Nanditha

Nanditha

PENGHIANATAN

Malam itu, saat semua mata terpejam, dengan hembusan nafas teratur, saat semua manusia merangkai mimpi, seorang gadis remaja termenung menatap langit dengan helaan napas yang terdengar berat.

Nandita Mentari, gadis ceria yang lincah dan suka bergurau itu, kembali mengenang apa yang terjadi hari ini.

Kejadian yang cukup membuat nya tersadar, bahwa tak ada persahabatan yang tulus. Kawan bisa saja menjadi lawan, yang akan menjatuhkan kita disaat kita lengah.

"Woi bengong aja,ngelamunin apa sih?" Tanya sang kakak yang berhasil mengembalikan kesadaran nya.

"Apaan sih kak, ngagetin aja" Ketus nya dengan bibir mengerucut.

"Lagian... dari tadi kakak perhatiin kamu bengong aja. Lagi mikirin cowo ya,,?" Goda Bianca sembari menarik turun kan kedua alis nya.

"Apaan sih... Ga ya, mana ada aku mikirin cowo? Ga ada ya dalam kamus ku soal percowokan sebelum impianku terwujud. Udah sana kakak istirahat, pasti cape kan baru dateng trus langsung ke acara nya kak Dya,." Usirnya pada sang kakak yang sudah mengganggu lamunan malamnya.

"Ya,,ya,,. Ya sudah kakak tidur dlu ya, kamu juga jangan begadang, besok latihan lagi kan? Biar tenaga nya full" Ucap Bianca sambil berdiri bersiap kembali ke kamar nya.

'Huh tidur aja lah, ga usah mikirin hal yang ga penting' Nasihat nya pada diri sendiri, kemudian ikut menyusul sang kakak kembali ke kamar.

🌟🌟🌟🌟

Keesokan harinya, sebelum matahari terbit, rumah sederhana itu kembali ramai karna kehadiran personel yang lengkap.

Bianca yang saat ini bekerja di maskapai penerbangan nasional itu, sedang berada di rumah karna mengambil cuti untuk acara pernikahan kakak sepupu nya. Begitu pula Nandita yang setiap hari memiliki kesibukan kuliah dan persiapan kejuaraan pencak silat pun masih mendapat jatah libur hingga dua hari ke depan.

Rumah yang setiap hari hanya dihuni oleh ayah, bunda, juga si bontot Malikha, kini lebih berwarna dengan kehadiran mereka berdua.

Mereka sibuk dengan kegiatan masing masing, seperti dulu sebelum mereka berpencar menggapai mimpi.

Bianca membantu bunda nya memasak, Nandita berbenah, ayah mengurus ternak, sedangkan si bontot Malikha masih asyik bergulung dengan selimut.

'Anak ini, masih aja males nya ga hilang hilang,. Apa jangan jangan selama aku sama kak Bian ga ada di rumah, dia ga mau bantu bunda ngerjain pekerjaan rumah' Gumam Nandita, saat masuk ke kamar adiknya dan mendapati ia masih asyik mengukir mimpi.

"Dek bangun, udah siang ini. Kamu ga sekolah?" Panggilnya dengan lembut, namun sang adik belum juga bergerak.

Tiba tiba ide untuk mengerjai sang adik muncul.

"Gempa.... Gempa.... Hujan.. bocor....!!!!" Ucap nya sambil memukul kan gagang sapu yang dipegang ke atas meja yang terletak di samping tempat tidur sehingga menimbulkan suara gaduh.

Malikha pun bangun dengan nyawa yang masih belum terkumpul sempurna. Ia bangkit dan langsung ingin berlari. Karna kesadarannya yang baru setengah, alhasil saat hendak turun dari tempat tidur ia pun terhuyung dan jatuh.

"Kakaaaaaaaaak" Teriaknya dengan wajah masam dan rambut yang berantakan.

Nandita tak kuasa menahan tawa. Ia masih asyik terpingkal-pingkal, hingga tak mengetahui sang bunda telah berdiri dibelakang nya dengan berkacak pinggang.

"kamu tuh ya.... Ga puas apa kalo ga dapet ngerjain adek nya tiap kali ada di rumah?" Omel sang bunda sambil menarik kuping kiri Nandita. Kesal dengan keributan yang diciptakan oleh anak ke duanya itu.

"Hahahaha rasain,,,, kapok ga tuh, makanya jangan suka ngerjain orang pagi pagi." Ucap Malikha senang, karna merasa mendapat pembelaan dari bundanya.

"eeeehh adududuuh sakit,, jangan main tuduh aja dong Bun,,. Dia tuh anak kesayangan nya bunda. Pagi pagi udah dibangunin dengan baik dan benar, sopan serta santun malah ga bangun bangun. Tidur udah kaya kebo lagi demam aja, susaaaah banget buat buka mata. Jadi jangan salahkan aku dong kalo aku bangunin nya agak beda dikit. Lagian apa dia ga sekolah sekarang?? Yang lain udah pada sibuk, dia malah masih asik bikin pulau di atas bantal" Nandita bersungut tak terima karena diomelin bunda. Sembari menatap nyalang pada sang adik, yang kini sudah menunduk menahan takut.

"Udah udah, berhenti ribut nanti pada kesiangan beraktivitasnya. Bunda mana tau kalo kamu udah bangunin adek kamu sebelumnya." Sang bunda membela diri.

"Kamu juga dek, makanya inget waktu kalo belajar. Udah sering bunda bilang, belajar itu dicicil tiap hari, tugas juga dikerjain tiap hari. Jangan kebut semalam kaya gini. Giliran udah mau setor baru semua diselesaikan dalam semalam. Sekarang cepat beresin kamar kamu sendiri setelah itu siap siap sarapan dan sekolah" Ucap bunda menghentikan perdebatan kakak adik itu.

Ya begitulah mereka kalau berkumpul, ada saja hal yang membuat rumah menjadi ramai.

Karakter ketiga bersaudara itu berbeda beda. Sehingga sering membuat mereka berdebat, saling adu mulut dan pasti hanya akan berakhir saat bunda ratu sudah mengeluarkan peringatan.

Nandita yang ceria tapi agak usil, Malikha yang manja juga cengeng, maklum mungkin karna anak paling kecil ya, dan Bianca yang tegas dan lebih pendiam. Tapi kalo lagi kumat juga bakal tetap jahil juga, dan yang selalu menjadi korban adalah si manja Malikha.

🌟🌟🌟

Hari sudah beranjak siang, saat Nandita dengan langkah malas berjalan menuju tempat latihan pencak silat yang selama ini menaunginya. Sebenarnya ia merasa enggan untuk berlatih hari ini, mengingat kejadian kemarin yang membuat ya merasa kecewa dan marah. Tapi ia harus menahan ego nya demi pertandingan yang sudah ada di depan mata.

Malas sekali rasanya ia bertemu dengan Candra, yang selama ini ia anggap sebagai teman dekat, yang selalu ia beri dukungan, ternyata tega menusuk nya dari belakang.

Nandita tak menyangka kalau selama ini Candra merasa iri padanya, hingga dengan tega tak pernah menyampaikan setiap pengumuman penting yang guru silat nya beritahukan padanya.

Biasanya semua informasi ia dapat dari wa grup. Tapi karena hp nya sedang diperbaiki, ia hanya membawa hp jadul biasa saja selama ini.

Bersyukur kemarin ia bertemu Satya tanpa sengaja, hingga ia tau pertandingan antar perguruan yang diadakan sebuah perusahaan besar yang hendak merekrut bodyguard wanita untuk menjaga anak pemilik perusahaan tersebut.

Dari Satya, Nandita tahu bahwa Candra yang menawarkan diri untuk memberitahukan langsung kabar tersebut pada dirinya, saat sang guru hendak menghubungi Nandita. Dengan alasan ia ada janji bertemu dengan teman nya itu.

Sang guru pun urung bercakap langsung dengan Nandita. Mengingat mereka memang selama ini terlihat dekat, jadi pak Wahyu percaya bahwa pesan nya akan sampai pada orang yang dimaksud.

Tapi rupanya pesan itu sengaja tak Candra sampaikan pada Nandita. Karena ia tak ingin Nandita ikut pertandingan tersebut.

Ia benci bila selalu kalah dari Nandita. Ia ingin Nandita terlihat kurang baik di hadapan gurunya. Sehingga saat guru nya bertanya, Candra dengan yakin mengatakan bahwa Nandita tidak tertarik dengan pertandingan remeh tersebut.

Flash back

"Dita woe kemana aja sih, dua minggu ini kamu ga ada muncul, dicariin pak Wahyu tau. Sombong banget mentang mentang udah sering jadi juara, tawaran guru ditolak mentah mentah" Sindir Satya kala itu.

"Hah tawaran apaan? Jangan Ngadi Ngadi deh,,, mana ada pak Wahyu hubungin aku?" Sahut nya dengan wajah bingung.

"Lho kata Candra kamu nya yang ga mau, dia bilang kamu ga tertarik sama pertandingan remeh gitu".

"Tar dulu,, aku bingung nih. Pelan pelan ceritain nya" Ucap nya lagi.

"Itu lho, sekitar dua minggu yang lalu ada perwakilan sebuah perusahaan dateng, menawarkan pertandingan antar perguruan. Tujuannya untuk memilih bodyguard yang bisa direkrut untuk menjaga anak pemilik perusahaan tersebut.

Pak Wahyu berniat hubungi kamu, tapi kata Candra dia yang bakal sampein langsung ke kamu. Berhubung kami semua tahu kalian dekat, jadi pak Wahyu nitip pesan nya sama si Candra, suruh kasih tahu ke kamu. Nah terus beberapa hari setelahnya, si Candra bilang kalo kamu ga tertarik sama pertandingan itu".

Nandita kaget mendengar ucapan Satya. Kapan hari ya bertemu Candra di kampus, ia gak pernah membahas soal itu. Nandita merasa dikhianati oleh teman nya. Pasalnya, bukan hanya pesan itu tak sampai padanya, tapi Candra dengan tega memfitnah dirinya di hadapan sang guru.

Dengan kesal Nandita menghubungi Candra kala itu.

"Sorry Ta aku lupa kasi tau kamu soal itu. Aku pikir kamu ga tertarik. Aku lagi dijalan ini sorry ya aku tutup teleponnya" Kilah Candra buru-buru memutus panggilan.

Hal itu membuat Nandita dan Satya yang ikut mendengar jadi geram sendiri.

"Dia sengaja berarti pengen nama kamu jelek Ta, di depan guru kita. Mulai sekarang kamu mesti hati hati sama dia. Aku rasa dia ga tulus berteman sama kamu" Nasehat Satya pada Nandita.

Flash back off

Terpopuler

Comments

mama oca

mama oca

hadir disini sekarang kak....mulai maratton nih...

2023-08-24

0

Lena Laiha

Lena Laiha

Hai kak aku mampir nih. semangat ya

2023-02-04

0

Tebe'e

Tebe'e

Bintang⭐⭐⭐⭐⭐ sudah mendarat sempurna.
Semangat, Kakak 😃😃😃😃

2022-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 PENGHIANATAN
2 PERTANDINGAN DAN PESAN BUNDA
3 KEMBALI KE KAMPUS
4 KISAH CANDRA KIRANA
5 UJIAN SEMESTER
6 RASA YANG TERPENDAM
7 KECELAKAAN
8 DEPRESI
9 AMARAH NANDITA
10 CURAHAN HATI KIARA
11 PERSIAPAN SKRIPSI
12 YEEEE SARJANA
13 MEMULAI KEMBALI
14 BABAK BARU KEHIDUPAN
15 CANDRA CEMBURU
16 NANDITA BERAKSI
17 TERJEBAK
18 RUMAH SAKIT
19 BERTEMU KAKEK
20 DUO SRIGALA
21 AKHIRNYA BUNDA MARAH
22 KISAH MASA LALU
23 ATM DARI KAKEK
24 NIAT TERSEMBUNYI GUNADHYIA
25 BERTEMU SATYA DAN CANDRA
26 MANUSIA-MANUSIA KEPO
27 NIAT TASYA
28 PULANG BERSAMA GUNADHYIA
29 PESAN DARI SAFIRA
30 PERTENGKARAN PERTAMA
31 LIBURAN
32 LIBURAN HARI PERTAMA
33 MERACUNI PIKIRAN
34 KEKECEWAAN NAMIRA
35 NAMIRA MENGHILANG
36 NAMIRA SEMAKIN BENCI
37 NANDITA SAKIT
38 DIANTAR PULANG
39 OBROLAN MALAM HARI
40 BERPISAH SEMENTARA
41 BERKUNJUNG KE RUMAH DIMAS
42 MEMULAI HAL BARU
43 NIAT BAIK NANDITA
44 MAWAR MERAH DAN LAVENDER
45 POSESIF
46 JANGAN PERGI
47 JALAN-JALAN MALAM
48 SARAPAN BERSAMA
49 WEEK END
50 PERTEMUAN TIGA SAHABAT
51 PIKNIK
52 ME TIME ALA NANDITA
53 JALAN BERDUA
54 LAMARAN SETTINGAN??
55 BERITA VIRAL
56 KEMARAHAN GUNADH
57 LUPA OLEH-OLEH
58 MELAMAR AYAH BUNDA
59 SALAM DARI BUNDA
60 MEMBUNUH TANPA MELUKAI
61 MENJADI LAUT
62 NAMIRA BELUM SADAR
63 NAMIRA SADAR
64 NANDITA CEMBURU
65 HARUS TETAP HAPPY
66 PULANG DARI RUMAH SAKIT
67 SATU BULAN
68 FOTO KIRIMAN
69 MASALAH BARU
70 DUNIA BARU SAFIRA
71 MENYUSUN RENCANA
72 PULANG SENDIRI
73 TIDAK BERKABAR
74 KEDATANGAN NAMIRA
75 BERTUKAR PASANGAN
76 WAKTU BERDUA AYAH DAN ANAK
77 BIRD PARK
78 MEMANAS
79 BACKSTREET
80 KE PARIS
81 LDR SEMENTARA
82 NAMIRA MULAI KESEPIAN
83 NANDITA JATUH SAKIT
84 RENCANA LANJUTAN
85 BERKUNJUNG KE MUSEUM
86 KEJUTAN
87 KEJUTAN DEMI KEJUTAN
88 KETAHUAN KAK BIAN
89 KECOPETAN
90 STATUS WA ISYARAT HATI
91 EGO
92 KECELAKAAN KERJA
93 SIKAP ANEH ORANG-ORANG
94 OLEH-OLEH
95 MENAHAN AMARAH
96 PENJELASAN NANDITA
97 CURHATAN KAKEK KE TANTE NIAR
98 MENEMUI NAMIRA
99 FLASHBACK
100 KEDATANGAN TANTE DEWI dan TANTE SARI
101 KESIBUKAN GUNADH
102 CLUB MALAM
103 INGIN KERJA KE LUAR NEGERI
104 MALIKHA BAR-BAR JUGA
105 KUNJUNGAN DUA SAHABAT
106 VIDEO CALL
107 AKHIRNYA GUNADH TAHU
108 CERITA BI ASIH
109 DICERAMAHI BIK ASIH
110 TEKA TEKI
111 MENANGIS BERSAMA
112 PERJUANGAN DIMULAI
113 TELEPON DARI AYAH
114 KEMBALI BERSAMA GUNADH
115 MASIH MENJADI GOSIP
116 MENJENGUK TASYA
117 TANGIS PILU DI RUMAH SAKIT
118 MENOLONG TASYA
119 CURHATAN GUNADH
120 SERANGAN NANDITA
121 SERANGAN NANDITA PART 2
122 PENJELASAN ANTON
123 TANGIS PERPISAHAN
124 KEPERGIAN NANDITA
125 KEPERGIAN NANDITA
126 KEBOHONGAN SAFIRA (FLASHBACK)
127 ULANG TAHUN SAFIRA (masih flashback)
128 KECELAKAAN (LAGI)
129 PERCOBAAN BUNUH DIRI
130 TRAUMA MIRA
131 BERTEMU ANTON
132 PENYESALAN MIRA
133 PERUBAHAN POSITIF MIRA
134 DISAMBUT WARTAWAN
135 VIDEO YANG TERSEBAR
136 SAHABAT MIRA TAHU
137 SAHABAT TERBAIK
138 PENYEBAR VIDEO
139 KEDATANGAN SAFIRA
140 MENJADI ORANG TUA TUNGGAL
141 NASI GORENG SEA FOOD (kenangan bersama Nandita)
142 MENJADI PENCURI DENGAR
143 KERINDUAN NANDITA
144 ASLAN
145 TANTANGAN DARI ASLAN
146 RENCANA ASLAN DAN AUNTY EBY
147 CURHAT DENGAN ONTY EBY
148 KEGALAUAN GUNADH
149 KEDATANGAN OMA
150 KERESAHAN NANDITA
151 BERENDAM TENGAH MALAM
152 KE RUMAH OMA
153 TAK BERDAYA
154 ISI HATI ASLAN
155 KABAR DARI SEBERANG
156 SAMA-SAMA BERJUANG
157 MENGHUBUNGI BIK ASIH
158 PESAN TERAKHIR
159 MERASA GAGAL
160 SELAMAT TINGGAL
161 MENJADI TAMU
162 TAKDIR TUHAN
163 PERTEMUAN (GUNADH dan NANDITA)
164 PERTUNANGAN
165 AKHIRNYA BERTUNANGAN
166 SENTUHAN RINDU
167 MASIH MERINDU
168 SARAPAN BERSAMA
169 BERPISAH LAGI
170 PELUKAN TERAKHIR
171 KEMELUT RASA
172 PELUKAN TERAKHIR (Nandita dan Aslan)
173 BIMBANG
174 KEJUTAN untuk NANDITA
175 RENCANA LIBURAN
176 UNDANGAN PESTA
177 TAKUT KAMU PERGI LAGI
178 GUNADH MABUK
179 MEMANJANGKAN SABAR
180 GUNADH CEMBURU
181 CEMBURU bukan CURIGA
182 MODE MANJA
183 TAMU DARI RUMAH SAKIT
184 MASIH TRAUMA?
185 BANTUAN UNTUK SAFIRA
186 SIAPA YANG SALAH?
187 RENCANA MENDADAK
188 OBJEK KEGABUTAN
189 NASIHAT NANDITA
190 ICU
191 COBAAN (lagi) UNTUK MIRA
192 KEPERGIAN SAFIRA
193 MALIKHA MERAJUK
194 SARAN CANDRA
195 MERAJUK MANJA
196 RENCANA DADAKAN
197 MENUJU SAH
198 MENUJU SAH (2)
199 HARI H
200 MALAM PERTAMA
201 GAGAL
202 END
Episodes

Updated 202 Episodes

1
PENGHIANATAN
2
PERTANDINGAN DAN PESAN BUNDA
3
KEMBALI KE KAMPUS
4
KISAH CANDRA KIRANA
5
UJIAN SEMESTER
6
RASA YANG TERPENDAM
7
KECELAKAAN
8
DEPRESI
9
AMARAH NANDITA
10
CURAHAN HATI KIARA
11
PERSIAPAN SKRIPSI
12
YEEEE SARJANA
13
MEMULAI KEMBALI
14
BABAK BARU KEHIDUPAN
15
CANDRA CEMBURU
16
NANDITA BERAKSI
17
TERJEBAK
18
RUMAH SAKIT
19
BERTEMU KAKEK
20
DUO SRIGALA
21
AKHIRNYA BUNDA MARAH
22
KISAH MASA LALU
23
ATM DARI KAKEK
24
NIAT TERSEMBUNYI GUNADHYIA
25
BERTEMU SATYA DAN CANDRA
26
MANUSIA-MANUSIA KEPO
27
NIAT TASYA
28
PULANG BERSAMA GUNADHYIA
29
PESAN DARI SAFIRA
30
PERTENGKARAN PERTAMA
31
LIBURAN
32
LIBURAN HARI PERTAMA
33
MERACUNI PIKIRAN
34
KEKECEWAAN NAMIRA
35
NAMIRA MENGHILANG
36
NAMIRA SEMAKIN BENCI
37
NANDITA SAKIT
38
DIANTAR PULANG
39
OBROLAN MALAM HARI
40
BERPISAH SEMENTARA
41
BERKUNJUNG KE RUMAH DIMAS
42
MEMULAI HAL BARU
43
NIAT BAIK NANDITA
44
MAWAR MERAH DAN LAVENDER
45
POSESIF
46
JANGAN PERGI
47
JALAN-JALAN MALAM
48
SARAPAN BERSAMA
49
WEEK END
50
PERTEMUAN TIGA SAHABAT
51
PIKNIK
52
ME TIME ALA NANDITA
53
JALAN BERDUA
54
LAMARAN SETTINGAN??
55
BERITA VIRAL
56
KEMARAHAN GUNADH
57
LUPA OLEH-OLEH
58
MELAMAR AYAH BUNDA
59
SALAM DARI BUNDA
60
MEMBUNUH TANPA MELUKAI
61
MENJADI LAUT
62
NAMIRA BELUM SADAR
63
NAMIRA SADAR
64
NANDITA CEMBURU
65
HARUS TETAP HAPPY
66
PULANG DARI RUMAH SAKIT
67
SATU BULAN
68
FOTO KIRIMAN
69
MASALAH BARU
70
DUNIA BARU SAFIRA
71
MENYUSUN RENCANA
72
PULANG SENDIRI
73
TIDAK BERKABAR
74
KEDATANGAN NAMIRA
75
BERTUKAR PASANGAN
76
WAKTU BERDUA AYAH DAN ANAK
77
BIRD PARK
78
MEMANAS
79
BACKSTREET
80
KE PARIS
81
LDR SEMENTARA
82
NAMIRA MULAI KESEPIAN
83
NANDITA JATUH SAKIT
84
RENCANA LANJUTAN
85
BERKUNJUNG KE MUSEUM
86
KEJUTAN
87
KEJUTAN DEMI KEJUTAN
88
KETAHUAN KAK BIAN
89
KECOPETAN
90
STATUS WA ISYARAT HATI
91
EGO
92
KECELAKAAN KERJA
93
SIKAP ANEH ORANG-ORANG
94
OLEH-OLEH
95
MENAHAN AMARAH
96
PENJELASAN NANDITA
97
CURHATAN KAKEK KE TANTE NIAR
98
MENEMUI NAMIRA
99
FLASHBACK
100
KEDATANGAN TANTE DEWI dan TANTE SARI
101
KESIBUKAN GUNADH
102
CLUB MALAM
103
INGIN KERJA KE LUAR NEGERI
104
MALIKHA BAR-BAR JUGA
105
KUNJUNGAN DUA SAHABAT
106
VIDEO CALL
107
AKHIRNYA GUNADH TAHU
108
CERITA BI ASIH
109
DICERAMAHI BIK ASIH
110
TEKA TEKI
111
MENANGIS BERSAMA
112
PERJUANGAN DIMULAI
113
TELEPON DARI AYAH
114
KEMBALI BERSAMA GUNADH
115
MASIH MENJADI GOSIP
116
MENJENGUK TASYA
117
TANGIS PILU DI RUMAH SAKIT
118
MENOLONG TASYA
119
CURHATAN GUNADH
120
SERANGAN NANDITA
121
SERANGAN NANDITA PART 2
122
PENJELASAN ANTON
123
TANGIS PERPISAHAN
124
KEPERGIAN NANDITA
125
KEPERGIAN NANDITA
126
KEBOHONGAN SAFIRA (FLASHBACK)
127
ULANG TAHUN SAFIRA (masih flashback)
128
KECELAKAAN (LAGI)
129
PERCOBAAN BUNUH DIRI
130
TRAUMA MIRA
131
BERTEMU ANTON
132
PENYESALAN MIRA
133
PERUBAHAN POSITIF MIRA
134
DISAMBUT WARTAWAN
135
VIDEO YANG TERSEBAR
136
SAHABAT MIRA TAHU
137
SAHABAT TERBAIK
138
PENYEBAR VIDEO
139
KEDATANGAN SAFIRA
140
MENJADI ORANG TUA TUNGGAL
141
NASI GORENG SEA FOOD (kenangan bersama Nandita)
142
MENJADI PENCURI DENGAR
143
KERINDUAN NANDITA
144
ASLAN
145
TANTANGAN DARI ASLAN
146
RENCANA ASLAN DAN AUNTY EBY
147
CURHAT DENGAN ONTY EBY
148
KEGALAUAN GUNADH
149
KEDATANGAN OMA
150
KERESAHAN NANDITA
151
BERENDAM TENGAH MALAM
152
KE RUMAH OMA
153
TAK BERDAYA
154
ISI HATI ASLAN
155
KABAR DARI SEBERANG
156
SAMA-SAMA BERJUANG
157
MENGHUBUNGI BIK ASIH
158
PESAN TERAKHIR
159
MERASA GAGAL
160
SELAMAT TINGGAL
161
MENJADI TAMU
162
TAKDIR TUHAN
163
PERTEMUAN (GUNADH dan NANDITA)
164
PERTUNANGAN
165
AKHIRNYA BERTUNANGAN
166
SENTUHAN RINDU
167
MASIH MERINDU
168
SARAPAN BERSAMA
169
BERPISAH LAGI
170
PELUKAN TERAKHIR
171
KEMELUT RASA
172
PELUKAN TERAKHIR (Nandita dan Aslan)
173
BIMBANG
174
KEJUTAN untuk NANDITA
175
RENCANA LIBURAN
176
UNDANGAN PESTA
177
TAKUT KAMU PERGI LAGI
178
GUNADH MABUK
179
MEMANJANGKAN SABAR
180
GUNADH CEMBURU
181
CEMBURU bukan CURIGA
182
MODE MANJA
183
TAMU DARI RUMAH SAKIT
184
MASIH TRAUMA?
185
BANTUAN UNTUK SAFIRA
186
SIAPA YANG SALAH?
187
RENCANA MENDADAK
188
OBJEK KEGABUTAN
189
NASIHAT NANDITA
190
ICU
191
COBAAN (lagi) UNTUK MIRA
192
KEPERGIAN SAFIRA
193
MALIKHA MERAJUK
194
SARAN CANDRA
195
MERAJUK MANJA
196
RENCANA DADAKAN
197
MENUJU SAH
198
MENUJU SAH (2)
199
HARI H
200
MALAM PERTAMA
201
GAGAL
202
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!