Mafia In Love [KimJane]

Mafia In Love [KimJane]

Chapter 1

*Holla guys**🤟🏻*

✨Happy Reading✨

#FLASHBACK ON

“Bagaimana jika aku menolak?” Tanya seorang gadis yang tengah duduk berhadapan dengan laki-laki berpakaian hitam formal.

“Saya tidak memberi penawaran untuk anda nona, tapi ini adalah perintah dari tuan saya ” balas lelaki itu dengan wajah datarnya.

Gadis itu menghela nafas “Haaihh sangat pemaksa!! Lagi pula Kenapa harus butikku sih? Bukankah ada begitu banyak bangunan di sekitar sini?” Raut wajah kesal terlukis di wajah gadis itu.

“Itu karena butik anda menjadi pemisah antara dua kasino kami” imbuhnya

“Lalu apa itu salahku? Kenapa kalian tidak membangunnya berdekatan saja?” Ujar gadis itu tak ingin mengalah.

“Tuan saya bersedia membayar butik anda dengan harga berapapun. Bahkan jika anda menawarkan harga tinggi, tuan saya akan menyanggupinya” lelaki itu masih tetap berusaha.

“Ayahku sudah kaya..bahkan dia bisa membeli kasino kalian” jawab gadis itu sombong dengan melipat kedua tangannya di depan dada. Matanya menatap tajam lelaki dengan wajah datar yang juga tengah menatapnya.

“Sepertinya ini kesempatan yang bagus untukku” gumam gadis itu dalam hati.

Lelaki itu hendak menyahut, namun kalimatnya di potong begitu saja.

“Tapi jika kau tetap bersikukuh, beritahu tuanmu untuk datang langsung ke perusahaan ayahku” imbuhnya

Lelaki itu nampak berpikir, namun pada akhirnya ia setuju dan mengatakan langsung kepada tuannya.

#FLASHBACK OFF

Bangkok, Thailand

#KIM POV:

“Ada gerangan apa anda datang mengunjungi perusahaan kecilku Khun Kim” aku menatap tajam ke arah lelaki yang umurnya terpaut lebih tua dariku.

Senyumnya terlihat tenang seperti biasa, dan itu adalah ciri khas seorang Aat Suchart, yang tercatat sebagai orang kaya nomer dua di Thailand setelahku. Jika tidak salah menebak, pria dengan jas biru navy itu berumur kurang lebih 50 tahun. Dapat aku lihat dengan jelas garis halus yang mulai terlukis di wajah dengan rahang tegas itu.

Entah mengapa, sejak kedatanganku beberapa menit yang lalu, suasana diperusahaan yang tak kalah besar dengan perusahaanku, terasa sedikit tegang. Bahkan para karyawan tengah mengintip dari arah luar jendela sembari bergumam pelan bersama rekannya.

“Putrimu yang memintaku untuk datang kemari” jawab ku to the point, karena memang aku tidak suka bertele-tele.

Aku selalu bersikap tegas dan dingin kepada rekan bisnisku, dan itu yang selalu ayahku ajarkan. Tentu saja semua ajaran itu tidak sia-sia, terbukti jika mereka yang berada dibawahku akan merasa enggan untuk memberikan perlawanan.

Selain karena aku yang bersikap dingin, apa yang aku miliki sekarang ini menjadi tameng tersendiri. Semua kekuasaan dan kejayaan yang aku bangun dengan susah payah, menjadi alasan utama mengapa mereka tidak akan berani melawanku. Di umurku yang tergolong muda, aku mendapat gelar orang terkaya di Thailand. Aku tidak ingin menyombongkan diri, namun itulah faktanya. Bahkan, tidak hanya menguasai dunia bisnis, namaku juga di kenal oleh orang-orang yang menggeluti dunia hitam seorang Mafia.

Ya aku memiliki geng Mafia, yang ku beri nama King. Seperti namanya, geng Mafiaku menjadi tahta tertinggi di dunia hitam. Mereka yang sudah berkecimpung didunia gelap dan penuh dosa itu, akan berpikir seribu kali hanya untuk sekedar menyebut namaku.

“Putriku? Meminta anda datang kemari?” Aat bertanya, lalu menatap bingung ke arahku.

Aku mengangkat dua jari ke atas, sebagai intruksi untuk seseorang yang selalu setia berada dibelakangku. Aroon, dia adalah sekretaris sekaligus orang kepercayaanku. Raut wajahnya tak jauh berbeda denganku, datar dan dingin.

Aroon melangkah maju, menyerahkan berkas yang terbungkus rapi di dalam map berwarna coklat. Aku meraih Map itu, melemparkannya tepat diatas meja hitam yang berada ditengah-tengah kami.

Plak!!

“Jane Suchart, namanya tertulis jelas di akta kepemilikan bangunan butik yang berada diantara dua kasino milikku” kataku dengan tegas, berusaha memperjelas tujuanku datang kesini.

“Maaf Khun Kim, saya tidak mengerti” Aat menatap map berwarna coklat muda itu lalu beralih menatapku dengan tenang.

Oh ayolah, apa pria tua ini tidak sadar jika ia berhadapan dengan siapa sekarang ini? Aku menarik tubuh ke depan, sedikit lebih condong dengan mata yang menatap lebih dalam ke arahnya.

“Jangan pura-pura bodoh Khun Aat, kau pasti sudah tahu maksud dan tujuanku datang kemari!” Aku mulai meninggikan nada suaraku, seakan memberi peringatan kepada pria tua itu.

Tatapan tajam saling kami lemparkan satu sama lain. Namun pria tua itu terlihat lebih santai dariku, mengulum senyum seolah aku sedang membual didepannya. Aat menarik tubuhnya untuk bersandar di tepi sofa berwarna hitam dengan bahan kulit premium itu, tak lupa tangannya meraih secangkir kopi yang sudah menganggur sejak beberapa menit yang lalu.

“Bangunan itu milik putri saya Khun Kim dan seharusnya anda menemuinya bukan saya” nada bicaranya terdengar santai, namun seperti mengejekku.

“Aroon sudah menemuinya dan dia memintaku untuk datang kemari!” Suaraku terasa semakin berat, emosi yang tertahan sejak tadi, sedikit demi sedikit mulai menguar.

Apakah pria tua ini pikir aku orang yang bodoh?

Tanpa diberitahu pun, aku pasti sudah melakukan cara itu terlebih dahulu.

“Namun dia tidak ada disini Khun Kim” Aat masih berusaha mengelak, membuat emosi yang sejak tadi berusaha aku tekan, kini sudah tak terbendung lagi.

Brakk!!

Habis sudah kesabaran yang aku bangun dengan susah payah sejak tadi, demi sebuah bangunan yang bisa saja aku hancurkan tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Aku tidak pernah bernegosiasi sebelumnya, namun kali ini aku mencobanya dan lihat, orang ini tidak tahu diri.

Aku menggebrak meja hitam yang menjadi penghalang antara kami berdua dengan cukup keras. Lalu meraih sebuah pistol dari balik Jas berwarna merah maroon yang membalut tubuhku, menodongkannya tepat di dahi Aat.

Samar-samar terdengar suara pekikkan dari arah luar, aku yakin jika para karyawan sedikit terkejut dengan kejutan yang aku berikan.

“Jangan coba-coba bermain denganku Khun Aat!!” Ini adalah peringatan kedua dariku, sebelum aku benar-benar hilang kendali.

Aat meletakkan kembali cangkir putih itu ke tempat asalnya, namun tatapan matanya tak pernah lepas dariku. Tetap tenang namun terlihat sedikit waspada, ada sedikit rasa takut disana.

“Saya tidak sedang bermain-main. Putri saya memang tidak mengatakan apapun dan tidak berada disini” wajahnya masih terlihat tenang, seolah tidak ingin tersulut emosi. Lebih tepatnya, ia sedang melindungi diri saat ini.

“Aku tidak perduli, yang aku inginkan hanya bangunan itu menjadi milikku!” Kataku mutlak tak ingin dibantah. Namun pria tua itu masih terlihat tenang, membuat emosiku semakin membuncah.

Beruntung aku berada di dalam perusahaannya, karena jika ditempat lain, sudah aku pastikan akan melubangi kepalanya. Bukan karena takut, aku hanya malas untuk berurusan dengan begitu banyak orang awam diluar sana. Orang-orang yang akan sulit untuk menutup mulut mereka dan itu akan membuang-buang waktu.

“Paaaa..”

Ceklek!!

Aku sedikit terkejut, pintu yang sejak tadi tertutup rapat, kini terbuka lebar tanpa ada pertanda jika ada orang yang akan masuk. Seolah ruangan itu memang dibuka untuk umum dan bebas diakses oleh siapa saja.

Seorang gadis dengan kaos oversize berwarna hitam dan celana pendek berwarna senada, berlari masuk , tanpa memperdulikan siapapun. Bahkan dia melewatiku begitu saja, berlari ke arah pria tua itu tanpa rasa hormat sedikitpun kepada tamu sang ayah.

“Paaa.. !!” gadis itu terus berlari ke arah Aat dengan laki-laki yang berusaha menghentikkannya dari arah belakang.

Apakah dia Jane Suchart? Aku rasa iya, karena dia memanggil pria tua itu dengan sebutan Pa.

“Maaf Khun, saya sudah mencegah Khun Jane untuk masuk” adu pria dengan kacamata tebal menempel pada kedua matanya. Ia menundukkan kepalanya, meminta pengampunan kepada tuannya di depan sana, dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

“Tidak apa Tod, kau boleh keluar” titah Aat, sembari merentangkan kedua tangannya untuk menyambut kedatangan gadis itu.

#KIM POV END

#AUTHOR POV

HHAAPP!!

“Pa.. kau sangat tampan hari ini” puji gadis itu sembari bergelayut manja.

“Apa lagi kali ini? Kartu? Mobil? Ponsel?” Tanya Aat, membuat Jane tersenyum manis karena sang ayah benar-benar sangat tahu apa yang ia inginkan.

“Hehehe..Hanya meminjam mobil saja” jawab Jane sembari terus mencium pipi sang ayah.

“Apakah hilang lagi?” Aat menatap putrinya dengan tatapan penuh curiga namun tetap mempertahankan suaranya yang lembut.

Gadis itu hanya menyengir kuda, tidak diragukan lagi, ayahnya memang seorang cenayang.

“Jane, ini sudah yang kesepuluh kalinya” keluh Aat

Ya, putrinya itu memang sangat gemar menghilangkan mobil. Bisa dibilang, Jane memiliki hobi yang cukup membuat kita menggelengkan kepala heran ketika mendengarnya, yaitu meninggalkan mobilnya di sembarang tempat. Gadis itu selalu lupa apa merk mobil atau warna mobilnya, karena ia selalu berganti mobil setiap minggu. Dan lebih parahnya lagi, ia lupa meninggalkan mobil-mobil itu entah dimana.

Aat bukannya tak ingin mencari keberadaan mobil-mobil itu, hanya saja, ia sudah tidak sanggup menghadapi penyakit pelupa Jane. Terkadang polisi datang dengan sendirinya, mengantarkan mobil Jane yang ditinggalkan di sembarang tempat dan meminta uang denda padanya.

“I’m Sorry, ini yang terakhir, aku berjanji” jawabnya dengan cepat, agar sang ayah tak memiliki kesempatan untuk mengomel.

“Mama pasti akan marah jika tahu tentang hal ini”

“Maka jangan beritahu” balas dengan cepat, membuat Aat menggeleng pelan.

“Minta kuncinya pada Tod. Dan ini adalah yang terakhir” Aat tak bisa berbuat apa, selain menuruti kemauan sang putri kesayangan.

“Yyeeyy.. i Love you so much My sugar Daddy” Jane melepaskan pelukannya dan meloncat kegirangan, hingga ia tersadar jika diruangan itu tidak hanya ada dirinya dan sang ayah. Ekor matanya menangkap sosok yang ia temui beberapa minggu lalu, tengah berdiri disana.

“Hheeyy.. kau!!” Seru Jane

Bersambung…

*Jangan lupa like, komen dan Vote ya**🥰*

Kasi rating dong untuk karyaku yang keempat ini, kira-kira kesan kalian di Chapter 1 gimana sih?

1.Jelek

2.Biasa aja

3.Cukup menarik

4.Menarik

Tulis di komen yahhh

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

like
favorit
👍❤

2024-07-31

1

Kustri

Kustri

emang ada orang yg segitu pelupa'a🤔
orang kaya kan bs berobat

wlu lupa parkir dmn tetep bs kembali mobil" itu
maklum dunia halu

2024-06-16

0

Nonoe Mooduto

Nonoe Mooduto

menarik

2023-02-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!