Two

Kelva menatap rumah sederhana berlantai dua di depannya, dia merasa tidak asing dengan rumah ini. Mencoba mengingat ingat apakah ia pernah ke sini, tapi hal itu terhenti saat ia melihat Lia keluar dari rumah itu.

"Hai Bu Ketos" Kelva melambaikan tangannya kearah Lia.

"Sis, lo pergi sendiri ya gue mendadak sakit" ucap Lia memutar tubuhnya untuk kembali masuk ke rumah. Tapi Siska segera menahanya dan menariknya mendekati mobil.

"Udah jangan banyak alesan, gue ngajak Kelva biar ada supir" ucap Siska.

"Gue ngerti, lo nggak sanggupkan deket sama gue? karna gue itu gantengnya melampaui batas" ucap Kelva narsis.

"Muka kucing gue lebih ganteng dari pada lo" ucap Lia ketus.

'Di bandingin sama kucing' Kelva tersenyum kecut.

"Makanya ke pd an lo itu jangan terlalu tinggi" ucap Siska.

"Yaudah deh, bandingin aja" ucap Kelva kesal.

"Ayo masuk Lia" ucap Siska menarik Lia masuk ke dalam mobil di bagian penumpang.

"Gue bener-bener dijadiin supir" dengus Kelva. Ia memasuki kursi kemudi dan mulai menjalankan mobilnya itu.

"Emang lo udah ada SIM? berani banget bawa mobil" ucap Lia.

"Tenang aja, kalau kena tilang tinggal sogok aja tuh pak polisinya selesai" ucap Kelva. Tatapannya fokus ke jalanan yang sedang ramai.

"Contoh sampah masyarakat" ucap Lia.

"Cantik-cantik tapi omongannya tajam" gumam Kelva.

"Udah deh Lia, Kelva jangan berantem terus sakit kepala gue ngeliat kalian kayak Tom and Jerry" ucap Siska yang mulai jengah dengan kelakuan kedua sejoli itu yang selalu bertengkar.

"Nah bener tuh kata Siska, kita baikan yah kalau perlu pacaran gitu" ucap Kelva.

"Pacaran sama lo? ogah" ucap Lia.

"Sakit hati aa neng" ucap Kelva lebay.

"Lebay" dengus Lia.

"Aa lebay cuman buat neng kok" ucap Kelva.

"Kalian gue doain jodoh" ucap Siska mulai kesal. Oh ayolah, siapa yang tidak kesal kedua sejoli itu sudah di tegur tapi masih juga ribut.

"Amin/Amit-amit" Kelva dan Lia berucap bersamaan.

"Acie kompak banget sih" goda Siska.

~

'Gue nyesel ikut mereka' batin Kelva menangis. Ditangannya sudah penuh dengan belanjaan Lia dan Siska, mulai dari buku doubel polio, sekotak lem kertas, steples, tinta, pena, pensil dan alat tulis lainnya.

"Oke udah semua" ucap Siska. Kelva menghela nafas lega, akhirnya tangannya bisa bebas.

"Yaudah kita bayar ini dulu udah itu kita ke Cafe, gue laper" ucap Kelva. Siska dan Lia mengangguk tanda setuju.

"Loh Bos?" Kelva segera menoleh ke sumber suara saat mendengar suara yang tak asing. Ternyata itu suara Bayu, dia tidak sendiri ada Luhan dan Reza di belakangnya.

"Pantesan diajak pergi nggak mau, ternyata oh ternyata lagi jadi pelayan" ucap Reza dengan nada mengejek.

"Nah kebetulan kalian ada, nih bawa semua ke mobil gue" ucap Kelva menyerahkan semua barang belanjaan kepada ketiga temannya.

"Dasar" dengus Luhan. Merekapun menuju ke parkiran tempat mobil Kelva di parkirkan. Menaruh semua barang di bagasi mobil dengan rapi.

"Nah udah selesai, kalian mau kemana lagi?" tanya Bayu.

"Ke Cafe" ucap Siska, wajahnya merona melihat Bayu.

"Kita gabung ya?" ucap Reza.

"Ok"

Setelah tiba di Cafe, Mereka semua memesan makanan dan minuman. Siska terus menunduk sedari tadi, sedangkan Lia dia sibuk dengan ponselnya. Kelva menatap Lia yang duduk disampingnya dengan senyum manis dan aura bunga-bunga disekitarnya.

'Nih anak kesambet apa sih?' batin Luhan bergidik melihat tingkah Kelva.

"Sis? kok nunduk?" tanya Reza yang sedari tadi melihat Siska yang menunduk dengan wajah bersemu merah.

"Ng-ngga papa kok" jawab Siska. Lia melihat ke arah Siska yang duduk di depannya dengan pandangan menyelidik. Sesekali ia mendapati Sahabatnya itu melirik ke arah Bayu yang sibuk bermain game di ponsel. Lia memutar matanya bosan, bukan jadi rahasia lagi antara ia dan Siska bahwa Siska tertarik dengan Bayu.

"Udah deh Sis jangan malu-malu meong, bilang kalo suka si doi lagi ada" ucap Lia membuat semua yang ada di meja itu menoleh ke arahnya termasuk Siska yang menatap Lia tajam.

"Maksudnya?" tanya Reza.

"Siska itu suk-" bibir Lia segera di sumpal dengan potongan buah apel oleh Siska.

"Jangan dengerin kata-kata Lia hahaha dia itu ngelantur" ucap Siska menyela ucapan Lia dengan gugup.

"Permisi, ini pesananya" ucap seorang pelayan menaruh pesanan Lia dan yang lainnya.

Mereka makan dengan tenang, Kelva melirik Lia yang sedang memakan cumi pedasnya. Tangannya terulur menyodorkan sepotong daging steak yang tertancap di garpu pada Lia.

"Nih coba" ucap Kelva dengan senyum manis. Lia awalnya bingung, tapi akhirnya ia menerima suapan dari Kelva.

"Bucin" dengus Luhan.

"Nih coba juga" ucap Lia, dia menyuap Kelva dengan potongan cuminya. Dengan senang hati Kelva menerima suapan itu.

'Ah senangnya' batin Kelva.

"Abis dari sini kemana lagi?" tanya Reza.

"Tempat biasa" ucap Bayu.

"Kalian duluan aja, gue mau nganter Lia sama Siska pulang" ucap Kelva.

"Kita ikut boleh?" tanya Siska.

"Yakin? nanti kecapekan loh" ucap Kelva.

"Iya, kita ikut aja bosen di rumah" kali ini Lia setuju. dia juga merasa bosan di rumah.

~

Lia menikmati terpaan angin yang mengenai tubuhnya, dirinya sedang duduk sendiri di bawah pohon. Ia sedang berada di tempat Kelva dan yang lainnya biasa berkumpul. Tempat yang cantik dan bersih, banyak tumbuhan hijau dan ada sebuah danau buatan.

"Hei" Kelva duduk disamping Lia dan memberikan gadis itu makanan ringan.

"Dari mana lo tau tempat kayak gini?" tanya Lia.

"Waktu itu gue cuman iseng aja muter-muter eh malah nemu tempat ini, lo suka?" tanya Kelva.

"Suka banget, disini ngga berisik gue suka" ucap Lia.

"Suka tempat sunyi?" tanya Kelva.

"Suka" jawa Lia.

"Lain kali gue ajak ke sini lagi" ucap Kelva. Tatapannya lurus mengarah ke arah danau yang tenang, sebuah ide terlintas di kepalanya.

"Ikut gue yuk" ajak Kelva.

"Kemana?" tanya Lia.

"Udah ikut aja" Kelva menarik Lia menuju pinggir danau.

"Perahu?" Lia menatap bingung Kelva yang mulai menaiki perahu kecil muat untuk dua orang.

"Ayok naik, kita ke tengah danau" ucap Kelva. Lia dengan ragu menerima ajakan Kelva.

"Na-nanti jatoh, ng-nggak usah deh" ucap Lia.

"Tenang aja aman kok" ucap Kelva menenangkan Lia. Ia mulai mendayung hingga Perahu itu sampai di bagian tengah.

"Nah, pinjem hp lo" ucap Kelva.

"Buat?"

"Foto" Kelva mengambil beberapa gambar ia dan Lia, sesekali dia mengambil gambar Lia dengan ekspresi yang belum siap. Ia segera mengirim foto itu ke Whatshap nya sekaligus modus agar bisa mendapat nomor Lia, kekehan geli ia keluarkan melihat betapa alaynya ia saat berfoto bersama Lia.

~

Kelva membanting tubuhnya di ranjang berukuran King Size. Tersenyum senang tanpa henti ia lakukan, seharian ini dia bersama gadis pujaanya.

"Sial" Kelva mengacak rambut hitamnya kasar, ia menyadari bahwa ia sudah terpesona pada Lia terlalu jauh.

"Gue bakal dapetin lo" gumamnya melihat walpaper ponselnya yang berupa foto Lia yang sedang tersenyum sambil bermain air di danau tadi.

Tok Tok Tok

Cklek

"Abang" Suara cempreng menusuk di gendang telinga Kelva.

"Hai adek abang yang cantik" Kelva mengangkat tubuh kecil adik perempuannya yang bernama Kesya. Membawa tubuh kecil itu berputar.

"IBU ABANG KELVA MULAI GILA" teriak Kesya.

"Ihh Kesya abang nggak gila" Kelva menggigit pipi Kesya gemas.Kesya bergidik, Kakaknya itu sangat aneh menurutnya. Karena biasanya Kakaknya itu akan mengabaikannya ataupun menjahilinya. Kelva menggendong Kesya menuju ruang tamu tempat sang ibu.

"Kelva jangan ngisengin adek kamu" ucap Aisyah. Wanita paruh baya itu memperingati putra Sulungnya.

"Kelva nggak ngisengin adek kok Bu" ucap Kelva. Ia menurunkan Kesya dan segera duduk di samping sang Ibu.

"Kamu kenapa? keliatan seneng banget" ucap Aisyah.

"Heheh nggak papa Bu" ucap Kelva. Ia membaringkan kepalanya di paha sang Ibu.

"Nggak mau cerita?" tanya Aisyah sambil mengelus rambut Kelva.

"Hehehe..." Kelva hanya cengengesan tak jelas.

"Tuh kan Bu Bang Kelva mulai gila" ucap Kesya.

"Hus Kesya nggak boleh ngomong gitu" tegur Aisyah.

~

Lia menghela nafas lelah, seharian ini dia menghabiskan waktu dengan Kelva dan yang lain hingga sore. Tubuhnya terasa pegal, sudah lama dia tidak pergi keluar kecuali sekolah. Kepalanya sedikit pusing karena lelah.

Grep

Lia mengelus legan kekar yang memeluknya dari belakang. Lia tersenyum manis saat sebuah kepala menelusup di ceruk lehernya. Sosok itu menuntun Lia menuju ranjang dan kembali memeluk tubuh kecil itu.

"Nggak capek?" tanya sosok itu.

"Capek sih, mungkin karna udah lama nggak main keluar jadi gampang capek" ucap Lia.

"Aku pijitin ya"

"Nggak usah, nanti di bawa tidur capeknya juga ilang" ucap Lia dengan senyum manis. Senyum yang jarang dia perlihatkan kepada orang lain.

"Aku khawatir, kamu itu jangan sampe kecapekan" bisik sosok itu lirih.

"Iya, aku tau kok" ucap Lia.

"Oh ya, kok kamu bisa sama Kelva tadi?"

"Huff itu Siska yang ngajak" ucap Lia menghela nafas.

"Jangan terlalu deket sama dia" ucap sosok itu tidak senang.

"Iya, ih bawel" ucap Lia mencubit hidung sosok yang masih memeluknya dari belakang.

"Aku bawel karna kamu" dengus sosok itu.

"Ih makin sayang deh" ucap Lia gemas.

"Cium pipi dong"

Cup

Lia memberi kecupan pada pipi kanan sosok itu, sosok tadi membalas kecupan Lia di pipi.

"Gemes banget sih"

"Besok pulang duluan aja, aku ada rapat OSIS" ucap Lia.

"Pengen pulang bareng" ucap sosok itu manja.

"Jemput aja jam 5 ya" ucap Lia mengelus surai lebat sosok yang sangat dia sayangi.

"Kamu berenti aja jadi OSIS" ucap sosok itu.

"Nggak bisa gitu, aku suka jadi OSIS" ucap Lia.

"Dasar kepala batu" dengus sosok itu.

"Kepala batu gini, kamu sayangkan" goda Lia.

"Sayang banget malah"

"Tidur yuk capek" ucap Lia. Sosok tadi mengangguk, perlahan mereka berbaring di ranjang dengan posisi berpelukan. Lia menyembunyikan wajahnya di dada bidang yang nampak nyaman. Menghirup aroma tubuh yang sangat dia sukai.

"Happy nice dream"

Perlahan keduanya mengarungi dunia mimpi dan melewatkan makan malam. Mari kita biarkan keduanya berisitirahat :).

TBC

Maaf kalau ada typo atau keanehan 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Waahhh jadi penasaran nih!!

2022-10-04

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Woowww itu siapa???apa Lia udah nikah??!!🤔🤔🤔

2022-10-04

0

Mira Wahyuni

Mira Wahyuni

mencurigakan...sypa sosok itu😞

2021-07-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!