Episode 5

"Fira!"

Tiba-tiba terdengar suara seseorang berteriak memanggil Fira dari belakang. Saat Diandra dan Fira menoleh kebelakang. Tampak seorang perempuan berambut panjang berlari kecil kearah mereka. Usianya mungkin sekitar tiga puluhan. Terlihat penampilan perempuan tersebut sangat modis. makeupnya juga tampak sangat Natural dan cantik. Hanya saja postur tubuhnya terlalu tinggi untuk ukuran perempuan.

"Mbak Tina," sapa Fira sambil langsung memeluk perempuan yang di panggilnya mbak Tina tersebut.

"Ya ampun mbak, aku kangen banget sama mbak," ucap Fira setelah keduanya melepas pelukan mereka.

"kamu kemana aja kok sudah nggak pernah kesini lagi?" tanya mbak Tina.

"Maaf mbak, sekarang aku sibuk kerja, jadinya nggak sempat mampir kemari lagi," kata Fira.

"Mbak pikir kamu sudah lupa sama mbak," ucap mbak Tina Sambil memonyongkan bibirnya.

"Ya nggak mungkinlah Fira sampai lupa sama mbak Tina. Ngomong-ngomong Mbak Tina makin cantik aja ya sekarang," ucap Fira.

"Ah yang benar kamu Fir?" tanya mbak Tina sambil menyunggingkan senyum melalui bibir merahnya.

"Iya benar mbak, nggak mungkin Fira bohong," jawab Fira.

"Kamu juga makin tambah cantik Fira," ucap mbak Tina.

Diandra yang sedari tadi berdiri di samping Fira hanya diam saja memperhatikan mbak Tina dan Fira berbicara. Diandra memperhatikan Fira bicara dengan mbak Tina seperti sudah sangat akrab. Bahkan saat sedang berbicara mereka tertawa sampai cekikikan.

"Oh ya kenalin mbak ini kawan aku, namanya Diandra," kata Fira memperkenalkan Diandra pada mbak Tina.

"Diandra," ucap Diandra sambil menyodorkan tangannya.

"Nama saya Tina Tania sari, kamu panggil saja saya mbak Tina," ucap mbak Tina memperkenalkan namanya pada Diandra dan tangan mereka langsung bersalaman.

"Mbak, Fira boleh minta tolong nggak?" Fira bertanya pada mbak Tina.

"Boleh dong, mau minta tolong apa?" tanya mbak Tina balik pada Diandra.

"Tolong mbak Tina ubah sahabat aku ini biar jadi cantik dan menarik seperti mbak Tina," ucap Tina sambil memegang bahu Diandra.

"mau di ubah bagaimana? memangnya Diandra ini power ranger bisa berubah," ucap mbak Tina.

"Serius mbak, aku betul-betul mau minta tolong sama mbak Tina supaya Diandra bisa berubah. Terserah mbak Tina mau di rubah seperti apa, yang penting hasilnya Diandra jadi cantik," ucap Fira.

"Gampang kalau itu, serahkan saja semuanya sama mbak, kalian tunggu disini dulu sebentar ya, mbak siapkan perlengkapannya dulu," ucap mbak Tina yang kemudian pergi meninggalkan Fira dan Diandra.

"Cantikkan?" tanya Fira tiba-tiba membuat Diandra sampai kaget.

"Siapa?" tanya Diandra.

"Mbak Tina," ucap Fira.

"Iya cantik," jawab Diandra.

"Sebenarnya mbak Tina bukan perempuan, tapi dia itu laki-laki," Fira berbisik di telinga Diandra.

"Apa?"

"Jangan teriak gitu, nanti dia dengar."

"Serius kamu Fir?"

"Iya serius,"

Diandra sangat kaget saat Fira mengatakan jikalau Mbak Tina sebenarnya bukanlah perempuan asli melainkan laki-laki. Bankan Diandra sempat berteriak sangking dia kaget. Bagaimana bisa laki-laki bisa sangat cantik begitu. Diandra bukannya tidak pernah bertemu waria atau semacamnya, hanya saja Mbak Tina tarlampau cantik menurut Diandra untuk seseorang yang aslinya bukan perempuan. Bahkan penampilannya mengalahkan

perempuan asli.

"Maksud kamu Mbak Tina itu bukan perempuan asli Fir?" tanya Diandra lagi pada Fira seakan masih belum bisa percaya apa yang baru saja di katakan oleh Fira padanya.

"Dia itu transgender, nama aslinya Sutrisno sekarang sudah di ganti namanya jadi Tina," ujar Fira menjelaskan sambil sedikit berbisik ketelinganya Diandra agar tidak sampai kedengaran oleh mbak Tina.

"Kok bisa cantik begitu ya Fir?" tanya Diandra.

"Nggak usah heran Di, dia itu perawatannya banyak, udah gitu mahal lagi," ucap Fira.

"Pantesan bisa cantik begitu," ucap Diandra.

"Makanya aku bawa kamu kesini, dia aja yang aslinya bukan perempuan bisa cantik begitu, apalagi kamu yang asli cewek, aku jamin

nanti hasilnya kamu pasti lebih cantik dari pada Mbak Tina. Percaya deh sama aku," ucap Fira

mencoba memberi Diandra semangat.

Tak berapa Mbak Tina pun kembali menemui Fira dan Diandra yang tengah asyik mengobrol.

"Kalian berdua kok serius amat, nggak lagi ngomongin mbak kan?" tanya mbak Tina saat dirinya menghampiri Diandra dan Fira.

"Iya ni mbak, kami berdua lagi gosipin mbak Tina," jawab Fira sambil tertawa.

"Nggak ada mbak, Fira bohong, kita berdua lagi ngomongin orang lain kok nggak lagi gosipin mbak Tina," ucap Diandra tiba-tiba takut kalau mbak Tina tersinggung jika tahu kalau sebenarnya mereka memang sedang membicarakan dirinya.

"Kalau benar juga tidak apa-apa kok, nggak marah kok. Kamu nggak perlu takut begitu Diandra, santai saja, barusa mbak cuma bercanda aja," ucap mbak Tina sambil tersenyum pada Diandra.

"Mbak Tina ini orangnya baik, ya kan mbak?" ucap Fira pada mbak Tina sambil di balas anggukan oleh mbak Tina.

"Ayo sini kalian berdua ikut mbak sekarang," ucap Mbak Tina pada Diandra dan Fira sambil berbalik dan terus berjalan, sementara Diandra dan Fira mengikuti Mbak Tina dari belakang.

Diandra sekarang duduk diatas kursi putar berwarna hitam. Di depannya ada beberapa cermin berukuran besar. Sehingga Diandra bisa melihat pantulan dirinya dari cermin tersebut bukan hanya wajahnya saja tapi seluruh badannya dari kelapa sampai kaki karena ukuran cermin yang memang cukup lumayan besar.

"Kita mulai dari ini dulu ya," ucap Mbak Tina

sambil tangannya memegang ujung rambut kriwil milik Diandra.

"Rambut aku mau di apain Mbak?" tanya Diandra saat Mbak mulai menggunting ujung rambut Diandra.

"Rambut kamu harus di gunting dulu ujungnya sebagian biar rapi, nanti sesudah itu baru di bikin jadi lurus, ini rambut kamu keritingnya halus banget ya Diandra, obatnya harus pakai yang agak keras biar nanti hasilnya bagus," ucap Mbak Tina sementara tangannya dengan lihai memainkan gunting pada rambutnya Diandra.

Diandra sengaja di pengang sendiri oleh mbak Tina atas permintaan dari Fira. Biasanya mbak Tina jarang pegang pelanggan karena dia punya beberapa karyawan di salonnya tersebut.

Sekarang rambut Diandra sudah selesai di rapikan. Tinggal menunggu proses smooting selesai.

Saat sedang menunggu Diandra rupanya Fira juga mengambil paket pacial dan spa. Fira merasa bosan kalau hanya duduk saja menunggu Diandra selesai. Lagi pula karena rambut Diandra yang keritingnya parah sedemikian rupa, tentu saja prosesnya butuh waktu yang lebih lama. Bahkan sangkin lamanya Diandra malah sampai tertidur diatas kursi. Mungkin juga karena ruangannya yang full AC jadi tidak panas makanya Diandra bisa tertidur pulas. Padahal Mbak Tina sekarang sedang memital-mintal rambut Diandra dengan tangannya, tapi Diandra sama sekali tidak terbangun.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Alfiyahpna_

Alfiyahpna_

Next kakak, semangattt

2020-12-03

1

Aliyah ilmi

Aliyah ilmi

lanjut

2020-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!