Part 8

Sebastian duduk di hadapan kedua orang tuanya. Tepat saat menaruh pantatnya di kursi, sebuah remot melayang tepat mengenai kepalanya. Remot yang dilemparkan dengan sengaja oleh tuan Baskoro karena belum hilang rasa geramnya.

"Sudah..sudah Pah...sebaiknya coba kau buka amplop itu" lerai nyonya Baskoro.

Akhirnya tuan Baskoro pun membukanya, terdapat selembar kertas. Tuan Baskoro membuka lipatan dan mulai membacanya, "Apa maksudnya?" tatap tajam ke arah Sebastian. Sebastian pun hanya mengangkat kedua bahunya, "Berarti anak yang dikandung Janetra bukan anakku" jelasnya. "Kapan kau tau?" tanya tuan Baskoro. "Seminggu lalu" ucap Sebastian enteng.

"Papa ingat, waktu Janetra minta dirawat di rumah sakit karena mual muntah yang berlebih? Saat itulah aku minta pihak rumah sakit mengambil sampling di rahimnya" jelas Sebastian. "Kenapa kamu tega, kehamilan Janet masih muda Tian?" ujar nyonya Baskoro alias mama Cathleen. "Siapa bilang Mah, dia pasti cerita ke mamah kalau baru telat haidnya. Padahal hasil USG menunjukkan kehamilannya sudah berusia tujuh belas week" lanjut Sebastian.

"Tapi kenapa kamu menyetujui acara pertunangan bahkan pernikahan Sebastian? Kami telah membuat malu keluarga kita" suara tuan Baskoro masih beberapa oktaf di atas normal. "Memang ku sengaja, daripada papa nggak menerima alasanku. Mendingan malu sekalian" ucapnya masih santai. Dewa hanya geleng-geleng kepala di belakang Sebastian. "Papa kan yang selama ini memaksaku menikah dengan Janetra, supaya perusahaan keluarga Supranoto bisa gabung dengan blue sky?" Sebastian masih melanjutkan alasannya.

"Berani sekali putri tunggal keluarga Supranoto mempermainkan keluarga Baskoro" ucap geram tuan Baskoro. Sudah kepalang tanggung, Tuan Baskoro akan mendatangi keluarga Supranoto kali ini. Pernikahan yang awalnya hanya akan ditunda, tuan Baskoro akan membatalkannya. Padahal berita yang direlease sebelumnya oleh keluarga Supranoto, bahwa pernikahan ditunda karena mempelai pria sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Penampilan Sebastian yang menggandeng seorang anak kecil, seakan membantah berita yang direlease keluarga Supranoto. Bahkan penampilan Sebastian itu telah trending di sosmed, meski berita itu telah dihapus oleh orang-orang suruhan Dewa. Hal itulah yang menyebabkan kegeraman papa nya, selain pembatalan nikah sepihak oleh Sebastian.

"Terus anak kecil yang mirip denganmu itu dapat dari wanita jal*ng mana?" kata tuan Baskoro tanpa disaring. "Jangan bilang seperti itu Pah, dia anak baik. Putra dari seorang wanita pengusaha bakery" jelas Sebastian. Meski belum tahu pasti kebenaran ucapan Langit, Sebastian tetap menyampaikan ke papa nya."Jadi itu bukan anakmu kan. Kenapa bisa mirip denganmu?" sergah tuan Baskoro lagi. "Kalau itu nggak tau Pah" ucap Sebastian selengekan. "Serius Tian????" mama Cathleen menimpali. "Emang aku beneran nggak tau Mah. Sebenarnya dia anak kecil yang sedang bosan, karena bundanya ada acara pembukaan cabang bakery nya. Gitu aja. Nggak ada yang spesial. Cuma datangnya anak itu pas banget dengan timing-ku. Dia juga anak yang ngegemesin" senyum Sebastian sedikit terlihat saat membayangkan wajah Langit. Semau itu tak luput dari pandangan mama Cathleen.

"Sekarang kamu ikut papa ke kediaman keluarga Supranoto. Kita harus segera membereskan segera" ajak Tuan Baskoro. "Enak aja, nggak mau ah. Papa dan Mama kan yang membuat kesepakatan dengan keluarga itu. Papa dan mama aja yang kesana" seru Sebastian. Tuan Baskoro sampai geregetan mendengarnya. Ada saja alasan yang dibuat bocah tengil itu, batin tuan Baskoro. Akhirnya sesuai yang dibilang Sebastian, papa dan mama nya lah yang pergi ke kediaman tuan Baskoro.

"Dewa, kamu sendiri aja yang ke perusahaan" perintah Sebastian. "Loh, Tuan mau ke mana?" ucap Dewa. "Mau jalan-jalan. Abis makan siang, ntar baru ngantor" ujar Sebastian mengambil kunci mobil dari tangan Dewa. "Terus aku gimana tuan?" tanya Dewa. "Naik becak sana" tukas Sebastian berlalu menuju mobil yang terparkir. "Mesthi selalu begitu" gerutu Dewa. "Jangan lupa kau selidiki Langit, kutunggu laporanmu siang ini" ujar Sebastian.

Sebastian melajukan mobilnya ke arah kediaman kakak perempuannya. Sebelumnya dia menelpon sang kakak. "Halo pengantin gagal, ngapain jam segini nyari kakak. Lagi galau ya???" ledek sang kakak di ujung telpon. "Enak aja, sapa mau nikahin wanita yang mengandung bukan anakku" jelas Sebastian. "Whatt???? anak teng*ik aku butuh penjelasan langsung ke school aja" pinta kakak Sebastian dan menutup panggilan itu. Main tutup seenaknya aja, lagian dia pasti penasaran akan ceritaku. Dasar kakak lak*at, umpat Sebastian dalam benak.

Sebastian memarkir mobilnya tepat di samping sebuah mobil sport mewah milik kakaknya. "Dasar orang aneh, padahal anaknya nggak mau ditungguin. Kok ini malah ngendon aja di sekolahan. Dasar emak-emak kurang kerjaan" umpat Sebastian. Sebastian langsung menuju di mana tempat kakaknya biasa berada. "Hei, anak teng*ik, aku di sini" panggilnya. "Kak, ayo ke resto terdekat. Belum sarapan nih" ujar Sebastian memegang perutnya "Makanya nikah dong" saran sang kakak. Ternyata Sebastian adalah adik dari Catherine, mama nya Bintang. "Belum ada yang cocok" sahut tegas Sebastian. "Jangan pilih-pilih ntar dapatnya nenek-nenek baru tau rasa" ejek Catherine.

"Lekaslah kak, lelet amat jalannya" Sebastian menghentikan langkah menunggu sang kakak berjalan di sampingnya. "Reno suamimu nggak marah kan? Kalau kau kuajak bentar" tanya Sebastian. "Ya nggak lah, kalau tau kamu akan cerita masalah gagal nikahmu. Aku jamin Reno bakalan nggak ngantor hari ini" ucap mantab Catherine. "Dasar pasangan aneh" umpat Sebastian. Reno adalah kakak ipar Sebastian yang merupakan seorang spesialis bedah jantung. Bahkan waktu pernikahan mereka, Sebastian sempat nanya ke Reno. Kok bisa nikah dengan kakak yang otaknya kadang lemot seperti paket data yang mau abis.

"Ayo cerita" ucap Catherine saat Sebastian sudah menyerahkan kembali kertas pesanannya. "Nggak sabaran banget" tandas Sebastian. Sebastian menceritakan kejadian di mansion papa nya tadi pagi. Dan juga kepergian papa dan mama nya ke keluarga Supranoto untuk membatalkan pernikahan Sebastian dan Supranoto. "Bentar Tian, sebenarnya kakak penasaran bagaimana kamu yakin kalau itu bukan anakmu?" tanya Catherine. "Ya jelas saja lah kak, nggak pernah niduri tapi kok minta aku yang tanggung jawab. Ogaahhhh" ucap Sebastian sambil menyandarkan punggungnya di kursi. Catherine terkekeh mendengarnya. "Tapi dulu kamu cinta mati loh sama Janetra. Sudah kuingetin tapi nggak kau gubris" Catherine mengingatkan kejadian dulu waktu Sebastian bucin akut ke Janetra. "Ha..ha....namanya juga jatuh cinta kak. Tai ayam pun terasa coklat" Sebastian terbahak mengatakannya. "Nggak nyesal, nglepas Janetra?" Catherine meyakinkan ucapan adiknya. Sebastian menggeleng, "Nggak bakalan kak. Semenjak ada kejadian dia menjebakku waktu itu, aku sudah tak respek padanya" ucap mantab Sebastian. Kejadian yang mengingatkan kejadian kurang lebih enam tahun lalu.

to be continued

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

jeneta yg jebak Tuan tp Mutia yg jadi korban..

2023-11-12

1

itin

itin

perlu ekstra membacanya karna tiap percakapan disatukan dalam satu paragraf tidak dibuat terpisah.

2023-11-03

1

Lina ciello

Lina ciello

walah malah dadi ponaka e cathlen sek sok ye kui langit jebule ... alemong😁

2023-10-23

3

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Pengkhianatan
146 Promote "Aku Yang Tersisih"
147 Promote 'Langit dan Jingga'
148 Promote 'Nikah Untuk Bahagia'
149 Promote "My Aluna"
150 Promote 'Bukan Benih Suami'
151 Promo 'Lost Memory'
152 Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova'
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Pengkhianatan
146
Promote "Aku Yang Tersisih"
147
Promote 'Langit dan Jingga'
148
Promote 'Nikah Untuk Bahagia'
149
Promote "My Aluna"
150
Promote 'Bukan Benih Suami'
151
Promo 'Lost Memory'
152
Promo Again 'Pelabuhan Terakhir Cassanova'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!