PERTANDINGAN DAN PESAN BUNDA

Tatapan banyak mata yang tertuju pada gadis manis namun sedikit tomboy itu, tak membuat nya menjadi salah tingkah.

Dengan langkah pasti ia menuju arena pertandingan. Dengan tekad yang kuat, ingin menjadi pemenang, dan mendapatkan pekerjaan yang ia yakini akan memperoleh gaji besar bila ya berhasil menjadi bodyguard terpilih.

"Kamu yakin gadis bola bekel begitu bisa menjaga Mira dengan baik?" Bisik Gunadh ditelinga sang asisten. Tentu saja ia merasa ragu, mengingat buah hatinya bukanlah anak manis yang akan menurut begitu saja pada orang di sekitar nya.

"Bukankah kita bisa melihat kemampuan yang dimilikinya tuan? Dari sekian peserta, hanya dia yang terlihat paling menonjol di sini." Arya sang asisten tak mengerti dengan jalan pikiran tuan nya.

'cantik dan sempurna begitu dibilang bola bekel? Aahh tuan Gunadh sepertinya harus memeriksakan penglihatannya pada dokter mata kalau begini' Gumamnya dalam hati.

"Tapi dia kecil Ar,, belum apa apa juga dia bakal minta mundur kalau tahu orang yang akan dia jaga itu seperti Mira" Gunadh masih kekeh dengan pendirian nya.

"Cari kandidat lain saja yang tubuhnya lebih tinggi dan wajah lebih dewasa. Dia terlihat masih seperti anak SMA, aku yakin Mira bukan nya mau dikawal sama dia, malah dia dikerjai oleh anak itu." Lanjut lelaki pemilik nama lengkap Gunadhyia Arjava pada sang asisten.

Dia tak ingin kejadian yang lalu lalu terjadi lagi. Gonta ganti pengawal, untuk anak nya, karena sang buah hati yang usil selalu saja punya cara untuk membuat mereka menyerah dan mundur di Minggu pertama mereka bertugas.

"Baik tuan akan saya cari orang yang lebih tepat untuk melindungi nona muda. Pertandingan Masih belum selesai, semoga orang yang tuan cari ada di sini" Ucap asisten Arya sembari membungkukkan badan nya.

Ia berharap semoga keinginan tuan nya segera terpenuhi. Karna kalau tidak, dia harus kembali disibukkan dengan agenda mencari bodyguard, sedangkan pekerjaan nya sebagai asisten CEO juga bertumpuk di atas meja kerja nya dan harus segera diselesaikan.

🌟🌟🌟

Hari beranjak sore, di arena pertandingan itu telah terpilih 3 kandidat, yang akan kembali bertanding untuk menentukan siapa yang akan terpilih menjadi satu satunya bodyguard untuk putri sang CEO.

Nandita harus berlapang dada ketika namanya tak disebut sebagai orang yang terpilih. Karna selain kemampuan bela diri yang mumpuni, salah satu syarat untuk bisa menjadi bodyguard dari seorang Mira adalah badan yang tinggi dan wajah yang dewasa cenderung kaku.

'tau begini aku ga usah repot repot ikut pertandingan. Sampe bela belain cuti kuliah demi jadi bodyguard anak Sultan itu' Sungutnya dalam hati sambil memegang amplop berwarna coklat yang diberikan oleh asisten Arya sebagai hadiah untuk 3 kandidat terkuat dalam kompetisi tersebut.

'Tapi ga papa juga lah, lagian ga rugi rugi amat ikut acara ini. Seenggak nya aku bisa dapetin amplop coklat ini, kira kira berapa ya isinya?' Kembali ia bicara dalam hati sambil tersenyum lucu.

Asisten Arya yang melihat tingkah Nandita juga ikut tersenyum sambil menggelengkan kepala nya. Ia merasa gemas dengan tingkah gadis manis itu, yang sebentar cemberut namun begitu cepat tersenyum kembali. Sungguh gadis yang apa adanya pikir sang asisten.

🌟🌟🌟

Hari sudah beranjak sore ketika motor matic yang ia kendarai terparkir cantik di halaman rumah.

Perasaan nya campur aduk, antara senang juga rasa kecewa. Ia senang karna meskipun tidak terpilih namun ia mendapatkan hadiah dengan nilai yang menurutnya tidak sedikit. Ya,, buat anak kuliahan yang berasal dari keluarga sederhana sepertinya, uang 5juta merupakan uang yang besar nilainya. Tapi disisi lain ia juga merasa kecewa. Karena harapannya untuk menjadi pengawal anak sultan itu harus pupus, disebabkan oleh postur tubuhnya yang menurut sang sultan kurang memenuhi syarat.

'Belum tau saja dia, aku kecil kecil begini, kalo cuman untuk mukulin 10preman bisa kok. Terlalu remeh dia menilai ku. Awas aja besok kalo ketemu, aku bakal buat dia terkagum-kagum sama kemampuan ku. Dasar tuan kaya sombong, melihat orang hanya dengan sebelah mata' Gerutunya sambil mengambil amplop yang ia letakkan dibawah bagasi motor.

"Apaan tuuuhh?" Tiba tiba suara dari belakang mengagetkan Nandita yang masih berdiri di samping motor nya sambil menepuk nepuk amplop coklat itu pada tangan kirinya

"Kepooo.... Mau tau aja urusan orang dewasa" Ucapnya pada Malikha yang sedari tadi memperhatikan sang kakak dari teras rumah.

"Yeeeee aku udah besar ya,,, lagian pelit banget ditanya gitu doang ga mau jawab. Aku adukan bunda biar tau rasa" Sungut sang adik dengan bibir mengerucut.

"Aduin sana, dasar bocah tukang adu. Liat aja, aku ga bakal mau bagi isi amplop ini sama orang yang suka nebar gosip" Balasnya tak kalah jutek.

Bagaiman ia tidak kesal coba, sudahlah gagal, diremehkan sama bos jutek, sampe rumah dikepoin lagi sama si bontot tukang ngadu.

Nandita berlalu masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Malikha, yang masih betah memperhatikan penampilan sang kakak yang dirasa tak seperti biasanya.

'Kakak kenapa ya, ga biasanya muka nya kusut kaya begitu' gumamnya sambil ikut menyusul sang kakak masuk ke dalam rumah.

"Udah pulang kamu Ta? Gimana pertandingan nya? Pasti menang dong anaknya bunda" Sapa bunda saat melihat Nandita melewati ruang tamu hendak menuju kamar nya.

Melihat bundanya duduk santai di sofa ruang tamu, ia pun urung masuk ke kamar dan berbalik ikut duduk di samping bundanya. Ia sandarkan Kepalanya di bahu sang ibu sambil memasang wajah lelah.

"Capek banget Bun.... Kesel juga bercampur jadi satu" Ujarnya dengan manja.

"Lho kenapa dateng dateng malah kesel? Bukannya tadi pagi saat hendak berangkat kamu antusias banget?" Tanya bunda yang tak mengerti dengan mood anaknya yang tiba tiba jadi jelek.

"Iya tadi pagi aku antusias buat ikut pertandingan, aku percaya diri banget bakal bisa jadi pemenang. Aku udah ngebayangin bisa jadi bodyguard untuk ngejaga anak perempuan dari pemilik perusahaan besar itu. Tapi ternyata meskipun kemampuan aku udah terbukti, tetep aja aku ga keterima. Katanya aku terlalu kecil untuk bisa dipercaya buat jaga anaknya. Sebel banget aku Bun, dia meremehkan kemampuan seorang Nandita!!" Ucapnya dengan emosi

"Ooh jadi anak bunda lesu begini gara gara ga keterima jadi bodyguard gitu?" Dijawab anggukan lemah oleh Nandita.

"Ya syukurlah kalo kamu ga keterima, itu tanda nya kamu memang harus menyelesaikan kuliah kamu dengan baik dan tepat waktu" Tandas nya lagi, yang kini dihadiahi tatapan kaget dari sang anak

"Lho kok bunda gitu sih?? Bukannya kasihan sama Dita, eehh malah seneng kalo anak nya ga berhasil mengejar mimpi" Nandita tidak terima dengan ucapan sang bunda.

"Bukannya bunda ga seneng Ta,, tapi kamu sadar ga sih, kalo ambisi kamu selama ini sering banget membuat kamu lalai akan tugas utama kamu sebagai mahasiswa? Bunda selama ini membiarkan kamu berkembang,menggapai semua keinginan kamu. Bahkan sering kali bunda belain kamu di depan ayah,saat ayah mulai merasa kamu seakan menyepelekan kuliah kamu dan cenderung memilih ikut pertandingan-pertandingan pencak silat." Terang bunda dengan wajah yang mulai serius

"Sekarang waktunya kamu fokus sama tujuan mu dari awal. Kamu mau jadi guru kan?? Itu alasan kamu yang ga mau ikut tes kepolisian dulu, karna kamu ingin menjadi seorang tenaga pendidik yang bisa ikut berperan dalam mencerdaskan anak bangsa. Lalu kapan semua itu akan terwujud kalo kamu sibuk mengejar hal lain yang ga ada sangkut paut nya sama mimpi kamu itu?? Dari awal bunda sudah tanyakan sama kamu. Apa tujuan hidup kamu? Agar apa yang kamu kerjakan,apa yang kamu lakukan ga sia-sia. Kamu dengan yakin bilang kalau kamu ingin jadi guru. Sedangkan pencak silat hanya hoby kamu, kegiatan positif yang bisa kamu lakukan untuk mengisi waktu luang. Tapi sekarang yang bunda lihat, hoby kamu ini malah membuat kamu lupa tujuan awal mu Ta. Jadi kalau menurut bunda, lebih baik sekarang kamu fokus sama kuliah kamu. Selesaikan semua satu satu, agar semua bisa optimal. Kalau pun nanti kamu memang masih berhasrat untuk kembali ke dunia yang kamu sukai, tidak masalah. Tapi yang pasti hutang kamu untuk menyelesaikan pendidikan itu sudah kamu tunaikan. Agar biaya, waktu, dan tenaga selama ini tidak terbuang sia-sia. Setidaknya kamu punya bekal pendidikan saat kamu memasuki dunia baru kelak" Tandas sang bunda menasihati anak keduanya itu.

Nandita hanya bisa diam dan pasrah mendengar keluhan sang bunda. Ia sadar kalau selama ini ia lebih mementingkan pencak silat ketimbang kuliahnya. Hasrat untuk menjadi seorang guru perlahan menghilang seiring banyaknya kesempatan yang ia dapat untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan pencak silat.

Entah apa jenis pekerjaan yang ingin ia miliki dengan keahliannya itu. Yang pasti, ia merasa hidupnya lebih menantang tidak monoton dengan kegiatan itu.

Tapi sekarang ia harus menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu. Ia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, yang selama ini berjuang untuk bisa memberikan pendidikan yang terbaik semampu mereka.

Nandita sadar bahwa dirinya tidak terlahir dari orang tua yang kaya raya. Meskipun latar belakang keluarga bukan lah termasuk orang susah. Selain ayah bunda nya, keluarga besar Nandita berasal dari keluarga yang memiliki jabatan yang bisa dibilang tinggi.

Bila dari keluarga sang ibu, pamannya ada yang menjadi polisi, guru, pengusaha, tenaga kesehatan, ada juga yang bekerja di dunia pariwisata.

Sementara sang ayah, adalah anak laki-laki satu-satunya dari keluarga yang cukup berada.

Hanya saja, sesuatu dan lain hal membuat kedua orang tuanya harus memulai semua dari nol. Dan anak-anaknya harus hidup sederhana, berbeda dengan saudara mereka yang lainnya.

Terpopuler

Comments

Nirwana Asri

Nirwana Asri

kata namun sebaiknya di awal kalimat ya kamu bisa ganti dg kata tapi


saran aj

2022-11-22

2

Nirwana Asri

Nirwana Asri

mampir dengan 3 bunga

2022-11-22

0

Si Centil Ayana

Si Centil Ayana

Malam kak.

Vote Dinda udah mendarat ya. satu tangkai 🌹 buat kakak

2022-11-07

0

lihat semua
Episodes
1 PENGHIANATAN
2 PERTANDINGAN DAN PESAN BUNDA
3 KEMBALI KE KAMPUS
4 KISAH CANDRA KIRANA
5 UJIAN SEMESTER
6 RASA YANG TERPENDAM
7 KECELAKAAN
8 DEPRESI
9 AMARAH NANDITA
10 CURAHAN HATI KIARA
11 PERSIAPAN SKRIPSI
12 YEEEE SARJANA
13 MEMULAI KEMBALI
14 BABAK BARU KEHIDUPAN
15 CANDRA CEMBURU
16 NANDITA BERAKSI
17 TERJEBAK
18 RUMAH SAKIT
19 BERTEMU KAKEK
20 DUO SRIGALA
21 AKHIRNYA BUNDA MARAH
22 KISAH MASA LALU
23 ATM DARI KAKEK
24 NIAT TERSEMBUNYI GUNADHYIA
25 BERTEMU SATYA DAN CANDRA
26 MANUSIA-MANUSIA KEPO
27 NIAT TASYA
28 PULANG BERSAMA GUNADHYIA
29 PESAN DARI SAFIRA
30 PERTENGKARAN PERTAMA
31 LIBURAN
32 LIBURAN HARI PERTAMA
33 MERACUNI PIKIRAN
34 KEKECEWAAN NAMIRA
35 NAMIRA MENGHILANG
36 NAMIRA SEMAKIN BENCI
37 NANDITA SAKIT
38 DIANTAR PULANG
39 OBROLAN MALAM HARI
40 BERPISAH SEMENTARA
41 BERKUNJUNG KE RUMAH DIMAS
42 MEMULAI HAL BARU
43 NIAT BAIK NANDITA
44 MAWAR MERAH DAN LAVENDER
45 POSESIF
46 JANGAN PERGI
47 JALAN-JALAN MALAM
48 SARAPAN BERSAMA
49 WEEK END
50 PERTEMUAN TIGA SAHABAT
51 PIKNIK
52 ME TIME ALA NANDITA
53 JALAN BERDUA
54 LAMARAN SETTINGAN??
55 BERITA VIRAL
56 KEMARAHAN GUNADH
57 LUPA OLEH-OLEH
58 MELAMAR AYAH BUNDA
59 SALAM DARI BUNDA
60 MEMBUNUH TANPA MELUKAI
61 MENJADI LAUT
62 NAMIRA BELUM SADAR
63 NAMIRA SADAR
64 NANDITA CEMBURU
65 HARUS TETAP HAPPY
66 PULANG DARI RUMAH SAKIT
67 SATU BULAN
68 FOTO KIRIMAN
69 MASALAH BARU
70 DUNIA BARU SAFIRA
71 MENYUSUN RENCANA
72 PULANG SENDIRI
73 TIDAK BERKABAR
74 KEDATANGAN NAMIRA
75 BERTUKAR PASANGAN
76 WAKTU BERDUA AYAH DAN ANAK
77 BIRD PARK
78 MEMANAS
79 BACKSTREET
80 KE PARIS
81 LDR SEMENTARA
82 NAMIRA MULAI KESEPIAN
83 NANDITA JATUH SAKIT
84 RENCANA LANJUTAN
85 BERKUNJUNG KE MUSEUM
86 KEJUTAN
87 KEJUTAN DEMI KEJUTAN
88 KETAHUAN KAK BIAN
89 KECOPETAN
90 STATUS WA ISYARAT HATI
91 EGO
92 KECELAKAAN KERJA
93 SIKAP ANEH ORANG-ORANG
94 OLEH-OLEH
95 MENAHAN AMARAH
96 PENJELASAN NANDITA
97 CURHATAN KAKEK KE TANTE NIAR
98 MENEMUI NAMIRA
99 FLASHBACK
100 KEDATANGAN TANTE DEWI dan TANTE SARI
101 KESIBUKAN GUNADH
102 CLUB MALAM
103 INGIN KERJA KE LUAR NEGERI
104 MALIKHA BAR-BAR JUGA
105 KUNJUNGAN DUA SAHABAT
106 VIDEO CALL
107 AKHIRNYA GUNADH TAHU
108 CERITA BI ASIH
109 DICERAMAHI BIK ASIH
110 TEKA TEKI
111 MENANGIS BERSAMA
112 PERJUANGAN DIMULAI
113 TELEPON DARI AYAH
114 KEMBALI BERSAMA GUNADH
115 MASIH MENJADI GOSIP
116 MENJENGUK TASYA
117 TANGIS PILU DI RUMAH SAKIT
118 MENOLONG TASYA
119 CURHATAN GUNADH
120 SERANGAN NANDITA
121 SERANGAN NANDITA PART 2
122 PENJELASAN ANTON
123 TANGIS PERPISAHAN
124 KEPERGIAN NANDITA
125 KEPERGIAN NANDITA
126 KEBOHONGAN SAFIRA (FLASHBACK)
127 ULANG TAHUN SAFIRA (masih flashback)
128 KECELAKAAN (LAGI)
129 PERCOBAAN BUNUH DIRI
130 TRAUMA MIRA
131 BERTEMU ANTON
132 PENYESALAN MIRA
133 PERUBAHAN POSITIF MIRA
134 DISAMBUT WARTAWAN
135 VIDEO YANG TERSEBAR
136 SAHABAT MIRA TAHU
137 SAHABAT TERBAIK
138 PENYEBAR VIDEO
139 KEDATANGAN SAFIRA
140 MENJADI ORANG TUA TUNGGAL
141 NASI GORENG SEA FOOD (kenangan bersama Nandita)
142 MENJADI PENCURI DENGAR
143 KERINDUAN NANDITA
144 ASLAN
145 TANTANGAN DARI ASLAN
146 RENCANA ASLAN DAN AUNTY EBY
147 CURHAT DENGAN ONTY EBY
148 KEGALAUAN GUNADH
149 KEDATANGAN OMA
150 KERESAHAN NANDITA
151 BERENDAM TENGAH MALAM
152 KE RUMAH OMA
153 TAK BERDAYA
154 ISI HATI ASLAN
155 KABAR DARI SEBERANG
156 SAMA-SAMA BERJUANG
157 MENGHUBUNGI BIK ASIH
158 PESAN TERAKHIR
159 MERASA GAGAL
160 SELAMAT TINGGAL
161 MENJADI TAMU
162 TAKDIR TUHAN
163 PERTEMUAN (GUNADH dan NANDITA)
164 PERTUNANGAN
165 AKHIRNYA BERTUNANGAN
166 SENTUHAN RINDU
167 MASIH MERINDU
168 SARAPAN BERSAMA
169 BERPISAH LAGI
170 PELUKAN TERAKHIR
171 KEMELUT RASA
172 PELUKAN TERAKHIR (Nandita dan Aslan)
173 BIMBANG
174 KEJUTAN untuk NANDITA
175 RENCANA LIBURAN
176 UNDANGAN PESTA
177 TAKUT KAMU PERGI LAGI
178 GUNADH MABUK
179 MEMANJANGKAN SABAR
180 GUNADH CEMBURU
181 CEMBURU bukan CURIGA
182 MODE MANJA
183 TAMU DARI RUMAH SAKIT
184 MASIH TRAUMA?
185 BANTUAN UNTUK SAFIRA
186 SIAPA YANG SALAH?
187 RENCANA MENDADAK
188 OBJEK KEGABUTAN
189 NASIHAT NANDITA
190 ICU
191 COBAAN (lagi) UNTUK MIRA
192 KEPERGIAN SAFIRA
193 MALIKHA MERAJUK
194 SARAN CANDRA
195 MERAJUK MANJA
196 RENCANA DADAKAN
197 MENUJU SAH
198 MENUJU SAH (2)
199 HARI H
200 MALAM PERTAMA
201 GAGAL
202 END
Episodes

Updated 202 Episodes

1
PENGHIANATAN
2
PERTANDINGAN DAN PESAN BUNDA
3
KEMBALI KE KAMPUS
4
KISAH CANDRA KIRANA
5
UJIAN SEMESTER
6
RASA YANG TERPENDAM
7
KECELAKAAN
8
DEPRESI
9
AMARAH NANDITA
10
CURAHAN HATI KIARA
11
PERSIAPAN SKRIPSI
12
YEEEE SARJANA
13
MEMULAI KEMBALI
14
BABAK BARU KEHIDUPAN
15
CANDRA CEMBURU
16
NANDITA BERAKSI
17
TERJEBAK
18
RUMAH SAKIT
19
BERTEMU KAKEK
20
DUO SRIGALA
21
AKHIRNYA BUNDA MARAH
22
KISAH MASA LALU
23
ATM DARI KAKEK
24
NIAT TERSEMBUNYI GUNADHYIA
25
BERTEMU SATYA DAN CANDRA
26
MANUSIA-MANUSIA KEPO
27
NIAT TASYA
28
PULANG BERSAMA GUNADHYIA
29
PESAN DARI SAFIRA
30
PERTENGKARAN PERTAMA
31
LIBURAN
32
LIBURAN HARI PERTAMA
33
MERACUNI PIKIRAN
34
KEKECEWAAN NAMIRA
35
NAMIRA MENGHILANG
36
NAMIRA SEMAKIN BENCI
37
NANDITA SAKIT
38
DIANTAR PULANG
39
OBROLAN MALAM HARI
40
BERPISAH SEMENTARA
41
BERKUNJUNG KE RUMAH DIMAS
42
MEMULAI HAL BARU
43
NIAT BAIK NANDITA
44
MAWAR MERAH DAN LAVENDER
45
POSESIF
46
JANGAN PERGI
47
JALAN-JALAN MALAM
48
SARAPAN BERSAMA
49
WEEK END
50
PERTEMUAN TIGA SAHABAT
51
PIKNIK
52
ME TIME ALA NANDITA
53
JALAN BERDUA
54
LAMARAN SETTINGAN??
55
BERITA VIRAL
56
KEMARAHAN GUNADH
57
LUPA OLEH-OLEH
58
MELAMAR AYAH BUNDA
59
SALAM DARI BUNDA
60
MEMBUNUH TANPA MELUKAI
61
MENJADI LAUT
62
NAMIRA BELUM SADAR
63
NAMIRA SADAR
64
NANDITA CEMBURU
65
HARUS TETAP HAPPY
66
PULANG DARI RUMAH SAKIT
67
SATU BULAN
68
FOTO KIRIMAN
69
MASALAH BARU
70
DUNIA BARU SAFIRA
71
MENYUSUN RENCANA
72
PULANG SENDIRI
73
TIDAK BERKABAR
74
KEDATANGAN NAMIRA
75
BERTUKAR PASANGAN
76
WAKTU BERDUA AYAH DAN ANAK
77
BIRD PARK
78
MEMANAS
79
BACKSTREET
80
KE PARIS
81
LDR SEMENTARA
82
NAMIRA MULAI KESEPIAN
83
NANDITA JATUH SAKIT
84
RENCANA LANJUTAN
85
BERKUNJUNG KE MUSEUM
86
KEJUTAN
87
KEJUTAN DEMI KEJUTAN
88
KETAHUAN KAK BIAN
89
KECOPETAN
90
STATUS WA ISYARAT HATI
91
EGO
92
KECELAKAAN KERJA
93
SIKAP ANEH ORANG-ORANG
94
OLEH-OLEH
95
MENAHAN AMARAH
96
PENJELASAN NANDITA
97
CURHATAN KAKEK KE TANTE NIAR
98
MENEMUI NAMIRA
99
FLASHBACK
100
KEDATANGAN TANTE DEWI dan TANTE SARI
101
KESIBUKAN GUNADH
102
CLUB MALAM
103
INGIN KERJA KE LUAR NEGERI
104
MALIKHA BAR-BAR JUGA
105
KUNJUNGAN DUA SAHABAT
106
VIDEO CALL
107
AKHIRNYA GUNADH TAHU
108
CERITA BI ASIH
109
DICERAMAHI BIK ASIH
110
TEKA TEKI
111
MENANGIS BERSAMA
112
PERJUANGAN DIMULAI
113
TELEPON DARI AYAH
114
KEMBALI BERSAMA GUNADH
115
MASIH MENJADI GOSIP
116
MENJENGUK TASYA
117
TANGIS PILU DI RUMAH SAKIT
118
MENOLONG TASYA
119
CURHATAN GUNADH
120
SERANGAN NANDITA
121
SERANGAN NANDITA PART 2
122
PENJELASAN ANTON
123
TANGIS PERPISAHAN
124
KEPERGIAN NANDITA
125
KEPERGIAN NANDITA
126
KEBOHONGAN SAFIRA (FLASHBACK)
127
ULANG TAHUN SAFIRA (masih flashback)
128
KECELAKAAN (LAGI)
129
PERCOBAAN BUNUH DIRI
130
TRAUMA MIRA
131
BERTEMU ANTON
132
PENYESALAN MIRA
133
PERUBAHAN POSITIF MIRA
134
DISAMBUT WARTAWAN
135
VIDEO YANG TERSEBAR
136
SAHABAT MIRA TAHU
137
SAHABAT TERBAIK
138
PENYEBAR VIDEO
139
KEDATANGAN SAFIRA
140
MENJADI ORANG TUA TUNGGAL
141
NASI GORENG SEA FOOD (kenangan bersama Nandita)
142
MENJADI PENCURI DENGAR
143
KERINDUAN NANDITA
144
ASLAN
145
TANTANGAN DARI ASLAN
146
RENCANA ASLAN DAN AUNTY EBY
147
CURHAT DENGAN ONTY EBY
148
KEGALAUAN GUNADH
149
KEDATANGAN OMA
150
KERESAHAN NANDITA
151
BERENDAM TENGAH MALAM
152
KE RUMAH OMA
153
TAK BERDAYA
154
ISI HATI ASLAN
155
KABAR DARI SEBERANG
156
SAMA-SAMA BERJUANG
157
MENGHUBUNGI BIK ASIH
158
PESAN TERAKHIR
159
MERASA GAGAL
160
SELAMAT TINGGAL
161
MENJADI TAMU
162
TAKDIR TUHAN
163
PERTEMUAN (GUNADH dan NANDITA)
164
PERTUNANGAN
165
AKHIRNYA BERTUNANGAN
166
SENTUHAN RINDU
167
MASIH MERINDU
168
SARAPAN BERSAMA
169
BERPISAH LAGI
170
PELUKAN TERAKHIR
171
KEMELUT RASA
172
PELUKAN TERAKHIR (Nandita dan Aslan)
173
BIMBANG
174
KEJUTAN untuk NANDITA
175
RENCANA LIBURAN
176
UNDANGAN PESTA
177
TAKUT KAMU PERGI LAGI
178
GUNADH MABUK
179
MEMANJANGKAN SABAR
180
GUNADH CEMBURU
181
CEMBURU bukan CURIGA
182
MODE MANJA
183
TAMU DARI RUMAH SAKIT
184
MASIH TRAUMA?
185
BANTUAN UNTUK SAFIRA
186
SIAPA YANG SALAH?
187
RENCANA MENDADAK
188
OBJEK KEGABUTAN
189
NASIHAT NANDITA
190
ICU
191
COBAAN (lagi) UNTUK MIRA
192
KEPERGIAN SAFIRA
193
MALIKHA MERAJUK
194
SARAN CANDRA
195
MERAJUK MANJA
196
RENCANA DADAKAN
197
MENUJU SAH
198
MENUJU SAH (2)
199
HARI H
200
MALAM PERTAMA
201
GAGAL
202
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!