.
Sesampainya di rumah, Valencia mengantar Nada ke kamarnya. Memastikan anak itu sudah bagus posisi tidurnya. Selimut dan pendingin ruangan, semua di cek oleh Valencia.
"Selamat tidur keponakan tante." dikecupnya kening Nada.
"Selamat atas pernikahan tante dan om Ody ya. Nada doakan semoga tante cepat bisa punya anak. Biar Nada ada temannya." doa polos dari anak kecil itu membuat Valencia tersenyum tipis.
"Terima kasih sayang."
Valencia lantas kembali ke kamarnya, membersihkan diri. Berganti pakaian tidur setelah memastikan semua make up nya sudah dibersihkan. Ia benar benar lelah.
Tapi ia tidak pernah lelah untuk bermain ponsel. Jari jemarinya begitu lihai bermain dengan layar ponselnya itu. Valencia senyum senyum sendiri ketika Ody tiba di rumah.
"Kok senyum senyum sendiri beib?? Lagi bahagia ya??" Ody naik ke ranjang menyusulnya dan langsung memeluk tubuh wanita yang kini resmi dan sah menjadi istrinya.
"Aduuuhh sesak napas nih. Lepasin dong." ketus Valencia sambil melanjutkan kesibukannya dengan ponselnya.
Tak dihiraukannya Ody yang masih terus menatapnya dengan tatapan penuh cinta.
"Sibuk apa sih sayang??" Ody merebahkan dirinya di samping Valencia agar bisa melihat layar ponsel istrinya yang sedari tadi membelakanginya.
"Duh apaan sih!!"
Jari Valencia begitu cepat menekan tombol kunci layar sehingga layar ponsel itu kini berwarna hitam gelap. Ia langsung menuju ke kamar mandi.
Ody menghela napas dalam dalam dengan sikap Valencia itu. Diraihnya ponsel istrinya itu lalu menyalakan layarnya. Ody sekali lagi menghela napas melihat pola pengunci layar yang sumpah sudah beberapa kali dicobanya mengaksesnya tapi tidak pernah berhasil.
Pernah ia memasukkan tanggal lahir Valencia, tanggal lahirnya,,, hari jadian mereka,,, hari hari yang sekiranya penting bagi Valencia,,, tapi tak pernah berhasil memecah kode ponsel itu. Entah angka apa yang digunakan oleh Valencia.
"Kamu apain ponselku?" tegur Valencia sambil mengambilnya paksa.
"Nggak kok."
Valencia kembali naik ranjang. Meletakkan benda kotak itu di atas nakas. Memposisikan rambut panjangnya ke atas agar tak tertindih kepalanya lalu memejamkan mata.
"Sayang kamu tidur??"
"Heemmm,,, ngantuk."
"Tapi ini kan malam pernikahan kita. Masak kamu tidur duluan sih?"
"Emangnya kenapa kalau malam pengantin?? Aku gak boleh tidur gitu? Aku kan capek abis resepsi. Ini juga sudah menjelang pagi."
"Tapi,,,"
"Apa sih???" Valencia membuka matanya dengan kesal karena merasa sangat terganggu.
"Kok marah sih beb. Kan wajar kalau yang namanya pengantin itu menghabiskan malam pengantinnya dengan romantis."
"Beb,,, kita udah bukan lagi pengantin baru. Kamu tau itu. Kita udah berpuluh kali melakukannya. Jadi malam ini gak usah dianggap spesial."
"Kamu tau bukan itu maksudku. Kamu tau kan aku sangat menunggu malam ini. Kamu sudah janji. Aku sudah menunggu lama untuk itu."
Valencia diam. Dia berpikir keras janji apa gerangan yang diberikannya pada Ody. Sejurus kemudian dia ingat.
"Bisa ditunda dulu nggak? Aku capek beb. Lagian kalau kondisi lagi capek juga gak bagus."
"Tapi aku pingin cepat,,,"
"Beb,,, kita ini udah nikah. Aku udah jadi istri kamu seperti kemauanmu. Aku juga gak akan kemana mana. Kita bisa melakukannya besok, lusa, dua hari lagi atau kapan pun itu selain malam ini. Tolong dong sesekali ngertiin aku."
Valencia benar benar kesal sampai ia lupa bahwa ini bukan pertama kali Ody selalu berusaha mengerti dan memahami dirinya. Termasuk tentang kesepakatan menikah dan punya anak.
Ody sudah lama menunggu Valencia mengiyakan ajakan menikahnya. Meski selama ini memang mereka sudah tinggal bersama dan sering melakukan hubungan suami istri, tapi Valencia selalu menekankan bahwa ia belum mau punya anak sebelum mereka resmi menikah.
Ody setuju. Tapi karena menunggu Valencia mengiyakan ajakan menikah itu sendiri sudah cukup lama jadi ketika itu sudah menjadi kenyataan maka Ody menagih janji Valencia.
"Baiklah. Malam ini kita tunda dulu buat anaknya. Gak apa apa kok sayang. Aku bisa ngerti." ucap Ody meski ia kecewa.
"Ya memang begitu seharusnya. Udah, kamu tidur juga."
Valencia langsung memiringkan posisi badannya membelakangi Ody. Memilih memeluk bantal guling ketimbang tubuh hangat suaminya.
"Selamat tidur sayang."
Ody mengecup lembut lengan Valencia karena susah menjangkau keningnya. Ia kemudian merebahkan dirinya sendiri meski matanya tak bisa langsung diajak terpejam.
"Tidak apa apa malam ini berlalu begitu saja. Masih ada malam malam selanjutnya. Seperti kata Valencia. Dia sudah jadi istriku, dia tidak akan kemana mana."
Mata Ody mulai berat dan keduanya benar benar melewatkan malam pertamanya.
... 🌸🌸🌸🌸...
...bersambung,,,,...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja
adooohhhhh..... sdh terlalu jauh jln mereka tempuh sampai pada tujuan lupa jln utk kembali menjadi kodratnya... yg mana suami n yg mana istri...
cinta memang buta
love is blind
2022-12-08
1
Ade Safitri
si Valencia sok cantik!!😡😡 lama2 Ody dijadiin pembantunya deh...
2022-08-03
1