5. Cinlok

Rata rata kaum pria mendominasi sebagai karyawan day shift ( masuk kerja jam 8 sampai jam 4 sore ), sedangkan kaum wanita mendominasi sebagai karyawan shif ( shif pagi jam 6 pagi sampai jam 2 siang, shif siang jam 2 siang sampai jam 10 malam dan shif malam jam 10 malam sampai jam 6 pagi ). Dan setiap hari mereka akan lebih sering menjalin komunikasi agar proses produksi berjalan lancar. Termasuk pagi itu ketika Reyhan baru datang di lokasi kerja, melihat sarapan pagi yang begitu mengenyangkan. Sebuah mesin dengan banyak benang yang mengeroll.

"Mas, segera bantuin perbaiki mesinnya ya tolong." kata seorang wanita yang tiba tiba sudah berdiri di samping Reyhan.

"Oh iya, tunggu sebentar, aku dan teman teman mechanic siap siap dulu." jawab Reyhan setelah termenung beberapa saat melihat wanita di depan nya itu. Lalu dia berlalu ke gudang mechanic, menyiapkan peralatan seperti biasanya.

_____

"Mas, selama 3 bulan aku disini kok belum pernah lihat operator itu ya." bisik Reyhan ke Doni teman nya sambil menunjuk seorang wanita yang masih wira wiri mengatasi mesin yang benangnya mengeroll.

"Karyawan baru mungkin." jawab Doni singkat.

"Biasanya kan kalo karyawan baru harus training dulu, paling tidak seminggu lah masuk day shift. Nah, selama seminggu ini aku ngga pernah papasan sama dia." terang Reyhan lagi.

"Mungkin punya relasi orang dalam jadi gampang keterima nya." jawab Doni sambil memutar obeng.

"Kok enak banget ya, padahal dulu aku ngelamar kerja kesana kesini sebulan lebih tapi baru satu pabrik ini yang menerima lamaran ku."

"Heh, ya mungkin belum rezeki mu kali, lagian kalo masih muda ya di perbanyak relasi nya, biar gampang keluar masuk pabrik." Doni menasehati Reyhan.

"Hey, kamu liatin apa sih, bukan nya kerja malah melamun." Doni memukul lengan Reyhan yang otomatis langsung kaget.

"Em.." belum selesai Reyhan menjawab sudah di potong Doni.

"Oh, jadi kamu masih ngeliatin cewek itu." goda Doni tapi Reyhan diam tak menjawab lalu keduanya sibuk memperbaiki mesin itu lagi.

Hari berikutnya Reyhan kembali masuk kerja, keadaan nya masih sama seperti hari kemarin, disuguhi beberapa mesin yang mengeroll. Dirinya segera bergegas ke gudang mechanic dan mulai menyiapkan peralatan. Dan, hal itu berlangsung selama sepekan. selama sepekan itu kerjaan nya selain memperbaiki mesin juga memperbaiki diri, ada keringat yang menetes di dahi segera di seka, akibat nya bukan malah tambah ganteng tapi malah tambah kacau. Hal itupun ternyata diamati Doni selama ini.

"Aku amati, penampilan mu akhir akhir ini bukan nya malah tambah ganteng tapi malah makin amburadul kenapa Rey?" Doni mulai mengajak bercerita sambil tetap memperbaiki mesin.

"Ah, masa sih mas." sahut Reyhan lagi lagi sambil mengelap keringat di dahinya dan merapikan pakaian, padahal tangan nya kena oli yang mengakibatkan muka dan bajunya juga belepotan oli.

"Nah kan, malah ditambah lagi." ucap Doni melihat Reyhan yang sudah belepotan oli lalu tertawa.

Reyhan yang ngga enak sama temannya akhirnya segera ke kamar mandi membersihkan mukanya.

'Macam ini sih muka ku, belepotan banget, apa aku kurang konsentrasi gara gara terlalu lama ngeliatin cewek itu? Ah perasaan ngga juga.' batin Reyhan sambil mematut diri di depan cermin kamar mandi lalu segera keluar takut dimarahi oleh pengawas nya.

Tampilan lebih segar membuat Reyhan juga lebih cepat menyelesaikan pekerjaan nya. Tak lama kemudian jam istirahat tiba, Reyhan segera keluar bersama teman teman nya tapi lagi-lagi wanita itu muncul dari balik mesin.

"Mas, bisa minta tolong, gantiin lapet ( potongan karet tebal sebagai alas benang pada mesin spining ), aku belum berani." kata wanita itu kepada Reyhan.

"Oh iy bisa bisa, bawa cuter ngga, mana " jawab Reyhan antusias.

Wanita itu segera mengeluarkan cutter dari kantongnya dan memberikan ke Reyhan. Tak sampai 5 menit Reyhan sudah selesai mengganti lapet tersebut.

"Karyawan baru ya mbak." Reyhan memberanikan diri bertanya karena sudah seminggu ini melihat wanita cantik itu bergelut dengan mesin yang rusak.

"Iya mas." jawab wanita itu sambil tersenyum, walaupun sebagian muka nya tertutup masker tapi Reyhan masih bisa mengetahui kalo dia tersenyum.

"Sudah berapa lama mbak." tanya Reyhan lagi.

"8 hari mas."

"8 hari langsung masuk shif, sudah berpengalaman ya." tanya Reyhan lagi.

"Em.. Jadi gini mas, saya kalo kerja di pabrik sini memang baru 8 hari mas, training saya ngga disini tapi dikota Metro, cabang dari pabrik sini juga, disana sudah 3 bulan mas." cerita wanita itu.

"Berarti kita sama dong, baru sekitar 3 bulan kerja. Lulusan tahun ini ya." Reyhan lebih antusias bertanya.

"Eh iy mas, saya permisi mau melanjutkan kerja lagi, takut di marahi sama checker (pembantu pengawas) saya." pamit wanita itu lalu segera berjalan mengitari mesin.

"Perasaan tadi jalannya bareng aku, tapi kenapa baru sampai, makan ku aja udah habis, nyantol dimana kamu Rey?" tanya Doni.

"Anu... tadi ada sedikit kerusakan jadi aku berhenti dulu memperbaiki." jawab Reyhan sambil meneguk segelas es kopi.

"Ehm.. makin rajin aja kamu ku lihat." goda Doni sambil tersenyum.

"Ya wajar lah, kan baru lepas training, kalo kamu kan udah kawakan."

"Dulu aku jadi orang baru, juga ngga seperti kamu bawaannya." seloroh Doni.

"Beda dong mas, aku tuh udah rajin dari sono nya, nah kamu baru rajin kalo mendekati gajian." jawab Reyhan lalu semua tertawa.

"Jangan jangan.... kamu lagi pedekate ya sama cewek kemarin." seloroh Doni menatap Reyhan.

"Wah bisa jadi nih, biasanya kalo lagi mabok cinta bisa lupa segalanya, oli berubah fungsi jadi bedak bayi." ucap Doni yang mengundang gelak tawa teman semeja nya.

Setiap hari Reyhan semakin semangat berangkat kerja, walaupun terkadang rasa sakit melanda, bukan menjadi penghalang Reyhan untuk tetap bekerja.

Selain mengumpulkan pundi-pundi uang juga mengumpulkan pundi-pundi cinta untuk sesosok wanita yang telah sering bertegur sapa dengan nya. Belakangan ini dia mengetahui kalo wanita itu bernama Evi dari kartu nama yang tertempel di dada wanita itu. Walaupun sering bertegur sapa, anehnya Reyhan selalu lupa untuk meminta nomor telepon nya.

Konon katanya, kalo orang jatuh cinta sering lupa segalanya, termasuk yang dialami oleh Reyhan. Hingga suatu ketika wanita itu mendatangi Reyhan lagi untuk memperbaiki mesin nya yang rusak. Ini kesempatan Reyhan untuk meminta nomor teleponnya. Dengan senang hati Evi menyebutkan nomor teleponnya.

Kalo Evi masuk malam, Reyhan bakal tidak bertemu di pabrik selama sepekan penuh. Hal itu tentu membuat Reyhan seperti orang puasa, lemes dan tidak bersemangat kerja.

Hari Sabtu karyawan day shift pulang jam 1 siang. Sebelum pulang Reyhan mendekat ke mesin Evi berusaha menawarkan jasa penjemputan gratis dalam rangka pedekate. Pucuk di cinta ulam pun tiba, kebetulan Evi tak membawa motor karena sedang diperbaiki. Akhirnya Evi menerima tawaran Reyhan.

Sepulang kerja Reyhan segera mandi dan berganti pakaian rapi wangi, aura kegantengannya semakin terpancar, mematut di depan cermin berulang kali. Setelah itu segera mengambil kunci motor yang di letakkan di atas meja.

"Lho kak, kan baru pulang, udah rapi aja, mau pergi kemana? Perasaan gajian juga masih lama." tanya Bima yang masih sibuk mengerjakan PR.

"Mau tau aja urusan orang gede, tuh buruan kerjain PR nya, biar cepet selesai trus bisa main bareng temen temen mu. Kakak pergi dulu ya." jawab Reyhan sambil tersenyum.

Setelah sampai pabrik, tak perlu menunggu lama, akhirnya Evi keluar. Evi segera menghampiri Reyhan yang sudah menunggu di bawah pohon waru yang rindang.

"Maaf mas, udah nunggu lama ya." sapa Evi sekedar basa-basi.

"Ah, ngga juga, yok buruan naik." ajak Reyhan.

"Eh mau mampir jajan seblak ngga Vi?" tawar Reyhan ketika melewati penjual seblak.

"Boleh mas."

Sambil menunggu pesanan datang, mereka hanyut dalam berbagai cerita. Hingga pesanan pun datang, mereka segera menyikat habis, mungkin karena sama sama lapar. Setelah selesai makan mereka pun segera melanjutkan perjalanan menuju rumah Evi.

"Akhirnya sampai juga ya Vi." kata Reyhan sambil melepas helm nya.

"Rumah mu lumayan jauh juga."

"He he iya mas, maaf ya udah ngrepotin."

"Eh ngga papa, kan aku yang nawarin."

"Eh Vi, biasanya tamu itu kan ditawari masuk kerumah ya." ucap Reyhan sambil nyengir.

"Oh iy mas, maaf, yuk masuk dulu."

"Okay Vi, yuk." Reyhan tersenyum lega, segera meletakkan helm yang sudah dilepas dibagian spion motor nya.

Mereka berjalan bersama menuju teras rumah.

"Mau duduk di sini atau di dalam mas." tawar Evi sopan.

"Disini aja Vi, lebih sejuk." kata Reyhan langsung duduk di kursi yang sudah ada.

"Silahkan duduk Vi."

"Harusnya aku mas yang bilang seperti itu." ucap Evi sambil tersenyum.

"Oh iya ya Vi, maklum teras rumah nya sejuk seperti rumah ku sendiri." ucap Reyhan sambil tersenyum juga.

"Ngomong sama siapa Vi." ucap ibunya Evi dari dalam rumah.

"Ini bu, ada teman kerja Evi, kebetulan nawarin boncengan jadi Evi terima aja dari pada kelamaan nunggu bus."

"Salam kenal tante." ucap Reyhan sambil menyalami punggung tangan ibunya Evi.

"Dilanjutkan aja ngobrol nya ya mas saya ke belakang dulu." pamit ibu Evi.

Mereka pun kembali terlibat percakapan yang penuh dengan canda tawa. Dan, percakapan itu terhenti kala sebuah motor gede berhenti di depan rumah Evi.

"Hai Vi, aku telepon ngga diangkat, aku kirimi pesan juga ngga dibalas." kata seorang laki-laki bertubuh pendek dengan kulit gelap yang baru saja turun dari motor nya itu.

"Oh ya mas, maaf, kan kamu sendiri tau kalo di pabrik aku ngga boleh bawa handphone. Biasanya aku buka handphone pas udah keluar dari lokasi kerja." tutur Evi menjelaskan.

"Ini siapa." kata laki laki itu sambil menunjuk Reyhan.

"Oh sampai lupa mau ngenalin. Ini mas Reyhan, mechanic ditempat kerja ku. kebetulan tadi menawarkan bantuan nganter aku pulang jadi ya aku terima aja. Oh ya mas Reyhan, kenalin ini mas Bowo pacar ku." Evi menjelaskan.

'Astaga, gampang sekali kamu Vi berkata pacar didepan ku. Eh kenapa jadi begini, apa aku memang benar benar cinta Evi. kok hatiku sakit mendengarnya menyebut kata pacar dengan laki laki itu. Bagaikan langit dan bumi, bedanya jauh sekali, Evi putih tinggi rambutnya lurus sedangkan Bowo, udah pendek, kepala gundul item pula, mata nya Evi rabun kali ya.'

"Mas, mas Reyhan, kok melamun?" kata Evi sambil menyenggol tangan Reyhan.

"Eh tuyul loncat!" seru Reyhan terkejut karena senggolan tangan mulus Evi sehingga Reyhan berhenti dari aktivitas nya membatin ciptaan Tuhan yang bernama Bowo dan membuatnya ingin memasukkan ke dalam toples peyek dirumah nya.

"Eh i_iya, saya Reyhan mas teman kerja Evi." tangan Reyhan diulurkan hendak mengajak jabat tangan ke Bowo, tapi Bowo mengacuhkan tangan Reyhan. Akhirnya Evi berinisiatif menyalami tangan Reyhan menghilangkan kecanggungan diantara mereka bertiga yang sedang berdiri mematung.

"Eh Vi, aku lupa, tadi ada janji mau main futsal bareng temen, kalo gitu aku pamit dulu ya." dengan lancarnya Reyhan berbohong demi menyelamatkan harga dirinya yang rontok di depan makhluk tak kasat mata seperti Bowo. Reyhan pun segera berjalan menuju motor nya terparkir.

Terpopuler

Comments

J S N Lasara

J S N Lasara

jdi kecewa

2022-08-23

1

Ipah

Ipah

terimakasih kak sudah mampir 😉

2022-08-16

0

Lyeend

Lyeend

Hahaha..jadi kecewa pula kerana yg dikejar sudah ada pacar

2022-08-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kelulusan
2 2. Takziyah
3 3. Cari kerja
4 4. Pengumuman
5 5. Cinlok
6 6. Patah hati
7 7. Jatuh sakit
8 8. Selalu apes
9 9. Resmi jadian
10 10. Berita duka
11 11. Dilema
12 12. Menyampaikan kebenaran
13 13. Menjalankan usaha
14 14. Satu wadah beda isi.
15 15. Mengambil keputusan
16 16. Counter baru
17 17. Circle baru
18 18. Berbagi rezeki
19 19. Paket misterius
20 20. Endorse
21 21. Buka cabang
22 22. Surprise untuk ibu
23 23. POV Tiwi
24 24. POV Bayu
25 25. Persiapan cabang kedua
26 26. Ternyata aku salah sangka
27 27. Bayu sakit
28 28. Menangkap tikus
29 29. Ye... akhirnya mereka pulang
30 30. Menembak
31 31. Silaturahim 2 keluarga
32 32. Motor Baru
33 33. Salah duga
34 34. Akhirnya aku jadian
35 35. Anak sekolah?
36 36. Kehebohan di showroom
37 37. Laura Arabela
38 38. POV Tiwi
39 39. POV Bayu
40 40. Bertemu mantan
41 41. Makan malam
42 42. Grand opening counter Bayu
43 43. Oleh-oleh untuk Reyhan
44 44. Foto selfi
45 45. Anak pembantu
46 46. video apa ini
47 47. Ketiban sial
48 48. Karangan bunga
49 49. Dia orang kaya
50 50. Aku dirampok
51 51. Bau Pesing
52 52. Terjebak didalam mobil
53 53. Mendekatinya kembali
54 54. POV Sinta
55 55. Amplop coklat
56 56. Grad A vs abal-abal
57 57. Madam Su
58 58. Pengajian dirumah Reyhan
59 59. Kenapa kamu nodai aku?
60 60. Meong
61 61. Byurr...
62 62. Pacar saja tak punya
63 63. Ustadzah Anisa
64 Info give away
65 64. Don't touch me.
66 65. POV Reyhan
67 66. Jangan dekat-dekat aku.
68 67. Kabur...
69 68. Fashion
70 69. Kikuk
71 70. Menyatakan perasaan
72 71. Pertolongan Laura
73 72. Saran Reyhan
74 73. Permusuhan kakak beradik
75 74. Pertemuan Tiwi dan Anisa
76 75. Siapa kamu
77 76. Online shop
78 77. Tausyiah pagi
79 78. Lelaki misterius
80 79. Sosok pemuda yang mencuri perhatian
81 80. Kado untuk Tiwi
82 81. Menyatukan kakak beradik
83 82. Makan malam
84 83. Bisakah kalian akur seperti dulu lagi?
85 84. Berbaikan
86 85. di toko Ar Rahmah
87 86. Fakir ilmu
88 87. Pertemuan pak Atmaja dengan haji Dahlan
89 88. Berangsur membaik
90 89. Penampilan Laura
91 90. Keinginan Laura
92 91. Ulah sinta
93 92. Kebingungan Sinta
94 93. Mengisi kutbah
95 94. Kembali bertemu dengannya
96 95. Laura sakit
97 96. POV Rosyidah
98 97. POV Imran
99 98. Taktik Choki
100 99. Permainan Sinta
101 100. Bertemu Reyhan
102 101. Kecurigaan Reyhan
103 102. Sebuah bukti
104 103. Ular betina
105 104. Menjebak
106 105. POV Sinta
107 106. Semua berakhir
108 107. Pertemuan Laura Rosyidah dan Anisa
109 108. Saling Menilai
110 109. Di toko milik Anisa
111 110. Kejutan untuk Anisa
112 111. Mengigau
113 112. Mulai jatuh cinta
114 113. Rencana piknik
115 114. Persiapan piknik
116 115. Kejadian di dalam hotel
117 116. Makan siang dengan karyawan
118 117. Nostalgia
119 118. Sebuah foto
120 119. Kenangan indah di Malioboro
121 120. Pulang pagi
122 121. Putus
123 122. Berkunjung ke rumah Reyhan
124 123. Berkumpul dengan sahabat
125 124. Keceplosan
126 125. Pengajian di rumah Anisa
127 126. Poligami
128 127. Melamar
129 128. Di lamar 2 wanita
130 129. Permintaan hati
131 130. Kecelakaan
132 131. Mendapatkan cintaku
133 132. Oh indahnya cinta
134 133. Sebuah mahar
135 134. Pertunangan Anisa dan Bayu
136 135. Melamar Laura
137 136. Ujian hidup
138 137. Dua makhluk aneh
139 138. Persiapan pernikahan
140 139. Akad nikah Bayu dan Anisa
141 140. Bayu dan Anisa
142 141. Persiapan Reyhan
143 142. Pernikahan Reyhan dan Laura
144 143. Sebuah mahar
145 144. Malam pertama
146 145. Oh ternyata
147 146. Noda merah
148 147. Kebahagiaan Reyhan dan Laura
149 148. Jodoh itu rahasia Allah
150 149. Kelakuan aneh Anisa
151 150. Sungkem
152 151. Dimanapun asal bersamamu
153 152. Malam pertama di rumah Reyhan
154 153. Jaga keamanan
155 154. Membantu ibu mertua
156 155. Berkunjung ke rumah tetangga
157 156. Surat tanah
158 157. Pasar Bahoela
159 158. Kisah cinta
160 159. Sebuah hikmah
161 160. Kembali kuliah
162 161. Kejutan untuk Rosyidah
163 162. Anisa hamil?
164 163. Di rumah mertua
165 164. Wisuda
166 165. Perjalanan bisnis dengan istri tercinta
167 166. Meeting
168 167. Warisan
169 168. Bisnis baru
170 169. Kegundahan Laura
171 170. Obat lelah
172 171. Kesabaran para suami
173 172. Ban bocor
174 173. Ke dokter
175 174. Hasil tes
176 175. Semakin bahagia
177 176. Anisa melahirkan
178 177. Bayi mungil
179 178. Sebuah permintaan
180 179. Bertemu Laura
181 180. Bertambah sahabat
182 181. Kecelakaan
183 182. Pasien ku duluan
184 183. Menjenguk Tiwi
185 184. Kepulangan Anisa
186 185. Merawat para istri
187 186. Acara Aqiqah
188 187. Kapas atau butiran debu?
189 188. Dedek bayi
190 189. Kehamilan Laura
191 190. Apa yang terjadi?
192 191. Kuret
193 192. Cara bikin adik
194 193. Selalu setia
195 194. Di sepertiga malam
196 195. Bertemu Choki
197 196. Main masak masakan
198 197. Jangan panggil pak
199 198. Mengantar pesanan
200 199. Ban bocor
201 200. Saling menilai
202 201. Ingin muntah
203 202. Berguru pada suhu
204 203. Niat Andre
205 204. Bertemu lagi
206 205. Bertemu dengannya
207 206. Perasaan Andre
208 207. Ingin menangis
209 208. Lamaran dadakan
210 209. Ketahuan
211 210. Hanya mimpi
212 211. Melamar
213 212. Membuka aib
214 213. Berantem
215 214. Sesuatu untuk Laura dan Anisa
216 215. Pernikahan Rosyidah
217 216. Permainan di mulai
218 217. Hadiah untuk Rosyidah
219 218. Kamu kunci pakai apa?
220 219. Menyuntikmu lagi
221 220. Saling menyuapi
222 221. Camping
223 222. Tes berat badan
224 223. Di rumah sakit
225 224. Bukan gambar lele
226 225. Kehebohan diruang bersalin
227 226. Tangisan bayi
228 227. Pulang
229 228. Aqiqah
230 229. Aqiqah untuk Salman
231 230. Aqiqah untuk putra Anisa
232 231. Asal usul nama putra Anisa
233 232. Aqiqah untuk putri Tiwi
234 233. Asal usul nama putri Tiwi
235 234. Aqiqah untuk putri Rosyidah
236 235. Aisyah Humaira
237 236. 2 Oma
238 237. Keputusan Andre
239 238. Mainan baru
240 239. Kehidupan Tiwi
241 240. Check up
242 241. Setahun kemudian
243 242. Persiapan
244 243. Di tempat Adam
245 244. Di tempat Rosyidah
246 245. Pesta untuk Salman
247 246. Tamat
248 INFO GA
249 PROMOSI NOVEL KISAH CINTA ANAK JURAGAN
Episodes

Updated 249 Episodes

1
Bab 1. Kelulusan
2
2. Takziyah
3
3. Cari kerja
4
4. Pengumuman
5
5. Cinlok
6
6. Patah hati
7
7. Jatuh sakit
8
8. Selalu apes
9
9. Resmi jadian
10
10. Berita duka
11
11. Dilema
12
12. Menyampaikan kebenaran
13
13. Menjalankan usaha
14
14. Satu wadah beda isi.
15
15. Mengambil keputusan
16
16. Counter baru
17
17. Circle baru
18
18. Berbagi rezeki
19
19. Paket misterius
20
20. Endorse
21
21. Buka cabang
22
22. Surprise untuk ibu
23
23. POV Tiwi
24
24. POV Bayu
25
25. Persiapan cabang kedua
26
26. Ternyata aku salah sangka
27
27. Bayu sakit
28
28. Menangkap tikus
29
29. Ye... akhirnya mereka pulang
30
30. Menembak
31
31. Silaturahim 2 keluarga
32
32. Motor Baru
33
33. Salah duga
34
34. Akhirnya aku jadian
35
35. Anak sekolah?
36
36. Kehebohan di showroom
37
37. Laura Arabela
38
38. POV Tiwi
39
39. POV Bayu
40
40. Bertemu mantan
41
41. Makan malam
42
42. Grand opening counter Bayu
43
43. Oleh-oleh untuk Reyhan
44
44. Foto selfi
45
45. Anak pembantu
46
46. video apa ini
47
47. Ketiban sial
48
48. Karangan bunga
49
49. Dia orang kaya
50
50. Aku dirampok
51
51. Bau Pesing
52
52. Terjebak didalam mobil
53
53. Mendekatinya kembali
54
54. POV Sinta
55
55. Amplop coklat
56
56. Grad A vs abal-abal
57
57. Madam Su
58
58. Pengajian dirumah Reyhan
59
59. Kenapa kamu nodai aku?
60
60. Meong
61
61. Byurr...
62
62. Pacar saja tak punya
63
63. Ustadzah Anisa
64
Info give away
65
64. Don't touch me.
66
65. POV Reyhan
67
66. Jangan dekat-dekat aku.
68
67. Kabur...
69
68. Fashion
70
69. Kikuk
71
70. Menyatakan perasaan
72
71. Pertolongan Laura
73
72. Saran Reyhan
74
73. Permusuhan kakak beradik
75
74. Pertemuan Tiwi dan Anisa
76
75. Siapa kamu
77
76. Online shop
78
77. Tausyiah pagi
79
78. Lelaki misterius
80
79. Sosok pemuda yang mencuri perhatian
81
80. Kado untuk Tiwi
82
81. Menyatukan kakak beradik
83
82. Makan malam
84
83. Bisakah kalian akur seperti dulu lagi?
85
84. Berbaikan
86
85. di toko Ar Rahmah
87
86. Fakir ilmu
88
87. Pertemuan pak Atmaja dengan haji Dahlan
89
88. Berangsur membaik
90
89. Penampilan Laura
91
90. Keinginan Laura
92
91. Ulah sinta
93
92. Kebingungan Sinta
94
93. Mengisi kutbah
95
94. Kembali bertemu dengannya
96
95. Laura sakit
97
96. POV Rosyidah
98
97. POV Imran
99
98. Taktik Choki
100
99. Permainan Sinta
101
100. Bertemu Reyhan
102
101. Kecurigaan Reyhan
103
102. Sebuah bukti
104
103. Ular betina
105
104. Menjebak
106
105. POV Sinta
107
106. Semua berakhir
108
107. Pertemuan Laura Rosyidah dan Anisa
109
108. Saling Menilai
110
109. Di toko milik Anisa
111
110. Kejutan untuk Anisa
112
111. Mengigau
113
112. Mulai jatuh cinta
114
113. Rencana piknik
115
114. Persiapan piknik
116
115. Kejadian di dalam hotel
117
116. Makan siang dengan karyawan
118
117. Nostalgia
119
118. Sebuah foto
120
119. Kenangan indah di Malioboro
121
120. Pulang pagi
122
121. Putus
123
122. Berkunjung ke rumah Reyhan
124
123. Berkumpul dengan sahabat
125
124. Keceplosan
126
125. Pengajian di rumah Anisa
127
126. Poligami
128
127. Melamar
129
128. Di lamar 2 wanita
130
129. Permintaan hati
131
130. Kecelakaan
132
131. Mendapatkan cintaku
133
132. Oh indahnya cinta
134
133. Sebuah mahar
135
134. Pertunangan Anisa dan Bayu
136
135. Melamar Laura
137
136. Ujian hidup
138
137. Dua makhluk aneh
139
138. Persiapan pernikahan
140
139. Akad nikah Bayu dan Anisa
141
140. Bayu dan Anisa
142
141. Persiapan Reyhan
143
142. Pernikahan Reyhan dan Laura
144
143. Sebuah mahar
145
144. Malam pertama
146
145. Oh ternyata
147
146. Noda merah
148
147. Kebahagiaan Reyhan dan Laura
149
148. Jodoh itu rahasia Allah
150
149. Kelakuan aneh Anisa
151
150. Sungkem
152
151. Dimanapun asal bersamamu
153
152. Malam pertama di rumah Reyhan
154
153. Jaga keamanan
155
154. Membantu ibu mertua
156
155. Berkunjung ke rumah tetangga
157
156. Surat tanah
158
157. Pasar Bahoela
159
158. Kisah cinta
160
159. Sebuah hikmah
161
160. Kembali kuliah
162
161. Kejutan untuk Rosyidah
163
162. Anisa hamil?
164
163. Di rumah mertua
165
164. Wisuda
166
165. Perjalanan bisnis dengan istri tercinta
167
166. Meeting
168
167. Warisan
169
168. Bisnis baru
170
169. Kegundahan Laura
171
170. Obat lelah
172
171. Kesabaran para suami
173
172. Ban bocor
174
173. Ke dokter
175
174. Hasil tes
176
175. Semakin bahagia
177
176. Anisa melahirkan
178
177. Bayi mungil
179
178. Sebuah permintaan
180
179. Bertemu Laura
181
180. Bertambah sahabat
182
181. Kecelakaan
183
182. Pasien ku duluan
184
183. Menjenguk Tiwi
185
184. Kepulangan Anisa
186
185. Merawat para istri
187
186. Acara Aqiqah
188
187. Kapas atau butiran debu?
189
188. Dedek bayi
190
189. Kehamilan Laura
191
190. Apa yang terjadi?
192
191. Kuret
193
192. Cara bikin adik
194
193. Selalu setia
195
194. Di sepertiga malam
196
195. Bertemu Choki
197
196. Main masak masakan
198
197. Jangan panggil pak
199
198. Mengantar pesanan
200
199. Ban bocor
201
200. Saling menilai
202
201. Ingin muntah
203
202. Berguru pada suhu
204
203. Niat Andre
205
204. Bertemu lagi
206
205. Bertemu dengannya
207
206. Perasaan Andre
208
207. Ingin menangis
209
208. Lamaran dadakan
210
209. Ketahuan
211
210. Hanya mimpi
212
211. Melamar
213
212. Membuka aib
214
213. Berantem
215
214. Sesuatu untuk Laura dan Anisa
216
215. Pernikahan Rosyidah
217
216. Permainan di mulai
218
217. Hadiah untuk Rosyidah
219
218. Kamu kunci pakai apa?
220
219. Menyuntikmu lagi
221
220. Saling menyuapi
222
221. Camping
223
222. Tes berat badan
224
223. Di rumah sakit
225
224. Bukan gambar lele
226
225. Kehebohan diruang bersalin
227
226. Tangisan bayi
228
227. Pulang
229
228. Aqiqah
230
229. Aqiqah untuk Salman
231
230. Aqiqah untuk putra Anisa
232
231. Asal usul nama putra Anisa
233
232. Aqiqah untuk putri Tiwi
234
233. Asal usul nama putri Tiwi
235
234. Aqiqah untuk putri Rosyidah
236
235. Aisyah Humaira
237
236. 2 Oma
238
237. Keputusan Andre
239
238. Mainan baru
240
239. Kehidupan Tiwi
241
240. Check up
242
241. Setahun kemudian
243
242. Persiapan
244
243. Di tempat Adam
245
244. Di tempat Rosyidah
246
245. Pesta untuk Salman
247
246. Tamat
248
INFO GA
249
PROMOSI NOVEL KISAH CINTA ANAK JURAGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!