Terpaksa Nikah Kontrak

Terpaksa Nikah Kontrak

BAB 1

"Sudah berapa lama anda menikah dengan saya nona Wilona?" tanya pria yang berada di depan Wilona.

Leher Wilona seperti tercekat. Ia sembunyikan sesuatu yang akan menjadi penyesalan terdalam bagi Kaizer Jameel.

Di ruangan sebesar ini apa otak pintar seorang Kaizer Jameel hilang ingatan, padahal ruangan ini menjadi saksi pernikahan kala itu sebagai jaminan jika menikah akan mendapatkan semuanya termasuk ini, sekarang tempat berpijak di bumi.

Apakah pria kejam di depannya telah lupa jika usia pernikahan nya kini memasuki usia yang ke 4 tahun, usia pernikahan itu bukan hanya waktu sebentar dalam pernikahan.

"Sudah hampir empat tahun, apa daya ingat anda sudah berkurang banyak tuan Kaizer Jameel!"

Mata elang Kaizer melebar, terkejut.

Kaizer menyeringai licik.

"Ternyata anda sudah banyak berubah, dari cara bicara anda pada saya. Apa setelah melewati malam panas dengan saya, membuat anda jadi berani pada saya dengan kata-kata kurang ajar seperti itu pada saya. Tidak ada hak anda bicara begitu kasar pada saya,"

Wilona seperti terhantam pukulan di mulutnya.

"Cih.. bukannya ini yang anda ajarkan pada saya tuan selama empat tahun lamanya, bukannya seharusnya anda bisa tenang."

Wilona Kirei pada dasarnya gadis lemah lembut dan penakut, saat ini umurnya sudah menginjak 24 tahun, tapi semua hilang sikapnya yang dulu kini perlahan-lahan saat perlakuan orang yang ada di depannya semakin semena-mena saat mendapatkan kejayaannya dalam waktu yang singkat, benar Kaizer mendapat warisan setelah menikah dengan Wilona.

Lebih tepatnya 1 tahun usia pernikahan, memang tidaklah mudah meyakinkan kakek Mahir untuk mewariskan sebagian besar hartanya pada sang cucu, apalagi statusnya.

Kaizer Jameel berumur 30 tahun pria ini adalah anak ha,ram yang tidak pernah di inginkan dari keluarga Mahir, jika bukan karena ia satu-satunya anak laki-laki yang terlahir dari keturunan Mahir mana mungkin ia mendapatkan harta warisan yang seharusnya tidak ia dapatkan sebab statusnya sebagai anak ha,ram yang tidak bisa di terima oleh keluarganya sendiri.

"Saya akan tenang jika anda mau menandatangani surat perceraian ini secepatnya, saya harap anda tidak berharap lebih apalagi soal harta," tegasnya pada Wilona wanita yang masih berstatus istri sahnya.

Wilona menatap lembaran kertas asli dari pengadilan. Ia ambil lalu...

Srek

Srek

Ia hamburkan ke udara.

"Saya tidak akan pernah menandatangani surat perceraian ini tuan Kaizer, apalagi soal harta yang seharusnya tidak anda dapatkan secuil pun, jika anda menggugat saya berarti anda akan kehilangan semua harta yang baru anda dapatkan, apa anda lupa jika anda adalah anak ha,ram?" sambil menjentikkan jarinya.

Wilona sangat berani dan perlahan-lahan ia akan menjadi wanita paling kejam yang pernah Kaizer kenal.

Wilona yakin jika sebentar lagi amarah Kaizer akan meledak seperti boom waktu, Wilona tidak akan membiarkan wanita itu menang dan meraih semua harta kekayaan Kaizer, enak saja setelah kaya raya mau menggugat dirinya. Ia pikir dirinya tong sampah apa, sesuka hatinya di perlakukan tidak adil dan di sisihkan.

Kaizer menggertakkan gigi.

"Beraninya anda bicara begitu pada saya." Langsung mencengkeram leher Wilona.

Bukan ketakutan yang terpancar di wajah Wilona melainkan senyum yang tidak pernah Kaizer lihat sebelumnya.

'Sial' batin Kaizer melepas cengkeramannya.

Ingin sekali Kaizer membuat Wilona takut tapi sampai sekarang Wilona tetap pada pendiriannya, dia jadi wanita yang lebih kuat dari sebelumnya.

Sepertinya menjadikan istri kontraknya yang penurut adalah kesalahan terbesar Kaizer Jameel, seharusnya tidak menjadikan seorang wanita bernama Wilona menjadi partnernya.

Sesal memang menjadi pilihan terakhir setiap makhluk hidup yang berada di bumi.

Sepertinya menjadikan istri kontraknya yang penurut adalah kesalahan terbesar Kaizer Jameel, seharusnya tidak menjadikan seorang wanita bernama Wilona menjadi partnernya.

Seharusnya menjadikan batin Wilona tersiksa sampai wanita itu bosan pada hidupnya sendiri dan memilih mengakhiri hidupnya, itu harapan Kaizer dari dulu sampai sekarang.

Jika gertaknya tidak mempan, cara satu-satunya membawa wanita itu kemari dan pulang sebagai siksa batin pertamanya untuk Wilona.

"Kenapa, apa anda takut kehilangan harta karun yang baru saja anda dapatkan. Bukannya dengan cara mem,bunuh saya anda dapat dengan mudah membawa wanita sialan itu kemari?"

Wilona benar-benar memancing amarah Kaizer, Kaizer menghempaskan tubuh Wilona ke lantai namun dengan sigap.

BRAG

"Seharusnya anda lebih berhati-hati tuan Kaizer Jameel, jika tidak anda yang lebih dulu terguling kan." Bisik kejam Wilona pada Kaizer tepat di telinganya, setelah sukses membalikkan keadaan.

"Kam.."

"Bye.. bye.. tuan Kai-- zer-- yang kejam." Wilona tersenyum sambil melambai tangannya dan ia beranjak pergi menuju ke kamarnya.

Kaizer terkejut untuk kesekian kalinya, wanita kelinci menjadi macan. Dia pikir wanita ini akan menangis dan memohon-mohon agar pernikahan kontrak di lanjutkan, tak menyangka jika wanita itu tidak memohon sama sekali malah justru menjadi ancaman terbesar.

Wilona berdecak pinggang saat masuk ke dalam kamarnya.

"Ck .. kamar model begini rasanya tidak cocok untuk di lihat, mem ... bosan ... kan." Wilona memutar bola matanya sambil berdecak pinggang.

Wilona mensecroll icon di dalam ponselnya dan mulai mengetik beberapa huruf dan mencari-cari dekorasi kamar yang pas dengan seleranya, jika ingin memulai yang baru bukannya lebih bagus dengan mulai dari hal pandangan mata, seperti mengubah suasana kamar bukan.

Kaizer membuang semua gelas dan vas bunga.

PYAR

BRAG

"Sial ... wanita ini beraninya, seharusnya di beri pelajaran yang tidak bisa dilupakan wanita jalan* ini."

Kaizer sudah kehilangan muka barusan, hal iki sangat memalukan, baru kali ini dirinya di hina sampai habis-habisan.

"Gara-gara dia semua rencanaku berantakan, akan ku buat menyesal kamu Wilona Kirei" Kaizer mengepalkan tangan kanannya.

Senyum di wajah Kaizer seolah-olah menghancurkan dunia yang ada di hadapannya, ia tidak akan tanggung-tanggung untuk menghancurkan semua yang menghalangi langkahnya, namun kali ini musuhnya adalah istri nya sendiri.

"Kenapa ada wanita sekolot dia, dasar pembawa sial ... petaka dan penghancur usaha yang aku susun rapi."

Setelah puas melampiaskan amarahnya Kaizer beranjak pergi ke suatu tempat, yang jelas bukan rumah mewahnya itu melainkan tempat bersenang-senang.

Dulu jika ingin menghabiskan uang banyak ia akan berkerja keras siang malam, tapi kini tidak tinggal tanda tangan dan membaca berkas serta menyelesaikan masalah di perusahaan Mahir semua jadi mudah.

.

.

Wilona mulai bosan, padahal sedari tadi ia mencari-cari warna setelah bertemu dengan warna yang tepat justru bingung harus mencari arsitek dadakan.

"Haduh ... nasib gak punya kenalan atau teman, mau ngapain susah tapi jika punya temen cewek atau cowok di sakiti gimana coba?"

Wilona menggeleng keras.

"Sudah sadar Wilona, jika gak punya teman apa salahnya. Masih bisa di cari entah itu dari kalangan pembantu rumah atau pelayan toko dan restoran yang penting tulus plus ingat asal usul dari mana."

Rasa kantuk kian meningkat, Wilona sudah tidak tahan lagi padahal layar ponselnya belum juga di matikan.

.

.

"Banyak amat tuan meminumnya?" tanya wanita cantik bernama Tia dengan pakaian minimnya.

Tia Karla gadis berusia 20 tahun dan statusnya sekarang mahasiswi sekaligus pacar Kaizer sejak 6 bulan yang lalu.

"Stop ... jangan kebanyakan minum, jika anda lanjut minum lagi saya jamin jika anda besok terkejut sebab full naked (tanpa pakaian) bersama saya." Tia menghentikan kegiatan Kaizer.

"Cih ... pulanglah malam ini ke rumah anda sendiri," usir Kaizer pada Tia.

"Tuan sedang mengusir saya?"

"Iya!" Kaizer masih sadar dan waras.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!