Wanita Istimewa Sang Mafia
Mata elang itu menatap dengan sangat tajam, begitu terasa aura dari seseorang yang sangat menakutkan itu sedang berhadapan pada sesosok pria.
"Katakan, siapa yang menyuruh kalian melakukan semua ini?" Mendengar suaranya saja sudah membuat merinding.
"Cuih! Aku tidak akan pernah sudi untuk mengatakannya padamu, walaupun aku harus mati sekalipun." Pria tersebut yang saat ini dalam keadaan yang sangat begitu menggunakan, dengan sebuah senjata yang berada tepat di kepalanya dan siap untuk menuntaskan isinya.
Sreet!
Sreet!
"Argh! Kau gila! Ka kau benar-benar bukan manusia!" Pria tersebut merasakan sakit yang sangat luar biasa pada tubuhnya, sebuah pisau kecil yang sangat tajam telah membuat kedua daun telinga pria tersebut berjatuhan di lantai.
Tahapan tajam itu masih tertuju pada pria yang saat ini meringis kesakitan, tiada sedikitnya pada wajahnya untuk menampakkan rasa belas kasihan.
"Heh! Ternyata nyalimu besar juga, masih enggan untuk menjawabnya?" Pertanyaan kembali diberikan, dengan seringai yang sangat menyeramkan.
"Biadab! Ba***at kau Ray! Sampai kapanpun aku tidak akan mengatakannya, kau akan mendapatkan balasan atas semua yang kau lakukan ini! Argh! Argh!" Teriakan semakin terdengar sangat jelas, keluar dari mulut pria tersebut.
Dor!
Dor!
Terdengar suara tembakan yang begitu keras, dalam hitungan detik. Pria tersebut sudah tak bernyawa, senjata yang berada didekat kepalanya sudah tidak dapat menahannya untuk segera keluar dari persembunyian dan tepat mengenai sasaran.
"Bereskan bangkainya, tugas kalian belum selesai." Pria tersebut berjalan meninggalkannya begitu saja.
"Baik tuan."
Semua anggota yang berada dibawah kepemimpinan pria tersebut bergerak dengan sangat cepat untuk membereskan kejadian disana, kerja yang begitu rapi membuat orang lain tidak dapat mengetahui peristiwa yang baru saja terjadi.
Ray Tamoez, CEO dari perusahaan multinasional Win'R. Menguasi dunia bisnis yang juga menjadi pengusaha terkaya, memiliki wajah yang sangat tampan dan juga tubuh yang atletis. Sehingga membuat kebanyakan wanita menaruh hati dan menginginkannya.
Namun mereka tidak ada yang mengetahui, jika Ray adalah seorang ketua dunia bawah terkenal dan juga sangat ditakuti oleh kelompok lainnya. Hanya sebagian kecil kelompok maupun orang-orang yang begitu ceroboh, dengan beraninya mencari masalah pada mereka. Setelah membersihkan dirinya dari sisa-sisa permainannya, kini Ray bersiap untuk melanjutkan kegiatannya untuk menjalankan perusahaannya.
...----------------...
"Silahkan tuan." Ujar Felix, sang asisten kepercayaannya mempersiapkan tuannya untuk memasuki mobil.
Dengan begitu elegannya, Ray memasuki mobil tersebut dan ia mulai disebutkan kembali dengan pekerjaannya. Melalui benda pilih ditangannya, mengecek beberapa laporan yang masuk melalui emailnya. Kali ini ia akan menemui kliennya untuk membahas beberapa urusan kontrak kerjasama, yang bertempat pada salah satu Cafe terbesar dan cukup ternama. Saat tiba disana, Felix mengikuti langkah sang tuannya untuk memasuki sebuah ruangan khusus.
Dugh!
"Akh! Ma maaf tuan, saya tidak sengaja. Sekali lagi, mohon maaf tuan. maafkan saya tuan, permisi. "
Seorang wanita yang saat itu bertabrakan dengan Ray, dengan wajah yang menunduk. Entah itu benar-benar tidak sengaja atau apapun. Wanita itu langsung saja berlalu dari hadapan Ray setelah mengucapkan maaf, hal itu membuat Felix dan terutama Ray melotot dengan tatapan yang sangat tajam. Terlihat jika tangan Felix sudah mengenal dengan sangat kuat dan hendak menarik wanita itu dari hadapan mereka, dan anehnya. Tiba-tiba saja tubuh Felix tertahan, terlihat tangan ke arah atas sebagai tanda untuk tidak meneruskannya dan ia melanjutkan langkahnya.
Ada apa dengan tuan hari ini? Sikapnya sangat berbeda, wah ini sangat luar biasanya. Felix menggelengkan kepalanya dan melanjutkan langkah mengikuti tuannya.
Melanjutkan tujuan utama mereka untuk datang kesana, pembahasan dan kesepakatan telah terjadi.
"Semoga kerjasama ini akan berjalan dengan lancar, tuan Ray. Tentunya, kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah anda berikan." Vansh, pimpinan dari perusahaan Jaya Mega yang juga merupakan saingan Ray dalam dunia bisnis.
"Semoga saja, jika mengecewakan. Kalian sudah tahu siapa aku." Begitu tegasnya ucapan yang Ray berikan.
Jamuan pun diberikan setelah mendapatkan kesepakatan diantara mereka, beberapa pelayan Cafe mulai menyuguhkan beberapa hidangan yang akan mereka nikmati. Saat Vansh akan melanjutkan ucapannya, seketika perhatiannya teralihkan pada salah satu pelayan disana.
"Silahkan tuan." Pelayan wanita tersebut mempersilahkan untuk menikmati jamuan dari mereka.
Tanpa melirik dan teralihkan, Ray masih bersikap atuh tak atuh dengan situasi yang ada.
"Tunggu!" Vansh tiba-tiba menghentikan pelayan tersebut.
"Iya tuan, apakah ada yang saya bisa bantu?" Sapa pelayan tersebut.
"Nisha! Kamu Nisha kan?" Dengan begitu yakinnya, Vansh menghampirinya.
Tubuh Nisha mendadak kaku, bagaimana bisa ada orang yang mengenali dan mengetahui namanya. Apalagi dari kalangan orang-orang ternama seperti ini, Nisha masih tampak menundukkan kepalanya.
"Vansh, masih ingatkan." Vansh tampak begitu sumrigah dengan pertemuan tersebut.
Mendengar nama itu, membuat Nisha memberanikan dirinya untuk menatap sang pemilik suara.
"Kak Vansh!" Sontak saja membuat Nisha kaget.
Tanpa mereka sadari dan larut dalam urusan masa lalunya, ada sepasang mata yang menyaksikan peristiwa tersebut. Hal itu juga membuat ketertarikan dari dalam dirinya, lalu senyum seringai terukur dari sudut bibirnya. Merasa jika urusannya telah selesai, Ray beranjak dari duduknya dan menghampiri Vansh yang masih larut dalam dunianya sendiri. Menepuk pundak Vansh pelan, lalu tanpa disadari. Ray melirik dan menarik senyuman dari sudut bibirnya saat melewati pelayan wanita tersebut, dan disaat yang bersamaan juga Nisha menangkap tatapan serta senyuman itu.
"Ma maaf, saya harus melanjutkan pekerjaan. Permisi." Nisha pamit undur diri dan mempercepat langkahnya.
Melihat bayangan itu telah hilang, Vansh hanya terdiam menyaksikannya. Wanita yang ia cari selama ini, ternyata dipertemukan kembali.
Nisha, akhirnya kita bertemu kembali. Kakak tidak akan melepasmu lagi, apapun yang akan terjadi.
Pertemuan kembali dengan wanita yang ia kagumi dan juga ia sayangi, namun harus terpisahkan oleh status sosial yang mereka miliki. Nisha, seorang wanita yatim piatu yang bersekolah dengan menghandalkan kejeniusannya mendapatkan beasiswa dan juga hasil warung kecil-kecilan sang nenek, sehingga membuat orang lain meremehkannya dan tidak ingin berteman dengannya.
Dari dalam mobilnya, Ray melemparkan pandangannya keluar jendela. Felix melihat gelagat aneh dari tuannya, membuat dirinya bingung namun ia harus fokus untuk mengendarai laju mobilnya.
"Temukan informasi tentang pelayan Cafe tadi, hari ini sudah harus kau dapatkan Felix."
Dugh!
Mendapatkan mobilnya berhenti mendadak, membuat Ray menentang kursi bagian pengemudi dengan menggunakan kakinya.
"Bisan hidup kau rupanya, Felix!" Ray menaikkan nada bicaranya.
"Ah, maaf kan saya tuan. Tadi mata saya kemasukan sesuatu, saya akan segera mencari informasinya tuan."
Felix melanjutkan perjalanan mereka dengan pikirannya yang masih bertanya-tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Imama Prastoto
mampir ikut baca ..
2024-07-23
0
penghalu amatir
othor aku mampir. kesan pertama aku sama novel ini, cerita nya menarik namunn masih ada taypo dalam pengetikan membuat saya atau mungkin pembaca kurang nyaman maaf ya hanya sedikit mengkritik semoga kritikan aku bisa membuat author semangat lagi membuat kualitas karya lebih tinggi☺☺
2022-11-29
0
Mika Susanti
semoga alur cerita nya tetapenarik seperti di awal., semangat walaupun masih banyak typo tak apa , tak ada kata terlambat dlm belajar
2022-11-08
0