Bad Love With My Brother
Jennie Clarissa, wanita cantik yang berumur dua puluh tahun namun sudah memiliki karir yang cemerlang. Berkat wajahnya yang cantik, wanita itu berhasil menjadi model di usia yang terbilang muda.
Terlahir dalam keluarga yang kaya dan terpandang membuat kehidupannya semakin terlihat sempurna. Tapi kesempurnaan itu hancur saat kesuciannya direnggut paksa oleh sang Kakak.
*Sebelum malam kejadian*
"Hari ini Ayah sama Bunda ingin keluar kota, kalian yang akur ya !" Ujar Bunda Maryam memberikan pesan
"Kai, jaga adikmu dengan baik !" Sambung Ayah Aditya.
"Tenang aja Bunda ! Kami tidak akan bertengkar kok." Jawab Jennie dengan yakin.
Meskipun wanita itu terkadang mendapatkan perlakuan kasar oleh sang kakak, Jennie tidak pernah mengadu dengan orang tua mereka. Jennie sudah sangat terbiasa dengan perlakuan dan kebencian sang kakak sejak kecil.
Sedangkan Kai tidak menjawab, pria yang selisih lima tahun dengan adiknya itu memilih fokus ke makanannya.
Kedua Orang tuanya hanya geleng-geleng kepala. Entah kenapa Kai yang dulunya anak baik berubah jadi anak yang dingin dan tidak peduli dengan sekitarnya.
"Kai berangkat." Pria itu berdiri dan pamit dengan kedua Orang tuanya.
"Hati-hati !" Pesan Bunda Maryam
"Jennie berangkat juga ya Bunda, Ayah."
Wanita itu berdiri dan berpamitan kemudian berlari mengejar sang kakak.
"Kakak, tungguin Jennie !" Teriak Jennie memanggil sang kakak.
"Huh...huh... Tunggu Kak !" Nafas wanita itu tersengal-sengal.
Jennie mengatur nafasnya lalu ikut masuk ke dalam mobil Kai. Pria yang melihat Jennie duduk disampingnya seketika merasa emosi.
"Keluar!" Perintah Kai dengan nada dingin.
"Ais, kenapa Kakak selalu melarang Jennie ikut mobil Kakak ?"
"Ku bilang KELUAR !!!" Kai yang merasa jengah dengan sikap Jennie akhirnya membentak adiknya.
Namun bukan Jennie namanya jika tidak keras kepala dan suka membangkang. Kai yang melihat sang adik belum juga bergerak akhirnya keluar mobil dan menarik paksa sang adik.
Jennie yang ditarik meringis kesakitan karna sang kakak mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat.
"Aauu... sakit dong Kak tangan Jennie." Pekik Jennie mengelus lembut tangannya yang memerah.
Kai tidak memperdulikannya, pria itu berjalan dan masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Jennie.
"Kenapa sih Kakak dari dulu nggak suka sama Jennie ? Padahal, Jennie nggak pernah buat salah."
Wanita itu merasa sedih setiap kali tidak mendapatkan kasih sayang dari sang kakak. Jennie tidak habis pikir dengan kakaknya yang selalu bersikap kasar dengannya.
Akhirnya wanita itu berangkat dengan mengendarai mobilnya sendiri menuju kampusnya.
Jennie menghampiri sahabatnya Meli yang sedang duduk di kantin milik kampus.
"Wih... Masih pagi udah manyun aja tu bibir, berantem lagi sama Kakak kamu ?" Ledekan Meli mendapat pukulan kecil dari Jennie.
"Lah... Malah mukul, sakit bege !" Meli mengelus pundaknya yang terasa perih.
"Nggak tau kenapa ya, Kak Kai tidak pernah sayang sama aku. Padahal, aku nggak pernah bikin masalah dengan dia." Kesedihan jelas terpancar di wajah Jennie.
"Ya mana aku tempe."
"Ck... Berhentilah mengejekku !" Jennie mengatupkan bibirnya karna merasa kesal.
"Hehehe... Aku cuma berusaha menghiburmu sahabatku." Meli terkekeh lalu memeluk tubuh Jennie.
"Tapi nggak lucu!" Jawab Jennie memutar bola matanya.
🌹🌹🌹
Kai memasuki lobby perusahaannya dengan wajah dingin. Meski begitu, para karyawan tetap menyapa Atasannya dengan ramah.
"Kenapa wajah Direktur kita bisa setampan itu ?"
"Iya, ganteng banget."
"Padahal nggak senyum sama sekali tapi, wajahnya tetap terlihat manis."
Seperti itulah pujian yang keluar dari karyawan wanita setiap kali berjumpa dengan Kai.
"Apa agenda hari ini ?" Tanya Kai dengan asistennya.
"Siang ini Tuan memiliki janji bertemu dengan Tuan Aryan untuk membahas kerja sama pembangunan Mall di kota Bandung." Jawab asisten Jhon.
"Ada lagi ?"
"Sudah tidak ada Tuan."
"Silahkan keluar kalau begitu !"
Asisten Jhon segera keluar dan menutup rapat pintu. Sementara Kai sudah fokus membaca beberapa dokumen dan proposal yang menumpuk di meja kerjanya.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam istirahat. Kai dan asisten Jhon segera berangkat untuk menemui Tuan Aryan.
"Selamat siang Tuan Aryan." Sapa Kai menjulurkan tangannya.
"Selamat siang Tuan Kaindra. Silahkan duduk !" Tuan Aryan membalas sapaan Kai dan bersalaman.
"Sebaiknya kita makan dulu !" Tawar Tuan Aryan memberikan buku menu.
Sementara Kai memilih menu makanan, asisten Jhon meninta ijin ke toilet sebentar. Saat asisten Jhon melangkahkan kakinya menuju toilet tanpa sengaja Ia melihat Jennie bersama sahabatnya.
Tapi pria itu tidak berniat sama sekali menegur adik dari atasannya itu. Asisten Jhon kemudian melangkah kembali menuju toilet.
Sementara wanita yang sempat dipandang asisten Jhon sedang sibuk tertawa bersama sahabatnya.
"Gila aja tuh si Shina, bisa-bisanya nuduh aku ngerebut pacarnya ?" Ucap Meli.
"Ya udah, sekalian aja rebut beneran !" Jawab Jennie dengan enteng.
"Nggak... Aku masih punya harga diri kali." Tolak Meli.
🌹🌹🌹
Kai kembali disibukkan dengan beberapa tumpukan kertas yang belum sempat Ia selesaikan. Tiba-tiba saja handphone miliknya bergetar sehingga mengalihkan fokus pria itu.
"Malam ini aku ngadain party birthday di club xxx, Kamu jangan lupa datang ya !"
Kai membaca pesan dari temannya Riko lalu melanjutkan pekerjaannya.
Saat jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, pria itu segera beranjak dari kursi kebesarannya dan masuk ke kamar pribadi yang terdapat di ruang kerjanya.
Kai membersihkan tubuhnya lalu mengganti pakaiannya. Pria itu memang sengaja menyimpan beberapa pakaian dikantornya untuk jaga-jaga jika saja dirinya menginap atau ketika mendapatkan acara mendadak seperti saat ini.
"Akhirnya kamu datang juga." Sambut Riko saat melihat Kai.
Kai mendudukkan bokongnya di sofa tempat Riko duduk.
"Mau minum ?" Tawar temannya yang satu lagi bernama Joshua
Kai tidak menjawab namun, tangannya segera menerima gelas yang berisi minuman alkohol itu. Ini bukan hal pertama bagi Kai karena, pria itu sering mengunjungi tempat seperti ini. Hanya saja, Ia tidak pernah pulang ke rumah utama jika sedang dalam keadaan mabuk.
"Berani minum tiga botol ?" Tantang Riko.
Tentu saja Kai dan Joshua menerima tantangan itu. Mereka bertiga benar-benar minum hingga mereka dalam keadaan mabuk berat.
"Kau tau Kai ?," Joshua mulai merancau tidak jelas.
"Tidak tau!" Potong Kai dengan cepat sambil menggeleng-gelengkan kepalanya terus menerus.
*Plak... "Ck... Kau ini... Akuuu be-lum selesai bi-ca-ra !" Joshua memukul kepala Kai.
"Aisss... Berrraninya kau memukulku. Kau- carrri matiiii ?" Tanya Kai marah sambil menunjuk wajah Joshua.
"Dengarkan aku !", pinta Joshua, "Adikmu saaaaangaaattt cantik." Lanjutnya lagi mengungkapkan pujiannya untuk adik Kai.
*Pletak... "Berhentilah memuji Adik sialan itu !" Emosi Kai menyentil kening Joshua.
Mereka berdua terus merancau tidak jelas. Sementara Riko sudah tidak sadarkan diri.
Asisten Jhon yang telah dihubungi oleh pemilik Club segera menancap gas menjemput Atasannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hiii selama bergabung di karya keduaku🤗 Jangan lupa jadikan novel ini novel favorit kalian ! Berikan dukungan dengan cara like dan komen ! Kirim-kirim juga hadiah untuk novel ini supaya Author tambah semangat 💪❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Andi Fitri
aq mampir Thor..
2023-12-05
0
NAZERA ZIAN
Aku mampir ya thor. Mampir juga dikaryaku "GADIS MASA LALU " Siapa tahu suka mbk....😊🙏
2022-10-23
0
hartatik hartatik
mampir ya
2022-09-28
0