CHAPTER 4

Di pagi hari berikutnya...

Saya terbangun disamping Ruby Cystalist. Saya tidak terkejut dan tidak bertanya pada diri saya lagi tentang mengapa dia bisa berada di tempat tidur saya. Hanya ada satu alasan saja, yaitu dia ingin membangunkan saya, tapi dia ikut tertidur pada akhirnya.

Karena saya merasa tidak enak membangunkannya, saya langsung keluar dari ruangan kamar tidur saya, dan lalu berjalan menuju ke ruangan istirahat untuk menonton beberapa berita pagi, sebelum melanjutkan aktivitas pagi.

Setelah saya menghidupkan Smart Tv dengan menggunakan sensor tangan saja, saya melihat berita yang sangat menarik. Berita tersebut mengenai kebakaran besar di kawasan Kediaman Nyonya Tulip Sian Wais.

“Selamat Pagi, semuanya! Kita membawa kabar yang sangat buruk dan menyedihkan.”(Suara Televisi)

Sepertinya Sang Kontrolversi yang menjadi pembawa berita hari ini. Saya sengaja menyebutnya dia sebagai Sang Kontrolversi karena pembawaanya yang cukup menarik dan juga penampilannya, tapi disisi lain, dia hanyalah sekedar boneka Sang Pendiri sama seperti saya.

Dan juga setiap pembicaraan yang dibawanya adalah perkataan yang diberikan oleh Sang Pendiri dengan secara tidak langsung menggunakan sebuah alat komunikasi spesial.

“Anda sekalian, saya tahu bahwa anda telah mengetahui kabar yang sangat mengejutkan dan menyedihkan bagi kita semua....” (Suara Televisi)

Bla..bla...bla....

Inti penting dari berita tersebut, yaitu bahwa polisi masih menyelidiki sebab dan akibat kebakaran itu terjadi, dan polisi juga telah menetapkan pelaku sementara yaitu dua orang asing yang keluar dengan santainya dari kediaman tersebut, tapi itu dibantahkan oleh salah satu media komunikasi dan informasi terbesar di negara itu.

Media tersebut mengatakan sebaliknya kalau dua orang itu adalah korban yang disengaja dikeluarkan karena sebuah alasan yang tidak diketahui, tapi ada hal lain yaitu dua orang itu adalah tidak sengaja keluar dari kediaman tersebut dan ledakan tersebut terjadi di belakang mereka.

Padahal dari pandangan saya kalau dua orang itu adalah pelaku sebenarnya, mana mungkin ada orang yang masih santai-santainya, dan juga tidak terkejut mendengar suara ledakan yang begitu besar. Tapi bukankah pelaku sebenarnya adalah saya dan Ruby Cystalist.

Ini sangat mengejutkan....

Hahahaha....!

Saya mendengar suara kaki dari arah samping. Sepertinya dia telah bangun dari tempat tidur saya, dan dia pasti akan mencari saya dan lalu meminta maaf.

“Tuan!”

“Ada apa?”

“Maafkan saya, Tuan Malfish! Saya tidak sengaja tertidur di tempat anda lagi...”

“Iya, saya tahu. Tapi benarkah kasur saya lebih lembut dibandingkan kamu, Ruby?”

“Ah.... Iya, tentu saja. Kasur anda lebih lembut dan lebih nyaman dibandingkan kasur saya. Jadi saya merasa sangat nyaman apalagi anda menambahan parfum rasa stroberi di kasur anda.”

Dia memang sengaja tertidur di atas tempat tidur saya, dan alasan seperti itu lagi tidak akan berguna, karena itu terus akan berulang-ulang lagi.

“Bukankah beberapa bulan yang lalu kamu membeli kasur seharga lima kali lipat dibandingkan kasur saya?”

“Iya, tapi....”

“Tapi, Apa?”

“Tidak, ada apa-apa. Apakah anda ingin mau makan apa di pagi suram ini?”

Benar, pagi hari  ini sangat mendung tetapi tidak terdengar suara petir yang keras apalagi dengan suara hujan yang tidak turun sama sekali. Apakah ada sesuatu terjadi hari ini?

“Siapkan daging yang kirim oleh Psicik saja!”

“Baiklah, Tuan Malfish!”

Ruby Cystalist pergi ke dapur untuk memasak makanan sebagai sarapan pagi kami berdua saja. Tidak ada orang lain didalam kediaman ini, karena mereka semua pergi setelah Sang Dokter datang.

Sang Dokter juga hanya meninggalkan satu daging 5kg dan satu secarik kertas didepan pintu depan kediaman ini. Didalam secarik kertas tersebut berisi kalau ada sebuah pertemuan yang akan berlangsung beberapa hari lagi.

Beberapa hari lagi yang dimaksudnya kapan?

90Sang Dokter jarang memberitahu kapan saya menghadiri pertemuan besar dengan anggota Cylax lainnya. Itu memang disengaja dan terus dilakukan olehnya, karena dia menyukai kejahilan.

Oh… ya… Saya lupa kalau Ruby Cystalist tidak bisa memasak padahal dia sangat pandai dalam melakukan apapun, selain memasak dan mengatur waktunya.

Tapi saya melakukannya sengaja agar dia bisa belajar memasak sendiri dan tahu apakah rasa masakan yang dimasaknya enak atau tidak.

Sebenarnya saya pernah meminta dia untuk mengikuti kursus memasak di suara tempat yang tidak jauh dari sini. Akan tetapi dia mengatakan kalau kursus tersebut hanya mengganggu pekerjaan dan tugasnya saja.

Dia sangat meremehkan perkataan orang lain jika itu berhubungan dengan pekerjaannya.

“Tuan, saya sudah selesai! Kali ini pasti akan terasa enak!”

Dia sudah memanggil saya ke ruangan makan. Saya harus segera menuju ke sana dan sambil mengharap kalau makanan yang dibuatnya harus lebih baik dari kemarin.

Sesampainya saya berada di ruangan makan, saya melihat dua porsi makanan yang terlihat sangat cantik dan spesial, seperti dibuat oleh profesional.

“Ruby, Siapakah yang membuat makanan secantik ini?”

“Saya… Tuan Malfish. Apakah anda lupa kalau tidak ada satupun orang ada di sini?”

“Tidak, bukan itu. Ini bukan maksud menyinggung, ya… Maksud saya adalah kamu lumayan buruk dalam merapikan topping makanan.”

“Oh,ya… Memang benar, tapi saya sudah belajar keras untuk membuat hiasan secara otodidak. Jadi inilah hasil dari kerja keras saya.”

Walaupun makanan ini berbahan utama adalah daging, tapi ada banyak tambahan yang ditambahkan sebagai penyedap rasa dan juga penikmat serela makan.

“Baiklah… Jika makanan ini sudah cantik, apakah rasanya juga enak?”

Saya duduk didepan tempat duduk Ruby Cristalist, agar saya bisa melihat ekspresi wajahnya juga. Dengan tempat duduk didepannya, saya bisa mendapatkan kepuasan melihat wajahnya tersebut.

“Tuan Malfish, ayo makan.”

“Iya, saya juga tidak sabar untuk memakan makanan kamu, Ruby.”

Kami makan makanan berupa daging yang indah tersebut. Dalam satu suapan saja, lidah saya terasa sangat aneh merasakan rasa daging yang berantakan.

Ketika saya melihat Ruby Cristalist, saya melihat wajahnya yang begitu imut sedang menyantap makanannya sendiri dengan ekspresi penasaran dan heran.

“Sepertinya satu suapan saja sudah cukup, bukan?”

“Iya, satu suapan sudah cukup. Tapi apa yang salah dalam makanan ini?”

“Kamu masih mementingkan bagian luar dibandingkan bagian dalamnya seperti biasanya.”

“Baiklah, Tuan Malfish. Saya akan mendengar nasehat anda.”

Dia sudah diberi nasehat berkali-kali, tetapi rasa masakannya masih saja seperti biasanya. Apakah dia memang buruk dalam melihat bagian dalam sesuatu hal?

“Jadi kita akan pergi keluar untuk mencari makanan atau saya yang akan memasak makanan untuk kota berdua.”

“Bukankah anda masih ada kerjaan?”

“Tidak ada. Tuan Pendiri masih belum memberi tugas ke saya, dan apalagi rencana saya yang buat sendiri belum pada waktu tepat.”

“Kalau begitu… bisakah anda membuat makanan untuk sebagai pengganti makanan saya?”

“Baiklah…. Daging masih ada, kan?”

“Masih…”

“Saya ke dapur dulu, dan kamu tetap duduk di sana. Tunggu sekitar setengah jam, ya.”

Ruby Cristalist masih merasa kecewa dengan makanan yang dibuatnya sendiri, dan juga dari nada bicaranya dia tidak ingin saya memasak makanan untuk sebagai makanannya.

Tapi Saya harus segera mengganti makanan dengan makanan spesial saya, dan juga kami berdua sudah lumayan lapar. Jadi saya harus memasak makanan sambil menahan rasa lapar ini.

Saya punya kemampuan dalam memasak makanan. Jika diberi peringkat antara satu sampai sepuluh, peringkat saya adalah delapan persepuluh. Lumayan…

Dua puluh menit kemudian….

Akhirnya makanan buatan saya sudah selesai dengan bahan utama yaitu daging, dan ditambah beberapa bumbu yang menyatu dengan daging tersebut. Saya tidak perduli dengan penampilan makanan yang saya buat, yang penting adalah rasanya dan kenikmatan.

Saya langsung membawa makanan saya buat ke ruangan makan. Bau makanan yang saya buat tidak terlalu busuk dan biasa-biasa saja seperti makanan dengan bahan daging biasanya.

Saya hanya buat satu makanan saja, karena daging yang dibuat cukup kurang, tetapi makanan tersebut sudah sangat cukup bagi kami berdua saja.

“Bagaimana dengan masakan saya, Ruby?”

“Lumayan seperti biasanya… Dari penampilan belum bisa berubah dan sama seperti dulu. Tapi kita berdua menyisip masakan anda, Tuan Malfish.”

“Apakah kamu sedikit menghina saya? Apakah karena saya tidak memperdulikan dengan penampilan luar?”

“Bukan seperti itu….. Saya tidak bermaksud menyinggung anda, tetapi….”

Iya, saya tahu apa yang akan dibicarakan olehnya. Tapi saya tidak tersinggung dengan apa yang dia bicarakan tentang saya.

“Saya tahu...  Ayo kita makan dulu... Kamu sudah lapar, kan.”

“Iya...”

Kami berdua makan masakan yang saya buat yang bahan utamannya adalah daging yang diberikan oleh Sang Dokter. Walaupun penampilannya tidak terlalu baik atau bagus, tetapi dalam satu suapan saja rasa dari daging tersebut masih bisa terasa dan setiap satu suapan lagi rasanya jauh lebih enak dari sebelumnya.

“Bagaimana?”

“Ehm.... Seperti biasanya, masakan yang anda buat sangat luar biasa dan tidak dapat dibandingkan dengan rasa restoran bintang lima.”

“Jadi rasanya tersebut bisa melebihi rasa dari ayahmu, benarkan?”

“Tidak, masakan Tuan Pendiri lebih enak dibandingkan ini!”

Dasar.... Walaupun dia masih mempunyai dendam kepada Sang Pendiri, dia masih menganggapnya sebagai orang yang penting baginya. Padahal saya ingin membuat mereka bertengkar lebih dari itu.

“Kalau sudah selesai makan, selanjutnya kita akan pergi ke kantor polisi.”

“Untuk apa, Tuan Malfish?”

“Untuk apa, ya? Lihar saja nanti...”

“Baiklah... Saya akan segera mengetahuinya.”

Lima belas menit kemudian....

Kami berdua telah menghabiskan masakan yang saya buat, dan tidak ada tersisa selain tulang-tulang yang tersisa dari daging tersebut.

Dan lalu Ruby Cystalist berdiri dari tempat duduknya, dan lalu dia meminta piring saya agar dia mencucinya beserta piringnya juga.

“Tuan Malfish, apakah anda sudah selesai?”

“Sudah....”

“Bisakan anda memberikan piring anda itu.... Biarkan saya yang mencucinya.”

“Tentu saja, ini.”

Saya memberi piring saya kepadanya, dan lalu dia pergi kedalam ruangan dapur. Tapi sebelum dia pergi, saya memberitahu kepadanya.

“Jangan lupa kalau ingin mencuci piring masukkan saja kedalam pencuci piring! Janganlah menggunakan tangan apalagi menggunakan pembersih yang kasar itu!”

“Tentu saja, Tuan Malfish. Saya akan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi!”

“Iya... Cepatlah! Kita akan terlambat!”

“Baik, Tuan!”

Akhirnya dia pergi dan meninggalkan saya sendirian didalam ruangan makan. Saya bisa melakukan sesuatu pada waktu tepat ini, yaitu...

Lima menit kemudian....

“Tuan Malfish, saya sudah selesai...”

Cepat sekali.... dia datang dari ruangan dapur. Apakah dia benar-benar memperhatikan cara kerja atau melihat sebentar saja cara kerja dari alat pencucui piring tersebut?

“Apakah sudah tercuci semuannya?”

“Sudah tuan! Tapi saya tidak tahu kenapa dibawah alat tersebut keluar air yang lumayan banyak?”

Payah....!

“Jadi apakah kita bisa berangkat sekarang, Tuan Malfish? Bukankah anda bilang kalau kita sudah terlambat?”

“Benar, tapi apakah air dari alat pencuci piring itu sudah dibersihkan?”

“Sudah, Tuan!”

“Baiklah,…. Kita akan berangkat!”

Saya dan Ruby Cystalist langsung berangkat ke kantor polisi menggunakan mobil pribadi kami yang seharga 400 DigU, dan Kami juga menggunakan pakaian santai kami, bukan pakaian resmi atau pakaian jalan.

Dengan pakaian seperti ini dan menggunakan mobil seperti orang pada umumnya, saya merasa yakin kalau polisi normal akan menganggap kami sebagai warga pada umunya yang ingin pergi untuk meminta bantuan.

Sesampainya didekat kantor polisi, yaitu Kantor Pusat Polisi Negara, kami melihat banyak sekali reporter dan penulis artikel yang sedang menunggu jawaban dari kepolisian tentang kejadian kemarin malam.

Karena saya dan Ruby Cystalis terlihat seperti warga biasanya, dan wajah kami ditutupi dengan masker dan kacamata bukan hitam, kami berdua mudah melewati para reporter dan penulis artikel tersebut.

Didalam kantor kepolisian, kami langsung masuk kedalam ruangan pemimpin kepolisian utama. Tidak banyak para polisi yang melihat kami langsung masuk kedalam ruangan pemimpin kepolisian tanpa permisi terselibh dahulu.

Tapi ada polisi lain yang memberitahu kepada polisi yang heran kepada kami, mereka pasti akan mengatakan seperti ini, kalau kami adalah orang yang memerlukan cap tanda tangan untuk kasus kejahatan besar.

Saat kami berdua sudah masuk kedalam ruangan pemimpin kepolisian, kami langsung dijamu hangat oleh Kapten Polisi Utama Negara, yang bernama Kapten Tenma Asganria, atau kami mengenalnya.

“Granit Metalist, apa kabar? Apakah suasana di kepolisian ini terasa lebih panas dari sebelumnya?”

“Selamat Pagi, Tuan Malfish! Saya baik-baik saja, tapi keadaan di kepolisian ini lebih panas dibandingkan apa yang anda katakan?”

‘Jadi apakah berita yang kami dengar adalah kamu sebarkan?”

“Tidak, bukan saya! Saya hanyalah pimpinan di kepolisian ini saja walaupun menjangkau hampir seluruh negara ini. Tapi yang menyebarkan berita tentang kejadian kemarin malam, adalah tugas departemen informasi pemerintahan. Dan kami tidak bisa melakukan apapun, selain membiarkannya saja.”

“Tapi beruntung saja, Sang Kontroversi itu dapat membalikkan fakta walaupun tidak terlalu benar.”

“Memang benar, walaupun fakta yang diberikan oleh Tuan Naself tidak seakurat yang dikatakannya, tapi kepercayaan masyarakat pada polisi di masa sekarang adalah enam puluh persen saja.”

Delapan puluh persen kepercayaan masyarakat saja yang bisa diartikan kalau masyarakat tidak terlalu bisa mempercayai seseorang atau kelompok di persentasi itu. Dan kepolisian negara ini lebih bawah dari itu, maka banyak polisi berpangkat tinggi sedang mengincar oknum-oknum di kepolisian untuk meningkatkan kepercayaan.

“Tapi kamu tidak marah kalau saya melakukan sesuatu kejahatan atau dapat menghancurkan kepolisian di negara ini.”

“Tidak apa-apa, Tuan Malfish... Apa yang anda lakukan hanya sekedar perintah langsung dari Sang Pendiri, dan kami tidak bisa melanggar atau menghalangi jalan yang sudah ditetapkan oleh Sang Pendiri.”

“Kalau begitu, bisakah kamu memperlihatkan kepada saya bukti-bukti yang tersisa di kejadian kemarin malam?”

“Bisa, Tapi ada bukti yang lebih jelas yang saya akan tunjukkan kepada anda.”

Sebuah bukti yang bisa langsung mengarahkan ke siapa pelaku yang melakuakan sesuatu kejadian malam itu.

“Bukti jelas... Perlihatkanlah pada saya!”

“Tentu saja, Tuan Malfish! Silahkan lewat sini!”

Kami berdua mengikutinya sebuah tempat yang berada dibawah banguan kepolisian, yaitu Penjara bagi orang-orang yang melakukan kesalahan atau kejahatan pada hukum.

Didalam bangunan penjara bawah tanah ini, saya melihat banyak orang yang putus asa sebab penjara ini bukanlah penjara biasa. Penjara ini adalah penjara untuk menghukum seseorang dari dalam jiwanya atau mentalnya.

Banyak suara orang yang merasakan sebuah kesakitan yang begitu keras dan lantang. Para penjaga penjara ini adalah penjaga yang terpilih langsung dari pemerintahan untuk mendapatkan informasi secara paksa dengan cara hal ini.

Tapi saya tidak tahu kenapa saya harus dibawa kedalam sini?

Jika dia mengkhianati kami berdua dengan menikam kami dari belakang, kami akan menganggap dia dan seluruh bawahanny sebagai pengkhianat Cylax, dan Sang Pendiri akan menghancurkan mereka dari arah manapun dan kapanpun.

“Jadi dimana bukti yang jels itu? Apakah dia adalah seorang saksi yang tidak ditembak oleh Para Pemburu?”

“Ya, itu benar. Dia adalah orang yang selamat dari Para Pemburu.”

“Dan apakah kamu akan mengkhianati kami berdua di sini?”

“Saya... tidak akan berani... melakukan hal itu kepada anda dan Nyonya Ruby. Jika saya melakukan hal itu, saya akan menembak kepala saya sendiri karena memikirkan hal segila itu.”

“Baiklah...”

Akhirnya kami tiba di sebuah ruangan yang langsung disinari oleh cahaya matahari dari jendela yang agak besar. Dan saya melihat ada gadis kecil yang kisaran umurnya tujuh belas tahun, sepertinya dia sudah agak dewasa.

“Tuan Malfish, gadis ini adalah saksi, dan anak dari korban penembakan yang terjadi pada malam itu.”

“Oh, benarkah itu?”

“Gadis yang malang....”

Kenapa kamu mengeluarkan air mata, Ruby Cystalist? Dia hanyalah seekor serangga.....

Seekor serangga.... sepertinya saya punya ide cemerlang untuk melanjutkan rencana saya ini.”

“Bisakah saya menemani gadis ini, Pak Polisi?”

“Silahkan, Tuan!”

Saya masuk kedalam ruangan tersebut, dan duduk disebelah gadis kecil tersebut.

“Hai, apa yang terjadi pada kamu, gadis muda?”

“Siapakah kamu? Saya tidak mengenal kamu.”

“Nama saya adalah Malfih Minerialist, Calon Presiden ketiga yang akan ikut serta dalam Pemilu Presiden tahun ini.”

“Oh.... Jadi apa yang kamu inginkan?”

Dia melihat saya seperti tidak menginginkan hal seperti itu lagi, karena peristiwa kemarin malam yang membuatnya sadar untuk tidak mempercayai orang lain lagi.

“Saya tidak ingin apapun yang kamu punya sekarang. Walaupun kamu adalah anak dari ayah dan ibu yang bekerja sebagai pedagang pasar gelap di negara ini, saya berjanji tidak akan menghukum kamu dan melibatkan masalah ini kepada kamu.”

“Itu saja? Apa yang ada hal lainnya?”

“Bukan itu yang penting. Saya beritahu kalau ada orang yang sudah berencana membunuh Para Pedagang pasar gelap di malam itu.”

“Iya, saya juga sudah tahu ada satu orang yang saya curigakan adalah Tuan Yusha Yasashi, dia yang mengundang kami bertiga ke sana. Tapi dia sendirilah yang menjadi korban di peristiwa itu.”

Dia sangat cocok sebagai analisi pemula untuk seusianya.

“Tapi apakah kamu sudah mendengarkan berita tentang dua orang lain itu?”

“Iya, sudah. Saya berharap kalau mereka berdua adalah orang yang melakukan hal tersebut, tapi saya tidak tahu siapa mereka ini?”

“Kalau begitu kami bisa membantu kamu untuk mencari dan membalaskan dendam kematian ayah dan ibu kamu itu.”

“Tidak, itu sia-sia saja. Karena saya pernah melakukan pembalasan dendam, setelah itu saya tidak merasakan apa-apa dan kehilangan tujuan.”

Anak ini lebih pintar dan lebih cerdas dari saya perkirakan. Pasti akan susah untuk membuatnya berpihak pada saya.

“Tapi apakah kamu tidak ingin tahu sedikit saja tentang orang-orang itu?”

“Jika ingin tahu tentang mereka, saya ingin melakukannya sendiri saja.”

“Tapi apakah kamu bisa berbuat sendiri? Karena orang-orang itu akan lebih mengetahui tentang kamu, sebelum kamu mengetahui tentang mereka. Jadi...”

“Sepertinya anda katakan, saya pasti akan kalah dan saya pasti memerlukan bantuan. Tapi saya benar-benar...”

“Katanya tidak ingin membalas dendam, tapi kenapa ekspersi mengatakan sebaliknya.”

Ekpresi seseorang dapat menebak apa yang dia inginkan sebenarnya, walaupun ekspresi tersebut seperti topeng atau wajah kedua seseorang yang menyembunyika isi hatinya. Tapi ekspresi anak muda ini tidak bisa disembunyikan.

“Diamlah!”

“Tuan Malfish, apa yang anda lakukan dengan gadis malang seperti dia?”

Ruby Cystalist, dia sangat mengkhawatirkan gadis kecil ini dari saya. Dia tidak tahu kenapa saya berbicara dengan gadis kecil itu.

“Ruby, saya ingin kamu tetap diam dan tidak menggangu pembicaraan ini.”

“Kenapa, Tuan?”

“Ehm....”

“Sepertinya dia ingin memanfaatkan saya, Nyonya.”

“Eh...”

Gadis kecil ini benar-benar lebih pintar dan saya tidak bisa berbohong pada diri saya lagi. Dia sudah tahu kalau saya ingin memanfaatkannya.

“Kamu adalah anak yang cerdas, ya....”

“Terima kasih... Tapi itu bukan pujian, tapi kritikan, bukan?”

“Itu pujian, loh...”

“Oh... Terima kasih sekali lagi.”

Lalu bagaimana saya bisa membuatnya percaya kepada saya? Apakah saya harus meminta bantuan kepada Sang Pendiri?

“Hai, apakah anda tahu tentang Cylax?”

“Darimana kamu mengetahuinya”

“Saya memberitahu dari ayah saya untuk melakukan hubungan kepada Cylax dua hari sebelum kematiannya.”

“Kenapa ayah kamu ingin berhubungan dengan Cylax?”

“Memang kenapa? Apakah Cylax itu sangat dicari oleh pemerintah seluruh dunia?”

“Iya, mereka dicari dan mereka harus dilenyapkan dari dunia ini kata mereka.”

“Tapi kata ayah saya, dia adalah sang penyelamatnya di saat dia berusia remaja. Dan seharusnya dia ingin mengabdi kepadanya.”

Cylax baru terbentuk sepuluh tahun yang lalu, dan mulanya kami masih bersembunyi-sembunyi. Dan barulah dua tahun lalu, kami terang-terangan menampakan kami kepada publik, lalu bersembunyi lagi.

Sang Pendiri juga tidak pernah memberitahu nama aslinya dan berapa usianya sekarang juga. Tapi dari saya tahu kalau Sang Pendiri pernah tinggal bersama dengan kakeknya Ruby Cystalist dulu.

“Grafit, apakah ada orang sekitar sini, selain kita?”

“Tidak ada satupun, selain orang sakit jiwa.”

“Baiklah..”

Karena tidak ada orang berjalan atau berdiam diri didalam bangunan penjara bawah tanah ini, selain kami, seperti saatnya saya mengungkapkan kepadanya.

“Jika ayah kamu punya semacam balas budi perlu dibalaskan, apakah saya salah?”

“Tidak, tapi saya harus tahu siapakah Cylax itu sebenarnya?”

“Bukan siapa? Tapi Cylax adalah sebuah kelompok yang besar dan kami bertiga adalah anggotanya.”

“Jadi ayah saya salah bukan seseorang tetapi kelompok.”

“Tidak ayah kamu tidak salah, karena Cylax yang asli adalah pendiri kelompok ini.”

Saya tidak tahu nama asli dari Sang Pendiri, karena dia tidak pernah menyebutkannya kepada seluruh anggota. Tapi saya harus sedikit berbohong kepadanya.

“Kalau begitu... Jika saya bergabung dengan anda, saya bisa membayar utang budi ayah saya kepada dirinya.”

“Iya, benar..”

“Tapi saya membutuhkan bantuan dari kamu sebagai syarat resmi, jika kamu ingin masuk kedalam organisasi rahasia ini.”

“Apapun itu demi membayar utang budi ayah saya!”

“Baiklah... kalau begitu, ikutlah saya!”

Membayar utang budi adalah hal masa lalu yang seharusnya dibayar. Dari saya tangkap dari pembicaraan tersebut, dia ingin membalas utang budi ayahnya dan juga dirinya. Jika pada saat itu ayahnya tidak diselamatkan, maka dirinya tidak ada atau berbeda dari sekarang.

Tapi kejadian pada saat ayahnya masih remaja, berarti jika diperkirakan pada saat itu masih terjadi perang saudara besar yang tidak bisa dihindari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!