Part 9

Sebastian kembali teringat kejadian beberapa tahun lalu. Teringat waktu SMA, Sebastian mulai kenal dengan seorang Janetra, bahkan saat itu dia tak mengetahui kalau Janetra adalah putri tunggal dari keluarga konglomerat. Perusahaan Blue Sky yang didirikan papa nya sudah berada di puncak, makanya Sebastian selalu hati-hati terhadap orang yang berusaha mendekati.

Waktu istirahat kelas, Sebastian duduk di sebuah bangku kosong di kantin sekolah bersama Dewa sahabatnya. "Wa, tolong pesenin es jeruk ma bakso super dong!!!" perintah Sebastian. "Baik tuanku, ada lagi?" ujar Dewa menimpali. "Kamu juga sekalian" lanjut Sebastian. "Siap lapan enam" Dewa beranjak menuju ibu kantin untuk memesan. Karena sudah kelas tiga tidak ada yang berani mendekatinya.

Datanglah sosok cewek idola di sekolah itu. Dia duduk tepat di hadapan Sebastian, "Hai Tian" sapanya. "Hmmm" Sebastian hanya berdehem menanggapi. "Aku gabung ya, sendirikan?" pintanya. "Minggir...minggir....enak aja. Tempat dudukku nih" balas Dewa dari belakang cewek itu.

Begitu melihat siapa sosok yang membelakanginya, "Wow, ada angin apa yang membawa seorang bidadari di sekolah ini menghampiri bangku kita" Dewa merasa bangga. Sementara cewek itu tertawa mendengar penuturan Dewa. "Kenalin, namaku Dewa Anggara" Dewa menyodorkan tangan kanannya. Gayung bersambut, cewek itu menerima uluran tangan Dewa. "Janetra" cewek itu menyebut namanya dengan manja. Sebastian belum bereaksi melihat tingkah Dewa dan Sebastian.

Janetra pun menyapa Sebastian kembali, "Tian, akhir pekan datang ya ke acaraku???" ucapnya. Sebastian menatap datar wajah Janetra. "Bisa ya?" ulang Janetra. "Bisa...bisa....pokoknya akan kurayu dia buat datang ke acaramu" sahut Dewa. Janetra pun tertawa renyah. Sebastian mendiamkan ucapan Dewa. "Kau diam, berarti kau setuju" ulas Janetra. Seperti diketahui semua warga sekolah, kalau Janetra memang secara menggebu mengejar cinta Sebastian.

Sebastian juga salah satu cowok terpopuler di SMA. Wajah tampan, alis tebal, hidung mancung, dan rambut sedikit pirang membuat sosok Sebastian menjadi sosok dengan wajah nyaris sempurna. Kalau dinilai dengan angka rentang satu sampai sepuluh, maka nilai Sebastian adalah sembilan...he...he.... Maka banyak juga cewek yang mengejar cinta Sebastian, salah satunya Janetra sang idola cewek. "Heh, kalian sama-sama banyak fans nya, kenapa nggak jadian aja sih? Biar para pengagum rahasia kalian pada patah hati..ha....ha..." celetuk Dewa Anggara . Sebuah box tisu tepat mengenai badan Dewa. Dewa pun langsung terdiam.

Janetra berlalu setelah menyampaikan sebuah undangan untuk Sebastian dan Dewa. Dewa membuka kertas dalam amplop itu. "Wow, birth day party. Kita datang yuuukkk" ajak Dewa. "Kamu aja yang datang, males aku" tukas Sebastian sambil menyuap bakso yang masih mengepul di depannya. "Wah, nggak asyik dong kalau sendirian datangnya. Ayolah Tian, sekali-kali doang" Dewa meluncurkan bujuk rayunya. "Lagian, pasti di sana banyak cewek-cewek cantik tuh" lanjut Dewa. "Cantik bukan jaminan baik" sahut Sebastian. "Iya...iya...aku tahu. Tapi datang ya. Plisssss" Dewa memasang wajah melas. "Kuusahakan" Sebastian menyeruput es jeruk, karena baksonya telah tandas. Sebastian beranjak sementara Dewa menyuap bakso yang tersisa di mangkoknya secepat kilat. Tak mau ditinggalkan oleh Sebastian.

Sebastian juga termasuk cowok dengan otak tokcer. Nyatanya tanpa mengikuti les-les tambahan dan belajarnyapun juga santai, tiga besar paralel antar kelas tak luput dari genggamannya.

Akhir pekan, Dewa menagih janji Sebastian. Dewa datang ke mansion Sebastian dan berjumpa dengan tuan Baskoro, papa Sebastian. "Wa, mau kemana rapi amat?" celetuk tuan Baskoro yang sedang menyiangi rumput di taman bunga depan mansion. "Biasanya juga rapi Om...he...he...." sahut Dewa. "Sebastian ada di ruang baca tuh" tuan Baskoro memberi tahu tanpa menoleh dari bunga-bunga di depannya. "Siap Om" Dewa menghambur ke ruangan yang dimaksud oleh tuan Baskoro. "Dasar ABeGe labil", gumam tuan Baskoro.

Di ruang baca, Sebastian sedang serius membaca sebuah buku tentang bisnis. Dewa masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Dewa sudah sering datang ke mansion, semenjak SMP. Sekolah Dewa pun ditanggung oleh tuan Baskoro. Kalau nggak gitu, mana bisa Dewa masuk sekolah elite satu sekolah dengan Sebastian. Dewa adalah putra asisten tuan Baskoro di perusahaan. "Hei tuan muda, serius amat? Kamu nggak lupa sama janjimu kan?" Dewa melempar pant*atnya di kursi depan Sebastian. "Janji apa?" Sebastian pura-pura lupa. "Ayolah bro. Siap-siap lah. Kita berangkat" Dewa antusias mendorong Sebastian lekas ganti baju. Sebastian tertawa.

Karena taknmembaca undangan dengan detail, mereka berdua tak tau kalau acara itu ada dress code nya. Kedatangan Sebastian dan Dewa yang tak sesuai dengan tema yang dimaksud, akhirnya ditolak oleh penerima tamu di depan. "Mba, kita ini beneran teman Janetra loh. Kalau nggak percaya ini undangannya. Bahkan Janetra sendiri loh yang ngasihkan undangannya ke kita berdua" jelas Dewa tanpa titik koma. Sementara Sebastian malas menanggapinya. "Mas..Mas...saya di sini juga hanya menjalankan apa yang diminta oleh yang punya acara" jelas nya.

"Ayo Wa, cabut!!!" ajak Sebastian yang sedari awal sudah tak begitu minat datang ke acara ini. Dewa manyun menanggapi ucapan Sebastian.

Saat mereka balik badan, ketemulah mereka dengan sosok cantik yang punya acara. "Eh kalian mau ke mana, kok malah mau balik?" tanyanya. "Kita salah kostum" jawab Sebastian sekenanya karena memang benar dia dan Dewa salah kostum.

"Nggak papa, ayo masuk aja" ajak Janetra.

Dewa langsung mengiyakan ajakan Janetra, dan mau tak mau Sebastian mengikutinya. Kepalang tanggung juga, batin Sebastian.

Dewa tak berhenti berdecak kagum melihat kemeriahan pesta di depannya. "Keluarga Supranoto memang luar biasa" gumam Dewa. "Keluarga Supranoto, apa hubungannya?" tanya Sebastian. "Eh, loe itu selama ini di kolong semut ya Tian? Keluarga Supranoto, keluarga konglomerat kelas wahid. Meski masih berada di bawah keluargamu sih" jelas Dewa. "Terus apa hubungannya dengan acara ini?" lanjut Sebastian.

Dewa menyentil kening Sebastian supaya sadar, "Tuan Supranoto itu papa nya Janetra, jadi Janetra adalah pewaris tunggal perusahaannya. Sampai di sini sudah paham???" jelas Dewa pelan. Sebastian tertawa.

Acara pesta berlangsung meriah dan sampailah di puncak acara. Janetra yang berada di atas panggung dan menjadi bintang utama malam ini secara lantang memanggil Sebastian Putra untuk mendekat kepadanya. Sorot lampu yang fokus ke arah Sebastian begitu jelas menampakkan sosoknya. Tepuk tangan bergemuruh di ruangan itu. "Apa maksudnya ini?" batin Sebastian. "Sudah ayo maju aja" Dewa memberi saran.

Sebastian melangkah pelan menuju arah Janetra. Saat Sebastian sudah berada di samping Janetra, lampu yang semula dimatikan sekarang menjadi terang benderang kembali.

"Terima kasih sudah mau naik ke sini" bisik Janetra. Sebastian hanya tersenyum dingin menanggapi. Acara tiup lilin dimulai diiringi lagu khas ulang tahun. Sepotong kue sudah diserahkan Janetra untuk kedua orang tuanya. "Selanjutnya kue mau diserahkan ke siapa ya? Tentunya pasti orang yang sangat spesial bagi nona Janetra" ucap sang pembawa acara tak kalah semangat. Oleh Janetra kue diserahkan ke Sebastian, tepuk tangan bergemuruh lagi di ruangan itu. "Kok ke aku???" tunjuk Sebastian ke mukanya sendiri. "Kamu emang orang spesial di hatiku Tian" ucap Janetra dan suaranya menggema di seluruh ballroom hotel itu.

Gila ni cewek, acara semeriah ini hanya untuk melakukan kekonyolan ini, batin Sebastian.

"Aku memang gila Sebastian, gila karena terlalu lama menunggumu mengucapkan cinta padaku" ucap Janetra seakan tau pemikiran Sebastian.

"Entah kamu terima atau kamu tolak, malam ini aku tidak mau menyia-menyiakan lagi kesempatan ini. Ijinkan aku mengutarakan isi hatiku. Aku mencintaimu Sebastian Putra" ucap tegas Janetra. Lagi-lagi tepuk tangan menggema. Sebastian masih terdiam tanpa mengucapkan kata. "Aku tidak memaksamu menjawab sekarang, tapi aku lega bisa mengutarakan isi hatiku kepadamu" lanjut Janetra.

to be continued

Terpopuler

Comments

Sutarwi Ahmad

Sutarwi Ahmad

huh kok ada cewek nembak cowok apa memang dunia terbalik ya.

2023-10-07

2

Lucinta Gua

Lucinta Gua

katanya bucin kok disini gk bucin malah terkesan cuek tiannya

2023-09-21

4

Rifa. Alma

Rifa. Alma

Namanya juga anak org kaya, Menyatakan cinta didepan banyak org bukan masalah baginya, coba bagi anak cewek yg hidupnya sederhana, pasti langsung dijawab dan ditolak mentah² tu😤😤

2023-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Pengkhianatan
146 Promote "Aku Yang Tersisih"
147 Promote 'Langit dan Jingga'
148 Promote 'Nikah Untuk Bahagia'
149 Promote "My Aluna"
150 Promote 'Bukan Benih Suami'
151 Promo 'Lost Memory'
152 Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova'
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Pengkhianatan
146
Promote "Aku Yang Tersisih"
147
Promote 'Langit dan Jingga'
148
Promote 'Nikah Untuk Bahagia'
149
Promote "My Aluna"
150
Promote 'Bukan Benih Suami'
151
Promo 'Lost Memory'
152
Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!