🔞 Yang masih bocah mohon diskip Ya 🙏🙏🙏
Asisten Jhon segera mengangkat tubuh Kai yang terus merancau tidak jelas.
"Aku tidak mau punya Adik!"
"Aku benci wanita itu!"
"Seharusnya dia tidak lahir di dunia ini!"
Asisten Jhon menghembuskan nafasnya dengan kasar. Selalu seperti ini jika Kai sedang mabuk.
Asisten Jhon melajukan mobil menuju apartemen milik Kai karena, biasanya atasannya tidak akan kembali ke rumah utama jika sedang mabuk.
"Mengapa kamu membawaku kemari ?," tanya Kai, "bawa aku ke rumah utama !" Lanjutnya memerintah.
"Tapi Tuan-" Asisten Jhon belum selesai bicara, kalimatnya sudah dipotong oleh Kai.
"Tenang saja ! Ayah dan Bunda sedang keluar kota." Potong Kai.
Akhirnya asisten Jhon membawa Kai kembali ke rumah utama.
✨✨✨
*Brak... Kai membuka paksa pintu kamar milik adiknya, pria itu berjalan sempoyongan menuju ranjang Jennie.
Jennie yang terbangun karena kaget mendengar suara pintu kamarnya didobrak segera berteriak.
"Siapa kamu ?" Tanya Jennie yang ketakutan.
Memang keadaan kamarnya gelap dan hanya ada cahaya dari lampu tidur. Jadi, Jennie tidak bisa melihat siapa yang masuk dalam kamarnya.
"Tenanglah adik bod*h ! Jangan terlalu berisik !"
*Deg... Jennie terkejut saat mendengar suara kakaknya.
"Ke-kenapa Kakak bi-bisa masuk di- mmmppphhh..." Jennie belum menyelesaikan kalimatnya Kai sudah ******* bibirnya.
Dalam keadaan sadar Jennie memukul dada sang kakak agar menghentikan tindakan konyolnya ini. Tapi, kekuatan wanita itu tidak mampu membuat Kai berhenti. Pria itu malah memegang kedua tangan Jennie agar tidak memukulinya lagi.
Kai terus mem*ink*n lidahnya di dalam mulut Jennie sehingga, membuat wanita itu terbuai dan membalasnya. Kai yang merasakan jika Jennie membalas l*mat*nnya semakin menjadi-jadi.
Kini satu tangan pria itu berusaha membuka kancing piyama yang dipakai Jennie. Kai melepaskan ci*m*nnya dan segera menangg*lkan pakaian Jennie dengan nafas yang memburu.
Jennie yang sadar telah melakukan tindakan yang konyol segera menampar wajah Kakaknya.
"Kak sadarlah ! Kakak telah melakukan sebuah kesalahan !"
Mendapatkan tamparan dan penolakan dari sang adik, Kai segera meng-cekik leher Jennie.
"Beraninya kau menamparku." Teriak Kai yang terus mencekik leher Jennie.
"To-loong le-pas-kan!!!" Jennie berusaha melepaskan cekikikan sang kakak.
Kai yang melihat wajah Jennie memerah segera melepaskan cekikikan tangannya. Pria itu kemudian mencumbui leher Jennie hingga wanita itu tidak sadar mengeluarkan des***nnya.
"Ck... Pura-pura menolak padahal mau." Cibir Kai yang kemudian mengambil dasinya dan mengikat kedua tangan Jennie.
Jennie yang sempat memberontak kini sudah pasrah, terlebih lagi saat Kai menghujaninya dengan cumb**n yang memabukkan.
Meskipun hati dan pikirannya menolak keras namun, tubuhnya malah sebaliknya. Akhirnya Jennie memilih untuk diam tanpa menolak lagi. Toh menolak pun tidak berguna.
Kai yang sudah berkabut g*ir*h segera menanggalkan pakaiannya. Pria itu lalu melancarkan aksinya.
Kai yang melihat Jennie menangis tersenyum miring. Akhirnya, apa yang Ia inginkan sudah tercapai yaitu, menghancurkan adik yang paling Ia benci.
Kai terus memom-pa tubuhnya dengan ritme yang cepat sehingga, Jennie merasa kesakitan. Tak ada kenik-matan yang wanita itu rasakan yang ada miliknya terasa perih.
"Aku... Membencimu adik sialan." Ungkap Kai disela permainannya.
Wanita itu kemudian menangis sejadi-jadinya. Jennie merasa sangat hancur, apa yang Ia jaga selama ini justru direnggut secara paksa oleh sang kakak. Tubuh wanita itu bergetar ketakutan, Ia terus memanggil nama Bunda dan Ayahnya.
Sementara Kai tertidur di atas sofa ruang tengah dengan hanya memakai box*r. Tak seperti Jennie yang tidak bisa tidur, Kai justru tertidur dengan nyenyak.
Pagi harinya Kai terbangun dan merasakan kepalanya begitu berat. Ia belum sepenuhnya sadar dengan tubuhnya yang polos. Kai terus mengingat apa yang terjadi malam tadi sehingga kepalanya seperti mau pecah.
"Akh... Sial, tenyata semalam aku mabuk," ucap Kai mengumpat, "lalu kenapa bisa aku balik ke rumah utama ? Biasanya Jhon selalu membantu ke apartemen."
Kai merasa bingung namun tak lama kebingungannya berganti keterkejutan saat menyadari dirinya hanya memakai boxer kecil.
'Apa yang sudah terjadi ?' guman Kai dalam hati.
Kai berusaha mengingat apa yang telah Ia lakukan tapi, pria itu tidak bisa mengingat apa-apa. Yang ada kepalanya semakin sakit.
Sedangkan Jennie yang terbangun dengan mata sembab kembali menangis saat mengingat kejadian yang menimpanya semalam.
"Hiks...hiks... Bunda...hiks... Ayah...hiks... Ka-kak... Kakak jahat... Hiks...hiks... Jennie benci dengan Kakak... Hiks...hiks..."
Wanita itu menangis sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Ia tidak menyangka jika sang kakak tega menidurinya. Ia begitu kecewa dan hati dengan sang kakak, Jennie merasa sangat membenci kakaknya yang biadab itu.
Setelah mulai tenang Jennie akhirnya memutuskan untuk membersihkan badannya yang sangat menjijikan ini. Namun, Jennie merasa sakit dan perih saat menggerakkan kakinya.
Jennie memaksakan diri agar bisa berjalan dan sampai dalam kamar mandi. Sesekali wanita itu meringis dan menjatuhkan air matanya karena merasa sakit sekaligus hancur.
Jennie memasukkan tubuhnya kedalam bathtub yang sudah Ia isi air hangat. Wanita itu menggosok tubuhnya dengan keras sehingga, menimbulkan warna merah pada kulitnya.
"Aku kotor... Hiks...hiks... Aku kotor..." Teriaknya sambil menggosok tubuhnya hingga lecet.
🌹🌹🌹
Kai yang baru saja selesai membersihkan tubuhnya tiba-tiba ingat beberapa potong kejadian semalam. Pria membulatkan matanya saat Ia sudah ingat jika, dirinya telah meniduri sang adik.
"Apa yang telah aku lakukan ?" Tanya pria itu pada dirinya sendiri.
"Bagaimana ini ? Ya Tuhan kenapa aku bisa melakukan hal konyol seperti itu ?"
Kai saat ini merasa ketakutan, Ia telah berbuat dosa yang paling berat. Bagaimana bisa seorang kakak meniduri adiknya sendiri. Kai mengacak rambutnya frustasi.
"Bagaimana jika Ayah dan Bunda tau ? Pasti mereka akan membunuhku. Aku harus menemui wanita itu !"
Kai segera memakai pakaiannya lalu turun ke kamar milik Jennie. Kai melihat kamar itu berantakan serta bercak darah di sprei membuat Kai mengumpat dirinya sendiri.
"Gila... Ini gila..." Kai terus menerus mengumpat.
"Dimana dia ?"
Kai yang mencari keberadaan Jennie berjalan ke kamar mandi berharap sang adik ada disana. Pria itu membuka pintu kamar mandi pelan-pelan ternyata pintu itu tidak dikunci. Kai mencoba mengintip dan melihat tubuh Jennie berendam di bathtub tanpa adanya pergerakan. Kai yang merasa penasaran dengan wanita itu akhirnya menerobos masuk dan betapa kesalnya Kai mendapati Jennie tertidur dengan nyenyak di bathtub.
"Bangun ! Kita harus bicara !" Kai mencoba membangunkan Jennie tapi, wanita itu tidak merespon.
Seketika juga Kai dilanda rasa cemas saat sang adik tidak merespon.
"Hei... Bangunlah ! Jangan bercanda seperti ini !"
Tapi tetap saja tak ada jawaban dari Jennie. Akhirnya, Kai mencoba menyentuh adiknya dan menggoyangkan tubuh sang adik namun, tetap saja Jennie tak bangun.
"Apa dia pingsan ?"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hiii selama bergabung di karya keduaku🤗 Jangan lupa jadikan novel ini novel favorit kalian ! Berikan dukungan dengan cara like dan komen ! Kirim-kirim juga hadiah untuk novel ini supaya Author tambah semangat 💪❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Andi Fitri
apa bukan saudara kandung ya
2023-12-05
0
Alya Yuni
Si Jenny ju bodoh
2022-12-15
0
Cheng Yi qu
next
2022-08-15
2