Juragan Muda

Juragan Muda

Bab 1. Kelulusan

JURAGAN MUDA

"Berangkat jam berapa ntar, Rey?" kata bapak nya Reyhan sambil menyeruput segelas teh.

"Jam 7, Pak, ini sebentar lagi selesai." jawab Reyhan masih sibuk mengelap motor nya yang baru saja di cuci.

Tok... tok... tok

Reyhan menggedor pintu kamar mandi berulangkali.

"Bay, cepetan bay, aku mau mandi keburu telat nih." Reyhan tak sabar menggedor gedor pintu kamar mandi sambil meneriaki adiknya.

"Baru juga masuk udah di suruh keluar aja, tungguuu!!" jawab Bayu adik pertama Reyhan dari dalam kamar mandi sambil menyelesaikan misinya, p*p rutin di pagi hari.

"Ngga tau apa kalo kakak nya yang ganteng badannya atletis ini mau ada acara kelulusan, ntar aku bisa telat, buruaan." teriak Reyhan.

"Makanya kalo ada acara itu bangunnya pagian dikit, dikurangi kelayapan nya." jawab Bayu berlalu keluar sambil menyipratkan air ke muka Reyhan.

"Huh dasar, adik ngga ada adab." sungut Reyhan masuk kamar mandi.

_____

Tin.. tin.. tin..

Bapak Reyhan mengklakson motor nya, sebagai tanda waktu nya untuk segera berangkat.

"Tungguu pak... susah bener sih pake beskap udah kayak orang mau nikahan aja." gerutu Reyhan sambil merapikan kancing beskap nya dan membenarkan letak blangkon nya.

"Aamiin...." jawab bapak, ibu, Bayu dan Bima

serempak.

"Kenapa pada ngaminin? siapa yang lagi doa?" tanya Reyhan keheranan.

"Katanya mau nikah, ya kita aminin aja," jawab Bayu cengengesan dan semua kompak tertawa lagi.

"Ampun! kan tadi aku cuma perumpamaan. ya udah aku berangkat dulu." gerutu Reyhan sambil menyalami ibu dan kedua adiknya.

_____

"Duduk di mana kita pak?" tanya Reyhan sambil mengedarkan pandangan ke dalam ruang aula sekolah.

"Tuh, disitu aja, dekat kipas angin dan pintu keluar juga." jawab bapak nya sambil menunjuk deretan kursi yang masih kosong di samping kanan pintu keluar.

Beberapa menit berlalu acarapun dimulai, dibuka dengan pertunjukan tari, lagu hymne guru, sambutan kepala sekolah dan sampai pada penyerahan hasil nilai ujian. akhirnya tiba giliran Reyhan dipanggil ke depan.

"Reyhan Perdana Kusuma." suara MC memanggil namanya.

"Reyhan Perdana Kusuma." MC mengulang lagi karena yang dipanggil tak kunjung menampakkan diri.

Bayangan ngga lulus sekolah dan di tertawakan oleh seisi sekolah telah menari indah di kepalanya.

"Hei! ayo segera kesana!" bapak nya menepuk pundak Reyhan.

"Hah, i_iya pak." jawab Reyhan gelagapan karena kaget.

"Lemes dengkul aku pak, kira kira lulus ngga ya nanti?"

"Ya mana bapak tau, diambil aja belum, udah buruan kesana." bentak bapaknya.

"Ini, Pak" Reyhan menyodorkan map biru yang dipegangnya ke paha bapaknya kemudian kembali duduk.

"Kenapa di serahkan ke bapak?"

"Kamu aja pak yang buka, Reyhan takut kecewa."

"Halah kamu itu, berani bolos sekolah demi bola bunder, tapi buka map aja nyuruh bapak." sungut bapak sambil membuka map itu juga.

"Kamu... kamu.... kamu lulus Rey, tapi nilainya...." kata bapak sambil menyodorkan map itu ke Reyhan sambil geleng-geleng kepala.

"Hah... iya... aku lulus." senyum mengembang penuh kemenangan walaupun rata rata nya cuma enam setengah. Baginya yang terpenting bukan nilai nya, tapi kata 'lulus' nya batin Reyhan.

_____

"Pak, aku pulang nya sama Andre saja ya, bapak pulang duluan ngga papa." kata Reyhan mengusir bapak nya dengan halus.

"Kamu ini, berangkat minta ditemani giliran pulang seperti orang ngusir," sungut bapak nya.

"Duh.. Reyhan ngga ngusir bapak, lagian ini juga bukan rumah Reyhan. Reyhan mau kumpul sama teman-teman dulu." Reyhan menjawab sambil cengar-cengir.

"Ya udah bapak pulang dulu, jangan kelayapan kemana mana, sholat dhuhur dulu," kata bapaknya sambil berlalu.

"SIAP..." tangan Reyhan ditempel ke dahi dengan penuh semangat, walaupun ujungnya juga dia males sholat. masih muda matinya paling juga masih lama, Reyhan terkekeh sendiri.

_____

"Woi!" Andre menepuk pundak Reyhan dari belakang. saking terkejutnya, es cendol dalam genggaman Reyhan jatuh membanjiri jalan. Mata Reyhan melotot menatap es nya yang sudah jatuh meler meler.

"waduh, maaf Rey, aku sengaja." Andre menjawab sambil terkekeh.

"Tanggung jawab!" seru Reyhan.

Andre menjawab dengan jentikan ujung jari kelingking. "Beres, yok."

"Es cendolnya 2, Pak," kata Andre ke tukang jualan yang mangkal di depan sekolah.

"Halo, aku lagi di depan gerbang sekolah beli es cendol." Reyhan menjawab panggilan telepon dari teman nya.

"Ok, aku tunggu di sini sama Andre, buruan ya. Eh, mau es cendol ngga, Andre yang bayarin... ok 18 bungkus ya total nya.. sip.. sip.." Reyhan menutup panggilan telepon nya sambil tertawa terbahak bahak.

"Bang, bungkusin 18 lagi ya, ntar yang bayarin mas nya ini," kata Reyhan sambil menunjuk Andre disampingnya.

"Kamu.... kamu mau bikin aku bangkrut!!" seru Andre meninju lengan Reyhan.

"Hush!! Anggep aja sedekah ke teman, apa salahnya sih?" balas Reyhan menyeruput es cendol nya.

"Kenapa ngga kamu aja sendiri? dasar ngga mau rugi." sungut Andre kesal.

"Kamu kan tau selama ini uang saku ku pas pasan, ntar lah aku ganti yang traktir," jawab Reyhan sambil mengaduk aduk es nya.

"KAPAN?" protes Andre.

"Kalo udah KAYA." jawab Reyhan mantap. lalu keduanya tertawa.

_____

"Yok buruan habisin es nya setelah itu kita konvoi untuk merayakan kelulusan kita." Reyhan berkata dengan senyum jumawa.

"Kita ke arah selatan saja, lewat gedung olahraga, taman kota habis itu kita puter balik." lagi Reyhan memberi instruksi ke teman teman nya.

Mereka pun segera menghabiskan es dan bergegas ke motor masing masing. awalnya Reyhan yang memboncengkan Andre, nanti ketika perjalanan pulang Andre yang di depan memboncengkan.

Ketika mereka konvoi handphone Reyhan bergetar berulangkali, rupanya dia lupa mengatur ke mode suara. Akhirnya sederatan telepon dan pesan singkat tidak diketahuinya. Hingga kebetulan Andre bertanya jam ke Reyhan karena kebetulan handphone nya kehabisan baterai.

"Handphone ku ada dalam tas kecil bagian depan Ndre, buka aja." Reyhan menyuruh Andre melihat jam di handphone nya.

"Waduh parah bener, baru juga jalan sebentar sudah banyak deretan telepon dan pesan Rey, dari pacar mu ya." goda Andre.

"Aku ngga punya pacar, kamu ada ada aja." jawab Reyhan sambil teriak karena suaranya kalah sama deru motor brundul mereka.

"Eh.. eh.. tunggu, kamu berhenti dulu, Rey, coba cek pesan ini, kira kira penipuan ngga ya?" Andre menepuk pundak Reyhan untuk menepi.

"Apaan sih, Ndre?" sungut Reyhan sambil menepikan motor dan mulai membuka beberapa pesan yang diterima sambil mengernyitkan dahi.

"Coba kamu telepon ulang saja." suruh Andre.

Setelah berpikir lama akhirnya Reyhan memutuskan menelpon balik nomor baru tersebut.

"Halo, ini siapa ya? sms penipuan ya? Maaf saya ngga mempan kayak yang begituan, cari mangsa yang lain aja, saya orang miskin ngga punya apa apa, es cendol 2 ribu aja minta dibayarin teman." Reyhan langsung mengomel ketika sambungan telepon tersambung.

Andre yang berada di dekatnya terkekeh mendengar temannya mengomel seperti emak emak.

Ketika Reyhan hampir mematikan telepon orang yang di telepon segera menjelaskan lagi dengan seksama hingga membuat muka Reyhan seperti orang kebingungan dan mulai panik.

Pembicaraan itupun selesai, dan Reyhan mulai membaca satu persatu pesan dan, terhenti pada sebuah foto yang membuatnya menjadi yakin kalau itu semua benar. Seketika badan nya terasa lemas, kalo mau pingsan dia malu akan semakin turun wibawanya.

"Heh!! kok jadi bengong, gimana lanjut ngga? teman teman kita udah sampai jauh kamu masih mengheningkan cipta." Andre menepuk bahu Reyhan hingga mengejutkan Reyhan dari lamunannya.

"Aku ngga mengheningkan cipta tolol, bapak ku...." jawab Reyhan ngambang.

"Bapakmu kenapa? kalo ngomong jangan setengah-setengah, tanggung!!" bentak Andre.

"Bapakku, kecelakaan Ndre..." jawab Reyhan lirih disertai isakan tangis.

"APA? serius kamu?" jawab Andre tak kalah terkejut.

"Ya udah, ayo aku anter. Dibawa ke rumah sakit mana?" lagi lagi Andre bicara keras yang membuat Reyhan tersadar dari mengheningkan cipta.

"Eh iya, ayo anterin aku, menurut pesan ini, bapak ku di rumah sakit Suryadi." jawab Reyhan segera menuju motor.

Mereka pun berboncengan, menaiki motor dengan kekuatan super, akhirnya tak sampai 30 menit mereka pun tiba. Mereka segera menuju ruang informasi dan bertanya ke perawat, di mana bapak nya berada. setelah mengetahui mereka segera berlari keruang UGD.

Reyhan langsung mendorong kasar pintu UGD dan mencari bapaknya sambil menangis sesenggukan hingga pandangan nya kabur dan menabrak tempat tidur pasien kecelakaan, dia langsung menangis sejadi jadinya. Andre yang melihat itu pun terheran heran, dan mengelus pundak Reyhan.

"Rey,.. sejak kapan bapak mu ganti, selama aku kerumah mu, bapak mu muka nya ngga seperti ini." ujar Andre pelan tepat di telinga Reyhan.

Reyhan mendongakkan kepala pelan pelan sambil mengelap ingus nya yang sudah serong kanan serong kiri seperti lagu potong bebek angsa.

"Astaga!!" pekik Reyhan.

"Bukan bapakku Ndre?!" Reyhan berucap pelan sambil mengelus dada. kaget dengan orang yang sudah ditangisi nya, mukanya serem, kumisnya sudah seperti pagar kabupaten batinnya.

"Maaf pak, bu, saking syok nya dapat kabar buruk teman saya agak linglung, permisi semoga cepat sembuh ya pak." Andre meminta maaf dan segera menarik tangan Reyhan menjauh dari pasien itu.

"Kok ada ya Ndre preman bisa sakit." celetuk Reyhan.

"Presiden aja bisa mati apalagi preman, tolol." balas Andre sambil melotot.

Mereka segera mendekat ke perawat yang masih berada di ruang UGD dan bertanya tentang bapak Gunawan ayah Reyhan. Ternyata ayahnya sudah dibawa ke ruang operasi. Mereka pun segera kesana.

"Bu." Reyhan menyalami tangan ibunya.

Andre pun ikut menyalami ibu Reyhan.

"Yang sabar ya tante, semoga operasi nya berhasil."

Ibu Reyhan hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Ibu sudah dari tadi?" Reyhan menyapa ibunya yang duduk sendiri di kursi depan ruang operasi. Hanya anggukan lemah yang diberikan ibunya.

"Maafin Reyhan ya, Bu, semua ini gara gara Reyhan, coba Reyhan ngga ikut konvoi dan pulang bareng bapak, mungkin kejadiannya ngga akan seperti ini." Reyhan berkata sambil mengelus tangan ibunya lagi, ibunya hanya mengangguk lemah.

"Bu, dimana orang yang sudah menolong bapak, Reyhan mau mengucapkan terima kasih." kata Reyhan lagi.

"Dia baru saja pulang, karena kebetulan saudara jauhnya datang dan minta dijemput," jawab ibunya masih disertai isakan.

Tak lama pintu ruang operasi terbuka, dokter keluar dengan wajah murung. Mereka segera mendekat.

"Gimana keadaan bapak dok." kata mereka serempak.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi rupanya Allah berkehendak lain. Bapak ngga bisa diselamatkan, doakan bapak semoga husnul khatimah," jawab dokter dengan suara pelan namun mampu meruntuhkan langit di kepala Reyhan dan ibunya.

"Bapak!!" teriak mereka histeris.

Ibu dan Reyhan menangis dan langsung berpelukan untuk saling memberi dukungan. Sedangkan Andre juga turut prihatin atas kejadian yang menimpa ayah sahabatnya itu dan mengelus pundak Reyhan sebagai bentuk dukungannya, semoga bisa melewati ujian ini.

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

Selamat Ya udah lulus, aku sudah mampir jg ya Kak, semangat terus nulisnya, nanti bacanya nyicil..

2022-08-25

1

Oh Dewi

Oh Dewi

mampir ah mana tau seru.
Btw, aku pernah baca novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, itu keren banget. Kalo search jangan lupa tanda kurungnya

2022-08-22

4

Rierudi Laras

Rierudi Laras

Baru baca Thor

2022-08-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kelulusan
2 2. Takziyah
3 3. Cari kerja
4 4. Pengumuman
5 5. Cinlok
6 6. Patah hati
7 7. Jatuh sakit
8 8. Selalu apes
9 9. Resmi jadian
10 10. Berita duka
11 11. Dilema
12 12. Menyampaikan kebenaran
13 13. Menjalankan usaha
14 14. Satu wadah beda isi.
15 15. Mengambil keputusan
16 16. Counter baru
17 17. Circle baru
18 18. Berbagi rezeki
19 19. Paket misterius
20 20. Endorse
21 21. Buka cabang
22 22. Surprise untuk ibu
23 23. POV Tiwi
24 24. POV Bayu
25 25. Persiapan cabang kedua
26 26. Ternyata aku salah sangka
27 27. Bayu sakit
28 28. Menangkap tikus
29 29. Ye... akhirnya mereka pulang
30 30. Menembak
31 31. Silaturahim 2 keluarga
32 32. Motor Baru
33 33. Salah duga
34 34. Akhirnya aku jadian
35 35. Anak sekolah?
36 36. Kehebohan di showroom
37 37. Laura Arabela
38 38. POV Tiwi
39 39. POV Bayu
40 40. Bertemu mantan
41 41. Makan malam
42 42. Grand opening counter Bayu
43 43. Oleh-oleh untuk Reyhan
44 44. Foto selfi
45 45. Anak pembantu
46 46. video apa ini
47 47. Ketiban sial
48 48. Karangan bunga
49 49. Dia orang kaya
50 50. Aku dirampok
51 51. Bau Pesing
52 52. Terjebak didalam mobil
53 53. Mendekatinya kembali
54 54. POV Sinta
55 55. Amplop coklat
56 56. Grad A vs abal-abal
57 57. Madam Su
58 58. Pengajian dirumah Reyhan
59 59. Kenapa kamu nodai aku?
60 60. Meong
61 61. Byurr...
62 62. Pacar saja tak punya
63 63. Ustadzah Anisa
64 Info give away
65 64. Don't touch me.
66 65. POV Reyhan
67 66. Jangan dekat-dekat aku.
68 67. Kabur...
69 68. Fashion
70 69. Kikuk
71 70. Menyatakan perasaan
72 71. Pertolongan Laura
73 72. Saran Reyhan
74 73. Permusuhan kakak beradik
75 74. Pertemuan Tiwi dan Anisa
76 75. Siapa kamu
77 76. Online shop
78 77. Tausyiah pagi
79 78. Lelaki misterius
80 79. Sosok pemuda yang mencuri perhatian
81 80. Kado untuk Tiwi
82 81. Menyatukan kakak beradik
83 82. Makan malam
84 83. Bisakah kalian akur seperti dulu lagi?
85 84. Berbaikan
86 85. di toko Ar Rahmah
87 86. Fakir ilmu
88 87. Pertemuan pak Atmaja dengan haji Dahlan
89 88. Berangsur membaik
90 89. Penampilan Laura
91 90. Keinginan Laura
92 91. Ulah sinta
93 92. Kebingungan Sinta
94 93. Mengisi kutbah
95 94. Kembali bertemu dengannya
96 95. Laura sakit
97 96. POV Rosyidah
98 97. POV Imran
99 98. Taktik Choki
100 99. Permainan Sinta
101 100. Bertemu Reyhan
102 101. Kecurigaan Reyhan
103 102. Sebuah bukti
104 103. Ular betina
105 104. Menjebak
106 105. POV Sinta
107 106. Semua berakhir
108 107. Pertemuan Laura Rosyidah dan Anisa
109 108. Saling Menilai
110 109. Di toko milik Anisa
111 110. Kejutan untuk Anisa
112 111. Mengigau
113 112. Mulai jatuh cinta
114 113. Rencana piknik
115 114. Persiapan piknik
116 115. Kejadian di dalam hotel
117 116. Makan siang dengan karyawan
118 117. Nostalgia
119 118. Sebuah foto
120 119. Kenangan indah di Malioboro
121 120. Pulang pagi
122 121. Putus
123 122. Berkunjung ke rumah Reyhan
124 123. Berkumpul dengan sahabat
125 124. Keceplosan
126 125. Pengajian di rumah Anisa
127 126. Poligami
128 127. Melamar
129 128. Di lamar 2 wanita
130 129. Permintaan hati
131 130. Kecelakaan
132 131. Mendapatkan cintaku
133 132. Oh indahnya cinta
134 133. Sebuah mahar
135 134. Pertunangan Anisa dan Bayu
136 135. Melamar Laura
137 136. Ujian hidup
138 137. Dua makhluk aneh
139 138. Persiapan pernikahan
140 139. Akad nikah Bayu dan Anisa
141 140. Bayu dan Anisa
142 141. Persiapan Reyhan
143 142. Pernikahan Reyhan dan Laura
144 143. Sebuah mahar
145 144. Malam pertama
146 145. Oh ternyata
147 146. Noda merah
148 147. Kebahagiaan Reyhan dan Laura
149 148. Jodoh itu rahasia Allah
150 149. Kelakuan aneh Anisa
151 150. Sungkem
152 151. Dimanapun asal bersamamu
153 152. Malam pertama di rumah Reyhan
154 153. Jaga keamanan
155 154. Membantu ibu mertua
156 155. Berkunjung ke rumah tetangga
157 156. Surat tanah
158 157. Pasar Bahoela
159 158. Kisah cinta
160 159. Sebuah hikmah
161 160. Kembali kuliah
162 161. Kejutan untuk Rosyidah
163 162. Anisa hamil?
164 163. Di rumah mertua
165 164. Wisuda
166 165. Perjalanan bisnis dengan istri tercinta
167 166. Meeting
168 167. Warisan
169 168. Bisnis baru
170 169. Kegundahan Laura
171 170. Obat lelah
172 171. Kesabaran para suami
173 172. Ban bocor
174 173. Ke dokter
175 174. Hasil tes
176 175. Semakin bahagia
177 176. Anisa melahirkan
178 177. Bayi mungil
179 178. Sebuah permintaan
180 179. Bertemu Laura
181 180. Bertambah sahabat
182 181. Kecelakaan
183 182. Pasien ku duluan
184 183. Menjenguk Tiwi
185 184. Kepulangan Anisa
186 185. Merawat para istri
187 186. Acara Aqiqah
188 187. Kapas atau butiran debu?
189 188. Dedek bayi
190 189. Kehamilan Laura
191 190. Apa yang terjadi?
192 191. Kuret
193 192. Cara bikin adik
194 193. Selalu setia
195 194. Di sepertiga malam
196 195. Bertemu Choki
197 196. Main masak masakan
198 197. Jangan panggil pak
199 198. Mengantar pesanan
200 199. Ban bocor
201 200. Saling menilai
202 201. Ingin muntah
203 202. Berguru pada suhu
204 203. Niat Andre
205 204. Bertemu lagi
206 205. Bertemu dengannya
207 206. Perasaan Andre
208 207. Ingin menangis
209 208. Lamaran dadakan
210 209. Ketahuan
211 210. Hanya mimpi
212 211. Melamar
213 212. Membuka aib
214 213. Berantem
215 214. Sesuatu untuk Laura dan Anisa
216 215. Pernikahan Rosyidah
217 216. Permainan di mulai
218 217. Hadiah untuk Rosyidah
219 218. Kamu kunci pakai apa?
220 219. Menyuntikmu lagi
221 220. Saling menyuapi
222 221. Camping
223 222. Tes berat badan
224 223. Di rumah sakit
225 224. Bukan gambar lele
226 225. Kehebohan diruang bersalin
227 226. Tangisan bayi
228 227. Pulang
229 228. Aqiqah
230 229. Aqiqah untuk Salman
231 230. Aqiqah untuk putra Anisa
232 231. Asal usul nama putra Anisa
233 232. Aqiqah untuk putri Tiwi
234 233. Asal usul nama putri Tiwi
235 234. Aqiqah untuk putri Rosyidah
236 235. Aisyah Humaira
237 236. 2 Oma
238 237. Keputusan Andre
239 238. Mainan baru
240 239. Kehidupan Tiwi
241 240. Check up
242 241. Setahun kemudian
243 242. Persiapan
244 243. Di tempat Adam
245 244. Di tempat Rosyidah
246 245. Pesta untuk Salman
247 246. Tamat
248 INFO GA
249 PROMOSI NOVEL KISAH CINTA ANAK JURAGAN
Episodes

Updated 249 Episodes

1
Bab 1. Kelulusan
2
2. Takziyah
3
3. Cari kerja
4
4. Pengumuman
5
5. Cinlok
6
6. Patah hati
7
7. Jatuh sakit
8
8. Selalu apes
9
9. Resmi jadian
10
10. Berita duka
11
11. Dilema
12
12. Menyampaikan kebenaran
13
13. Menjalankan usaha
14
14. Satu wadah beda isi.
15
15. Mengambil keputusan
16
16. Counter baru
17
17. Circle baru
18
18. Berbagi rezeki
19
19. Paket misterius
20
20. Endorse
21
21. Buka cabang
22
22. Surprise untuk ibu
23
23. POV Tiwi
24
24. POV Bayu
25
25. Persiapan cabang kedua
26
26. Ternyata aku salah sangka
27
27. Bayu sakit
28
28. Menangkap tikus
29
29. Ye... akhirnya mereka pulang
30
30. Menembak
31
31. Silaturahim 2 keluarga
32
32. Motor Baru
33
33. Salah duga
34
34. Akhirnya aku jadian
35
35. Anak sekolah?
36
36. Kehebohan di showroom
37
37. Laura Arabela
38
38. POV Tiwi
39
39. POV Bayu
40
40. Bertemu mantan
41
41. Makan malam
42
42. Grand opening counter Bayu
43
43. Oleh-oleh untuk Reyhan
44
44. Foto selfi
45
45. Anak pembantu
46
46. video apa ini
47
47. Ketiban sial
48
48. Karangan bunga
49
49. Dia orang kaya
50
50. Aku dirampok
51
51. Bau Pesing
52
52. Terjebak didalam mobil
53
53. Mendekatinya kembali
54
54. POV Sinta
55
55. Amplop coklat
56
56. Grad A vs abal-abal
57
57. Madam Su
58
58. Pengajian dirumah Reyhan
59
59. Kenapa kamu nodai aku?
60
60. Meong
61
61. Byurr...
62
62. Pacar saja tak punya
63
63. Ustadzah Anisa
64
Info give away
65
64. Don't touch me.
66
65. POV Reyhan
67
66. Jangan dekat-dekat aku.
68
67. Kabur...
69
68. Fashion
70
69. Kikuk
71
70. Menyatakan perasaan
72
71. Pertolongan Laura
73
72. Saran Reyhan
74
73. Permusuhan kakak beradik
75
74. Pertemuan Tiwi dan Anisa
76
75. Siapa kamu
77
76. Online shop
78
77. Tausyiah pagi
79
78. Lelaki misterius
80
79. Sosok pemuda yang mencuri perhatian
81
80. Kado untuk Tiwi
82
81. Menyatukan kakak beradik
83
82. Makan malam
84
83. Bisakah kalian akur seperti dulu lagi?
85
84. Berbaikan
86
85. di toko Ar Rahmah
87
86. Fakir ilmu
88
87. Pertemuan pak Atmaja dengan haji Dahlan
89
88. Berangsur membaik
90
89. Penampilan Laura
91
90. Keinginan Laura
92
91. Ulah sinta
93
92. Kebingungan Sinta
94
93. Mengisi kutbah
95
94. Kembali bertemu dengannya
96
95. Laura sakit
97
96. POV Rosyidah
98
97. POV Imran
99
98. Taktik Choki
100
99. Permainan Sinta
101
100. Bertemu Reyhan
102
101. Kecurigaan Reyhan
103
102. Sebuah bukti
104
103. Ular betina
105
104. Menjebak
106
105. POV Sinta
107
106. Semua berakhir
108
107. Pertemuan Laura Rosyidah dan Anisa
109
108. Saling Menilai
110
109. Di toko milik Anisa
111
110. Kejutan untuk Anisa
112
111. Mengigau
113
112. Mulai jatuh cinta
114
113. Rencana piknik
115
114. Persiapan piknik
116
115. Kejadian di dalam hotel
117
116. Makan siang dengan karyawan
118
117. Nostalgia
119
118. Sebuah foto
120
119. Kenangan indah di Malioboro
121
120. Pulang pagi
122
121. Putus
123
122. Berkunjung ke rumah Reyhan
124
123. Berkumpul dengan sahabat
125
124. Keceplosan
126
125. Pengajian di rumah Anisa
127
126. Poligami
128
127. Melamar
129
128. Di lamar 2 wanita
130
129. Permintaan hati
131
130. Kecelakaan
132
131. Mendapatkan cintaku
133
132. Oh indahnya cinta
134
133. Sebuah mahar
135
134. Pertunangan Anisa dan Bayu
136
135. Melamar Laura
137
136. Ujian hidup
138
137. Dua makhluk aneh
139
138. Persiapan pernikahan
140
139. Akad nikah Bayu dan Anisa
141
140. Bayu dan Anisa
142
141. Persiapan Reyhan
143
142. Pernikahan Reyhan dan Laura
144
143. Sebuah mahar
145
144. Malam pertama
146
145. Oh ternyata
147
146. Noda merah
148
147. Kebahagiaan Reyhan dan Laura
149
148. Jodoh itu rahasia Allah
150
149. Kelakuan aneh Anisa
151
150. Sungkem
152
151. Dimanapun asal bersamamu
153
152. Malam pertama di rumah Reyhan
154
153. Jaga keamanan
155
154. Membantu ibu mertua
156
155. Berkunjung ke rumah tetangga
157
156. Surat tanah
158
157. Pasar Bahoela
159
158. Kisah cinta
160
159. Sebuah hikmah
161
160. Kembali kuliah
162
161. Kejutan untuk Rosyidah
163
162. Anisa hamil?
164
163. Di rumah mertua
165
164. Wisuda
166
165. Perjalanan bisnis dengan istri tercinta
167
166. Meeting
168
167. Warisan
169
168. Bisnis baru
170
169. Kegundahan Laura
171
170. Obat lelah
172
171. Kesabaran para suami
173
172. Ban bocor
174
173. Ke dokter
175
174. Hasil tes
176
175. Semakin bahagia
177
176. Anisa melahirkan
178
177. Bayi mungil
179
178. Sebuah permintaan
180
179. Bertemu Laura
181
180. Bertambah sahabat
182
181. Kecelakaan
183
182. Pasien ku duluan
184
183. Menjenguk Tiwi
185
184. Kepulangan Anisa
186
185. Merawat para istri
187
186. Acara Aqiqah
188
187. Kapas atau butiran debu?
189
188. Dedek bayi
190
189. Kehamilan Laura
191
190. Apa yang terjadi?
192
191. Kuret
193
192. Cara bikin adik
194
193. Selalu setia
195
194. Di sepertiga malam
196
195. Bertemu Choki
197
196. Main masak masakan
198
197. Jangan panggil pak
199
198. Mengantar pesanan
200
199. Ban bocor
201
200. Saling menilai
202
201. Ingin muntah
203
202. Berguru pada suhu
204
203. Niat Andre
205
204. Bertemu lagi
206
205. Bertemu dengannya
207
206. Perasaan Andre
208
207. Ingin menangis
209
208. Lamaran dadakan
210
209. Ketahuan
211
210. Hanya mimpi
212
211. Melamar
213
212. Membuka aib
214
213. Berantem
215
214. Sesuatu untuk Laura dan Anisa
216
215. Pernikahan Rosyidah
217
216. Permainan di mulai
218
217. Hadiah untuk Rosyidah
219
218. Kamu kunci pakai apa?
220
219. Menyuntikmu lagi
221
220. Saling menyuapi
222
221. Camping
223
222. Tes berat badan
224
223. Di rumah sakit
225
224. Bukan gambar lele
226
225. Kehebohan diruang bersalin
227
226. Tangisan bayi
228
227. Pulang
229
228. Aqiqah
230
229. Aqiqah untuk Salman
231
230. Aqiqah untuk putra Anisa
232
231. Asal usul nama putra Anisa
233
232. Aqiqah untuk putri Tiwi
234
233. Asal usul nama putri Tiwi
235
234. Aqiqah untuk putri Rosyidah
236
235. Aisyah Humaira
237
236. 2 Oma
238
237. Keputusan Andre
239
238. Mainan baru
240
239. Kehidupan Tiwi
241
240. Check up
242
241. Setahun kemudian
243
242. Persiapan
244
243. Di tempat Adam
245
244. Di tempat Rosyidah
246
245. Pesta untuk Salman
247
246. Tamat
248
INFO GA
249
PROMOSI NOVEL KISAH CINTA ANAK JURAGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!