Dunia Anya (Janda? It's Okay)
Sejak mengajukan gugatan cerai 1 tahun yang lalu hingga berhasil mendapatkan surat cerai dari pengadilan, Anya tahu hal yang perlu ia lakukan adalah mencari pekerjaan untuk menopang hidupnya bersama Arum. Mengajar bimbel dari kenalan wali murid Ocha hingga menjadi tukang cuci piring di restoran yang berada di daerah perkantoran, Anya jalani selagi menunggu panggilan kerja dari kantor-kantor yang ia lamar. Anya melakukanya tanpa mengeluh sama sekali mengingat ada satu nyawa yang berada di tangannya.
Meski sudah berulang kali Wine dan Ocha menawarkan bantuan biaya hidup untuk dirinya dan putrinya selama belum menadapat kan pekerjaan yang sesuai dengan tingkatan pendidikannya, Anya selalu menolak. Mereka sudah bersedia bergantian menjaga Arum saja sudah lebih dari cukup. Saat pagi Arum akan dititipkan di rumah Wine dan dijaga oleh mbak Laksmi, dan sore hari saat Anya memiliki jam mengajar, Arum akan dititipkan kepada Ocha.
Dan dari buah kesabaran, tepat 1 tahun hidup sebagai orang tua tunggal, perusahaan yang dulu sempat menjadi tempatnya bekerja saat muda tiba-tiba menghubunginya dan memintanya untuk kembali bekerja. Besok ia akan datang untuk interview ulang dan akan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Jam sudah menunjukan pukul 23.00, kelas les tambahan untuk anak 3 SMA baru saja berakhir. Anya buru-buru membereskan semua barangnya saat para siswa berpamitan untuk pulang. Namun tepat saat dirinya keluar dari gedung bimbel, satu pesan masuk kedalam ponselnya. Pesan otomatis dari aplikasi supir pengganti.
Ya. selain bekerja di tempat bimbel, menjadi tukang cuci piring di restoran, Anya juga menjadi sopir pengganti. Alamat bar yang tertera di pesan lumayan jauh dari tempatnya berada. Namun mau bagaimanpun, demi menambah biaya untuk membeli popok Arum, Anya akan menjalaninya dengan senang hati. Mengurungkan diri untuk mengambil motor di parkiran, Anya naik mini bus yang menuju kearah diskotik itu berada. Hanya butuh waktu sekitar 20 menit, dirinya sampai ditempat yang mana dari dulu selalu masuk kedalam list haram miliknya. Meski tidak terlalu alim-alim amat hingga menggunakan kerudung, Anya dan sahabatnya tak pernah mengunjungi tempat penuh dosa ini.
Mengeluarkan ponsel, Anya berjalan masuk setelah menunjukan pesan kepada penjaga di luar. Dirinya diantar oleh seorang wanita berpakaian minim menuju ruangan yang berada tak jauh dari pintu masuk. Suara musik yang terdengar keras ditambah belasan orang berjoget ria di lantai dansa membuat Anya beristighfar terus menerus. Mereka yang menggunakan pakaian kekurangan bahan, namun Anya yang merasa malu.
“Silahkan masuk”
Anya mengangguk kepada pelayan. Begitu masuk seorang wanita dengan baju tanpa lengan dan celana jins panjang langsung menunjuk ke arah pria yang tertidur pulas di sofa. Disampingnya ada beberapa pria lain yang melambai manis kearah Anya.
“Widih.. dapat sopir cantik begini mah gue juga mau”
Anya langsung mundur begitu tangan seorang pria berusaha untuk menjangkaunya. Sungguh ini adalah akan menjadi yang pertama dan terakhir kalinya Anya menerima menjadi sopir pengganti untuk orang mabuk.
“Jangan jawel-jawel deh lo pada. Dia datang buat bawa Sinan pulang” wanita yang menyambutnya tadi langsung menampik tangan temannya yang berusaha untuk meraih Anya.
“Saya bawa mas-mas itu gimana caranya mbak?”
“Tenang. Bukan lo yang harus bopong dia” jawab wanita ini. dia menepuk tangannya 3 kali membuat 2 orang pria berbadan besar masuk dan langsung membawa Sinan keluar.
“Untuk biayanya sudah saya transfer ya mbak”
Anya mengangguk. Begitu melihat pelanggannya dibawa keluar, Anya buru-buru keluar menghindari segerombolan pria mabuk didalam ruangan.
“Ini kita mau kemana ya mas?” tanya Anya begitu masuk kedalam mobil pria itu.
“Mas” Panggil Anya lagi.
“Mas!”
Merasa tak ada respon, Anya mengguncang tubuh Sinan berusaha untuk membangunkannya. Masalahnya Anya juga lupa menanyakan kemana tujuan pria ini sebenarnya pada wanita yang ada di dalam.
“Mas!” pekik Anya.
Bukan Sinan yang terkejut karena pekikan Anya, melainkan Anya yang terkejut saat Sinan tiba-tiba terbangun dan memegang tangannya erat.
“Siapa lo?” tanya Sinan setengah sadar.
Sungguh jika saja Anya tak akan mendapat terguran dan sanksi karena meninggalkan pelanggan begitu saja padahal sudah setuju mengantar dan juga sudah mendapat bayaran, Anya pasti sudah meninggalkan pria ini.
Dengan sekuat tenaga, Anya melepaskan tangannya dari tangan Sinan “Saya supir mas. Udah malam, masnya mau pulang kemana nih?!”
“Antar saya ke New York”
Anya cengo mendengarnya. Sungguh kalau sudah tahu alkohol itu haram jangan pernah dicoba, efeknya benar-benar membuat orang kehilangan kontrolnya. Anya menghela napas sabar.
“Mas saya supir bukan pilot, dan ini mobil bukan pesawat. Udah malam! Masnya mau diantar kemana nih?!!" sulut Anya. Menghadapi orang mabuk dengan sopan santu jelas tak akan mempan. Diajak ribut aja sekalian.
“Ini. antar saya kesini”
“Bukan ke New York kan mas?” Anya mengambil ponsel yang diberikan Sinan. GPS penunjuk jalan sudah menyala, Anya hanya perlu mengikuti arahan mbak-mbak GPS.
“Mbaknya udah nikah?”
Anya melirik sebentar. “Sudah” jawabnya singkat.
“Kok udah nikah jam segini masih kerja mbak. Suaminya nggak kerja?”
Ini orang mabuk tapi masih bisa ya nanyin masalah hidup orang lain?
Anya memilih untuk diam tak menjawab. Lagi pula untuk apa menceritakan hal pribadi kepada orang yang tidak dikenal, mabuk pula.
“Gimana rasanya menikah mbak?” tanya Sinan lagi. “Pasti enak ya mbak. Bisa hidup bareng orang yang di cinta”
Seperti Wine. Nanya sendiri jawab sendiri.
“Gue baru aja ditinggal nikah mbak. Dia nikah sama sahabat gue sendiri di New York hari ini. ngenes banget hidup gue ya mbak”
Anya hanya melirik sebentar kemudian kembali fokus ke jalan raya. Nggak tahu aja yang diajakin curhat ini baru aja cerai karena suaminya ketahuan selingkunh. Lebih ngenes mana coba.
“Dan lucunya, mereka malah ngundang gue mbak” lanjut Sinan lagi.
Merasa kasihan jika masih tak ditanggapi curhatannya, Anya akhirnya angkat bicara “ Ya udah mas. Berarti bukan jodoh mas. Gampang aja mikirnya”
“NGOMONG ITU GAMPANG. YANG PUNYA HATI YANG SUSAH” pekik Sinan
Saking terkejutnya, Anya bahkan sampai menekan klakson padahal lampu jalan masih berwarna merah didepan sana. Buset dah, mending gue nggak jawab aja kalau gitu.
Merasa kesabarannya sudah berada di paling ujung. Anya balik menatap Sinan galak. “EMANG SITU DOANG YANG NGENES Di DUNIA INI?!!!. ASAL LO TAHU GUE BARU CERAI. MAU APA LO?” bentak Anya balik.
Sinan yang sebelumnya menatapnya garang kini merubah tatapannya menjadi lembut. Pria itu bahkan kini memasang ekspresi seperti ingin menangis.
“Lah kenapa masnya nangis?”
“Maaf ya mbak. Saya ikut prihatin” jawabnya sebelum akhirnya menyandarkan punggungnya di kursi kemudian tertidur.
Melihat itu, leher belakang Anya kram seketika. Tingkahnya dua kali lipat lebih menyebalkan ketimbang Aaras anak Wine. Ingin sekali Anya menendang pria ini keluar dari mobil sekarang. Saat lampu berwarna hijau, Anya kembali melajukan mobilnya menuju rumah laki-laki ini. lebih baik pria ini tidur saja, karena suasana didalam mobil jauh lebih tenang.
Namun sepertinya kemalangan memang berpihak padanya malam ini. baru saja jalan, pria itu muntah membuat Anya langsung menepikan mobil. Lengan dan rambutnya menerima muntahan Sinan yang membuat Anya ingin ikut muntah. Cepat-cepat Anya membuka semua jendela mobil guna membuat angin malam masuk kedalam mobil.
Sungguh kenapa naas sekali malam ini. apa karena Anya akan meninggalkan semua pekerjaan ini malam ini juga hingga diberi hadiah sebagai pengingat?. Dengan emosi yang membuncah. Anya meneriaki Sinan hingga membuat pria itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Terkejut dan takut secara bersamaan.
“Yak!!! Asem. Wong gelooo!!!” Pekik Anya. Aroma mobil yang seketika berubah membuat Anya nyaris ikut muntah. Apalagi saat melihat Sinan kembali muntah, membuat umpatan itu keluar begitu mulus layaknya jalan tol dari mulut Anya.
"Kam*ret! Asem! gue pengin muntah juga gila!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ersa
mulai baca🌹
2022-12-20
1
Tita Puspita Dewi
hadiroh.
2022-12-06
1
Atin Kartini
suka.....
2022-11-23
1