PERTEMUAN YANG TAK DI SENGAJA

Hampir satu semester,Cherry menjalani pendidikannya sebagai siswi di SMA. Cherry semakin banyak teman di kelasnya maupun di kelas yang lain. Karena Cherry adalah anak yang sangat ramah dan ceria. Jodi terus saja mengejar Cherry yang hampir mati kesal denganya. Walaupun Cherry tak mau menanggapinya, Jodi terus saja mengatakan cintanya dengan membawakan setangkai bunga ataupun coklat.

Saat jam istirahat, Cherry dan Kyara bersama teman yang lainnya bersenda gurau di bawah pohon besar yang ada di halaman sekolah. Namun tiba-tiba ada ranting pohon yang jatuh di kepala Cherry.

“Apa sih?” Gumam Cherry melihat ke atas pohon dan betapa kagetnya dia melihat seorang siswa sedang tidur di dahan pohon tersebut. Cherry masih menatap pada siswa itu dengan kebingungan.

“Apa lihat-lihat?” Ujar siswa itu dingin pada Cherry.

“Huh, dasar cowok menyebalkan!” Gerutu Cherry yang kesal melihat sikapnya yang arogan dan dingin itu.

“Kalau tidak senang pergi sana! Ganggu orang tidur saja.” Kata siswa itu lagi.

“Hei, ini sekolah bukan hotel! Kalau mau tidur jangan disekolah!” Balas Cherry kesal.

"Heh, dasar gadis murahan!” Ujar siswa itu dengan suara pelan.

“Hei, bilang apa kau barusan, hah?” Tanya Cherry padanya.

“Pergi sana! Mengganggu saja!” Kata siswa itu lagi mengusir Cherry.

“Hhheeemmppp!” Cherry pun melangkah pergi sambil memalingkan wajahnya dengan kesal.

Saat sampai di kelas, Cherry masih terlihat kesal. Ia duduk sambil melipat kedua tangannya di atas perut dan berdengus kesal. Kyara yang menjadi teman sebangkunya hanya meliriknya saja.

“Cherry, cowok yang tadi itu kakak kelas kita! Namanya Risvan.” Kata Kyara yang ternyata mengenal siswa itu.

“Oh, jadi dia kakak kelas kita? Pantas saja sikapnya sok begitu.” Sahut Cherry.

“Kau tau darimana kalau dia kakak kelas kita?” Tanya Cherry pada Kyara.

“Ya tau lah! Dia itu seppupuku!” Jawab Kyara yang mengejutkan Cherry.

“Dia murid kelas III, dan dia memang terkenal dingin juga arogan, tapi walaupun begitu banyak cewek di sekolah ini yang mengejarnya.” Sambung Kyara menjelaskan.

“Aku seperti pernah melihatnya! Kalau tidak salah saat di toko buku.” Kata Cherry.

“Aku tidak sengaja menabraknya saat di toko buku itu.” Sambung Cherry lagi.

“Apa dia memang berwajah tampan tapi angker ya?” Tanya Cherry pada Kyara tentang Risvan.

“Hahaha, dia itu dulunya sangat ramah! Semenjak ibunya meninggal dia jadi dingin begitu.” Jawab Kyara menjelaskan.

“Oh, ternyata begitu.” Sahut Cherry sambil menganggukkan kepalanya.

Pelajaran di kelas pun di mulai. Setelah jam istirahat kelas di mulai dengan pelajaran bahasa inggris. Guru bahasa inggrisnya adalah seorang wanita yang masih muda dan cantik. Mereka biasa memanggilnya mrs. Vani. Setiap pelajarannya di mulai, siswa laki-laki langsung bersemangat karena melihat kecantikan guru bahasa inggris tersebut. Saat pelajaran sedang berlangsung, ada seorang siswa yang bernama Ilham tiba-tiba berdiri dan memanggil gurunya.

“mrs, saya mau tanya!” Kata Ilham pada guru bahasa Inggrisnya.

“Ya silahkan! Mau tanya apa?” Sahut mrs Vani.

“mrs, kalau bahasa inggrisnya sayang apa?” Tanya Ilham dengan wajah yang berpura-pura bodoh.

“Love.” jawab mrs Vani.

“Kalau aku sayang kamu, bahasa inggrisnya apa?” Tanya Ilham lagi.

“I love you!” Jawab mrs Vani.

“I love you too, mrs Vani!” Seru Ilham sambil terkekeh girang.

Semuanya tertawa mendengar candaan yang di lakukan oleh Ilham yang memang terkenal sebagai siswa yang unik dan kocak di kelas. Ruang kelas menjadi ricuh karenanya. Mrs Vani hanya tersenyum mendengar Ilham yang bercanda padanya. Tak lama kemudian mereka pun melanjutkan pelajarannya.

Sepulang sekolah, Cherry singgah di toko kue untuk membeli kue ultah pernikahan orang tuanya. Kali ini Cherry hanya sendirian saja. Oka sedang sibuk mempersiapkan kejutan untuk orang tua mereka. Sedangkan Riady sibuk dengan pasiennya yang kebanyakan orang lansia. Karena ia adalah dokter ahli saraf. Setelah memilih kue yang indah, ia keluar toko kue itu tanpa melihat langkah kakinya. Dan tiba-tiba ia bertabrakan dengan Risvan yang ternyata melintasi jalan tersebut. Kue yang di bawa oleh Cherry hancur berserakan.

“Hei, jalan tidak pakai mata ya?” Teriak Cherry kesal.

“Kau yang menabrak ku malah kau yang berteriak kesal!” Balas Risvan yang kesal pada Cherry.

Cherry lantas menoleh pada cowok yang barusan bertabrakan dengannya di jalan itu yang menyebabkan kue yang ia beli hancur berserakan.

“Eh, dia kan kakak kelas yang di pohon itu.” Ucap Cherry dalam hatinya melihat Risvan.

Tanpa mau membalas ucapan Risvan, Cherry melihat kue yang di belinya hancur berserakan. Cherry langsung sedih melihat kue untuk orang tuanya hancur. Risvan melihat wajah Cherry yang sedih menatap kue yang hancur.

“Dasar gadis aneh! Kue hancur begitu saja malah sedih.” Gumam Risvan dalam hatinya.

“Hei, sudah jangan nangis! Aku akan ganti kue mu.” Kata Risvan sambil beranjak masuk ke dalam toko kue.

Tak lama kemudian, Risvan keluar dan memberikan sebuah kotak berisi kue kepada Cherry yang masih bersedih.

“Ini kuenya sudah aku ganti yang baru!” Kata Risvan menyodorkan kotak berisi kue pada Cherry.

Cherry hanya diam menatapnya saja.

“Ayo cepat ambil! Aku ada latihan basket sebentar lagi.” Kata Risvan lagi.

Kemudian Cherry mengambil kue itu dan langsung pergi dengan langkah yang begitu tergesa-gesa.

“Huh, dasar! Bukannya bilang terima kasih, malah kabur begitu saja.” Gerutu Risvan kesal melihat Cherry yang pergi begitu saja darinya.

 

*****

Malam harinya tepat pukul 12 malam, Cherry dan kedua kakaknya mengendap-endap berjalan menuju kamar orang tua mereka. Saat mereka membuka pintu kamar orang tuanya, mereka tanpa sengaja melihat adegan romantis kedua orang tuanya. Ketika itu Papi sedang mencium Mami yang duduk di sisi ranjang. Saat ketiga anaknya membuka pintu, Papi dan Mami langsung kaget dan malu.

“Kita tidak lihat apa-apa! Hehehehe.” Seru Oka pada orang tuanya sambil tertawa.

“Memangnya mami sama papi habis ngapain, kak?” Tanya Cherry pada Oka. Ia tak tau apa yang terjadi pada orang tuanya karena saat itu matanya langsung di tutup oleh Riady.

“Kau ini mau tau saja!” Sahut Riady.

“Gara-gara kak Riady nih, aku jadi tidak tau mami dan papi lagi ngapain tadi.” Ujar Cherry sewot.

Kemudian mereka mengucapkan selamat ultah pernikahan pada orang tuanya. Mereka memberikan kue dan hadiah untuk orang tuanya. Papi dan Mami sangat bahagia memiliki anak yang sangat sayang dan manis kepada mereka.

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Cherry beserta ke dua kakanya pamit tidur kepada orang tua mereka.

Saat menuju ke kamarnya, Cherry bertanya pada Oka.

“Kak, memangnya papi dan mami tadi lagi ngapain sih?” Tanya Cherry penasaran.

“Mami dan papi sedang buat adek untukmu, hehehehe.” Jawab Oka asal bicara untuk mengelabui Cherry.

“Kau ini!” Ujar Riady kesal pada Oka.

“Hah? Yang benar saja! Hhuuuhhuuuhhu, aku tidak mau punya adek! Nanti papi sama mami tidak sayang padaku lagi.” Kata Cherry yang seketika nangis bombai mendengar ucapan Oka.

“Hahaha! Kan ada kak Oka yang sayang padamu.” Sahut Oka memeluk Cherry yang masih nangis bombai.

Melihat kedua adiknya, Riady hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Keesokan paginya, semua orang yang ada di rumah gempar melihat raut wajah Cherry yang sangat menyeramkan. Matanya bengkak dan kelopak matanya hitam.

“Eh, kau kenapa?” Tanya Oka pada Cherry.

“Tidak bisa tidur semalam?” Tanya Riady.

“Kenapa, nak?” Tanya Papi panik.

“Apa kau habis menangis?” Tanya Mami.

Awalnya Cherry hanya diam saja. Namun seketika ia berteriak dan menangis histeris.

“Aku tidak mau punya adek! Hhuuuwwwaaaaaa” Teriak Cherry nangis bombai.

Semuanya kaget dan menghela nafas karena mendengar ucapan Cherry.

“Astaga, anak ini! Bicara apa sih?” Tanya Papi.

"Kata kak Oka, semalam mami dan papi sedang buat adek untukku!” Sahut Cherry sambil menunjuk Oka yang sedang menyantap sarapannya.

Mendangar perkataan Cherry, semua mata langsung tertuju Oka dengan tatapan kesal. Oka hanya diam saja dan pura-pura bodoh enggan membalas tatapan mereka.

“Oka, beraninya kau mengatakan hal itu pada adikmu!” Teriak Mami menghajar Oka dengan kesal.

Pppllaaakkk......

Pppllaaaakk.......

Pppplleeetttaaakkk.....

Setelah puas menghajar Oka, Mami duduk dengan santai di samping Papi.

“Aduh, aku lagi yang kena!” Ucap Oka sambil mengelus kepalanya yang benjol karena di hajar Mami.

“Sudah, anak papi jangan nangis lagi ya! Papi sama mami tidak akan buat adek untukmu.” Bujuk Papi pada Cherry yang masih menangis.

“Biar kak Riady yang buat keponakan untukmu nanti, ya!” Sambung Papi menyindir Riady.

“Hah, aku kena juga akhirnya.” Gumam Riady.

“Hahahaha!” Oka tertawa melihat Riady kesal.

Tak lama kemudian, tiba-tiba Mami mual-mual. Mami langsung berlari ke kamar mandi dan muntah-muntah. Tangisan Cherry semakin kencang melihat Mami yang muntah-muntah.

“Tuh kan benar! Semalam mami sama papi buat adek.” Teriak Cherry lagi.

Melihat Cherry yang terus menagis, Papi dan ke dua kakaknya hanya bisa tepok jidad. Cherry sangatlah polos. Tak lama Mami keluar dari kamar mandi.

“Mami tidak apa-apa?” Tanya Papi.

“Tidak, mami cuma........

“Tuh kan mami hamil!” Teriak Cherry lagi memotong omongan Mami.

Ppplleeettaakkk......

“Hei, dasar kau gadis bodoh! Kau lupa kalau mami punya penyakit asam lambung?” Teriak Mami kesal pada Cherry.

“Oh iya! Jadi mami bukan hamil kan?” Tanya Cherry yang seketika berhenti menangis.

“Tentu saja tidak! Mami tuh ingin punya cucu bukan punya anak lagi!” Sahut Mami yang ikut menyindir Riady.

“Huh, kena lagi!” Gerutu Riady.

“Hahahahaha.” Ledakan tawa Oka melihat Riady yang terus di sindir oleh kedua orang tuanya.

 

 

*****

Di dalam kelasnya, Cherry sedang menanti guru tampan yaitu pak Dika. Ia akan belajar pelajaran olahraga di lapangan. Setelah semuanya berganti pakaian olahraga, pak Dika menyuruh murid-muridnya duduk di lapangan mendengarkan penjelasannya sebelum memulai olahraga. Di lapangan itu bukan hanya murid kelas Cherry saja yang sedang berolahraga, namun ada juga murid kelas III yang sedang berolahraga.

“Kita akan mulai pelajaran lari estafet 4x400 meter. Peraturan dasarnya kalian harus berlari dengan membawa tongkat kepada pelari yang lainnya.” Kata pak Dika menjelaskan.

“Pak! Saya mau tanya.” Ucap Cherry tiba-tiba.

“Tadi bapak bilang, lari estafet dengan jarak 4x400 meter dan harus memberikan tongkat pada pelari yang lain!” Sambung Cherry.

“Iya betul.” Sahut pak Dika.

“Nah, pertanyaan saya adalah, apakah bapak masih jomblo?” Tanya Cherry sembari tersenyum lebar.

Mendengar candaan Cherry yang berani kepada pak Dika, semua teman-temannya tertawa lepas. Pak Dika menanggapi Cherry dengan tersenyum.

“Jawab dong, pak!” Kata siswi lainnya.

“Dasar kalian ini!” Ucap pak Dika hanya bisa tersenyum menanggapi kenakalan siswa dan siswinya itu.

Semuanya tertawa sambil meledek Cherry yang menjahili gurunya. Kebetulan saat itu Risvan juga sedang berada di lapangan olahraga tersbut. Lantas ia pun melihat Cherry yang berhasil menggoda pak Dika di lapangan tersebut.

“Heh, dasar cewek rakus! Sudah punya dua kekasih, dia masih mau menggoda pak Dika.” Gumam Risvan yang masih salah paham kepada Cherry.

Setelah selesai lomba lari estafet, Cherry beristirahat di sisi lapangan. Ia duduk di tanah sambil meregangkan kedua kakinya.

“Aduh, capek banget!” Gumamnya.

“Hai, Cherry! Ini air minum untukmu.” Kata Jodi yang memberikan sebotol minuman.

“Tidak mau!” Sahut Cherry menolak.

“Kenapa sih? Aku kan sayang padamu! Apa kau mau jadi pacarku?” Kata Jodi yang membuat Cherry kesal.

“Jodi, temanku yang baik dan imut! Untuk saat ini aku tidak mau pacaran dengan siapa pun, maaf ya.” Ucap Cherry menolak.

“Kau menolak cintaku?” Tanya Jodi yang langsung nangis Bombay karena patah hati.

“iya, maaf ya!” Ucap Cherry lagi.

Kemudian Cherry pergi meninggalkan Jodi yang masih patah hati. Lagi-lagi Risvan melihat Cherry dan mendengar semua yang dikatakan Cherry barusan kepada Jodi.

“Ternyata dia juga pintar berbohong!” Gumam Risvan yang masih saja salah paham kepada Cherry.

Risvan mengira bahwa Riady dan Oka adalah pacar Cherry.

Saat jam pelajaran sedang berlangsung di kelas, Cherry permisi kepada gurunya untuk pergi ke toilet. Ia pun berjalan menuju toilet wanita yang tak jauh dari toilet pria. Saat menuju kesana, ia melintasi sebuah ruang kecil yang biasanya di pakai untuk menyimpan peralatan olahraga. Pintunya sedikit terbuka. Cherry melihat ada sedikit gumpalan asap di ruangan itu. Cherry penasaran, lantas ia membuka pintunya dan melihat ternyata Risvan sedang merokok bersama teman temannya. Cherry kaget melihat mereka yang sedang asik merokok, dan Risvan pun tak kalah kagetnya melihat Cherry yang berdiri di hadapanya. Dengan sigap, Risvan menarik tangan Cherry kesebuah ruang kosong lainnya. Cherry ketakutan melihat Risvan membawanya ke ruang kosong itu. Disana bahkan tidak ada orang yang melintas.

“Berani sekali kau masuk ke ruangan itu tadi?” Kata Risvan menatap Cherry yang bersandar di dinding.

“Aku tidak sengaja melihatnya! Lagian kau yang salah, karena merokok di lingkungan sekolah.” Sahut Cherry kepada Risvan.

“Besar juga nyalinya untuk melawanku!” Gumam Risvan dalam hatinya. Di sekolah itu tidak ada orang yang berani menentangnya.

“Jadi setelah kau lihat aku merokok tadi, apa kau akan melaporkanku kepada kepala sekolah?” Tanya Risvan menatap tajam pada Cherry.

“Huh, minggir! Aku mau pergi!” Ujar Cherry enggan menjawab pertanyaan Risvan dan bahkan mendorong tubuhnya dengan kuat. Risvan menjadi sangat jengkel kepada Cherry.

“Kau berani mengacuhkanku, hah?” Teriak Risvan kesal.

“Memangnya siapa kau?” TeriakCherry membalas Risvan.

“Aku kakak kelasmu, kau harus patuh padaku!” Teriak Risvan lagi.

“Aku tak sudi patuh pada kakak kelas sepertimu!” Balas Cherry sambil beranjak pergi dari Risvan yang berdiri di hadapannya.

Risvan menjadi sangat kesal dengan sikap Cherry yang acuh kepadanya. Risvan langsung menarik tangan Cherry dan menciumnya dengan paksa. Saat di cium Risvan, Cherry membelalakkan matanya karena terkejut saat Risvan mendaratkan bibirnya.

“Ciuman pertamaku!” Ucap Cherry dalam hatinya.

Kemudian Cherry mendorong tubuh Risvan dengan sekuat tenaganya.

“Dasar kau gila!” Teriak Cherry sembari menampar pipi Risvan.

Risvan kaget saat ada orang yang berani menamparnya. Apalagi yang menamparnya adalah adik kelasnya. Cherry lalu pergi ke toilet dan menangis kesal di dalam kamar toilet itu.

“Orang gila itu merebut ciuman pertamaku!” Ucap Cherry dalam hatinya kesal kepada Risvan.

Tak lama kemudian, ia kembali ke kelasnya. Kyara melihat wajah Cherry yang kesal.

“Kenapa kau?” Tanya Kyara.

“Diamlah! Aku sedang kesal.” Sahut Cherry ketus.

“Hehehe, kau ini, dasar!” Ucap Kyara hanya tertawa saja melihat raut wajah Cherry yang tampak cemberut.

Pulang sekolah, Cherry menunggu jemputan di depan gerbang sekolah. Risvan selalu menatapnya dari kejauhan. Tak lama kemudian Oka pun datang dengan motornya. Saat Oka akan memberikan helm kepada Cherry, muncul Riady dengan mengendarai mobil. Riady pun keluar mobil dengan menggunakan pakaian dokternya.

“Cherry, kau pulang dengan kakak saja.” Kata Riady menarik tangan Cherry.

“Apaan sih? Aku duluan yang sampai di sini untuk menjemputnya, main tarik saja!” Sahut Oka kesal kepada Riady.

“Kau itu kalau naik motor suka ngebut! Kalau terjadi apa-apa dengan Cherry gimana?” Teriak Riady pada Oka.

“Aku tidak ngebut kak!” Kata Oka pada Riady.

“Aku tidak percaya padamu!” Ycap Riady. Terjadilah aksi tarik menarik di antara Riady dan Oka yang tak mau mengalah. Mereka berdua saling menarik tangan Cherry hingga membuat Cherry kesal.

“Stoooppp!” Teriak Cherry kesal.

“Kak Riady dan kak Oka apaan sih? Malah jadi pada ribut!” Kata Cherry kesal menatap kedua kakaknya.

“Aku pulang sendiri saja deh!” Sambung Cherry berlari masuk ke dalam lingkungan sekolahnya lagi.

Riady dan Oka saling menatap dengan kesal.

“Ini semua gara-gara kau! Cherry ngambek tuh.” Ujar Riady menyalahkan Oka.

“Kakak tuh yang mulai.” Balas Oka sewot.

“Huh, ayo kita bujuk si Cherry!” Kata Riady mengajak Oka masuk ke dalam sekolah.

Saat masuk ke dalam halaman sekolah, Riady bertemu dengan Dika yang tak lain adalah teman sekolahnya saat duduk di bangku SMA..

“Hei, dy! Sedang apa kau disini?” Tanya pak Dika pada Riady.

“Aku mau jemput adikku!” Jawab Riady.

“Siapa adikmu?” Tanya pak Dika lagi.

“Cherry!” Jawab Riady yang kemudian menjelaskan bahwa Cherry lagi ngambek padanya dan Oka.

Risvan yang tak jauh dari situ, mendengar semua yang di katakan Riady. Ia tersadar bahwa selama ini ia salah menilai Cherry yang ia pikir sebagai gadis playgirl yang suka genit kepada semua pria.

“Ah, sial! Ternyata selama ini aku salah menilainya! Aku salah paham melihatnya mencium kedua cowok itu yang ternyata adalah kakak kandungnya.” Ucap Risvan dalam hatinya.

Kemudian Oka dan Riady membujuk adik kesayangannya itu untuk pulang bersama mereka.

“Kak, aku naik motor saja! Aku suka naik motor.” Kata Cherry pada Riady.

“Iya baiklah, tapi jangan ngebut! Aku awasi kalian dari belakang.” Sahut Riady pada ke dua adiknya itu.

“Iya!” Sahut Oka.

Lalu Cherry pun pulang kerumah bersama Oka naik motor. Sementara Riady mengawasi mereka dengan mengendarai mobilnya.

Terpopuler

Comments

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

duh bahagianya disayangi dua kakak cowok yg ganteng2..

2021-04-14

0

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾

Mau dong jadi adik seperti Cherry di manja sama Kak Riady dan Oka senang nya 🤗🤗🤗❤️❤️❤️😘😘😘

2020-11-30

2

Aisyahh

Aisyahh

gambar visual. x donk thor

2020-09-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!