I Love You Bos
"Drrttt. drrttt." Suara getar hp dari dalam tas kecil yang di pegang Diandra di tangannya berbunyi beberapa kali pertanda ada pesan masuk ke hpnya. Segera Diandra menghentikan langkahnya dan mengambil hp dari dalam tas, saat Diandra melihat layar di hpnya ternyata ada beberapa pesan masuk dan semuanya berasal dari satu orang.
"Di, gimana udah selesai belum wawancaranya?"
"Di, kamu dimana udah selesai belum?"
"Di, gimana kamu lolos gak wawancaranya".
"kok nggak dibalas?"
"Hei, jawab dong!"
Diandra hanya mengernyitkan dahi saat membaca pesan yang baru saja di bukanya di layar hp miliknya. Rupanya Fira sahabatnya yang mengirimnya pesan.
Diandra kembali memasukkan hpnya kedalam tas, ia masih bingung harus membalas apa. Karena Diandra sendiri bahkan belum tahu apakah ia akan di terima atau tidak. Akhirnya Diandra kembali melanjutkan langkahnya tanpa membalas pesan dari Fira.
Baru beberapa langkah Diandra berjalan tiba-tiba suara getar hp kembali terdengar dari dalam tasnya. Dengan sedikit malas Diandra mengambil hp dari dalam tasnya. Pasti pesan dari Fira lagi, pikir Diandra dalam hati. Ternyata Diandra salah, karena nomor yang tertera di layar hp bukanlah nomornya Fira, justru nomor baru dan ada satu pesan baru lagi masuk. Cepat-cepat Diandra segera membuka pesan tersebut.
"Maaf anda tidak lulus tahap akhir. Terima kasih sudah melamar di perusahaan kami".
Setelah membaca pesan tersebut Diandra kembali memasukkan hp kedalam tas. Sebenarnya Diandra sama sekali tidak lagi kaget saat ia membaca pesan seperti itu. Karena ini bukan lagi kali pertama Diandra di tolak saat melamar pekerjaan. Ini mungkin sudah yang kesekian kali Diandra di tolak dan Diandra sendiri sudah tidak pernah lagi menghitung berapa kali ia sudah di tolak. Karena itulah Diandra tidak pernah lagi ambil pusing ataupun merasa sedih saat ia menerima pesan penolakan seperti yang batu saja Diandra terima.
Setelah membaca pesan tersebut Diandra kembali melanjutkan langkahnya dengan berjalan kaki di trotoar menuju haltes bus. Saat Diandra sedang berjalan menuju kehalte bus dan tinggal hanya beberapa meter lagi dengan halte bus tersebut, tiba-tiba sebuah mobil sport mewah berwarna hitam lewat disamping Diandra. Ternyata di jalan ada genangan air karena baru saja habis hujan sehingga cipratan air dari ban mobil mengenai Diandra. Tas dan baju Diandra sampai basah hampir seluruhnya.
Melihat baju dan tas yang di pakainya basah Diandra merasa sangat marah, lalu tiba-tiba ia melepas sebelah sepatu yang di pakai di kakinya kemudian melempar mobil sport mewah berwarna hitam itu dari belakang.
"Woiii, jalan hati-hati dong, nggak punya mata ya", teriak Diandra sambil melempar sepatunya kearah mobil tersebut.
Tak di sangka ternyata lemparan Diandra malah justru mengenai kaca mobil bagian belakang. Untung tidak kaca mobil tersebut tidak sampai pecah ataupun lecet. Namun tetap saja Diandra kaget karena ia tidak menyangka kalau lemparannya itu benar-benar akan mengenai mobil tersebut.
Mobil sport mewah itupun berhenti tepat didepan halte, dimana Diandra hanya tinggal beberapa meter lagi sampai di depan sampai di depan halte bus tersebut. pada saat pintu mobil di buka, dari dalam mobil keluar seorang pria yang yang memakai setelan jas mahal berwarna hitam serta wajahnya sangat tampan. Pria itu memiliki tubuh tegap dan tinggi hampir lebih 180 cm. Melihat pria tersebut keluar dari dalam mobil Diandra langsung diam di tempat tidak jadi melanjutkan lagi langkahnya menuju halte bus tersebut. Diandra malah terlihat seperti orang yang kehilangan roh dari dalam tubuhnya dan hanya terpaku mamandangi pria tampan di depannya yang berjarak hanya hanya beberapa meter saja darinya.
"Waah baju kamu basah ya, maaf aku benar-benar nggak sengaja. Oh ya ini buat ganti baju kamu yang basah sekalian sama sepatunya juga. Maaf ya aku buru-buru, uangnya aku letakkan di sini," teriak pria tersebut pada Diandra yang berjarak beberapa meter darinya.
Pria tersebut kemudian mengeluarkan lembaran uang dari dompetnya dan meletakkannya diatas kursi halte bus, kemudian setelah itu pria tersebut kembali masuk kedalam mobil dan langsung berlalu pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi meninggalkan Diandra yang masih berdiri seperti patung disana.
Diandra yang belum sempat mengucapkan sepatah katapun hanya bisa di buat tercengang oleh pria tampan tersebut. Setelah hampir dua menit kemudian Diandra baru sadar bahwa ia sudah mematung di sana dari tadi. Diandra pun kemudian berjalan menuju halte bus di depannya yang hanya beberapa meter saja lalu mengambil sebelah sepatu yang tadi ia lempar dan memakainya kembali.
Setelah memakai kembali sepatunya Diandra kemudian menuju kearah kursi mengambil uang yang baru saja di letakkan oleh pria yang baru saja membuat bajunya basah.
Diandra mulai menghitung satu persatu lembaran berwarna merah muda tersebut. Jumlahnya ternyata lumayan banyak banyak menurut Diandra, ada dua juta rupiah.
"Dasar orang kaya nggak ada sopan santun, minta maaf malah seperti ini. Percuma juga tampan nggak punya sopan santun. Mudah-mudahan aja aku nggak pernah ketemu lagi orang seperti itu", Terdengar Diandra meracau seorang diri sambil memegang uang di tangannya.
"Tapi lumayan juga sih jumlahnya, bisa cukup buat bayar sewa rumah", gumam Diandra sendiri sambil tertawa kecil kemudian memasukkan uang kedalam tas.
Sambil menunggu bus tiba Diandra duduk di kursi halte bus seraya menyilangkan kakinya.
Tiba-tiba datang seorang gadis dan duduk di samping Diandra.
Gadis tersebut sedang sibuk dengan hp ditangannya. Lama Diandra memperhatikan wajah gadis tersebut, Diandra seperti pernah melihatnya tapi lupa dimana. Diandra mencoba mengingat-ingat dimana mungkin mereka pernah bertemu. Tak berapa lama kemudian saat Diandra tengah sibuk mengingat dimana ia pernah melihat gadis di sampingnya itu, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan mereka. Terlihat seorang wanita paruh baya turun dari dalam mobil tersebut.
"Mama, aku di terima bekerja ma", teriak gadis tersebut sambil berlari kearah wanita yang di panggilnya mama itu kemudian di sambut dengan pelukan oleh wanita tersebut.
"Serius nak kamu di terima?" tanya wanita yang di panggil mama oleh gadis tersebut.
"Iya ma, aku di terima," jawab gadis tersebut dengan wajah girang dan di sambut oleh pelukan hangat dari mamanya tersebut.
Sementara Diandra hanya diam mematung memperhatikan dua orang tersebut berbicara di sampingnya dengan raut wajah bahagia terlebih ibu gadis tersebut. tampak sekali kalau ia sangat bahagia karena anaknya di terima bekerja. Hal tersebut sangat berbading dengan keadaan hati Diandra sekarang. Padahal awalnya tadi biasa saja, tapi entah kenapa tiba-tiba Diandra merasa sangat sedih tidak di terima bekerja.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Fatma Kodja
lanjutt thor
2021-05-11
0
Dewii
Mampir kak, ceritanya menarik😍❤
2021-05-11
2
Astirai
nyoba nyimak ya thor
ikutin jg bukalah hatimu untukku
2021-05-11
0