Keesokan Harinya.
Pukul tujuh pagi Almira baru saja terbangun dari tidurnya, dia melebarkan kedua matanya dan menatap ke seluruh arah. Wanita itu terlihat sedikit bingung, dalam benaknya bertanya, di mana dia berada? Mengapa suasana kamarnya begitu berbeda dari biasanya? Setelah Almira telitikan lagi, ranjang yang dia tiduri bukanlah miliknya.
Damn!
Pikiran buruk mengisi ruang otaknya, apakah dia sedang diculik?! Dan mengapa dia bisa berada di sini?
Alex yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi menatap heran ke arah istrinya itu, apa yang sedang dipikirkan oleh Mira sehingga terlihat begitu bingung di atas ranjang mereka?
“Apa yang sedang kau pikirkan, Nona Mira?” deham Alex sembari berjalan mendekat ke arah lemari pakaiannya yang berada tidak jauh dari ranjang di mana Almira berada.
Mendengar suara bariton dari seorang pria membuat Almira terperanjat kaget, dia menatap Alex dengan wajah kaku. Ah, mengapa dia bisa lupa kalau dirinya sudah menikah kemarin? Hais, ada-ada saja.
“A-aku hanya bingung kenapa aku bisa berada di sini, he-he ..., Dan setelah melihat kehadiranmu aku baru teringat kalau aku sudah menikah kemarin,” jawab Almira jujur sembari menggaruk kulit kepalanya yang terasa tidak gatal sama sekali. Hal tersebut dia lakukan untuk menghilangkan rasa canggungnya di hadapan Alex.
“Benarkah begitu?” kata Alex tidak percaya, dia bisa menebak pastinya istrinya itu teringat akan sahabatnya, Ameer. “Kau pasti teringat momen bahagiamu bersama Ameer bukan?” tanya Alex.
“Sama sekali tidak!” serunya membalas dengan cepat. “Alex, aku sama sekali tidak ada niat untuk mengingat Ameer lagi, karena aku sudah tahu siapa diriku dan apa statusku saat ini.”
Almira mencoba meyakinkan suaminya untuk itu, bagaimanapun juga dia harus bisa menghargai perasaan Alex dengan cara tidak membahas ataupun mengingat tentang kisah cintanya bersama Ameer, meskipun sampai saat ini Ameer masih menempati posisi tertinggi di hatinya. Tapi biarpun begitu, dia telah berjanji untuk menghilangkan Ameer dari dasar hatinya. Ya, pria seperti Ameer tidak pantas untuk dia kenang dan dia simpan di dalam hatinya.
Alex merasa legah mendengar ucapan dari istrinya dan dia pun tak lagi banyak bicara. Pria itu segera meraih pakaiannya dari dalam lemari, lalu segera memakainya dengan cepat.
Satu minggu ini dia tidak akan ke mana-mana selain di rumah saja untuk menghabiskan waktu bersama istri barunya, sedangkan semua pekerjaan yang harus dia handle telah dia serahkan kepada sang asisten dan sekretaris pribadinya. Dia memiliki dua orang kepercayaan di dalam hidupnya, dia yakin kedua orang itu tidak akan pernah mengecewakannya dalam hal apa pun.
Setelah berhasil mengenakan pakaian santainya di pagi hari, Alex pun berjalan mendekat ke arah ranjang di mana Almira berada. Dia duduk di tepian ranjang, dan menatap dalam ke arah Almira.
“Apakah ada tempat yang ingin kau kunjungi hari ini, Almira?” Alex bertanya lebih dulu kepada istrinya. Rasanya sangat kaku bila di antara mereka tidak ada percakapan. Jadi, itulah sebab mengapa dia lebih banyak memulai percakapan. “Jika ada, katakan saja padaku, aku akan membawamu ke sana.”
Almira terdiam seketika ketika Alex bertanya pada dirinya untuk ke sekian kalinya, ada rasa tidak enak yang terkubur di dalam hatinya terharap pria di sampingnya ini. Apa yang harus dia katakan sekarang? Haruskah dia kembali merepotkan Alex? Tidak. Dia tidak boleh menjadi beban untuk pria asing ini, meskipun pria itu adalah suami sahnya.
Status mereka hanyalah sepasang suami istri, namun kenyataannya mereka berdua adalah orang asing yang saling tidak mengenali satu sama lain.
“Maaf ..., Bukan maksudku untuk menolak kebaikan darimu secara terus-terusan. Aku ini adalah orang asing yang baru saja masuk ke dalam kehidupanmu, rasanya sangat tidak elok apabila aku terus saja merepotkanmu, Alex,” tutur Almira berkata serius tanpa membalas tatapan dari suaminya.
“Stttt!”
Alex membungkam bibir mungil itu dengan jemari tangannya agar tidak berbicara sembarangan lagi. Jujur dia tidak suka mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Almira.
“Kita memang dua orang yang tidak saling mengenali karakter masing-masing, Mira. Tapi satu yang perlu kau tahu, aku menikahimu dengan niat yang begitu tulus menjadikanmu sebagai pasanganku. Tidak perlu sungkan untuk mengatakan apa pun padaku, karena aku adalah suamimu.”
Wanita itu tersentuh dengan ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh Alex padanya. Seumur hidup baru kali ini dia mendengarkan ucapan manis dari seorang pria, bahkan Ameer sekalipun tidak pernah mengucapkan-ucapan manis untuknya. Ah, dia benar-benar pria romantis yang bisa membuat hatinya berbunga-bunga ketika mendengarkan itu semua.
“Gombal.”
Almira menyengir lebar sembari terlihat malu-malu kucing, bahkan kedua pipinya pun memerah merona dengan sendirinya. Aha, Alex berhasil membuat wanita itu tersipu malu dengan ucapannya yang ala kadar.
“Hei, siapa yang menggombalimu? Aku tidak berniat untuk hanya sekedar menggombalimu, Cantik.”
Alex tertawa pelan, lalu dia pun memberanikan dirinya untuk menyentuh pipi putih nan gembul itu dengan satu tangannya. Kulit tangannya berhasil menyentuh permukaan pipi Almira, dia merasa pipi Almira begitu halus dan lembut di tangannya, benar-benar tipe wanita yang pandai merawat diri. Dan Alex merasa bahwa dia adalah pria beruntung yang berhasil mendapatkan Almira secara utuh.
“Berhentilah untuk menggodaku, Alex. Aku malu,” cakap Mira. “A-aku ingin membersihkan diriku dahulu, karena biasanya setiap pagi sehabis bangun tidur aku selalu mandi pagi tanpa berlama-lama, he-he.”
“Benarkah?” Alex mengangkat satu alisnya ke atas. “Sepertinya kau hanya berbual agar aku berhenti menggodamu, ‘kan?” lanjut Alex.
‘Dia bisa menebak. Duh, bagaimana ini? Ah, kumohon hentikan. Aku sudah benar-benar malu, dia kenapa bisa buat aku terbang ke langit gini? Ampun-ampun, deh!’
Mira membatin di dalam hatinya sembari menatap Alex dengan wajahnya yang melas agar pria itu menyudahi aksinya. Dia tidak tahan dengan godaan Alex yang sangat membuatnya malu.
“Tidak mungkin aku berbohong padamu, Tuan Alex,” timpal Mira dengan embusan napasnya yang cukup kasar.
“Ha-ha, benar juga. Ya sudah, bersihkanlah dirimu di dalam kamar mandi agar pikiranmu juga ikut fresh, Nona Almira. Setelah selesai mandi, aku akan mengajakmu untuk sarapan pagi bersama di meja makan.”
“Benarkah?”
“Tentu saja, untuk apa aku hanya membual pada istriku yang super cantik seperti dirimu?”
“Ah, baiklah!”
Dengan penuh semangat Mira turun dari atas ranjang dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi tanpa banyak basa-basi lagi bersama sang suami.
Disaat dia telah membuka semua pakaiannya, sebuah pertanyaan tiba-tiba terlintas di kepalanya. ‘Apakah pakaian untuknya telah disediakan oleh Alex?’ sedangkan dia kemari tidak membawa apa pun kecuali dirinya sendiri. Yang dia kenakan sekarang pun hanyalah piyama tidur yang dia bawa kemarin pada saat digedung sebagai baju cadangan jika terjadi apa-apa.
Ah, bagaimana ini?
Almira yang takut bila pakaiannya tidak ada pun memutuskan untuk tidak mandi terlebih dahulu. Dia segera memakai handuk untuk menutupi bagian tubuhnya yang indah, gadis itu berniat keluar dari dalam kamar mandi untuk menghampiri Alex yang ada di atas ranjang. Dia hendak memastikan bahwa dia memiliki pakaian pengganti setelah membersihkan diri nantinya. Percuma bukan bila dia telah membersihkan diri di dalam kamar mandi namun dia sendiri tidak memiliki pakaian?
“Alex!”
Alex yang sedang memainkan ponsel pun terkejut ketika Almira keluar dari dalam kamar mandi dengan sangat cepat, padahal gadis itu baru saja masuk ke dalam sana baru beberapa menit, bahkan belum sampai lima menit. Tapi mengapa dia keluar begitu cepat? Apakah dia tidak jadi membersihkan dirinya?
“Ada apa, Sayang? Kenapa kau hanya mengenakan handuk saja? Apakah kau ingin menggodaku di pagi hari yang cerah ini?” tanya Alex dengan raut wajah sedikit kaku.
Alex akui sebagai seorang pria normal kalau tubuh Almira begitu indah dan enak dipandangi bak gitar spanyol sehingga membuatnya begitu pangling. Benarkah ini istrinya, Almira?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SEMOGA SAJA SAAT LO BERTEMU AMEER HATI LO GK BRPALING, SUATU SAAT LO BRTEMU AMEER, & AMEER SDH TAU KBENARANNYA, PASTI AMEER PNGEN LO BALIK KE DIRINYA
2024-04-11
1
susi
wkwkwkwkwk...😅😅😅
2022-07-29
1
khotimahdirga
yeee Alex
2022-07-29
0