Semenjak bapak meninggal, keluarga Reyhan tiap malam berkumpul di depan TV sambil cerita kegiatan masing-masing. Anak anak sengaja mengurangi waktu diluar demi bisa menemani ibunya. Termasuk di malam hari itu. Hingga sebuah panggilan telepon mengejutkan mereka yang tengah asyik melihat bola ditemani peyek kacang kesukaan.
"Halo, ini siapa." kata Reyhan sambil masih fokus menatap layar TV.
"GOOOLLL......." Reyhan dan adik adiknya serentak mengucapkan gol ketika team sepak bola mereka menang. Reyhan lupa jika dirinya sedang menerima panggilan telepon.
"Astaga. Maaf maaf pak, saya salah bicara. maaf pak, bisa diulang lagi kata kata yang diucapkan tadi." Reyhan segera meralat ucapan nya karena terlalu fokus menatap layar TV.
"Iya bener, saya Reyhan Perdana Kusuma."
"APA? yang bener pak?!"
"Oh iya iya pak, terimakasih pak. iya pak." Reyhan mengakhiri panggilan telepon nya.
semuanya menatap nya kebingungan.
"Yee...... Aku diterima kerja." seru Reyhan kegirangan.
"Alhamdulillah, dimana Rey." tanya ibu nya sambil tersenyum.
"Dipabrik Indotex, jam 8 disuruh sampai sana." tutur Reyhan dengan senyum bahagia.
"Setelah nunggu lama akhirnya ada juga kesempatan itu."
"Iya bu, Reyhan janji bakal rajin kerja supaya bisa bantuin ibu mbayar sekolah Bayu dan Bima.
"AAMIIN." semua kompak menjawab.
_____
Demi bisa bangun pagi dan tidak terlambat ke pabrik, Reyhan menyetel alarm, dan tidur lebih awal. Tapi nyatanya, karena sebuah serangan nyamuk di malam hari membuat Reyhan ngga bisa tidur nyenyak. Akibatnya, tidak bisa bangun pagi. Untung adiknya tak kehabisan ide membangunkan Reyhan.
"Waa... dingin....." teriak Reyhan lalu segera terduduk.
Bayu tertawa terbahak bahak setelah aksinya membangunkan sang kakak dengan menempelkan es batu ke muka Reyhan.
"Sialan ya kamu, orang lagi enak enak tidur digangguin." maki Reyhan sambil membuang bantal ke muka Bayu.
"Harus nya kamu bersyukur, karena aku kamu bisa bangun."
"Tapi ya ngga harus ditemplokin pake es batu segala kaliii..." maki Reyhan sambil menunjuk es batu ditangan Bayu.
"Karena..." belum selesai Bayu bicara udah di potong sama ibunya.
"Udah udah, sana buruan mandi, keburu makin telat."
Akhirnya Reyhan segera bangkit mengambil baju ganti dan bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai bersiap siap segera berpamitan ke ibu dan adik adiknya.
Menempuh perjalanan 30 menit akhirnya sampai juga di pabrik Indotex. Untung belum terlambat pikir nya.
10 menit sebelum jam masuk, diadakan briefing. Setelah mengikuti briefing barulah karyawan diijinkan memasuki ruangan masing-masing. Sebagai karyawan baru, Reyhan pun berusaha untuk tekun mengerjakan tugas tugasnya. Hingga tak terasa jam istirahat pun tiba. Para karyawan segera berhamburan keluar ruangan untuk isoma. Tak sulit bagi Reyhan untuk mencari teman dimanapun tempat nya, karena dia seorang yang mudah bergaul. Makan siang sambil bertukar cerita dengan teman baru nya hingga tak terasa waktu isoma sudah habis dan harus segera masuk ruangan lagi. Kembali dalam kesibukan sebagai seorang maintenance baru, benar benar harus fokus, karena jika terjadi kesalahan bisa menghambat proses produksi benang. Keringat bercucuran di dahi Reyhan, karena mesin blowing sengaja di matikan ketika perbaikan mesin.
"Ayo mas segera diselesaikan, sudah jam setengah 4, biasanya jam jam segini kita udah selesai dan santai di mushola ketika udah selesai sholat." kata salah satu karyawan lama.
"Oh iya, Mas, baik," jawab Reyhan sambil mempercepat gerakan tangan nya. Akhirnya jam 4 kurang 15 menit pekerjaan nya selesai, segera merapikan alat alat dan menaruhnya diruang yang telah disediakan. Kemudian bergegas membersihkan badan, mengikuti temannya ke mushola. Awalnya Reyhan memang jarang sholat, tapi karena ada yang mengajak akhirnya mau juga.
_____
"Huh.... capeknya.." kebiasaan Reyhan pulang dari manapun akan seperti itu, lalu menjatuhkan tubuhnya di karpet depan TV.
"Buruan mandi Rey udah sore, nanti tinggal santai santai." ibu nya menasehati.
Daripada nanti digangguin adiknya mending ikut kata ibunya saja lalu bangkit dan segera menuju kamar mandi.
Hari demi hari dilalui Reyhan sebagai seorang maintenance pabrik, masuk kerja jam 8 dan jam 4 pulang. Sudah bisa membaur dengan mudah di kalangan maintenance dan karyawan lainnya. Kebiasaan mengeluh capek sehabis pulang kerja dan menjatuhkan diri di atas karpet depan TV tetap berlangsung, pun dengan kebiasaan bermain futsal juga tetap berlangsung. Hingga tak terasa sudah sebulan dia menjalani aktivitas itu, dan hari yang paling dinantikan oleh banyak orang termasuk Reyhan pun tiba. GAJIAN.
Reyhan berangkat menuju ke gerai ATM terdekat setelah selesai mandi dan berdandan rapi, tapi, tak di sangka, dia begitu kaget, karena antrian panjang seperti buntut sapi menjadi pemandangan menjengkelkan bagi nya. Untung dia sudah mandi dan terlihat segar, coba kalo dia belum mandi sehabis pulang kerja langsung mampir ke ATM, pasti akan bertambah malunya.
Akhirnya tiba gilirannya masuk ke dalam gerai ATM. ketika melihat nominal yang tertera matanya langsung berbunga bunga, senyum terlihat jelas di wajahnya. Dia sadar tidak boleh berlama-lama dalam kondisi seperti itu, karena akan terlihat norak nya. Segera menekan nomor pin, beberapa saat lembaran kertas bergambar duet maut pak Karno dan pak Hatta sudah ada dalam genggaman Reyhan, setelah dihitung segera diamankan ke dalam dompet dan keluar dengan hati puas.
"Assalamu'alaikum... Aku pulang," teriak Reyhan memasuki rumah, ia lalu meletakkan 2 box martabak manis dan martabak telur di karpet depan TV, tentu saja seperti biasa Bayu lagi asyik nonton TV.
"Wah aroma aroma nya lagi banyak duit nih," kata Bayu sambil membuka box dengan wangi khas martabak yang sudah menyeruak kemana mana dan mulai menguyah 1 potong.
Bima yang berada di kamar karena lagi sibuk mengerjakan tugas sekolah pun terpaksa menghentikan aktivitas nya karena tak tahan godaan bau martabak, ia segera mencomot 1 potong dan menguyah.
Jadilah sore itu dihabiskan dengan menonton TV bersama dan syukuran kecil kecilan, karena baru pertama kalinya Reyhan mendapat gaji dari hasil jerih payahnya.
"Bu ini uang gajiku tinggal 1.400.000, tadi aku ambil 100rb buat beli martabak dan bensin." Reyhan menyerahkan seluruh uang gaji pada ibunya.
"Kenapa diserahkan ke ibu semua?" ibunya bertanya kebingungan.
"Ya, ibu atur aja gimana baiknya." ujar Reyhan lagi sambil mengambil sepotong martabak.
"Kalo gitu separuh separuh aja biar adil." ibu menyodorkan uang 700rb ke Reyhan.
"Makasih bu. Doain juga dong biar gajiku bisa sebanyak gaji presiden." kata Reyhan dengan tak lupa menyisipkan kalimat candaan.
"Ya jadi presiden aja sekalian kak." ucap Bima dengan polosnya.
"Memang ada presiden yang nilainya cuma enem setengah." gantian Bayu yang menyahut lalu semua tertawa.
"Tunggu tanggal mainnya!" jawab Reyhan mantap lalu segera melahap sepotong martabak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
🍓🍓🍓
aq suka cerita yg gini tidak muluk2 tp bisa menggambarkan kesuksesan seseorang berawal dari nol dan tdk berpatokan sama nilai kelulusan yg tinggi..krn pda dadar ya sekolah tinggi kalo cuma jd pekerja ya sama aja zonk..beda sama org yg punya modal nekat untuk sukses biarpun ijazah gak mendukung tp punya keinginan belajar dan sukses yg kuat bisa menciptakan lapangan krj dan bisa jd bos untuk memperkerjakan org2 yg pinter akademis sambil belajar lebih baik🤣 kebanyakan novel ceritanya yg songong angkuh kaya ceo arogan dan yg lemah tertindas🤣
2022-10-06
5
J S N Lasara
km psti bisa
2022-08-23
3