Suamiku Raja Tega

Suamiku Raja Tega

Awal Mula

Atas saran sahabatnya, Dini pun memasukkan biodata dirinya kepada salah satu situs online yang berkecimpung di dunia perjodohan. Di sanalah ia bertemu dengan Robinson. Seorang pria single yang bekerja sebagai ojek online.

"Udah nemu yang cocok?" tanya Lita dengan senyum bahagianya.

"Udah, Say, do'ain ya... Jodoh!" Dini tersenyum malu-malu.

"Pasti, Din. Aku pasti do'ain yang terbaik buat kamu. Buat dia juga, semoga kalian langgeng, bisa sampai ke pelaminan. Ngomong-ngomong dia cakep nggak?" tanya Lita sembari tersenyum bahagia.

"Emmm, dari fotonya lumayan sih! Aku kan belum tau aslinya!" jawab Dini, malu-malu.

"Coba lihat," pinta Lita penasaran.

Dini mengeluarkan ponselnya, lalu menunjukkan foto pria yang kini dekat dengannya itu.

"Wah, lumayan lah, Din. Semoga dia pria sholeh. Yang bisa membimbingmu ke jalan Allah. Bisa membawamu ke jannah nya Allah, ya!" ucap Lita lagi.

"Aamiin... Makasih ya, Ta, doanya." Dini juga tersenyum, sebab ia sangat bahagia. Pria yang ia temui di situs perjodohan itu, ternyata sangat ramah, sopan, humoris dan yang terpenting, dan tak kalah penting untuk seorang Dini adalah pria tersebut mengerti akan dirinya.

Bukan hanya itu, bagi Dini, bercengkrama dengan Robin, sungguh bisa membuatnya menjadi diri sendiri. Robin tidak pernah mengejudgenya. Bahkan Robin memperlakukannya seperti seorang wanita pada umumnya. Tidak memandang dirinya sebelah mata pun.

Sungguh, bercengkrama dengan Robin, Dini merasa sangat nyaman dan nyambung.

Nyambung dalam artian tidak kaku. Robinson bisa diajak berdiskusi masalah apapun. Bahkan pria itu juga tidak masalah ketika tahu bahwa saat ini Dini tidak memiliki orang tua atau bisa dikatakan, Dini adalah yatim piatu.

Dini dan Robinson tidak hanya berkirim pesan teks, mereka juga sering mengobrol di telepon.

Banyak sekali yang mereka bicarakan, termasuk keseriusan kedua belah pihak untuk melangkah menuju hubungan serius atau bisa dikatakan hubungan untuk menuju ke pelatihan.

Seminggu kemudian, setelah merasa siap, mereka pun memutuskan untuk bertemu.

Dini berdandan secantik mungkin. Menggunakan gamis berwarna hijau botol dan hijab senada.

Gadis ini terlihat sangat manis dan menggemaskan. Sehingga pria yang ia temui pun terlihat terpesona dan senang.

"Ha, hay, Assalamu'alaikum... " sapa pria itu, malu-malu. Terdiam tenggelam dalam pesona.

"Waalaikum salam warohmatuloh... " Jawab Dini, sama... Gadis ini juga tersenyum malu-malu. Dini juga terpesona dengan penampilan sang kekasih. Ditambah senyum ramah serta tutur sapa lembut Robin. Gadis ini terlihat salah tingkah.

"Sama siapa?" tanya Robin.

"Tadi sama temen, tapi sekarang dia lagi ketemuan sama temennya juga. Jadi aku ditinggal," jawab Dini, jujur namun kaku.

"Oh, ya udah... nanti pulangnya aku anter. Aku bawa motor kok," ucap Robin, lembut.

"Makasih," Dini tersenyum, tertunduk, menjaga pandangan, agar ia terhindar dari bisikan setan. Mengagumi seseorang yang belum ditakdirkan menjadi mahromnya.

"Kembali kasih," jawab Robin, kembali dengan nada lembut. Agar Dini semakin terlena dan merasa nyaman bersamanya.

Benar saja, dipertemukan pertama ini, mereka langsung berbicara soal pernikahan.

"Nggak pa-pa kan kalo kita langsung ngomongin pernikahan? Sebab, seperti yang pernah Dini sampaikan, Dini nggak mau pacaran. Kalo abang mau sama Dini, alangkah baiknya langsung halalin aja. Tapi kalo niat abang cuma mau pacaran, ya... Dini nggak pa-pa ditinggalin, Bang. Dini milih mundur aja," ucap Dini, langsung pada tujuannya menjalin hubungan.

"Abang juga udah capek sendiri, Dek. Pengen cari pasangan. Pengen nikah. Pengen beribadah. Pengen punya pasangan halal, yang mau nerima abang apa adanya. Adek kan tau, kalo abang cuma tukang ojek. Udah gitu yatim piatu pula. Kalo adek oke, hari ini juga abang lamar adek jadi istri abang. Mau nggak?" tanya Robin, masih dengan nada super sopan yang ia bisa.

Dini tersenyum. Lalu ia pun menjawab, "Insya Allah, Dini siap, Bang. Tujuan kita sama-sama baik. Insya Allah bakalan Allah ridhoi."

Robin ikut tersenyum sembari menatap mesra mata kekasih hatinya. Dini, yang di tatap seperti itu tentu saja merasa sangat bahagia, jiwanya serasa terbang ke awan.

Pertemuan pertama memberikan kesan yang cukup baik sehingga mereka memutuskan untuk menikah. Sesuai syar'iat islam.

Keesokan harinya...

Robin pun melamar Dini dengan membawa keluarganya. Ada paman dan bibi serta adik semata wayang pria itu.

Niat awal hanya melamar. Tetapi paman dan bibi Robin mengusulkan agar mereka menikah secara agama saja dulu. Barulah ketika mereka memiliki waktu luang, mereka bisa mendaftarkan pernikahan itu ke KUA. Alasan keluarga Robin tidak lain dan tidak bukan, mereka hanya ingin mempersingkat waktu. Toh calon mempelai juga sudah sama-sama suka, Sama-sama siap. Tak ada gunanya lagi menunda.

Pernikahan Dini dan Robin di gelar cukup sederhana. Namun cukup hikmat. Hanya dihadiri keluarga saja. Makan pun sederhana. Dini dan keluarga terlihat sangat bahagia. Senyum terus mengembang di bibir mereka.

Namun, siapa sangka, senyuman itu adalah awal mula dimulainya penderitaan seorang Dini. Gadis yatim piatu yang berprofesi sebagai pengusaha. Ya Dini memiliki katering yang ia warisi dari mendiang ibunya.

Tanpa ada yang menyadari, ternyata Robin memiliki rencana yang cukup jahat untuk wanita lemah lembut tersebut.

Robin sangat pandai memainkan peran. Sehingga Dini tidak sadar, bahwa pria yang saat ini sedang menatapnya saat ini, nyatanya pria itu memiliki maksud terselubung padanya. Robin telah mengatur alur sedemikian rupa untuk memanfaatkannya.

Terlena, kata itulah yang pas di sematkan untuk seorang Dini. Sehingga melihat kebaikan dan kepasrahan Dini padanya, membuat pria berhati busuk ini tersenyum licik dan mulai menyusun rencana untuk memperdaya dan memanfaatkan gadis malang itu.

Di lain pihak, Dini yang sangat bahagia dengan pernikahan ini tentu saja langsung bersiap untuk mempersembahkan malam pengantin yang sangat indah untuk suaminya.

Dengan senyum malu-malu, wanita cantik ini pun segera mendekati sang suami yang saat ini sedang duduk di sisi ranjang.

"Abang nggak mandi dulu?" tanya Dini lembut.

"Mandi lah, Yang. Habis tadi mau bareng, eh.. Masih ada tamu," jawab Robin, dengan senyum menggoda. Membuat Dini tersipu.

"Ya udah, mandi gi. Dini udah siapin handuk sama baju ganti di kamar mandi."

"Makasih, Sayang. Kamu baik sekali!" Robin menarik tengkuk sang istri dan memberikan kecupan di kening wanita itu. Tentu saja, sikap dadakan itu pun sukses membuat seorang Dini, yang notabene belum pernah berpacaran apa lagi cium-ciuman manjadi malu seribu kata. Dini hanya diam terpaku sembari menyembunyikan pipinya yang memerah.

"Hay, kenapa? Salah ya?" tanya Robin basa-basi.

"Ah nggak, Hanya saja Dini terkejut," jawab Dini, jujur.

"Heem, terkejut. Kok terkejut? Kenapa?"

"Dini belum pernah, maaf... "

"Oh itu, nggak pa-pa. Abang ngerti kok. Mulai sekarang, kita adalah satu. Kita sudah dah secara lahir maupun batin. Jadi kita boleh melakukan apapun. Abang pun sama, abang belum pernah bersentuhan dengan lawan jenis. Sama sepertimu. Kita belajar sama-sama, ya," ucap Robin. Tentu saja sambil menggengam tangan istri lugunya itu. Agar Dini percaya, bahwa apa yang ia katakan adalah benar. Padahal, andai Dini tau, pria yang menikahinya ini adalah seorang pemain ulung, apa yang akan Dini katakan.

Dini tak menjawab ucapan itu, karena sejatinya dia memang malu. Sedangkan

Robin, ia malah tertawa licik dalam hati. Menertawakan kebodohan wanita yang baru saja dinikahinya ini.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Dini kau terlalu polos dan baik sehingga dengan mudahnya suami berbuat sesuatu yang jahat diluar jangkauan mu..

2023-06-28

0

Elsa Pasalli

Elsa Pasalli

hadir thor......

2022-10-21

1

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

hadirr

2022-09-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!