“Me-menikah?”
Almira menatap wajah Alex dengan alis yang mengerut heran. Dari mana ide itu tercetus di pikiran pria asing di hadapannya ini? Apakah menikah adalah hal yang mudah bagi Alex?
Tidak.
Pernikahan sangatlah tidak semudah yang dibayangkan, lalu bagaimana mereka akan menjalaninya apabila mereka menikah tanpa adanya cinta? Jangankan cinta, bahkan mereka pun belum saling mengenal satu sama lain.
“Ya, Mira. Aku ingin menikahimu,” balas Alex penuh keyakinan. “Tunggu sebentar, aku akan meminta anak buahku untuk menyiapkan segalanya dalam waktu cepat. Pernikahan kita akan dilaksanakan di gedung ini juga. Aku berjanji akan membuat Ameer menyesal karena telah mempermalukanmu di khalayak umum.”
Sebuah senyuman manis menjadi penutup pembicaraan antara Alex dan Almira, pria itu pun segera berbalik badan dan melangkah ke depan sebanyak beberapa langkah agar memberikan jarak antara dia dan Almira.
Tak menunggu lama, Alex pun segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya untuk menelepon seluruh anak buahnya.
Namun sebelum Alex berhasil menelepon anak buahnya, Almira menahan satu tangan Alex agar tidak jadi menelepon anak buahnya. Almira masih begitu ragu, apa alasan pria asing ini tiba-tiba hendak menikahinya? Padahal pria ini baru saja mengenalinya, bahkan belum tahu tentang karakter yang dia miliki. Lantas apa yang membuat Alex yakin untuk menjadikannya seorang istri?
“Maaf jika aku lancang memegang tanganmu, Tuan Alex. Ah, aku sama sekali tidak bermaksud begitu, he-he.” Almira tersenyum kaku sembari melepaskan tangan pria itu dari genggaman tangannya. “Siapa kau dan mengapa kau ingin menikahiku, Lex? Kita bahkan tidak saling mengenali karakter masing-masing,” lanjut Almira.
Mendengar perkataan gadis di depannya membuat Alex hanya bisa menghela napasnya dengan hati berat. Semata-mata tujuan dia menikahi Almira hanya untuk membebaskan gadis itu dari rasa malu di mata masyarakat. Jika berita ini diketahui oleh banyak publik, bukankah citra baik nama Almira akan rusak dan dianggap sebagai wanita tidak benar?
Almira berhak bahagia setelah keputusan Ameer untuk membatalkan pernikahan, justru daripada itu dia ingin menggantikan posisi Ameer. Sayang bukan bila gadis cantik ini di sia-siakan? Ya, Alex memiliki keyakinan untuk menikahi Almira karena dia merasa nyaman berada di dekat mantan kekasih sahabatnya sendiri, padahal ini adalah momen pertama kalinya dia melihat Almira di depan matanya sendiri, tapi mengapa rasa ketertarikan itu muncul dari dasar hatinya ketika dia menatap Almira secara langsung?
Apakah ini yang disebut jatuh cinta pada pandangan pertama?
Ataukah mereka memang ditakdirkan untuk berjodoh?
Ya, Alex yakin jika garis takdir mereka telah tertulis bahwa mereka berdua berjodoh.
“Kau tidak mengenali seorang Alex Bawazier?” tanya Alex penasaran kepada Almira.
Almira pun menggeleng dengan cepat, pertanda bahwa dia merespons ucapan pria itu. “Tidak.”
Alex tercengang mendengarnya.
Benarkah Almira tidak tahu siapa pria yang kini berhadapan dengannya? Apakah sepolos itu Almira tidak tahu dengan Alex—si pengusaha muda nan kaya raya yang namanya sudah hampir dikenal oleh Dunia? Ke mana saja wanita ini sampai-sampai dia tidak mengenali dirinya?
“Apakah kau tidak pernah menonton televisi di rumahmu, Cantik?” tanya Alex kembali, dia begitu penasaran mengapa Almira sampai tidak mengenali dirinya. “Kapan terakhir kau menonton televisi?”
Almira terkekeh mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Alex untuknya. Kira-kira apa motivasi dari pria itu bertanya seperti itu pada dirinya? Ah, dia pun lupa kapan terakhir kalinya dia menonton televisi karena saking banyaknya aktivitas sehingga tidak sedikitpun menyempatkannya untuk menonton berita.
“Kenapa kau malah terkekeh?” Alex mengangkat satu alisnya ke atas. “Sepertinya kau tidak pernah menonton televisi dalam dua tahun terakhir ini,” kekehnya kembali melanjutkan ucapannya yang terhenti.
“Ah, kau benar sekali, Alex. Aku sudah hampir tiga tahun ini tidak pernah menonton televisi,” cakapnya menjawab pertanyaan Alex. “Siaran di televisi sangat membosankan, dan aku tidak pernah tertarik lagi.”
“Benarkah begitu? Lalu bagaimana caranya kau mengetahui berita-berita yang terjadi pada Negara ini dan bahkan berita dunia?” tanya Alex penasaran lagi ketika mendengarkan jawaban dari Almira.
“Aku lebih menyukai berita dari media online, dan berita itu pun bisa aku lihat dari ponselku tanpa harus menonton televisi lagi,” sahutnya sembari mengukir sebuah senyuman.
“Ya sudah, tunggu di sini sebentar, Mira. Aku akan menelepon anak buahku untuk mengurus pernikahan kita agar cepat dilaksanakan pada hari ini juga.”
Pria itu mengambil langkah tegas tanpa banyak basa-basi lagi sehingga membuat Almira yang melihat hal itu menjadi sangat tidak percaya. Ya, ini semua bagaikan bunga tidur yang indah di dalam mimpinya, di mana ada seorang pangeran yang menyelamatkan hidupnya. Ah, benar-benar seperti dongeng masa lalu.
**
Tiga jam berlalu, semua anak buah Alex berkumpul di dalam ruangan untuk menjadi saksi atas pernikahannya bersama Almira yang diadakan secara mendadak. Ya, dia bahkan tidak pernah sekalipun menyangka kalau hari ini dia akan melepas masa lajangnya di usianya yang sudah menginjak dua puluh tujuh tahun.
Bertahun-tahun melajang setelah diselingkuhi oleh wanita yang begitu dia cintai, kini dia sudah mulai bisa membuka lembaran barunya bersama orang baru meskipun belum ada cinta di antaranya bersama Almira. Namun dia yakin kalau Almira adalah wanita baik yang sengaja dikirimkan oleh Tuhan untuk dirinya.
“Kini statusmu adalah istrimu, Mira. Aku akan selalu melindungimu dari apa pun, dan ya, aku minta padamu untuk melupakan kisahmu bersama Ameer mulai detik ini juga. Mari kita berdua bersama-sama membuka lembaran baru demi kehidupan yang jauh lebih indah ke depannya.”
Cup!
Alex mendaratkan sebuah kecupan manis di dahi sang istri di hadapan semua anak buahnya. Ya, di dalam gedung yang menjadi saksi bisu atas sumpah pernikahannya ini bersama Almira tidak ada orang lain sebagai tamu undangan. Semua tamu itu digantikan oleh anak buahnya yang senantiasa mau dia repotkan kapan pun dia membutuhkan mereka semua.
Benar-benar anak buah sejati.
“K-kau sangat membuatku terharu karena sikapmu yang mengambil alih untuk menjadi suamiku setelah kepergian Ameer di hidupku, Lex. Aku sangat berterima kasih untuk itu, jasamu akan selalu kukenang dalam hidupku. Sekali lagi, terima kasih karena telah menjadikanku sebagai pengantin wanita hari ini.”
Almira menangis terharu di hadapan pria asing yang saat ini telah menjadi suaminya. Dia tidak pernah membayangkan jika posisi Ameer, pria yang begitu dia cintai, harus digantikan oleh pria asing yang sama sekali tidak dia cintai.
Apakah ini yang dinamakan jodoh takkan tertukar?
Ya, benar sekali, sepertinya Alex memang ditakdirkan untuk berjodoh dengannya.
“Kita telah ditakdirkan oleh Tuhan untuk berjodoh, Mira. Tidak ada yang salah dari Ameer, ataupun dirimu. Ini semua terjadi karena Tuhan telah menggariskanmu sebagai tulang rusukku.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
khotimahdirga
Lex Lex lex
2022-07-28
2
susi
🥺🥺🥺🥺😀😀😀😀 lanjuttkan
2022-07-28
2