bab 4

Beberapa bulan berlalu, Cyra turun dari bis kampus dengan wajah murung.

Rendy yang juga baru turun mendekat ke arah Cyra yang berjalan tanpa arah.

"Cyra," panggil Rendy

Cyra tidak mendengarkan dan masih terus berjalan.

"Cyra," panggil Rendy lagi tapi masih tidak terdengar, hingga akhirnya Mita menarik tangan Cyra yang hampir tertabrak motor.

Cyra hanya menatap Mita sebentar, lalu melihat ke arah Rendy yang sangat khawatir.

"Cyra ingin pulang cepat ke rumah," ucapnya saat melihat kearah Rendy

"Ya sudah ayo Bang Rendy antar, kita naik taxi," ucap Rendy

Cyra mengangguk, Rendy langsung mengambil ranselnya Cyra.

"Mita ayo sekalian, kita searah," kata Rendy

Mita mengangguk, terlihat jelas Mita sangat khawatir karna dari pagi Cyra gak banyak bicara.

Rendy langsung memanggil taxi yang lewat, saat taxi berhenti, Mita dan Cyra langsung masuk begitu juga Rendy.

Rendy melihat dari kaca mobil, terlihat Cyra hanya menatap sedih ke arah luar.

"Cyra kamu kenapa?" tanya Mita sambil memegang lengan Cyra

"Gak apa-apa, hari ini aku lagi malas mau ngomong," kata Cyra yang masih menatap ke arah luar.

Mata Cyra berkaca-kaca, perlahan air matanya menetes, dengan cepat Ia menghapusnya supaya tidak terlihat yang lain.

Sepanjang perjalan mereka semua hanya diam.

Sesampainya di depan rumah Cyra, Cyra langsung turun sambil membawa ranselnya.

Tidak seperti biasanya kali ini Cyra gak mengucapkan apa-apa saat turun.

Cyra langsung membuka pagar dan masuk.

Rendy dan Mita hanya saling melihat karna merasa aneh dengan sikap Cyra yang berubah 180 derajat.

Tanpa mengucap salam Cyra langsung masuk ke rumah.

Bundanya menoleh ke arah Cyra yang baru datang.

"Cyra sudah pulang, kok gak ngucap salam?" tanya Bundanya yang berjalan mendekat.

"Maaf Bunda, karna capek Cyra jadi lupa ngucap salam," kata Cyra pelan

Bundanya ingin menciumnya tapi Cyra langsung menolak.

"Cyra ke atas dulu mau mandi," ucap Cyra sambil berlari ke atas.

Bundanya menatapnya aneh.

Cyra buru-buru masuk ke kamar dan langsung mengunci kamarnya.

Cyra melepaskan ranselnya dan langsung masuk ke kamar mandi, Cyra duduk di bawah air mengalir masih dengan pakaian lengkap.

Ia menekuk kedua kakinya dan langsung menunduk menangis tersedu-sedu.

"Ayah, Bunda, maafin Cyra," ucapnya saat menangis.

Air terus mengalir hingga membasahi seluruhnya.

Cyra menangis cukup lama, kelamaan di bawah air membuat wajahnya pucat karna kedinginan.

Bundanya yang khawatir langsung berjalan naik ke atas ingin ke kamarnya.

Hana Bundanya ingin membuka pintu kamar tapi terkunci.

"Cyra ini Bunda, cepat buka pintunya," ucap Hana

Cyra mendengar suara Bundanya dan langsung mematikan airnya.

"Cyra lagi mandi, nanti Cyra buka," ucapnya keras

"Ah ya baiklah Bunda tunggu di luar ya," ucap Bundanya

"Iya,"

Cyra buru-buru membuka semua pakaiannya, tapi saat ingin membersihkan diri, Ia kembali menangis.

Setelah mandi Cyra langsung buru-buru memakai handuk dan membuka pintu kamar mandi, Ia langsung mengambil pakaiannya dan buru-buru memakainya.

Cyra langsung membuka pintu, "Maaf Bunda, Cyra baru selesai mandi.

Cyra memaksakan tersenyum, tapi terlihat jelas matanya bengkak.

Mereka masuk ke dalam dan langsung duduk di tempat tidur.

"Cyra kenapa?" tanya Bundanya sambil membelai wajah Cyra.

"Gak kenapa-kenapa kok Bun," jawab Cyra sambil sedikit tersenyum.

"Bunda ini punya ikatan sama Cyra jadi saat Cyra sedih Bunda tau banget, ayo cerita ke Bunda," ucap Hana

"Beneran Bun Cyra gak apa-apa, Cyra kan gak pernah bohong," ucap Cyra sambil mengalihkan pandangannya dari Bundanya.

Bunda Hana tetap merasa Cyra ada masalah, tapi karna gak mau membuat Cyra tertekan, Ia berhenti bertanya.

"Ya sudah Cyra pasti capek banget, jadi istirahatlah, nanti setelah sholat Dzuhur langsung turun untuk makan siang," ucap Bundanya.

Cyra mengangguk, Bunda Hana langsung berdiri dan berjalan ke arah pintu.

"Bunda," panggil Cyra

Hana berhenti berjalan, "Iya kenapa sayang?"

"Cyra sayang sama Bunda," kata Cyra

"Bunda tau kok, Bunda juga sayang banget sama Cyra," ucap Hana tersenyum

Cyra juga tersenyum sedih.

Bunda Hana langsung keluar dan menutup pintu.

Tangan Cyra bergetar menahan tangisnya.

Perlahan Ia berbaring, Cyra mulai memejamkan mata tapi air matanya langsung mengalir lagi.

Cyra memegang mulutnya sendiri karna menahan tangisannya supaya tidak keras.

Cyra langsung berusaha tidur karna ingin melupakan semuanya.

Saat sudah tertidur, Bunda Hana kembali masuk dan langsung duduk di dekat Cyra tidur.

Bunda Hana mengusap pelan wajah Cyra yang memang terlihat lelah.

Entah apa yang terjadi sama Cyra, Bunda khawatir Cyra seperti ini batin Hana

Hana mencium kening Cyra dengan lembut lalu langsung pergi keluar lagi.

Tidak berapa lama Cyra terbangun karna mendengar alarm suara Azan di ponselnya.

Cyra langsung duduk dan menggosok matanya.

Ia bangkit dan langsung menuju kamar mandi untuk wudhu.

Setelah wudhu Cyra langsung sholat sendiri.

Di dalam sujudnya air matanya kembali mengalir.

Setelah selesai sholat Cyra langsung menghapus air matanya, Ia duduk sebentar sambil melipat mukena dan sajadahnya.

Cyra langsung bangkit dan berjalan keluar kamar, Ia turun dari tangga dengan langkah lambat.

Cyra langsung menuju meja makan, terlihat Bunda sudah menunggunya.

"Ayo sayang Bunda masakin rendang ayam kesukaan Cyra," ucap Bunda Hana

Cyra langsung duduk menghadap makanan.

Saat Bunda mengambilkan nasi, Cyra menghentikannya.

"Sudah Bunda jangan banyak-banyak," ucap Cyra sambil memegang tangan Bundanya.

Bundanya merasa Cyra semakin aneh karna biasanya Cyra mau ngambil nasi banyak.

Cyra langsung mengambil nasi di tangan Bunda dan langsung mengambil ayam sepotong kecil.

Perlahan Ia menyuap makanan dengan tatapan kosong.

Bunda ikut sedih melihatnya.

Cyra sudah menghabiskan makannya.

"Gak mau nambah?" tanya Bundanya

"Gak Bun, udah kenyang, Cyra mau kembali ke kamar, maaf ya Bun Cyra gak bantuin cuci piring," ucap Cyra yang langsung beranjak pergi.

Hana menatap kepergian Cyra dengan sedih.

Cyra kembali masuk ke kamar, ponselnya berbunyi, Cyra melihat tulisan Bang Rendy di ponselnya.

Cyra tidak mengangkatnya dan langsung mematikan ponselnya.

*

Di rumah Rendy, Rendy bingung karna Cyra menolak panggilannya gak seperti biasanya.

Rendy mencoba kembali menelpon Cyra tapi sudah tidak aktif, Rendy langsung buru-buru bangkit mengambil kunci mobil dan berjalan keluar dari kamarnya.

"Mau kemana Ren, buru-buru banget?" tanya Mamanya

"Ke rumah Om Arka sebentar, assalamu 'alaikum," ucap Rendy

"Wa'alaikumussalam," ucap Mamanya

Rendy buru-buru keluar dari rumah dan langsung masuk ke mobilnya.

Rendy langsung melaju menuju ke arah rumah Arka.

Sesampainya di depan rumah Cyra, Rendy langsung membuka pagar dan mengetuk pintu sambil mengucap salam.

Hana membukakan pintu sambil menjawab salamnya.

Hana melihat Rendy dan langsung mengajaknya masuk.

Terpopuler

Comments

Roshalyndhaa Ajj Daahh

Roshalyndhaa Ajj Daahh

flashback dong, jadi penasaran apa yang buat Cyra berubah, apa dia dilecehkan sama orang yg dendam dengan Alwi?
Apa salah Alwi sampai ada musuh, penasaran🤔

2024-10-14

0

💕☫ɦเ∂α⃟ყ⃟αɦ★💕

💕☫ɦเ∂α⃟ყ⃟αɦ★💕

sepertinya ulah seseorang yg dendam dgn bang alwi

2024-05-04

0

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

apakh cyra tau sesuatu kl rendy sama mita kah

2023-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!