bab 5

Hana dan Rendy duduk di ruang tamu.

"Kebetulan kamu datang, Tante mau tanya sesuatu," ucap Hana

"Tanya apa?" tanya Rendy

"Apa ada sesuatu terjadi sama Cyra saat anak kampus pergi belajar di luar? dia jadi murung sejak pulang tadi," tanya Hana

"Tadinya aku juga mau nanya tentang Cyra kenapa dia murung, aku nelpon juga gak diangkat, saat belajar di luar gak terjadi apa-apa kok, dia anehnya dari tadi pagi," kata Rendy

"Sekarang Cyra mana?" tanya Rendy

"Dia di kamar terus, mungkin lagi tidur," ucap Hana

"Bisa gak Tan dipanggil sebentar Cyra nya?" tanya Rendy

"Ya sudah tunggu ya, Tante ke atas dulu," ucap Hana lalu berjalan naik ke atas.

Rendy terlihat sangat khawatir.

Hana mengetuk pintu kamarnya Cyra.

"Sayang, ada Bang Rendy di depan katanya mau ketemu Cyra bentar," ucap Hana

"Bun, Cyra lagi gak pengen ketemu siapa-siapa dulu, bilangin besok ketemu di kampus saja," ucap Cyra sedih.

"Baiklah," ucap Hana berlalu pergi dan kembali menemui Rendy.

Hana kembali duduk, "Rendy maaf ya, Cyra kecapean banget kayaknya jadi katanya besok ketemu di kampus saja,"

"Ah ya sudah, aku pulang dulu," ucap Rendy yang langsung bangkit dari duduknya.

"Gak mau minum dulu?" tanya Hana

"Gak usah Tan, assalamu 'alaikum," ucap Rendy

"Wa'alaikumussalam, hati-hati," ucap Hana

Rendy mengngguk.

Di kamar Cyra buru-buru keluar menuju teras, Cyra melihat dari teras kepergian Rendy.

Mobil Rendy sudah tidak terlihat lagi, seketika air mata Cyra langsung jatuh.

Maafin Cyra Bang Rendy, Cyra gak bermaksud menghindar dari Bang Rendy, Cyra merasa sekarang Cyra bukanlah Cyra yang dulu batin Cyra

Cyra langsung masuk ke kamar lagi.

*

Malam hari saat makan malam, Arka melihat ke arah putrinya yang menyuap makanan tanpa ekspresi.

"Sayang," panggil Arka sambil menyentuh tangan kiri Cyra.

"Ah iya Ayah, kenapa?" tanya Cyra sambil menatap ke arah Ayahnya.

"Sayangnya Ayah kenapa lemas gitu?" tanya Arka

"Hemmm, gak kok Yah," ucap Cyra sambil tersenyum sedikit.

"Tu kalau senyum cantik kan, jadi tambah mirip sama Bunda," ucap Arka

Hana tersenyum ke arah suaminya lalu ke arah anaknya.

Ya Allah hancur sudah harapan Cyra ingin punya suami seperti Ayah dan jadi istri seperti Bunda batin Cyra

Cyra tersenyum sedikit lalu kembali menyuap makanannya.

Sesekali Cyra melihat ke arah Ayah dan Bundanya.

Terlihat rasa bersalah di wajahnya.

Cyra langsung menunduk sedih sambil terus memakan makanannya.

*

Keesokan harinya, Cyra gak turun-turun.

Ayah dan Bundanya khawatir.

"Tumben Cyra belum turun, coba Bunda lihat ke kamarnya," ucap Arka

"Ah iya, Bunda lihat sebentar," ucap Hana yang langsung berdiri.

Hana naik ke lantai atas dan langsung menuju kamar Cyra.

Hana mengetuk pintu kamar Cyra

"Cyra ini sudah siang cepat keluar, nanti ketinggalan masuk kampus," ucap Hana dari luar.

Karna tidak ada jawaban, Hana langsung membuka pintu dan melihat Cyra terbaring di atas sajadah.

"Nak, kok masih tidur, ayo bangun sudah siang," ucap Hana.

Saat menyentuh wajah Cyra, Hana kaget karna suhu tubuhnya Cyra panas.

"Astagfirullah Nak, ini panas banget," ucap Hana panik

Cyra membuka matanya dan langsung duduk.

"Cyra sedikit demam Bun, nanti setelah minum obat pasti baik-baik saja," ucap Cyra yang mencoba berdiri tapi sulit karna masih lemah.

"Ayo Bunda bantu, buka dulu mukenanya," ucap Hana

Saat Hana membantu membuka mukena Cyra, Arka juga masuk.

Hana melihat ke arah Arka, "Ayah bantu Cyra naik ke tempat tidur, badannya panas,"

Arka langsung mendekat karna khawatir, Ia memegang kening putrinya itu.

Arka langsung mengangkat Cyra dan membaringkannya di tempat tidur.

"Ayah di sini dulu, Bunda ambil obat ke bawah," ucap Hana.

Hana buru-buru keluar untuk mengambil obat.

Arka memegang kepala putrinya.

"Ayah Cyra cuma demam biasa kok," ucap Cyra saat menatap wajah Ayahnya yang penuh kekhawatiran.

"Cyra jarang banget sakit, jadi saat Cyra sakit Ayah jadi khawatir banget," ucap Arka

Cyra tersenyum sedikit.

Bundanya masuk lagi membawa sedikit nasi dan obat.

"Makan dulu, biar bisa minun obat," ucap Hana yang langsung duduk di dekat Cyra.

Cyra langsung duduk menyandar, Hana langsung menyuapinya.

Cyra menerima suapan dari Bundanya.

Baru beberapa suap, Cyra sudah menolak.

"Sudah Bunda," ucap Cyra

"Ya sudah ini obatnya," Hana mengunjukkan obat.

Cyra langsung mengambilnya dari tangan Bundanya, lalu langsung memakannya sambil meminum air putih.

"Ya sudah Cyra istirahatlah nanti Ayah telpon Mita untuk mengabarkan Cyra gak masuk hari ini," ucap Arka

Cyra mengangguk lalu kembali berbaring.

Hana dan Arka sama-sama mencium pipi Cyra.

"Kami mencintaimu, jadi cepatlah sembuh," ucap Hana

"Cyra juga mencintai Ayah dan Bunda," ucap Cyra lemah.

Ayah dan Bundanya langsung berjalan keluar kamar.

Setelah mereka pergi, Cyra kembali menitikkan air mata.

"Ayah, Bunda," ucapnya pelan dalam tangis.

*

Di kampus, Mita baru datang, saat di tempat parkiran Rendy menunggunya.

"Mita, Cyra gak bareng kamu?" tanya Rendy

"Ini Pak, tadi Om Arka telpon, katanya Cyra demam jadi gak bisa masuk," kata Mita

"Demam?" tanya Rendy lagi

Mita mengangguk.

"Ah ya sudah makasih infonya ya," ucap Rendy yang langsung permisi masuk duluan.

*

Saat pulang dari kampus Mita langsung pergi ke rumahnya Cyra.

Mita sudah di kamar bersama Cyra, Cyra duduk menyandar lalu memakai jilbabnya.

Rendy juga datang dan mengetuk pintu kamar Cyra, Mita membukanya dan mengajaknya masuk.

Rendy masuk dan terlihat sangat khawatir melihat wajah Cyra yang masih pucat.

Mereka bertiga diam sejenak dan hanya saling menatap.

Cyra langsung menunduk.

"Apa panasnya sudah turun?" tanya Rendy

"Sudah Bang Rendy," jawab Cyra tanpa menatap ke arah Rendy.

Rendy tau Cyra merasa tidsk nyaman saat ada dia di sini.

"Ya sudah Bang Rendy pulang dulu, istirahat ya, cepat sembuh," ucap Rendy

Cyra mengangguk.

Rendy langsung pamit pergi dan berjalan pergi keluar.

Cyra mengangkat wajahnya sambil melihat ke arah pintu, Rendy sudah tidak terlihat lagi.

Cyra melihat ke arah Mita yang menatapnya.

"Mita terima kasih ya tadi sudah dibuatkan catatan," ucap Cyra

Mita tersenyum, "Iya, oh ya besok kalau mau masuk, telpon aku ya biar langsung jemput,"

"Iya insya Allah jika besok gak demam lagi, kita berangkat bareng," ucap Cyra

*

Keesokan harinya Cyra sudah sampai di depan kampus bareng Mita seperti biasa.

Rendy yang sudah datang sedari tadi menunggu Cyra di depan, Cyra dan Mita turun dari mobilnya Mita.

Rendy langsung mendekati mereka.

"Sudah baikan?" tanya Rendy

Cyra mengangguk.

Terpopuler

Comments

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

🤔🤔🤔🤔🤔🤔

2022-03-15

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

cyra kenapa ya🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔

2022-02-03

0

Erni Zulkarnain

Erni Zulkarnain

kenapa chira Thor,, penasaran dech??

2020-09-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!