Mendadak Dinikahi Milliarder
Almira namanya, dia adalah sosok wanita cantik asal Belanda yang menatap di Ibu Kota Jakarta sedari kecil. Tepat pada ulang tahunnya yang ke dua puluh tiga, sang kekasih tercinta, Ameer, pun melamarnya untuk dijadikan seorang istri. Sungguh hadiah terindah sepanjang hidupnya.
Bagaimana tidak bahagia, bila orang yang kita cintai hendak memulai kehidupan ke jenjang yang jauh lebih serius dan memikat ke dalam hubungan suci pernikahan?
Ha-ha, tentunya hal tersebut adalah hal yang diimpikan oleh setiap wanita yang hidup di muka bumi ini.
Naas takdir berkata lain ketika hari H telah tiba, kebahagiaan yang diimpikan pada saat hari pernikahan pun harus kandas di tengah jalan, bahkan sang pengantin pria pun belum sempat mengucapkan janji pernikahan. Ya, hari indah itu dihancurkan oleh pria brengsek di masa lalunya, yaitu sang mantan ayah tiri—yang dengan tega hampir memperkaosnya.
Namun untung saja pada saat itu dia diselamatkan oleh sang ibunda, jadi kehormatan dirinya pun masih terjaga hingga saat ini.
“Hentikan pernikahan ini Ameer!” teriak Zion—si mantan ayah tiri Almira. “Untuk apa kau menikahi gadis yang sudah tak perawan lagi, hah! Kau hanya laki-laki bodoh yang mau menikah dengan Almira, sedangkan di luar sana masih banyak gadis yang perawan!” cecar Zion menyebar fitnah agar pernikahan mantan anak tirinya itu dibatalkan.
Dendam di dasar hatinya masih ada untuk Almira karena gadis itu tak ingin dia tiduri, hasrat dan ambisi untuk memiliki gadis cantik itu sangat lah besar di dalam hatinya sehingga dia harus menghalalkan cara apa pun untuk mendapatkan Almira. Bahkan ketika dia mendengar jika Almira hendak menikah pun dia dengan tergesa-gesa datang kemari untuk menyebarkan fitnah agar pernikahan ini dibatalkan.
Dia bersumpah untuk menghancurkan kehidupan Almira sampai kapan pun, terkecuali apabila gadis itu memohon untuk menghentikan itu semua dengan cara menikah dengannya.
Sungguh ambisi sekali bukan?
Yup, itulah Zion.
Deg!
Semua orang yang menghadiri pernikahan itu pun menjadi tercengang, dan beralih menatap lekat ke arah Almira, yang kini terlihat begitu anggun mengenakan gaun pernikahan berwarna peach.
‘Dia mengatakan bahwa aku tidak perawan?’
Almira membatin dalam dirinya, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa ketika melihat tatapan dari semua orang yang menatapnya penuh kebencian tanpa mendengar penjelasan dari dirinya terlebih dahulu. Bagaimana Zion bisa kemari? Sedangkan dia tidak pernah memberitahu Zion akan pernikahannya bersama Ameer.
“Benarkah kamu tidak lagi menyandang status perawan, Mira?” tanya Ameer serius, dia pun bangkit dari kursinya dan mulai melangkah mendekat ke arah Almira berada. “Mir, bisakah kamu jelaskan siapa dia dan kenapa dia bisa berbicara seperti itu?” tanya Ameer kembali, nada suaranya terdengar begitu lembut di kedua telinga Almira.
Almira menarik napasnya dalam dan mengembuskannya dengan perlahan secara berulang kali untuk menetralkan napasnya, dia ingin sekali berbicara jujur kepada Ameer, tapi bagaimana jika Ameer tidak percaya dengan apa yang dia katakan? Haruskah hari bahagia ini akan hancur? Ah, tidak. Hari bahagia ini tidak boleh hancur sama sekali. Dia harus membuat Ameer percaya jika semua ini hanyalah fitnah yang dikarang oleh Zion.
“Mira, jelaskan padaku. Apa pun kejujuranmu, aku akan menerimamu dengan hati yang lapang,” ujar Ameer serius dengan anggukan kepala berulang kali untuk membuat Almira percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja. “Jangan takut, Mir. Ayo! Buktikan kepada semua orang bahwa pria ini hanyalah tukang fitnah yang menginginkan pernikahan kita dibatalkan!”
Gadis itu tak berdaya, dia mencoba menenangkan hatinya terlebih dahulu sebelum memulai pembicaraan kepada sang kekasih. Bayangan kelam akan perkara kejadian beberapa tahun lalu mulai terputar kembali, di mana Zion memaksanya untuk melakukan hubungan terlarang. Jika diingat kembali, sungguh kejadian itu adalah kejadian yang membuatnya begitu malu. Dikarenakan hal tersebut membuat dirinya seakan tidak memiliki harga diri di mata Zion.
“B-baik, aku akan memberitahumu yang sebenarnya, Mer. Ta-tapi, apa kamu bakal seratus persen percaya sama apa yang aku katakan nantinya, Ameer?” tanya Almira memastikan, dia membalas tatapan mata dari pria yang begitu dia cintai itu.
Dahi pria itu mengerut heran, apakah pria yang datang tiba-tiba ke pernikahannya ini adalah orang yang dikenali oleh kekasihnya, Almira? Apakah diantara gadisnya dengan pria itu ada hubungan yang sama sekali tidak dia ketahui? Jika benar, mengapa Almira tidak pernah menceritakan apa-apa tentang masa lalunya? Bukankah suatu kewajiban untuk dirinya tahu tentang masa lalu Almira sebelum mereka menikah?
“Bulshit! Jangan percaya omongan calon istrimu itu Ameer!” Dengan lantang Zion masuk ke dalam pembicaraan kedua mempelai tersebut tanpa adanya izin berbicara dari Ameer. “Wanitamu itu sudah puas ditiduri banyak pria! Jangan mau menikah dengan j*lang seperti Almira! Bentuknya saja seperti wanita polos dan baik-baik, tapi sebenarnya dia adalah wanita yang menjual harga dirinya di sebuah aplikasi!”
Damn!
Kedua mata Ameer membola penuh, tatapan yang tadinya menatap teduh penuh cinta ke arah sang kekasih kini telah berubah menjadi tajam bak pisau yang siap menyayat, bagaimana bisa Ameer menerima kenyataan seperti ini? Tidak akan mungkin pria itu berbohong dan mengatakan hal buruk tentang Almira di hadapan banyak orang jika itu adalah fakta yang sebenarnya.
“Almira ... Kau—”
“Tidak, Mer, tidak!” teriak Almira keras memotong ucapan Ameer yang belum sempat menyelesaikan ucapannya. “Tolong untuk jangan percaya omong kosong itu, Mer! Dia menyebarkan fitnah untuk menjelekkanku, Mer!” sambung Almira sembari beruraian air mata.
“Tidak? Ah, omong kosong apa ini!” decak Ameer kesal. “Pernikahan ini kita batalkan! Tidak ada pernikahan yang terjadi!”
Ameer dengan lantang mengatakan kalimat tersebut di depan wajah Almira sehingga membuat semua orang terkejut dengan pernyataan tersebut. Bagaimana bisa dia menerima wanita dengan masa lalu buruk seperti itu? Sedangkan dia tidak pernah meniduri satu pun wanita di masa lalunya. Sungguh tidak adil bukan bila dia menikahi perempuan yang telah ditiduri oleh banyak pria? Cih, Almira sungguh sangat murahan, pikirnya.
Deg!
Bak disambar oleh petir di siang bolong, bagaimana bisa Ameer berkata sedemikian rupa padahal dia belum menjelaskan apa-apa kepada Ameer ? Benarkah Ameer sudah tak lagi percaya dengannya sehingga dengan begitu mudahnya Ameer terbakar oleh pernyataan palsu yang diberikan oleh Zion?
Almira menahan sesak di dadanya sembari menyeka air mata yang jatuh dari kedua kelopak matanya, kemudian ia pun berjalan beberapa langkah ke depan untuk lebih dekat dengan Ameer, pada saat Almira hendak memeluk pria itu, dengan cepat Ameer menahan tubuh Almira dengan kedua tangannya.
“Jangan menyentuhku lagi, Mir. Mulai detik ini, aku tidak lagi ingin berhubungan denganmu dari segi apa pun. Aku tidak butuh penjelasan apa pun, semuanya sudah jelas di mataku.”
Ameer pergi begitu saja setelah mengatakan hal tersebut kepada Almira. Dia bergegas keluar dari dalam gedung pernikahan dengan perasaan yang begitu hancur lebur, seharusnya hari ini adalah hari bahagia untuknya, tapi mengapa justru berbanding terbalik?
Apakah dia dengan Almira memang tidak ditakdirkan untuk bersama?
Mengapa Almira tidak menceritakan jati dirinya sedari awal mereka menjalin hubungan? Jika memang benar Almira begitu, dia pun bisa menerima Almira dengan hati yang lapang jika kejujuran itu sedari awal dia ketahui. Jujur saja, yang membuatnya tak terima adalah mengapa Almira menutupi kebenaran ini sedari lama?
Hal tersebut benar-benar membuat Ameer tidak bisa menerima kenyataan yang ada, bahkan Ameer pun juga turut membenci dirinya sendiri akan kebodohan dirinya yang telah diperbudak oleh cinta.
Ameer pergi dari gedung pernikahannya dengan mengendarai mobilnya sendiri, kebetulan kunci mobil pribadi miliknya ada di dalam kantung celananya.
Melihat kepergian Ameer membuat seluruh anggota keluarga Ameer turut meninggalkan gedung, hal itu dilakukan semata-mata untuk mengejar Ameer karena mereka semua takut apabila Ameer tidak bisa menerima kenyataan yang ada dan berpikir singkat untuk mengakhiri kisah hidupnya.
Sedangkan Almira yang melihat itu semua hanya bisa menangis histeris, meratapi nasib malang yang menimpanya hari ini.
Mengapa semua ini terjadi padanya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
pacartaec
haloo aku datang babyy🤓💅
2022-07-31
1
khotimahdirga
yuhhhuuuu hadir kaka
2022-07-27
1