Terpaksa Menikahi Musuh

Terpaksa Menikahi Musuh

Prolog

"Tidak Mami!!! Tia gak mau pindah sekolah lagi!" tolak Tiara dengan suara penuh penekanan dan penolakan.

"Tapi sayang, mami sama papi tidak mungkin membiarkan kamu tinggal di sini sendirian" bujuk Sherina lembut.

"Mi, aku udah gede. Aku bisa kok jaga diri aku sendiri. Lagi pula di sini ada mbok Nyam juga yang temani aku" jelas Tia penuh keyakinan, ia tetap kekuh untuk tetap tinggal di sini.

Jeno yang sejak tadi diam, mendengarkan perdebatan antara istri dan anak nya itu, akhirnya buka suara.

"Papi sama mami tetap akan pindah, dan kamu tetap harus ikut!" tegas Jeno tak bisa terbantah kan.

"Tapi Pi, Aku gak mau pindah pindah sekolah terus. Aku sudah lelah!!!" protes Tia berpindah arah ke hadapan papi nya.

Jeno menghela nafas berat, lalu bangkit dari duduk nya.

"Tidak ada penolakan, tidak ada bantahan. Mulai lah bereskan barang barang kamu!" ucap Jeno. Lalu pergi begitu saja dari hadapan putrinya dan juga istri nya.

Sherina hanya bisa menghela nafas, lalu menyusul suami nya.

"Papi! Mami!!" panggil Tia dengan suara keras, ia mencak mencak kesal menatap kepergian keduanya.

...----------------...

Tiara Riani, gadis remaja yang berangsur beranjak dewasa.

Usia nya saat ini adalah 17 tahun, ia duduk di kelas 11 (2 SMA).

Tubuh ideal, rambut panjang dengan warna kulit kuning Langsat.

Tinggi badan Tiara 170 cm, di mata laki laki dia sangat sempurna.

Namun, semua itu hanya bisa mereka pendam.

Sikap Tiara yang dingin dan cuek, membuat para laki-laki tidak berani mendekatinya. Tidak berani mengungkapkan rasa kekaguman yang mereka rasakan pada Tiara.

Papa Tiara, Jeno Deirk, merupakan seorang pengusaha kaya, yang memiliki banyak anak cabang perusahaan.

Dalam mengatasi permasalahan perusahaan nya, Jeno sangat suka turun tangan sendiri dari pada mengandalkan orang lain.

Karena itulah dirinya sering membawa keluarga nya untuk berpindah pindah tempat.

Namun, kali ini Jeno kembali mengajak Anak dan istri nya pindah ke kota di mana perusahaan nya membuka cabang.

Sherina Deirk, seorang wanita karir yang sering berpergian kesana kemari.

Tak khayal, Tiara sering kesepian di rumah tanpa adanya perhatian dari mami dan papi nya.

Mereka terkadang hanya menelfon Tiara untuk menanyakan sudah makan atau belum, menanyakan kemana dan di mana Tiara berada.

Hanya sekedar seperti itu, kesibukan membuat kedua orang itu lupa, ada seorang anak yang membutuhkan perhatian nya.

...----------------...

Hari ini, Keluarga Deirk pindah rumah. Dari kota C ke kota B.

Terlihat wajah Tiara sangat masam sambil memeluk boneka bantal yang selalu menemani tidurnya.

"Kamu kenapa cemberut sih sayang?" tanya Sherina menoleh pada putrinya yang duduk di samping nya.

Bagaimana tidak cemberut, Tiara tidak mau pindah. Tapi keduanya malah memaksa dirinya pindah.

Tiara tidak menjawab pertanyaan mami nya, ia malah memilih untuk berpura pura tidur .

...----------------...

Tiba di rumah baru, Sherina membangunkan putrinya yang awal nya pura-pura tidur, hingga tertidur beneran.

"Sayang ayo bangun, kita sudah sampai" ucap Sherina sembari menggoyang goyangkan tubuh Tiara pelan.

"Eng..."

Tiara terbangun, ia menoleh keluar kaca mobil.

Sherina keluar lebih dulu, ia membantu suami nya dan juga mbok Nyam yang entah sejak kapan tiba di rumah itu Tiara tidak tahu.

Tiara keluar dari dalam mobil, melihat ke sekeliling rumah baru nya.

Sangat nyaman, sejuk , dan indah. Lingkungan kali ini sangat Tiara suka. Baru pertama kali datang, Tiara sudah merasa nyaman di sini.

"Sayang ayo masuk!" panggil Sherina.

Tiara menoleh, lalu berjalan masuk ke dalam rumah besar yang terlihat sangat mewah.

Tak jauh berbeda dengan rumah mereka yang lain nya. Tapi, Tiara merasa lebih nyaman di sini.

Di tengah kota yang sangat maju, di mana mana terlihat ada banyak gedung gedung besar yang menjulang tinggi.

Rumah Tiara terlihat lebih ke alam. Banyak tanaman dan pohon pohon di depan rumah nya.

Tiara berpikir jika di pagi hari, lingkungan rumah nya pasti akan terasa sangat segar.

Di dalam rumah, Jeno menunjukkan kamar untuk putrinya.

"Kamu akan menempati kamar ini syang" ucap Jeno menunjuk kamar yang terlihat sangat luas.

Rumah baru Tiara bertingkat 2, ada 2 kamar di lantai atas dan 2 kamar di lantai bawah. Satu kamar mbok Nyam, dan satu lagi kamar tamu.

Jeno dan Sherina sangat tidak suka di rumah nya ada terlalu banyak kamar.

Menurut mereka, buat apa banyak kamar jika penghuninya tidak ada. Buang buang ruangan saja.

...----------------...

Sore harinya, Tiara sudah selesai merapikan barang barang milik nya di kamar.

Kamar itu sudah terlihat seperti kamar milik nya yang ada di rumah sebelumnya.

"Humm.. Bosan nih, Gue keluar aja deh keliling komplek ini" gumam Tiara.

Gadis itu bergegas keluar dari kamar, menuruni anak tangga, lalu meluncur keluar dari rumah.

"Non, mau kemana?" teriak mbok Nyam dari dalam.

"Keluar Mbok" jawab Tiara tanpa menoleh, ia terus berjalan menelusuri jalan aspal komplek.

Komplek rumah Tiara sangat luas, bangunan rumah orang orang di sana besar besar.

Tentu saja, perumahan nya adalah perumahan elit.

Sambil berjalan, Tiara sambil melihat ke kiri dan kanan. Ia menyesali perbuatan nya yang berpura-pura tidur tadi. Sampai ia melewati pemandangan yang indah ini.

Waktu itu pukul 3 sore, panas matahari terasa tidak terlalu panas menyengat seperti pukul 12 siang hingga 2 siang.

Di tengah asik nya berjalan, Tanpa terasa Tiara tiba di sebuah taman yang terlihat sangat ramai.

Di sana ada banyak orang yang sedang duduk santai, atau sedang berolahraga.

Tiara senang, ternyata rumah barunya kali ini dekat dengan taman kota.

"Pindah kali ini ternyata tidak seburuk yang gue pikirkan" gumam Tiara dalam hati.

Tiara berjalan mendekati sebuah bangku taman yang terlihat kosong. Ia berniat ingin beristirahat di sana.

Namun tiba-tiba. . . . .

Bruk~

"Aws....." Tiara meringis, mengusap lutut dan juga telapak tangan nya.

"Astaga, kotor deh baju gue!!"

Tiara yang sedang membersihkan celana nya, tertarik memperhatikan orang yang tidak sengaja menubruk dirinya.

Dia seorang laki-laki yang Tiara tebak seusia dengan dirinya.

"Lo itu punya mata gak sih, lihat ni baju gue jadi kotor!" ucap laki laki itu memakai Tiara.

Tiara melirik ke arah baju laki laki itu yang kotor terkena tumpahan minuman milik nya sendiri.

"Heh, Lo tuli yah! atau Bisu!" maki laki laki itu lagi, ia geram pada Tiara yang hanya diam menatap kearah nya.

"Lo bego, atau gak ada otak?" balas Tiara pedas. Kata katanya lebih tajam dari laki-laki itu.

Sudah jelas laki laki itu yang menabrak dirinya, sehingga ia jatuh dan membuat lututnya terasa sakit.

Tapi, laki laki itu dengan seenaknya menyalahkan dirinya yang tidak bersalah. Kalau bukan begi, berarti tidak punya otak namanya. kata Tiara di dalam hati.

"Wah,songong banget Lo yah! udah salah. Tapi malah ngatain orang!" dengus laki laki itu kesal.

"Wah, mulut Lo berkata seolah diri Lo itu benar, tapi kenyataannya mulut Lo hanya besar doang!. Huh, siap banget ketemu sama cowo kaya Lo"

Tiara pergi begitu saja dari sana, meninggalkan laki laki teraneh yang pernah ia temui.

Tiara memutuskan untuk mengubah tujuan nya tadi, ia malah berbalik arah dan pulang ke rumah.

...Bersambung ...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Nazla Ollshop

Nazla Ollshop

semangat thor nulis nya jangan smpe terpotong lagi

2022-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!