Tiara masuk ke ruangan kepala sekolah, Andrew Angle dan Rasi juga ada di sana. Sedangkan teman teman Angle yang lain menunggu di luar.
"Ada apa ini Andrew? kenapa kalian berkumpul di sini?" tanya Pak kepsek.
"Begini pak, tadi ada sedikit keributan di kelas 11 IPA B" jelas Andrew.
Tiara masih memantau percakapan mereka dengan santai.
"Hanya permasalahan kecil? kamu tidak bisa menyelesaikan nya?"
"Bukan begitu pak, tapi- - "
"Saya hanya ingin sebuah kejelasan pak, dan menyatakan bahwa ketua OSIS ini tidak becus dalam menjalankan tugas nya!" potong Tiara.
Tentu saja hal itu membuat Andrew naik pitam.
"Lo kenapa ngomong gitu sih!" sela Andrew menatap Tiara sinis.
"Selo aja, semua akan terbukti nanti" balas Tiara tersenyum miring.
"Ada apa sih ini, bukan nya jelasin malah ribut!" lerai pak kepsek tegas.
"Begini pak, tadi saya mau berkenalan dengan anak pindahan ini, tapi dia malah memukul saya. Bahkan, dia membuat kaki teman saya memar" ucap Angle angkat bicara dengan penjelasan palsu.
"Cih, drama yang tidak berguna" decih Tiara.
"Hanya karena itu? dan kamu tidak bisa menyelesaikan nya Andrew?"
"Bukan begitu pak, tapi- - -"
Lagi lagi Tiara memotong pembicaraan Andrew.
"Tapi, semua itu bohong pak. Saya lihat di kelas ada cctv tersembunyi, saya ingin bapak melihat rekaman nya sekarang juga!" ucap Tiara.
Mata Angle melotot, ia tidak menyadari jika selama ini ada cctv.
Terlalu bodoh, hal sebesar ini harusnya ia tahu.
"What??" pekik Rasi, ia tidak menyangka Tiara sangat pintar.
"Lo kaget? jangan bilang jika Lo gak tahu kalau ada cctv di setiap kelas!" bisik Tiara pada Angle.
"Kenapa gue takut, emang gue gak salah!" Sangkal Angle, padahal sebenarnya ia sangat takut sekarang.
"Baiklah, agar semua nya jelas. Kita akan melihat rekaman cctv itu secara bersama sama!" ucap kepsek.
Pak kepsek itu pun pergi ke ruangan pusat informasi sekolah. Ia membawa Andrew, Tiara dan murid yang terlibat lain nya.
Bukan hanya mereka saja, siswa siswi yang penasaran dengan hasil perkara ini pun ikut bersama mereka, meskipun hanya melihat dari luar.
Ruangan itu, terdapat banyak komputer, salah satu layarnya menunjukkan rekaman berbagai lokasi yang terjangkau oleh cctv.
"Ada apa rame rame datang ke sini pak?" tanya petugas informasi.
"Begini pak, saya dan murid murid saya, ingin melihat rekaman cctv beberapa menit ke belakang" jelas pak Kepsek.
"Oh boleh pak" balas petugas itu dengan senang hati.
Petugas itu mengotak Atik komputer nya, lalu terlihat lah rekaman cctv di kelas 11 IPA B.
"Gawat..." lirih Angle ketakutan, teman teman nya di luar juga merasa takut.
Video itu di putar, di sana terlihat jelas Angle membully Rasi, kemudian teman teman Angle hendak menghadang Tiara, tapi Tiara cepat tanggap dan mengatasi nya.
"Wah, menghibur sekali" gumam Tiara tersenyum mengejek. Dengan kejadian ini, semua orang jadi tahu kebusukan Andrew dan Angle.
"Angle! ternyata kamu biang semuanya!" bentak pak kepsek marah.
"Kamu berbohong, dan membuat aku malu!" dengus Andrew.
"Bukan gitu beb...Aku.." jelas Angle mulai panik. Kejahatan nya mulai terbongkar.
"Aku rasa ini sudah terjadi sejak lama,tapi dia tidak mendapatkan hukuman apapun. Hanya karena dia banci, menyalah gunakan jabatan. Ucapan gue benarkan?" sindir Tiara.
Andrew menahan geram, ia benar-benar ingin mencabik cabik wajah mulus Tiara, namun reputasi nya sedang hancur sekarang.
"Andrew, kamu harus tegas sebagai ketua OSIS, jika tidak sanggup katakan!" tegas pak kepsek.
"Iya pak" jawab Andrew.
Mereka keluar dari sana, Tiara dengan raut wajah puas berjalan mendekati Andrew.
"Jika tidak mampu memikul jabatan, lebih baik mundur!" bisik Tiara.
"Sial!" umpat Andrew terdengar di telinga Tiara, namun ia tetap acuh dan berlalu pergi.
Dengan berjalan pelan, Rasi melewati Andrew, lalu bergegas mengejar Tiara.
...----------------...
"Kamu hebat Tiara, semua terlihat sangat muda dan selesai dalam waktu 5 menit" ungkap Rasi takjub dengan pemikiran Tiara yang cerdas dan mengatasi masalah yang selama ini ia pikul.
"Lo aja yang bego!" dengus Tiara, ia pergi ke kantin.
Tadinya, Tiara tidak tahu jalan menuju ke kantin, tapi ketika hendak ke ruangan kepsek, Tiara tidak sengaja membaca palang 'Kantin'
Mereka tiba di kantin, Tiara duduk di meja sudut.
"Kamu mau makan apa? aku yang terakhir!" tanya Rasi.
"Jus mangga, nasi goreng seafood 1" jawab Tiara singkat.
Meskipun cuek dan terlihat tidak suka pada Rasi. Tiara tetap seorang wanita yang tidak tega melihat penganiayaan.
"Ini dia!!!!!!!" sorak Rasi membawa makanan dalam nampan besar.
"Makasih" balas Tiara.
Rasi mengangguk, ia masih saja tersenyum, ia tidak menyangka sekarang memiliki seorang teman. Sebelumnya tidak ada yang mau berteman dengan nya.
"Aku seneng, kamu mau jadi teman aku. Makasih yah, sebelumnya tidak ada yang mau berteman dengan aku" ujar Rasi.
Tiara yang asik makan, tidak menggubris ucapan Rasi.
"Siapa siswi tadi?" tanya Tiara.
"Dia Angle, pemilik saham terbesar kedua di yayasan sekolah kita ini. Dia selalu bertingkah seenak nya, bahkan dia melakukan apapun pada siswi siswi yang mendapat beasiswa di sini"
"Hanya itu?"
"Yah, terus apa lagi?. Hmm....Kalau Andrew, dia adalah ketua OSIS paling kejam, disiplin, telat 1 menit saja. Kita bisa mengelilingi sekolah yang luas ini!"
Rasi terus menjelaskan pada Tiara tentang semua yang ada di sekolah ini, bahkan tentang dirinya yang selalu di bully.
Di saat mereka berdua makan, siswa siswi lain membicarakan mereka. Gosip terlalu cepat menyebar.
Orang yang tahu cerita sebenarnya, menatap kagum pada Tiara . Namun, yang tidak tahu dan hanya mendengar kabar angin, menatap jijik pada nya. Mereka berpendapat bahwa Tiara siswi pindahan yang sok jadi pahlawan.
Tiara tidak menghiraukan apa yang mereka katakan, selagi itu wajar dan tidak membuat moodnya buruk, maka ia akan membiarkan nya saja.
...----------------...
Tiara selesai makan, ia bangkit dan pergi ke kasir kantin.
"Berapa hu?"
"30 ribu aja dek" jawab ibu kantin.
"Sekalian dia" tunjuk Tiara pada Rasi yang sedang asik makan.
"60 ribu dek"
Tiara memberikan uang tukaran 100 satu lembar.
"Ini kembalian nya yah" ucap Bu kantin ramah sembari memberikan uang kembalian nya pada Tiara.
"Makasih Bu"
Tiara pergi begitu saj dari kantin, ia acuh tak acuh pada tatapan siswa siswi lain.
Hub~
Seseorang datang dan menghalangi jalan nya.
"Mau apa Lo!" tanya Tiara ketus, menatap orang itu tajam.
"Oh jadi elo, siswi pindahan yang mereka bilang itu???"
"Kenapa?" balas Tiara lagi, masih dengan nada ketus. Ia malas berurusan dengan siswa siswa yang hanya kepo dengan dirinya.
"Galak banget, gue cuma mau kenalan kali" jawab siswa itu lagi.
"Gue gak mau, minggir!" Tiara mendorong tubuh siswa itu, lalu berlalu pergi ke kelas nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments