Dihari ketiga sebelum berangkat mencari kerja suasana rumah sudah mulai sedikit berisik dengan senda gurau.
"Doakan Reyhan ya bu, semoga cepat dapat kerjaan," pamit Reyhan sambil mencium tangan ibunya.
"Iya ibu doakan semoga cepat dapat kerjaan, hati-hati di jalan, jangan lupa sholat," balas ibunya sambil mengusap kepala Reyhan.
"Kalo minta doa tuh jangan pilih pilih, sama adik adiknya juga dong, kok ngremehin banget sih, siapa tau doa adik teraniaya seperti kami malah cepat dikabulkan sama Allah," protes Bayu. Reyhan pun berbalik arah, mau marah takut kena karma, akhirnya mengalah.
"Ya udah aku pamit dulu, cari kerjaan." Reyhan mengulurkan tangan ke Bayu dan Bima bergiliran.
"Kalo pamitan yang ikhlas dong." Bayu masih memprotes.
"Heh. mau nya apa sih, bikin luntur aura kegantenganku," semprot Reyhan.
"Ya udah ya udah, aku pamit cari kerja dulu ya adik adik, doakan semoga aku cepat dapat kerja." Reyhan berkata dengan senyum terpaksa dan menyalami kedua adiknya yang tengah menahan tawa masing masing.
"Iya kakak, semoga cepat dapat kerja, jangan lupa traktiran nya." jawab mereka kompak.
Reyhan pun segera keluar sambil memakai helm. Pertama Reyhan segera menuju ke pabrik pembuatan benang yang berada tak jauh dari rumah nya. cukup menempuh perjalanan 15 menit Reyhan sudah sampai di pabrik tersebut dan segera memarkirkan motornya di depan pos satpam.
"Permisi pak." Reyhan menyapa satpam yang bertugas.
"Iya mas, silahkan, ada yang bisa kami bantu." kata satpam menawarkan bantuan.
"Saya mau tanya pak, apa pabrik ini buka lowongan kerja ya, saya mau melamar, ini surat lamaran saya." tutur Reyhan sambil menyodorkan map nya di meja.
"Wah maaf mas, lowongan nya baru aja terisi seminggu yang lalu. mungkin buka nya masih lama lagi mas."
"Oh begitu ya, Pak, terimakasih infonya, Pak, kalo begitu saya permisi dulu." Reyhan berpamitan.
'Huh.. baru pertama saja sudah ditolak.' batin Reyhan kecewa.
Akhirnya dia pun segera melanjutkan perjalanan ke pabrik pabrik berikut nya. Sampai tiga pabrik berikut nya yang didatangi juga semuanya menolak dengan alasan yang sama. Terik matahari sudah terasa menyengat, haus dan lapar bercampur jadi satu. Akhirnya Reyhan memutuskan untuk makan siang terlebih dulu. setelah makan siang barulah melanjutkan perjalanan. Dan, ketika hendak ke pabrik berikut nya, Reyhan melewati masjid di samping kirinya, jadi memutuskan untuk mampir sekedar melepas penat di sana.
'Belum masuk waktu sholat ternyata, aku rebahan di luar masjid dulu aja sambil cari lowongan kerja di handphone.' pikir Reyhan.
Semua atribut di lepas lalu menghambur ke lantai masjid yang sudah mirip kasur dikamar nya kala capek melanda.
Scroll layar handphone ke atas bawah sampai akhirnya tertidur.
"Mas.. mas.. bangun mas, kalo mau tidur di dalam masjid ngga papa." kata seorang bapak bapak yang hendak adzan menghancurkan mimpi Reyhan seketika.
Reyhan segera terbangun dan mengelap muka nya yang penuh dengan keringat.
"Maaf, Pak, saya ketiduran." jawab Reyhan sambil garuk-garuk kepala yang tak gatal.
"Ngga papa mas, kalo mau tidur di dalam masjid saja ngga papa, saya permisi mau membersihkan masjid dan bersiap untuk adzan," jawab bapak itu dan segera berlalu.
"Iya, Pak, saya juga mau wudhu dulu kalo begitu," ucap Reyhan bangkit dari duduknya dan segera ke kamar mandi.
_____
Saking khusyuk nya berdoa Reyhan tak sadar jika yang di masjid hanya tinggal dirinya dan bapak yang menegurnya tadi. Reyhan segera keluar dan memakai atribut nya lagi.
"Bukan orang daerah sini ya mas?" tegur bapak yang tadi.
"Eh iya, Pak, bukan, kebetulan lewat trus sekalian mampir."
"Kalo boleh saya tau mau kemana mas?"
"He he, lagi muter-muter cari kerja pak, ternyata susah ya." jawab Reyhan sambil nyengir kuda disertai garuk garuk kepala.
"Oalah, apa baru lulus sekolah mas."
"Iya pak."
"Masih beruntung mas bisa sekolah, bisa mengamalkan ilmu yang di dapat dari sekolah. Kalo saya malah ngga sekolah, saudara kandung saya ada 8, saya yang paling bungsu, tiap pagi membantu nenek saya bikin tempe, sampai ketika nenek saya meninggal produksi tempe berhenti sesaat, tapi karena permintaan tempe banyak, akhirnya mau tak mau saya memberikan diri mencukupi kebutuhan tempe para bakul nya Simbah. Bahkan sampai sekarang saya juga masih jualan tempe. Alhamdulillah semua bisa tercukupi, bisa menguliahkan anak anak saya, bisa beli gerobak untuk wira wiri. Kalo kamu ngga bisa mendapatkan lowongan kerja harusnya bisa menciptakan lowongan kerja mas. kalo ada niat ya pasti ada jalan mas. Yakin saja itu."
"Wah... bapak hebat ya... terima kasih atas pencerahannya ya pak." ucap Reyhan seakan penuh bola bola di dada nya, eh bunga bunga maksudnya.
"Emm, tapi pak, kalo sekarang njenengan ( kamu ) udah kaya kenapa beli nya gerobak, bukan motor atau mobil pak?" tanya Reyhan terheran heran.
"Eh he he..... Oalah anak muda zaman sekarang." Bapak itu tertawa sejenak sebelum melanjutkan bicara nya.
"Yang saya maksud gerobak ya mobil itu tadi he he he.... saya hanya ingin merendah, tapi ternyata direndahkan juga." jelas bapak itu masih dengan tertawa.
'Astaga! nyebut mobil aja gerobak, kalo nyebut pesawat apa yaa?' batin Reyhan sambil garuk-garuk kepala.
"Oh begitu ya maksudnya, Pak." cuma itu kata yang bisa diucapkan Reyhan.
"Kalo begitu saya permisi dulu ya, Pak, meneruskan perjalanan lagi." pamit Reyhan sambil berjabat tangan akhirnya.
"Iya mas, semoga berhasil."
Akhirnya Reyhan pun melanjutkan perjalanan nya lagi, singgah ke pabrik pabrik yang dia lewati sampai sore hari. sayangnya, belum ada pabrik yang membuka lowongan lagi. Karena matahari sudah hampir terbenam, Reyhan memutuskan untuk segera pulang.
"Gimana hasilnya kak, udah kayak pakaian kusut aja." tegur Bayu yang lagi nonton TV sambil mengunyah setoples peyek.
"Huh.. capek, belum ada hasil." jawab Reyhan sambil menjatuhkan tubuhnya di karpet depan TV.
_____
Tak terasa sebulan sudah Reyhan kesana kesini mencari kerja tapi belum ada satu pun pabrik yang menerima. Hingga suatu pagi yang syahdu di temani rintik hujan Reyhan terbangun karena bunyi telepon.
"Halo siapa ini?" jawab Reyhan dengan suara parau karena nyawa belum terkumpul sepenuhnya.
"Iya iya bener saya Reyhan Perdana Kusuma. APA!!. Ah iya iya ngga papa pak, terimakasih pak." Reyhan mendadak bangkit dari kuburnya dengan penuh semangat. eh dari kasur maksudnya.
Reyhan segera bergegas ke kamar mandi, tak sampai 5 menit Reyhan sudah keluar lagi, tak perlu berlama-lama, intinya mengguyur seluruh tubuh dengan air itu namanya juga mandi.
Setelah merapikan pakaian segera bergegas berangkat ke pabrik Indotex, tak lupa mencium tangan ibunya dan adik adiknya. Perut mendadak kenyang seketika ketika teringat berita bahagia itu bahwa dirinya menerima panggilan kerja.
Menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya tiba juga di pabrik yang dituju.
Rupanya banyak juga yang menerima panggilan tes kerja di hari itu.
'Mudahkan tes nya nanti ya Allah, aku sudah menunggu lama panggilan kerja ini.' Reyhan berdoa dalam hati, menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan pelan pelan untuk merilekskan pikiran.
Tak berselang lama seorang manager personalia datang dan segera memberi pengarahan untuk kegiatan tes.
Semua peserta tes mengerjakan tugas dengan penuh konsentrasi. Dan, tepat pukul 3 sore serangkaian tes berhasil mereka kerjakan.
'Huh..!! ngga nyangka baru ikut tes seleksi aja, udah seharian penuh, mudah mudahan ngga rugi.' Reyhan membatin sambil mengenakan jaket nya.
_____
"Kok baru pulang kak." sapa Bima di depan tv.
"Baru selesai tes ini, ngga mampir kemana mana, udah seharian aja." keluh Reyhan lalu menjatuhkan tubuhnya di karpet depan TV. Tak lama, langsung terbuai mimpi.
"Kebakaran... kebakaran... kebakaran..." suara Bayu lantang membangunkan Reyhan.
"HAH... kebakaran.. kebakaran.. dimana kebakaran nya?!" Reyhan tersentak kaget.
"Disini." jawab Bayu sambil menunjuk mulutnya yang merah karena makan mie bertabur irisan cabe sekilo.
"Huh... dasar... bisa nya gangguin orang tidur aja." Reyhan bersungut-sungut dan menimpuk adiknya dengan bantal.
"Makanya kalo dibangunin ya buruan bangun. Udah berkali-kali dibangunin ibu dan Bima tapi ngga bangun bangun juga. Aku kira latihan mati." balas Bayu.
"Hush... mulut mu. dijaga dong." Reyhan bangkit dari duduknya dan menoyor kepala adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
J S N Lasara
makin seru
2022-08-23
2
Ipah
adegan bukan untuk ditiru kak✌️😉
2022-08-13
0
Cimai (IG : cimai_author)
hahaha
dasar adik berkakak 😂
2022-08-13
1