bab 3

Beberapa bulan berlalu, hari pernikahan Alwi tiba.

Cyra duduk bersama Gina di kamarnya Gina.

Gina mengepalkan tangannya, terlihat sangat gugup.

Cyra menggenggamnya.

"Mbak Gina gak usah gugup, ini hari paling bahagia untuk kita para wanita, bentar lagi i ijab kabulnya selesai, Mbak Gina akan sah jadi istrinya Bang Alwi," ucap Cyra

Gina menarik nafas lalu mengeluarkannya, Ia tersenyum menatap ke arah Cyra.

Naya Mamanya Gina mengetuk pintu lalu langsung masuk.

"Ayo sudah boleh keluar," ucap Naya

Gina bangkit dari duduknya begitupun Cyra.

Cyra memegang dada Gina.

"Tenangkan dulu, lalu kita keluar," ucap Cyra sambil tersenyum bahagia.

Gina menggenggam tangan Cyra karna memang masih sangat gugup.

Mereka berdua berjalan keluar dari kamar, Alwi yang baru selesai mengucapkan ijab kabul langsung melihat ke arah Gina.

Alwi yang masih duduk di depan Rangga Papanya Gina langsung tersenyum, karna ini pertama kalinya Ia bisa menatap Gina dengan sangat lama, terlihat Gina sangat cantik memakai kebaya berwarna cream.

Gina sudah duduk di samping Alwi yang sekarang sudah sah jadi suaminya.

Cyra akan bangkit pergi tapi Gina menariknya lalu membisikinya.

"Di sini sebentar, Mbak masih gugup banget," ucap Gina pelan

Alwi juga mengangguk menatap ke arah adiknya itu.

Cyra langsung duduk di samping Gina sambil tersenyum ke arah Rendy yang berada di belakangnya Alwi.

Ya Allah rasanya ini mimpi, impianku dari kecil akhirnya tercapai saat ini batin Gina

Impian Mbak Gina akhirnya tercapai, Ya Allah semoga secepatnya impian Cyra juga tercapai batin Cyra sambil senyum-senyum ke arah Rendy.

Rendy juga tersenyum ke arah Cyra.

Setelah acara akad nikah selesai, semuanya melaksanakan sholat Dzuhur, karna memang sudah waktunya.

Gina yang sudah selesai sholat langsung kembali didandani di kamar pengantinnya.

Gina tersenyum menatap dirinya sendiri di depan kaca.

Cyra menungguinya sambil berbaring.

"Cyra jilbab kamu tu jadi berantakan," ucap Gina yang melihat Cyra dari kaca.

"Resepsinya masih 1jam lagi nanti baru dibenerin," kata Cyra yang masih sibuk dengan ponselnya.

Asisten perias datang membawa gaun pengantin yang sangat indah berwarna cream, karna memang Gina sangat suka warna cream.

"Waw gaunnya cantik banget," ucap Cyra yang terpesona melihat gaun indah di depannya.

Gina langsung dibantu asisten perias memakai gaunnya.

Gina kembali duduk untuk dipakaikan jilbab.

"Mbak nanti malam saat Bang Alwi masuk ke kamar ini, bilangin sama dia kalau Cyra udah duluan tidur di sini," ucap Cyra bercanda

Gina tersenyum mendengarnya.

"Huh...mulai nanti rumah pasti sepi gak ada dia, kalian harus sering ke rumah ya," ucap Cyra

"Kami di sini hanya beberapa hari doang kok, nanti kami pindah juga ke Jakarta, kan kerjaan Bang Alwi di sana, masak harus tinggal di Bogor," ucap Gina

"Hah itu bagus," ucap Cyra senang lalu mulai duduk.

"Tapi kami tinggalnya di rumah dekat rumahnya Paman Arif biar gak terlalu jauh dari kantor," kata Gina

"Ah apaan sih, Cyra kira mau tinggal di rumah, huh kalian jahat," ucap Cyra cemberut

"Kan gak jauh juga, kita bisa kok sering ketemu," kata Gina

Mamanya Gina masuk, "Lagi ngobrolin apa ini?" tanya Naya

"Itu lo Tante Naya, Cyra kira setelah mereka nikah bakal tinggal di rumah, ternyata tinggalnya dekat rumah Paman Arif, gak asik kan," ucap Cyra

Tante Naya tersenyum mendengarnya.

"Kan Cyra bisa sering ke rumah mereka, Cyra juga bisa menginap di tempat mereka nanti,"

"Ah ya sudah cepat dandannya, para tamu sudah mulai berdatangan," ucap Naya

Cyra langsung berdiri dan mendekati kaca di dekat Gina, Cyra membenarkan jilbabnya yang memang berantakan banget.

"Kok tamu sudah pada datang ya, harusnya masih ada sejam untuk istirahat," kata Cyra

Naya dan Cyra memegang Gina saat mereka berjalan keluar.

Cyra mengangkat ujung gaun yang memang sangat panjang.

Mereka keluar dari rumah dan langsung berjalan menuju halaman rumah keluarga Gina yang sangat besar.

Terlihat Alwi sudah duduk menunggu di pelaminan.

Dari kejauhan seseorang menatap dengan tajam ke arah Alwi, orang itu perlahan mendekat tapi tidak terlalu dekat hingga gak ada yang melihatnya dengan curiga.

"Bang Alwi sudah duduk, Mbak Gina juga langsung duduk di sana, Cyra mau duduk di sana dulu," ucap Cyra sambil menunjuk bangku di dekat Rendy.

Orang yang tadi menatap Alwi mendengar pembicaraan Cyra dan Gina.

Orang itu langsung terfokus pada Cyra yang tersenyum bahagia.

Jadi kau juga punya adik batin orang itu dengan tatapan dinginnya.

Orang itu melihat Cyra yang langsung duduk di samping Rendy.

Setelah mengambil foto Cyra, orang itu langsung pergi keluar.

Cyra duduk di samping Rendy.

"Oh ya Cyra, pernikahan seperti apa yang kamu inginkan?" tanya Rendy tiba-tiba sehingga membuat Cyra kaget.

"Hem...yang penting sah aja," kata Cyra sambil tersenyum walau gak melihat ke arah Rendy.

Rendy melihat ke arah Cyra, "Bukankah setiap perempuan ingin pernikahan yang mewah?"

"Syarat menikah kan gak harus pernikahan mewah, kalau Cyra sih pernikahan seperti apa aja tetap mau kok, kata Bunda dulu saat Ayah dan Bunda menikah di kampung juga cuma menikah biasa," ucap Cyra

"Seandainya ada seseorang yang mengkhitbah Cyra apa Cyra mau menikah muda?" tanya Rendy hati-hati.

"Kenapa tidak, kalau Cyra suka ya pasti Cyra mau," kata Cyra sambil tersenyum.

Rendy ikut tersenyum, pandangan mereka kembali tertuju pada pengantin.

Mita baru datang dan langsung duduk di dekat Cyra.

"Mita, orang tua kamu mana?" tanya Cyra

"Itu," Mita menunjuk ke arah orang tuanya yang lagi mengambil makanan.

Cyra melihat ke arah orang tua Mita yang sudah jauh-jauh datang.

"Hai Pak," ucap Mita pada Rendy

Rendy tersenyum sedikit saat melihat Myta.

"Aku berantakan gak?" tanya Mita saat menatap Cyra

"Tidak, masih cantik kok walau bau bensin mobil sedikit," ucap Cyra bercanda.

"Benarkah?" tanya Mita panik

Cyra dan Rendy tersenyum.

"Gak kok, bercanda doang," ucap Cyra

"Aku laper banget, ayo ambil makanan," ajak Mita

"Ah iya. Bang Rendy ayo," ajak Cyra juga

"Ah iya," Rendy bangkit dan langsung berjalan di depan Mita dan Cyra.

Cyra senyum-senyun saat melihat Rendy berjalan di depannya.

"Hemmm yang lagi jatuh cinta gak henti-hentinya tersenyum melihatnya," bisik Mita

"Ah apaan sih Mita," ucap Cyra agak keras

Rendy langsung menoleh ke arah belakang.

Cyra dan Mita langsung tersenyum gak enak.

Rendy kembali meneruskan langkahnya begitu juga Cyra dan Mita.

Rendy mulai mengambil makanan, Cyra mengikutinya dari belakang dan ikut mengambil makanan yang Rendy pilih.

Terpopuler

Comments

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

Waduuhh spa tuh cantika kahh

2022-03-15

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

siapa ya yg mau jahatin cyra🤔🤔

2022-02-03

1

Andi Fitri

Andi Fitri

mgkin lelaki itu suka sm gina kali

2021-03-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!