Part 16

Bintang yang sudah kelelahan, pamit ke Langit. "Langit aku pulang dulu ya, besok kita mabar" ucap Bintang. "Oke, main bareng kan?" sahut Langit. Mereka tertawa. Sebastian malah ketiduran di ruang tamu apartemen Mutia. "Om, ayo pulang. Kok malah tiduran di sini???" bisik Bintang di telinga om nya. Om Sebastian tergagap dibangunkan oleh Bintang. Anak-anak kecil di depannya malah menertawakannya. Jatuh sudah wibawa Sebastian Putra. Mutia yang meninggalkan Sebastian di ruang tamu sendirian sejak tadi tidak mengetahui kejadian itu. Mutia sendiri bingung, mau bicara apa dengan tamu yang juga baru dikenalnya itu.

Sebastian dan juga Bintang akhirnya hanya pamitan dengan Langit. Karena bunda Langit sedang berada di ruang kerja. Langit tidak berani menganggunya, begitu bilang Langit. "Langit, tamu mu sudah pulangkah?" tanya Mutia yang barusan keluar ruang kerja nya. Dan mendapati Langit sedang nonton film kartun kesukaannya. "Langit, waktunya tidur" ajak Mutia. Langit pun mengikuti bunda ke kamarnya. Cuci tangan, cuci kaki, gosok gigi kemudian ganti baju adalah rutinitas Langit menjelang tidur yang sudah dihafalnya di luar kepala. Mutia membacakan cerita seperti biasanya. "Bun, enak juga ya kalau aku punya papa seperti Om Sebastian. Pasti akan ada yang melindungi bunda selain aku" ucap Langit tiba-tiba. Mutia terdiam. Musti kujawab apa, benak Mutia.

"Tidurlah nak, sudah jangan mikirin apa-apa. Lagian kehadiranmu itu sudah membuat bunda bahagia" jelas Mutia. Langit mendusel ke tubuh bunda nya untuk dipeluk. Belum ada lima menit di pelukan Mutia, sudah terdengar dengkuran halus nafas Langit. Mutia mengusap kepala Langit dengan lembut. Semakin ke sini, pertanyaanmu semakin aneh-aneh saja Langit, batin Mutia.

Mutia keluar kamar hendak mengambil air putih. Saat itulah Dena juga keluar dari kamarnya. "Kak, bagaimana seorang Sebastian Putra bisa mendatangi apartemen kita??" celetuknya. Mutia mencubit lengan Dena. "Awwww sakit Kak. Lagian ya Kak, sampai kapan kakak akan betah sendiri? Langit juga perlu seorang sosok ayah kak" kata Dena. Mutia terdiam sesaat. Mungkin sekarang saatnya dirinya menceritakan semua ke Dena.

Mutia duduk di meja makan dan meminta Dena untuk duduk juga. "Dena, mungkin sekarang saatnya kamu tahu. Apa yang menjadi alasan bagiku untuk tidak mencarikan seorang ayah untuk Langit putraku. Bik Sumi lah saksi hidup alur yang aku lalui selama ini". Dena mulai memperhatikan kata demi kata yang akan diucapkan Mutia. Mutia menghela nafas panjang.

flash back

Masa-masa akhir sekolah menengah atas adalah masa-masa bahagia bagi seorang Mutia Arini. Dinobatkan sebagai siswa dengan lulusan terbaik tentunya sangat membanggakan bagi orang tuanya. Pak Aminoto dan bu Aminah adalah nama orang tuanya. Sepasang suami istri dengan putri tunggal nya. Pak Aminoto yang hanya bekerja sebagai seorang buruh tani, hanya bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Jangankan memikirkan untuk membiayai kuliah putrinya, bisa membeli beras saja sudah alhamdulillah.

Tapi itu semua tidak menyurutkan keinginan Mutia untuk melanjutkan pendidikan. Semenjak kelas tiga SMA, Mutia rajin mencari informasi kampus mana saja yang menyediakan beasiswa untuk pelajar kurang mampu tapi nilai akademiknya bagus seperti dirinya. Mutia yang bercita-cita ingin menjadi dokter, tapi kalau memikirkan biaya di luar kegiatan kuliah akhirnya Mutia membelokkan sedikit niat awalnya itu. Mutia akhirnya diterima di sebuah kampus swasta dan mengambil jurusan diploma tiga kebidanan. Tak apalah yang penting tetap mengarah di bidang kesehatan, pikir Mutia waktu itu.

Tiba saatnya Mutia pamitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat di terminal kota kecil tempatnya tinggal, "Jaga diri di sana nak. Maaf ayah sama ibu tidak bisa memberimu apa-apa. Simpan ini baik-baik, buat jaga-jaga kalau ada keperluan mendadak ya nak" Pak Aminoto memberi sebuah amplop hasil dari dirinya menabung untuk uang saku Mutia selama beluk mendapatkan kerjaan sampingan dan juga sebuah kalung. "Jangan kau jual kalung ini Mutia. Kalau kau kekurangan uang cukup gadaikan saja, sehingga kalung ini tidak jatuh ke orang lain" wanti-wanti pak Aminoto. Mutia mengangguk dan segera menyimpan barang dan uang pemberian orang tuanya di tas nya.

"Ayah, ibuk...Mutia berangkat dulu. Jaga diri kalian baik-baik. Mutia menyayangi kalian" Mutia mencium tangan kedua orang tuanya itu dan melangkah naik ke atas bis yang akan membawanya ke kota J, di mana dirinya akan mengenyam pendidikan.

Untungnya juga, kampus tempat Mutia belajar menyediakan asrama grastis bagi yang mendapatkan beasiswa. Jadi Mutia untuk sekarang tidak kebingungan untuk mencari tempat tinggal di kota J, yang merupakan kota metropolitan dengan segala hiruk pikuknya.

Sesampai di asrama, Mutia mendapatkan teman sekamar yang lumayan seru. Nadia adalah namanya, mahasiswi dari luar pulau. Dia kuliah karena tugas belajar dari pemerintah daerah setempat. Kalau Mutia murni karena beasiswa dari pihak kampus. Lain dengan Nadia, dia mendapatkan semua biaya untuk kuliah dari pemerintah daerah di mana dirinya tinggal. Selain uang kuliah gratis Nadia juga mendapat uang saku bulanan. Sebagai imbal balik, setelah lulus Nadia harus mengabdikan dirinya di daerah di mana dia tinggal.

"Mutia kamu pilih yang atas apa yang bawah kah??" seru Nadia. "Apaaan??" sahut Mutia yang memang masih berada di depan kamar. Sementara Nadia sudah masuk sedari tadi. "Masuklah sini kau?" teriak Nadia. "Ini lho, pilih atas atau bawah?" ulangnya sambil menunjuk tempat tidur tingkat di sampingnya. "Aku di bawah aja. Lagian aku sedikit ngeri dengan ketinggian" ulas Mutia. Nadia tertawa, tenyata ada juga orang yang takut akan ketinggian. Batin Nadia. Mereka juga menata perbekalan yang dibawa dari kampung halaman masing-masing ke dalam lemari sederhana yang memang sudah disediakan pihak kampus. Karena sudah kelelahan, karena barusan menempuh perjalanan yang lumayan jauh. Mereka terlelap setelah selesai bersih-bersih dan menata kamar asrama yang ditempatinya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

to be continued

Terpopuler

Comments

imelda

imelda

lanjut lagi ,ceritanya,

2023-04-01

3

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2023-03-29

1

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

ok ini cerita dr Mutia 💪💪💪💪

2023-03-14

4

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Pengkhianatan
146 Promote "Aku Yang Tersisih"
147 Promote 'Langit dan Jingga'
148 Promote 'Nikah Untuk Bahagia'
149 Promote "My Aluna"
150 Promote 'Bukan Benih Suami'
151 Promo 'Lost Memory'
152 Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova'
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Pengkhianatan
146
Promote "Aku Yang Tersisih"
147
Promote 'Langit dan Jingga'
148
Promote 'Nikah Untuk Bahagia'
149
Promote "My Aluna"
150
Promote 'Bukan Benih Suami'
151
Promo 'Lost Memory'
152
Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!