Bab 14

Gery melakukan apa yang Keenan perintahkan padanya, yaitu mencari tahu tentang kebenaran dari kecelakaan yang menimpa Helia enam tahun yang lalu. Namun, sangat sulit mendapatkan informasi yang diinginkan karena Gerry tak menemukan rekaman CCTV di jalanan tempat Helia mengalami kecelakaan.

Setelah melakukan pencarian yang tak mudah, akhirnya ada seorang teknisi komputer yang mengaku memiliki seluruh rekaman CCTV yang dicari oleh Gery. Tentu saja Gery memeriksa dulu apakah benar rekaman tersebut adalah rekaman kecelakaan yang dia cari. Dan ternyata benar, itu adalah rekaman di mana Helia mengalami kecelakaan yang membuatnya koma dalam waktu yang tak sebentar.

Dalam rekaman tersebut, terlihat sebuah mobil berwarna biru menabrak Helia dengan brutal dan langsung pergi begitu saja. Gery pun ingat, di tahun yang sama, Zetta juga memiliki mobil berwarna biru dengan tipe seperti mobil yang ada dalam rekaman itu.

Sebenarnya mobil biru yang ada dalam rekaman tersebut tak serta-merta membuktikan jika Zetta yang telah menabrak Helia. Bisa saja itu mobil milik orang lain, atau jika benar mobil tersebut milik Zetta, tapi orang yang mengemudikannya mungkin saja bukan Zetta. Tapi tentu Gery tak ingin salah mengambil kesimpulan. Biar Keenan sendiri nanti yang menilai semuanya.

Karena itu, Gery pun langsung menghubungi Keenan dan meminta bosnya itu segera datang ke tempat dirinya berada saat ini. Tak butuh waktu lama bagi Keenan untuk sampai di sana. Lelaki itu tampaknya bergegas pergi setelah Gery menghubunginya.

"Kamu sudah melihat rekaman CCTV-nya?" tanya Keenan pada Gery begitu dia sampai.

"Sudah, Tuan. Mobil yang menabrak Nona Helia memang terlihat seperti mobil yang pernah dimiliki oleh Nyonya Zetta. Tapi belum bisa dipastikan jika yang menabrak Nona Helia adalah Nyonya Zetta. Tuan bisa melihatnya sendiri untuk mengambil kesimpulannya," sahut Gery.

Keenan tampak menghela nafasnya. Keterangan yang diberikan oleh Gery tadi menambah keyakin lelaki itu jika memang Zetta yang telah menabrak Helia enam tahun yang lalu. Tak perlu baginya memeriksa lagi isi rekaman CCTV tersebut, karena pengakuan Helia saja sebenarnya sudah cukup baginya.

"Tidak perlu," ujar Keenan kemudian setelah tertegun cukup lama.

"Kamu tadi sudah memeriksanya, jadi tidak perlu kuperiksa ulang."

"Tapi, Tuan ...."

"Minta pemilik rekaman itu agar menyerahkannya pada kita. Berikan berapa saja nominal uang yang minta sebagai bayarannya," titah Keenan dengan nada yang dibantah.

Gery terdiam sejenak, sebelum kemudian mengangguk patuh.

"Baik, Tuan," sahut Gery sambil membungkukkan badannya. Asisten pribadi Keenan itu kemudian mengurus rekaman itu seperti yang diminta oleh bosnya. Dia memberikan sejumlah uang kepada teknisi komputer yang memiliki rekaman tersebut sebagai imbalan.

"Saya sudah memberikan kompensasi yang sepadan untuk Anda. Saya harap Anda tidak mengatakan pada siapapun mengenai rekaman CCTV ini," pinta Keenan pada teknisi komputer tersebut sebelum pergi dari sana. Dia tak ingin sampai ada yang tahu tentang rekaman itu, terutama Keluarga Helia. Meski tak menyukai Zetta, Keenan tetap tak ingin keluarga Helia sampai memperkarakan Zetta dan membuat Zetta mendekam di penjara.

"Anda tidak perlu khawatir, Tuan. Saya akan menganggap kalau rekaman itu tidak pernah ada di dunia ini," sahut teknisi komputer itu.

Setelah memastikan semuanya beres, Keenan dan Gery pun meninggalkan tempat itu. Jika Gery mesti kembali ke kantor untuk meberusklkan beberapa pekerjaan yang masih belum selesai, Keenan sendiri langsung pulang ke rumahnya. Kedatangannya langsung di sambut dengan suasana rumah yang terlihat ceria.

Di ruang keluarga, Nyonya Brenda dan Griselle tampak sedang bercengkrama dengan Helia, sedangkan Roan terlihat sedang asyik bermain ponselnya. Pemandangan menyenangkan yang tak pernah Keenan lihat selama Zetta yang tinggal di rumah ini.

Obroran mereka terhenti sejenak saat menyadari kehadiran Keenan, namun kembali berlanjut saat Keenan mengatakan akan langsung naik ke lantai atas. Lelaki itu hendak beristirahat, namun kemudian dia memutuskan kembali turun ke lantai bawah untuk bergabung dengan anggota keluarganya yang lain.

"Jangan panggil Tante lagi, Helia. Mulai sekarang kamu harus memanggi Mama seperti anak-anak Mama yang lain." Terdengar Nyonya Brenda meminta Helia untuk segera mengubah panggilannya.

"Apa boleh begitu?" tanya Helia dengan malu-malu.

"Tentu saja boleh. Sebentar lagi kamu dan Keenan akan menikah. Itu artinya, kamu akan menjadi menantu Mama."

Helia tampak tersipu, membuat Griselle terkekeh dan bersemangat untuk menggodanya.

"Iya, Kak Helia. Kakak juga mesti memanggilku dengan panggilan Adik Ipar, lalu aku akan memanggil Kakak dengan panggilan Kakak Ipar." Griselle menambahkan.

Keenan pun mendekat dan bergabung dengan anggota keluarganya itu.

"Sudahlah, jangan menggoda Helia seperti itu. Kalian tidak lihat wajahnya sudah memerah karena malu?" ujar Keenan pada Grizelle dan mamanya.

Helia masih memandang Keenan sambil mengulas senyum tipis. Wajahnya masih terlihat agak bersemu merah. Dia kemudian permisi sebentar, lalu mengajak Keenan agak sedikit menjauh dari ruang keluarga.

"Ada apa?" tanya Keenan saat mereka telah berada di sudut lain rumahnya. Dia tahu, pasti ada yang ingin Helia katakan secara pribadi padanya.

Helia tampak terdiam sejenak dan menatap Keenan dengan sedikit ragu.

"Aku sebenarnya ingin mengatakan ini padamu dari kemarin-kemarin," ujar perempuan itu kemudian.

"Mengatakan apa?"

"Ini tentang Zetta."

Keenan tampak sedkit mengerutkan keningnya.

"Aku tahu kalau kamu marah atas perbuatan Zetta padaku enam tahun yang lalu, tapi aku harap kamu tak menghukumnya, Keenan." Helia berujar pelan sambil berusaha memasang wajah setulus mungkin.

"Kenapa? Bukankah dia sudah menyakitimu?" tanya Keenan.

"Benar, dia memang sudah berusaha untuk mencelakaiku, tapi aku sudah memaafkan Zetta dan berusaha untuk melupakan semuanya. Jadi, aku harap kamu juga tidak perlu melihat ke arah masa lalu lagi. Tidak usah mengorek-ngorek tentang kejadian itu. Buat apa, tak ada gunanya memelihara dendam," sahut Helia sambil tersenyum. Dalam hati perempuan itu bangga pada dirinya sendiri karena telah berhasil menampilkan sosok bijak di hadapan Keenan.

Keenan terdiam selama beberapa saat, kemudian balas tersenyum ke arah Helia.

"Kamu memang sangat baik, Helia. Bahkan terkadang kamu terlalu baik sehingga mudah untuk disakiti oleh orang lain," ujar Keenan sambil mengusap lembut pucuk kepala perempuan itu.

"Bukan seperti itu. Aku hanya tidak mau hidup dengan menyimpan kebencian pada orang lain," ujar Helia lagi.

Sekali lagi Keenan mengulas senyumannya.

"lya, kamu memang penuh dengan kasih sayang. Aku jadi teringat pada surat yang dulu kamu tulis untukku. Kamu bercerita dalam surat itu jika kamu menyelamatkan seekor anak tikus dan mengajaknya tidur bersamamu dalam satu selimut," ujar Keenan sambil tertawa pelan. Tampaknya kenangan yang diingatnya itu meninggalkan kesan lucu baginya.

Helia membeku mendengar itu. Jelas yang dibicarakan Keenan itu bukanlah dirinya. Tapi tentu dia tak ingin kalau sampai Keenan tahu karena itu bisa jadi akan merusak citra baik dirinya di mata Keenan yang susah payah dia buat. Otaknya pun langsung berpikir untuk mencari cara agar Keenan tak membicarakan itu lagi.

"Ah, iya. Aku dengar Nenek sudah pulang ke rumahnya sekarang. Bagaimana kalau nanti kita mengunjungi Nenek bersama-sama," ujar Helia tiba-tiba, berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

Dan tampaknya topik tentang nenek Keenan pun berhasil. Lelaki itu langsung setuju pada ide Helia dan beralih membicarakan tentang neneknya.

Selang beberapa saat, Keenan permisi untuk kembali ke kamarnya karena ada yang mesti dia kerjakan. Helia mengiyakan sambil tersenyum manis. Dia mengantarkan kepergian Keenan dari hadapannya dengan tatapan hangat. Lalu saat Keenan sudah terlihat menaiki tangga menuju lantai atas tempat kamarnya berada, raut wajah Helia langsung berubah. Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Siapkan beritanya. Aku ingin melihat berita itu tersebar sehari sebelum pesta penjamuan digelar oleh keluargaku," perintah Helia pada seseorang di seberang sana.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

aturan mah dilihat dl, ntar nyesel belakangannya

2023-02-04

0

cha

cha

perempuan busuk ternyata..

2023-01-02

0

Ummi Khai

Ummi Khai

banyak teka teki yess. gak sabar kebuka 1 per 1 🤔🤔

2022-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!