Terlambat Lagi

Hari yang melelahkan, Tiara tiba di rumah setelah pulang sekolah.

"Sudah pulang non" sambut mbok Nyam tersenyum hangat.

"Gak mbok, baru pergi" jawab Tiara asal.

Sudah jelas dirinya baru pulang, malah di tanya lagi. Entah lah, terkadang Tiara suka aneh pada asisten rumah tangga nya ini.

"Huh? baru pulang sudah mau pergi lagi non?" tanya mbok Nyam heran.

Tuh kan, baru aja Tiara bilang.

"Nggak mbok, aku buat balek...."jawab Tiara menahan diri, ia berusaha sabar menghadapi orang tua seperti mbok Nyam.

Walaupun Lola dan suka menguji kesabaran, mbok Nyam adalah orang yang selalu ada dan selalu menemani Tiara di setiap kesunyian menghampiri hati Tiara.

Tiara masuk ke dalam kamar, ia merasa hari pertama nya sekolah di sini membuat hati nya sedikit lelah. Tapi, Tiara merasa tertantang.

Di sekolah lama nya, Tiara selalu menjadi idola. Banyak sekali yang menyukai dirinya.

Tapi, di sekolah nya yang baru ini malah sebalik nya. Mereka seakan tidak suka ada pesaing.

Di mana sekolah ini masih berlaku, yang lemah akan tetap lemah. Yang kaya menindas yang miskin.

Bully membulli masih terjadi di sini.

...----------------...

Tiara beristirahat di kamar, ia berbaring di atas ranjang besar miliknya sambil bermain ponsel.

Saat sedang online di ig, tiba-tiba masuk sebuah notifikasi.

'SandiGans, mengikuti kamu'

"Siapa ini?" tanya Tiara, ia penasaran dan membuka profil akun itu.

Saat melihat isi postingan nya, Tiara jadi teringat dengan cowo yang menghalangi jalan nya tadi setelah makan di kantin.

"Cih, ternyata dia" gumam Tiara.

Ting~

Sebuah DM masuk di akun Instagram nya. Dengan malas Tiara membukanya dan ternyata dari Sandi.

'Banyak juga followers Lo'

Tiara mengabaikan nya, ia hanya membaca pesan tidak penting itu.

"Huh"

Tiara melempar ponselnya ke samping, lalu ia beranjak ingin membersihkan tubuh

"Ada musuh, ada penggemar" gumam Tiara seperti bersenandung tentang hidupnya.

...----------------...

Hari kedua, Tiara kembali terlambat bangun.

Mbok Nyam sudah sejak tadi berteriak dan menggedor gedor pintu kamarnya. Tapi Tiara tetap tidak bangun.

Lagi dan lagi, terpaksa mbok Nyam menggunakan kunci ganda.

"Non......Bangun, ini sudah jam 7.15 non!!!!" teriak mbok Nyam. Ia menyibakkan gorden jendela kamar Tiara. Membuat gadis remaja itu terbangun karena silau.

"Aduh...Mbok, kok cepat banget sih di buka" protes Tiara masih dengan mata tertutup.

"Non sekolah non, ayo cepat bangun. Bentar lagi telat loh" peringat mbok nyam.

"Jam berapa sih?" tanya Tiara malas untuk membuka mata.

"Sekarang sudah jam 7.15 non..."

1.

2.

3.

Mata Tiara terbuka lebar, ia segera bangkit dan berlari menuju ke kamar mandi.

"Kok baru bangunin sih mbok!!!!" teriak Tiara.

"Alah, sejak tadi mbok bangunin tapi non nya aja yang tidur kaya kebo" cibir mbok nyam.

"Potong gaji mbok!!!!!" teriak Tiara dari dalam kamar mandi.

...----------------...

Di hari kedua sekolah di sini, Tiara kembali terlambat.

"Non, terlambat yah?" tanya pak satpam saat melihat Tiara baru saja sampai di sekolah.

"Gak pak, baru mau pulang" jawab Tiara asal.

Tiara menatap sekolah nya yang sudah terlihat sepi, hampir Tiara mengira hari ini adalah hari libur.

"Sepi banget, baru juga gue terlambat 3 menit" gumam Tiara.

"3 menit, itu sangat penting. Sangat tidak menghargai waktu"

Tiara berbalik, menatap Andrew yang entah sejak kapan berdiri di belakang nya.

"Selain tidak tanggung jawab, ternyata Lo juga penguntit yah. Waw.." decak Tiara bertepuk tangan.

"Cih, gue bukan penguntit. Gue ketua OSIS - -"

"Oh iya, gue baru ingat. Ketua OSIS yang tidak becus itu yah?" potong Tiara tersenyum sinis.

Tiara melihat raut wajah Andrew berubah, seperti nya emosi nya terpancing oleh kata kata pedas Tiara.

"Ikut gue!" tegas Andrew menarik tangan Tiara.

Namun, Tiara menepis nya.

"Gak usah modus Megang Megang tangan gue yah!" hardik Tiara.

"Heh, Lo gila yah! siapa yang modus pengen Megang tangan Lo. "

"Tu tadi Lo narik tangan gue, Lo bisa aja kan suruh gue ikuti ko, gak harus narik narik juga" protes Tiara.

Tiara menatap Andrew yang terlihat sangat emosi padanya. Mungkin rasa malu yang kemarin Tiara beri padanya masih tersimpan di dalam hati.

"Terserah Lo deh, sekarang ikut gue ke ruangan OSIS!" titah Andrew.

Tiara acuh, ia berjalan malas mengikuti langkah kaki Andrew dari belakang.

Setiba nya di ruangan OSIS, Tiara kaget melihat Sandi.

"Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Seperti nya kita jodoh Tiara" ujar Sandi tersenyum senang.

"Apaan sih Lo, ngaco deh!" dengus Tiara.

"Wah, anak pindahan. Baru juga dua hari masuk sudah membuat onar dan tidak disiplin!" cibir siswi yang kemarin kesal dengan Tiara.

Nama gadis itu adalah Sisil, sekretaris OSIS yang selalu saja ingin berdekatan dengan Andrew.

Sisil musuh Angle, dia juga tidak memiliki banyak teman.

"Diem Lo, gue sumpek denger bacotan mulut Lo!" ucap Tiara sinis.

"Bacot Lo yah, udah terlambat, masih berani melawan!"bentuk Sisil kesal.

"Wah, seperti nya di sini OSIS itu seperti dewa yah. Menindas, tidak adil, bahkan melawan pun dianggap seperti dosa. Sekalian aja Lo pada jadi orang tua, orang tua iblis!"

"Lo!" tunjuk Sisik geram, ia hendak menghajar Tiara, namun tertahan oleh tatapan sinis Andrew.

"Wahhh, Tiara memang hebat. Kata katanya sungguh luar biasa." puji Sandi.

Anggota OSIS yang juga ada di dalam ruangan itu menatap tak suka pada Tiara.

Andrew memberikan surat peringatan pada kedua Sandi dan Tiara.

"Lumayan, nambah nambah koleksi" ujar Sandi menyimpan kertas itu ke dalam saku celana nya.

Sedangkan Tiara malah merobek kertas itu.

"Ni anak nyebelin banget yah! udah salah, tapi malah bertingkah seperti ini!" hardik Sisil.

"Surat itu sudah di ketahui oleh kepala sekolah, dan Lo seenaknya merobek nya?" tanya Andrew dingin.

"Tidak berguna dan gue tidak suka dengan sesuatu yang tidak berguna!" balas Tiara santai.

"Terserah Lo, sesuai peraturan sekolah, Lo terlambat 3 menit! Hukuman buat Lo, mengelilingi lapangan bola di belakang!" ucap Andrew menatap tajam kearah Tiara.

"Tidak terlalu buruk" balas Tiara, lalu ia pergi begitu saja dari sana.

"Eh eh kok pergi sih" heran Sandi, ia malah hendak mengejar Tiara namun di tahan oleh Sisil.

"Mau kemana Lo?"

"Yah mau pergi ke Tiara lah" jawab Sandi.

"Lo belum di hukum!" tegas Sisil.

"bodo amat!"

Sandi berlari keluar dari dalam ruangan OSIS, lalu pergi menyusul Tiara yang sudah bejalan cepat menuju ke lapangan bola kaki.

"Njir,luas banget"pekik Tiara saat melihat betapa luasnya lapangan bola sekolah ini.

...Bersambung...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Rika Khoiriyah

Rika Khoiriyah

🤣🤣🤣🤣emang situ yg gaji

2023-02-02

2

Rika Khoiriyah

Rika Khoiriyah

🤣🤣🤣🤣emang situ yg gaji

2023-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!