[ZEROLINE] NEO UTOPIA : The Conspiracy

[ZEROLINE] NEO UTOPIA : The Conspiracy

PROLOG

Sepuluh Tahun yang lalu.....

Saya sedang berteduh dibawah pohon besar lebat didekat taman menghindari air hujan yang juga begitu lebatnya. Saya juga sedang mengalami strees berat, disebabkan oleh khianati oleh orang-orang yang dulu sangat saya percayai. Tapi sekarang mereka sudah melukai hati saya dan menghancurkan seluruh kehidupan saya, dan orang-orang terdekat saya.

Saya tidak pernah berpikir kalau mereka yang saya percayai dapat mengkhianati diri saya, sebab perkataan mereka dan perilaku mereka sangat baik dan tulus kepada saya, tetapi saya tidak menyangka kalau itu adalah kebohongan saja.

Ada beberapa alasan kenapa mereka ingin menghancurkan saya dan orang-orang terdekat saya, dan satu alasan yaitu saya pernah menghancurkan salah satu perusahaan mereka, walau itu tidak sengaja bahkan saya tidak tahu apakah saya melakukan hal itu atau tidak?

Dan di hari itu juga, saya bertemu dengan seseorang misterius yang mendatangi saya dengan payung dan juba berwarna merah muda. Saya sudah menduga kalau dia adalah seorang perempuan yang tersesat saja. Tapi dia malah mengulurkan tangan kanannya ke saya, dan berkata....

“Apakah kamu butuh bantuan?”

Itu yang dikatakannya. Saya cuma tidak ingin butuh bantuan siapapun, sebab trauma saya ini.

“Hah.... Siapa kamu? Apakah kamu cuma orang lewat saja?”

“Mungkin tidak, mungkin iya. Tapi aku sangat tersedih melihat orang menangis dibawah pohon pada cuaca hujan. Dan itu adalah kesempurnaan yang cocok.”

Kesempurnaan yang cocok? Itu mungkin kebetulan saja. Saat saya sudah berada di taman ini, tiba-tiba hujan, dan hanya pohon ini saja yang melindungi saya dari air hujan yang sangat lebat.

“Itu mustahil dan ini hanya kebetulan saja. Lalu kamu boleh pergi dari sini sekarang juga.”

Saya menyuruh dia pergi dan meninggalkan saya, tetapi dia tidak ingin pergi meninggalkan saya, dan tetap berada pada egonya tersebut.

“Aku tidak akan pergi dari sini. Aku harus segera membawa kam... menolong kamu.”

Pemaksaan...

“Kamu sangat memaksa gadis muda.”

“Apakah kamu menebak usiaku?”

“Tidak.... aku tidak akan butuh bantuan kamu, walau kamu bukanlah orang dekat maupun terkenal disekitar sini.”

Jika dia mungkin adalah orang terkenal sekitar sini, mungkin saja dia akan terus mengejek atau menghina saya, karena orang-orang sekitar sini sudah termakan konspirasi tidak jelas itu.

“Memang aku bukan orang di sekitar sini, tapi aku cukup tahu permasalahan kamu itu. Jika kamu tidak ingin dipercayai atau mempercayai orang lain, maka mungkin bisa membuat orang lain menjadi budak kamu.”

“Yang kamu maksud memanfaatkan orang lain? Aku ini bukanlah orang seperti itu.”

“Sebab kamu masih teringat dengan orang yang kamu cintai, benarkan?”

Bukan itu, alasan yang tepat....

“Tidak..... dan pergilah dari sini!”

Saya ingin orang itu secepatnya pergi dari sini sekarang juga, karena dia sudah mulai menjengkelkan.

“Maaf... Tapi ayolah kamu terima saja pertolongan aku!”

Pemaksaan dengan ego yang tinggi.

“aku tetap tidak mau, gadis bodoh!”

Karena sudah merasa sangat jengkel terhadapnya, saya tidak sengaja atau memang sengaja mengeluarkan sedikit perkataan kotor.

“Maaf..... aku ini memang bodoh.”

Sepertinya dia adalah salah satu dari beberapa orang yang aku kenal mengatakan hal sama.

“Bagaimana dengan ini, aku akan mengikuti kamu selama hidup aku sebagai bawahan kamu dan sebagai orang yang akan terus dimanfaatkan kamu? Apakah kamu dengan hal itu?”

Sebuah kesepakatan yang sangat bodoh untuk dikatakan oleh orang bodoh sekalipun. Masalahnya saya yang paling menguntungkan di sini, dan dia yang paling dirugikan dan mungkin dia tidak mendapatkan apa-apa selain rasa hormat dan setia kepada saya.

“Mungkin, ini akan sangat menguntungkan bagi aku. Tapi aku ingin kamu bersumpah terlebih dahulu dengan nama dan nama keluarga kamu agar aku bisa mempercayai kamu, bagaimana?”

“Hmm.....”

Bersumpah atas nama dirinya dan nama keluarga akan memberitahu siapa dirinya sebenarnya, dan itu juga biar aku lebih tahu tentang dia adalah siapa sebenarnya.

“Baiklah.... nama aku adalah xxxxx xxxxxxxx. Bagaimana dengan hal itu? Apakah kamu sudah sepakat dengan kesepakatan kita, xxxxx?”

Saya tidak terlalu mengenal namanya, tetapi nama keluarganya adalah nama penjabat kaya yang telah hancur beberapa tahun lalu. Dan juga saya tidak tahu kenapa dia mengetahui nama saya bahkan saya tidak memberitahu sejak awal.

“Jadi kamu ini semacam pengutit untuk kembali masa jaya kamu.”

“Tidak, masa jaya telah berlalu dan tidak bisa kembali. Maka inilah masa kebangkitan dari akhir.”

Sepertinya aku tidak terlalu mengerti apa yang dia katakan, tapi dia pasti bermaksud menjadikan saya sebagai orang penting diantara orang penting lainnya.

“Baiklah... Jika kamu terus memaksa, aku akan memerlukan bantuan kamu, xxxxx.”

“Ah..... Akhirnya, terima kasih banyak......”

Dia mengulurkan tangan kanannya lagi kearah saya, dan lalu saya memegang tangan kanannya dengan tangan kiri saya. Saya masih belum bisa mempercayai semua orang untuk saat ini sampai seterusnya dalam hal kepercayaan, termasuk orang ini.

“Sekarang apakah kamu mau ikut aku?”

“Tentu saja,tidak.”

Walau saya mengatakan tidak tetapi itu sebaliknya, dan juga isyarat kepada orang itu untuk terus berada disamping saya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!