Dua hari kemudian….
Pada saat malam hari, saya dan Ruby Cristalist sedang dalam perjalanan menuju ke kediaman keluarga Menteri Keuangan yang bernama Nyonya Tulip Sian Wais. Kami berdua tidak menggunakan seorang supir, sebab ada alasan tertentu dan juga sopir sudah ditugaskan ke suatu tempat.
Saya yang mengendarai mobil ini. Mobil yang digunakan adalah mobil yang sama seperti sebelumnya tetapi ini cukup berbeda dibagian dalamnya saja. Mobil sekelas ini akan cukup membuat sedikit perhatian dari penjaga gerbang.
Akhirnya kami sampai ke kediaman keluarga Nyonya Tulip Sian Wais. Dan sepertinya jarak antara kediaman saya dengan kediamannya sangat jauh membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai ke sini.
Terlihat juga kalau Ruby Cristalist tidak menikmati perjalanan ini, karena tubuhnya sedang tidak baik-baik, bukan dia mual ataupun hal lainnya, tapi dia tidak memberitahu mengapa dia tidak menikmati perjalanan ini.
Didepan gerbang ada empat penjaga gerbang yang menggunakan pakaian seperti seorang tentara, tetapi terlihat mereka bukanlah tentara asli, jika dilihat seksama. Dan juga postur tubuh mereka itu seperti orang kuat yang berotot kekar.
Salah satu dari mereka mendekati mobil kami dan sepertinya dia ingin menanyakan sesuatu kepada kami.
“Selamat Malam, Tuan dan Nyonya.”
“Selamat Malam juga, Pak.”
“Apakah anda sudah terdaftar di dalam daftar tamu undangan?”
“Sudah, kami sudah terdaftar.”
Sebenarnya bukan kami yang mendaftarkan diri kami ke daftar tamu undangan, tetapi Sang Pendiri yang mendaftarkan kami dengan meretas server daftar tamu undangan. Dia sudah tahu kalau daftar tamu undangan akan dicek menggunakan digital.
“Jadi siapakah nama anda sekalian di daftar ini?”
………
“Nama kami adalah Tuan Baby Pink, dan juga Nyonya Red Velvet.”
Mengapa Sang Pendiri harus mendaftarkan nama saya dengan nama Baby Pink, nama itu seperti nama untuk seseorang yang tidak punya pendirian. Dan juga apakah dia memang sengaja melakukan hal itu?
mengecek satu-persatu data tamu undangan di daftar tersebut. Butuh waktu lumayan lama, karena daftar tersebut diurutkan sesuai tanggal waktu dari balasan undangan tersebut. Jadi Sang Pendiri pasti menaruh nama kami di tengah-tengah seluruh nama tamu undangan.
“Baiklah…. Nama kalian berdua telah terdaftar dalam daftar nama tamu undangan. Jadi kami memperbolehkan anda sekalin masuk kedalam kediaman ini.”
Kami masuk kedalam melewati gerbang yang dijaga oleh empat penjaga, dan lalu kami mencari tempat parkir mobil untuk memarkirkan mobil kami ini. Akan tetapi kami tidak lihat tempat parkir, karena depan kediaman tersebut hanya ada halaman yang sangat luas.
Beruntungnya kami bertemu dengan seorang tukang parkir yang tanpa berbicara, dia menggerakkan kedua tangannya yang menunjukkan kami kearah tempat parkir di kediaman tersebut.
“Terima kasih, Pak.”
“Sama-sama, Tuan. Dan juga acara akan segera dimulai sebentar lagi.”
Dia memberitahu bahwa acara pesta tersebut akan segera dimulai sebentar lagi, dan itu dipastikan aka dimulai sekitar 5 menit lagi. Jadi kami harus secepatnya masuk kedalam kediaman keluarga Nyonya Tulip Sian Wais.
Setelah keluar dari mobil, kami langsung masuk kedalam kediaman keluarga Nyonya Tulip Sian Wais dengan menggunakan busana pakaian yang tidak mencolok dan tidak berwarna cerah. Warna cerah akan bisa memantulkan cahaya lampu dan menghasilkan baju itu terang dan dapat diperhatikan orang-orang.
Sebelum kami masuk kedalam kediaman keluarga Nyonya Tulip Sian Wais, kami juga tidak lupa menggunakan masker wajah yang hanya menutupi bagian atas saja. Jadi masker ini sepertinya tidak berguna sama sekali.
Didalam kediaman keluarga Nyonya Tulip Sian Wais, kami. Melihat banyak orang pengaruh yang saling berhubungan satu sama lain, sebab mereka saling berbicara dengan betmgutu mudah dan tidak ada kecanggungan di tubuh mereka.
“Tuan, apakah saya harus mengambil informasi dari pembicaraan mereka semua?”
“Sepertinya tidak, karena itu akan membuat dirimu sendiri jadi gila, sebab kebanyakan informasi masuk.”
“Baiklah… Jadi apa yang kita lakukan?”
“Lebih baik kita mengikuti alur pembicaraan mereka saja dan berpura-pura kalau mereka mengenal kita dan kita mengenal mereka, dan juga jangan lupa ubalah frekuensi suara kamu, Ruby.”
“Baik.”
Saya tidak ingin Ruby Cristalist menjadi orang gila lagi, akibat masuknya informasi yang telah didapatkannya. Gila yang saya maksud bukanlah seperti orang gila, tetapi dia akan berbicara tidak tertentu kapan pun dan dimana pun.
Kami berpisah, dan lalu akan masuk kedalam pembicaraan mereka pada saat yang tepat saja. Jika kami tidak bicara pada saat yang tidak tepat, maka kami akan ketahuan kalau kami adalah penyusup.
Saya belum menemukan Calon Presiden keempat yaitu Yusha Yasashi. Saya yakin dia berada diantara banyak tamu yang sedang melakukan pembicaraan, karena saya sedikit mendengar tentang sebuah rencana busuk yang dibicarakan mereka (Para Pedagang Gelap).
Tiba-tiba saya menemukan sebuah pembicaraan yang sangat menarik dan sangat licik, dan seperti sangat cocok dengan kepribadian licik saya.
“Itu bisa saja… jika anda mengubah bagian itu sedikit.”
Saya tidak mengejutkan mereka yang tiba-tiba masuk kedalam pembicaraan mereka, tetapi mereka kagum dan terkejut dengan cara berbicara saya dan saran saya tersebut.
“Wah.... Apakah anda tahu bagaimana cara mendapatkan barang dari luar?”
“Sedikit... Tapi bukankah banyak barang ilegal dari luar masuk kedalam sini, dan itu tidak diperiksa atau diselidiki oleh Para orang-orang sana?”
“Tidak, sekarang banyak barang-barang tidak mudah masuk seperti sebelumnya, dikarenakan jumlah personil bertambah banyak setiap tempat penerimaan impor, dan juga teknologi ini semakin maju saja.”
Si wanita itu merasa kalau dirinya sudah kalah dengan pemerintah, karena pemerintah sudah membuat sebuah rintangan yang paling sulit baginya. Jadi dia langsung menyerah dan ingin membuang rasa yang tidak enak itu dengan membicarakannya dengan orang-orang yang sama sepertinya.
“Itu saja yang anda takuti, Nyonya Millay. Seharusnya kamu takuti adalah keuntungan kita yang didapatkan dari pelanggan kita itu. Kalau masalah pemerintah hanya butuh ini saja.”
Ada seseorang yang merasa kalau pemerintah bisa menjadi rekan atau teman baik mereka, karena mereka hanya akan memberikan sebagian hasil kotor mereka untuk seseorang atau kelompok dari pemerintah yang membantu mereka.
“Tapi tuan, apakah anda tidak berpikir kalau orang yang kamu membantu anda akan ditangkap oleh pemerintah?”
Saya coba bertanya dengan pertanyaan yang pasti sering diremehkan oleh beberapa pihak yang dibantu oleh salah satu dari anggota pemerintah.
“Hah... Mengapa kamu coba menanyakan hal itu, Tuan?”
Benar.... ada tiga orang dari enam orang yang ada didalam kelompok tersebut sangat meremehkan pertanyaan saya.
“Bukan saya ingin merendahkan atau meremehkan kalian semua, tapi saya ingin mengetahui bagaimana kalian mengatasinya saja?”
“Jadi apa maksud kamu, Tuan? Apakah kamu memang meremehkan kami sekali lagi?”
Mereka terlihat tidak perduli apa yang saya tanyakan kepada mereka, dan mereka pasti ada sebuah cara untuk memasukkan barang gelap atau ilegal dalam negara, tetapi mereka menyembunyikannya.
Padahal saya ingin mengetahui bagaimana cara mereka memasukkan barang gelap kedalam negara. Jika saya menjadi seseorang di pemerintahan, saya pasti langsung membongkarnya.
Tapi mereka tidak akan mudah memberitahu kepada orang asing maupun keluarganya sekalipun, selain Para Karyawan atau bawahan mereka saja yang mengetahuinya.
“Maaf, ya. Saya tidak menyangka kalau kalian tidak ingin memberitahu tentang hal itu, akan tetapi apakah anda semua yakin ingin mendatangkan bahan setengah jadi dari luar negeri?”
“Iyalah… Walaupun tidak semahal dengan barang yang telah jadi, akan tetapi kami masih bisa mendapatkan keuntungan kotor dari itu.”
“Tapi kalian pernah mendengar sebuah rumor tentang Calon Presiden Kelima?”
“Rumor apa, Tuan?”
“Tuan Bara, ada sebuah rumor yang sangat melekat dan menjadi kontroversi di pihak Calon Presiden kelima, yaitu peraturan baru tentang impor dan ekspor negara ini.”
“Sebuah peraturan baru? Saya belum mengetahui hal tersebut dari orang-orang saya.”
Sepertinya ada orang ini mengetahui apa yang saya ketahui, dan saya beruntung hanya bertanya tidak jauh dari sana.
“Iya, jika Calon Presiden kelima itu terpilih maka seluruh penjagaan akan mulai diketatkan. Jadi karena itulah Tuan Bos kita semua untuk melarang memilihnya di pemilu tahun ini.”
“Saya baru tahu tentang hal itu semua, saya kira dia memberikan kode kalau Calon Presiden kelima itu adalah orang yang akan membantu orang-orang yang membajak laut saja.”
Sepertinya kebanyakan orang mengetahui kalau Gilgash Bossa adalah seseorang yang akan membantu pembajakan laut di luar negeri dan didalam negeri.
Tapi mereka juga tahu siapa sebenarnya Calon Presiden kelima itu. Yang mereka tahu adalah Calon Presiden kelima itu adalah orang yang telah mati Sang Kakek penyanyi legenda itu.
“”Padahal kakek tua itu sangat berpengaruh dalam hal seni modern, mengapa dia ingin sekali melakukan pembajakan laut?”
“Iya, karena laut yang ada sekeliling kita itu adalah harta karun sejati yang berharga sekali.”
“Tuan dan Nyonya sekalian…”
Seorang pelayan mendekati kami dan memberitahu bahwa acara akan dimulai tidak lama lagi.
“Ada apa?”
“Nyonya besar akan segera turun dari ruangan, dan diharapkan semua tamu segera memberikan hormat kepadanya. Itu pesan darinya.”
Sang Nyonya besar? Sungguh nama yang paling bermartabat dari lainnya tapi apakah perilakunya akan bermartabat diantara semua orang yang bermartabat. Itu susah akan menjadi pembandingan.
“Baik, kita harus bersiap-siap untuk melakukan penghormatan bagi Nyonya besar.”
“”Iya! Tentu saja!”
Saya tidak mengucapkan satupun kalimat atau kata yang keluar dari mulut saya, sebab ketika saya ingin berbicara, mereka berbicara duluan. Akan tetapi saya mendapat informasi lebih dari mereka.
Seluruh tamu undangan membentuk sebuah barisan ke samping, dan mereka semua menegakkan seluruh badan mereka, termasuk saya yang ingin ikut-ikutan saja daripada ketahuan jika tidak mengikuti seperti mereka.
Nyonya Tulip Sian Wais turun dari lantai atas menuju ke lantai bawah dengan iringan musik yang tiba-tiba muncul dari tempat yang tidak ketahui, dan pakaian yang digunakannya serba mewah dibandingkan pada saat dia diwawancara oleh media.
“Selamat Malam, Nyonya besar!”
Semua orang yang berbaris langsung menundukkan kepala mereka semua secara bersama-sama, tidak ada satupun orang yang tidak menundukkan kepalanya. Seperti yang dilihat bahwa dia adalah sosok yang paling dihormati seluruh pedagang gelap. Mengapa?
“Selamat Malam, semuanya. Kita sedang turut sedih dengan kepergian salah satu dari kita yaitu Tuan Deus. Dia telah mengorbankan kita semua agar seluruh barang gelap kita dapat masuk ke negara suci ini.”
Tuan Deus atau Sandara Deus merupakan salah satu anggota kelompok Cylax yang menunjukkan dirinya kepada Tuan Pendiri kalau dirinya berguna dengan cara yang aneh. Dia membawa dirinya sendiri ke pemerintah.
“Pesta ini bukan perayaan Kematian baginya, tetapi ini adalah perayaan dari hasil usahanya. Kami seluruh pedagang gelap akan terus menghormati anda, Tuan Deus. Bersulang!”
“Bersulang!”
Sandara Deus dianggap mati oleh mereka semua, karena dia terbunuh dalam eksekusi mati yang terjadi beberapa hari yang lalu. Saya tidak tahu kapan, karena banyak hari yang terus dilewati oleh kami.
Tapi saya tahu kalau Sandara Deus atau kami kenal yaitu Dan Mentalist masih hidup hingga sekarang, karena dia masih ikut dalam pertemuan kecil Para anggota Cylax tingkat Mentalist.
Setelah melakukan perayaan atau kematian atas Sandara Deus, mereka semua melanjutkan pembicaraan di kelompok masing-masing. Saya segera mencari Yusha Yasashi untuk melakukan pembicaraan dengannya.
Akhirnya saya menemukan Yusha Yasashi, dia sedang melakukan pembicaraan dengan orang-orang dikenalnya, termasuk Ruby Cristalist.
Ruby…. Anda sangat hebat. Bisa menemukan orang bodoh itu sebelum saya.
Sepertinya saya harus mendekati Ruby Cristalist agar saya bisa ikut masuk kedalam pembicaraan tersebut, dan juga menggunakan jurus jitu saya agar saya tidak terlihat mencurigakan.
Ketika saya sudah mendekatinya, saya langsung mulai pembicaraan setelah mendengar sedikit pembicaraan tersebut.
“Ada apa, sayang? Apakah mereka mengganggu kamu?”
Ruby Cystalist tidak kaget ketika saya memanggilnya sayang. Walaupun kami berdua bukanlah seorang pasangan, akan tetapi karena penyamaran kami harus melakukannya.
“Tidak apa-apa. Mereka Cuma bertanya bisnis kita saja.”
“Oh….”
Lalu kemudian Nyonya Tulip Sian Wias membicarakan hubungan kami dan pekerjaan bisnis gelap kami itu.
“Saya belum tahu tentang kalian berdua. Apakah kita sudah saling kenal?”
“Nyonya Besar, anda mengenal kami. Jika anda tidak mengenal kami, maka mengapa anda mengundang kami berdua kedalam pesta suka duka ini.”
“Benar juga yang kamu katakan, Pria sopan.”
Mengapa dia senyum kearah saya? Mengerikan sekali melihat senyuman manisnya tersebut, saya ingin merasa muntah.
“Hai, apakah kalian mengenal orang disamping saya ini?”
“Tidak, kami tidak mengenalnya, sebab kita semua menggunakan penutup wajah yang menutupi identitas kita, benarkan?”
“Kamu benar sekali, Pria sopan. Tapi untuk kalian berdua, saya kenalkan kalau dia adalah salah satu Calon Presiden yang ikut dalam pemilu tahun ini.”
Tepat sasaran…. Tapi mengapa dia ingin sekali membocorkannya?
“Jangan begitu, Ma…”
Ma… maksudnya mama? Apakah mereka mempunyai hubungan keluarga? Tapi didalam berkas kalau Tulip Sian Wias hanya punya dua anak lelaki saja yang masih kecil.
“Tidak apa-apa. Lihat saya tidak melihat ada aura gelap di hati mereka, tidak seperti orang-orang didalam ini yang hanya ingin mendapatkan kekuatan penuh dari kita.”
“Mohon maaf, Nyonya Besar.”
“Ada apa, Nyonya muda?”
“Siapakah dia? Apakah dia bernama Tuan Misaf Ternama?”
Ruby Cystalist… apakah kamu mau main tebak-tebakan dengannya? Tapi jika dia adalah orang yang suka membocorkan sesuatu di balik layar pasti dia akan mengikuti tebak-tebakan kamu itu.
“Tet… Salah. Sebenarnya dia adalah Anak angka saya yang bernama Yusha Yasashi.”
“Wow… Sang Penyelamat. Apakah itu benar anda, Tuan Penyelamat Revolusi?”
“Iya, Saya adalah Penyelamat kaum-kaum tertindas dari tangan kejahatan dengan kekuatan besar saya.”
Dasar Penyuka alam fantasi….
Ruby Cristalist, dia sangatlah pintar untuk membuka informasi dari orang bodoh termasuk saya sendiri. Makanya ketika saya berbicara dengannya, saya harus berhati-hati dalam berbicara dengannya.
“Tuan tamu terhormat, apakah istri anda ini sangat menyukai anak saya?”
“Yusha Yasashi disebut-sebut sebagai orang dari selatan yang memberikan atau membawa keberkahan bagi orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Dan istri saya tertolong dengan kata-kata motivasi dari anak anda.”
“Terima kasih…. Saya tidak kira kalau anda sungguh tahu tentang lamaran bohong itu dan istri anda mulai menjadi salah satu pendukung kami.”
“Sama-sama, Nyonya Besar! Saya dan istri saya akan selalu berusaha semaksimal agar Tuan Yusha mendapatkan posisi tersebut, dan kita para pedagang bisa bebas monopoli pasar kawasan kepulauan ini.”
“Benar sekali, Tuan siapapun nama anda. Terima kasih telah memuji saya sekali lagi.”
Jadi ekspresinya bisa berubah-ubah tergantung dengan suasana hatinya, tanggapan dan kritik orang lain kepadanya, dan juga pujian sombong kepadanya. Itu berarti kalau dia adalah seorang anak manja yang dimanjakan oleh ibu angkatnya.
“Nyonya Besar! Kemarilah ada sesuatu yang penting kami bicarakan!”
“Baik, saya akan segera ke sana.”
Sepertinya dia dipanggil oleh seseorang untuk melakukan pembicaraan agak penting dengan orang itu atau orang dari suatu kelompok tertentu.
“Maaf, saya telah dipanggil. Dan Yusha, bisakah kamu tetap diam dan bicara dengan tamu kita ini!”
“Baik, ma!”
Nyonya Tulip Sian Wias pergi meninggalkan kami berdua dengan anak bodohnya tersebut. Tapi apakah anaknya ini memang bodoh atau seorang anak manja yang ingin dimanjakn oleh ibunya.
“Jadi anda berdua tinggal di kawasan apa?”
“Kami berpindah-pindah tempat, dan kami sering bermalam di mobil kami saja.”
“Mengapa? Mengapa kalian berpindah-pindah tempat? Bukankah kalian masih harus berkomunikasi dengan karyawan kalian?”
“Iya,kami masih bisa berhubungan dengan mereka.”
“Bagaimana?”
Ruby Cystalist, dia tidak membiarkan saya berbicara atau dia menikmati pembicaraac tersebut. Tapi jika terus seperti ini, yang mendapatkan keuntungan adalah pihak kami.
“Bagaimana.... Bukankah ini dunia modern? Kita tinggal membuka komputer kita, dan lalu menghubungkan server perusahaan kita, dan setelah itu kita dapat berkomunikasi dengan karyawan kita.”
“Eh.... Bisa seperti itu.”
Sebentar... dia terlihat terkejut, karena dia tidak tahu atau dia belum tahu cara ini sudah digunakan oleh Perusahaan dagang ilegal/gelap diluar maupun didalam negeri.
“Apakah anda baru tahu? Terlihat dari wajah anda, anda terkejut karena baru mengetahuinya.”
“Iya, Tuan.... Saya hanya dipekerjakan oleh ibu saya untuk melakukan apa? Tapi saya juga bisa menggunakan kata-kata motivasi untuk membuat sebuah pengikut dan pendukung.”
Apakah dia memang orang yang membocorkan apapun seperti ibunya didepan orang yang berpura-pura sebagai kenalannya. Atau dia memang sengaja, agar dia bisa mendapatkan informasi dengan menggunakan itu.
“Sayang, apakah kita berbicara empat mata dulu?”
Sepertinya ada yang ingin disampaikan oleh Ruby Cystalist dari hasil pembicaraan tersebut.
“Tuan, kami ingin mengambil udara segar diluar.”
“Oh... ya, silahkan.”
Kami berdua keluar dari ruangan tersebut, dan pergi untuk membicarakan sesuatu hal yang sangat penting.
“Jadi apa yang dia dapatkan di statiun lima?”
“Dia hanya mendapatkan tiga potong kayu bakar dari utara, dan tidak ada kepalsuan yang tersembunyi.”
“Dan lalu mengapa dia sangat mencurigakan potongan kayu tersebut?”
“Karena bukan sebuah kualitas yang diturunkan, akan tetapi ada telur serangga kecil yang berjumlah kecil yang sengaja diletakkan kedalam sana.”
“Sudah saya duga, kalau dia merencanakan hal itu.”
Karena diluar masih ada banyak orang walaupun tidak terlalu banyak seperti didalam, kami menggunakan kata-kata kode yang berhubungan dengan perdagangan luar negeri.
“Ayo kita masuk lagi.”
“Baik, sayang!”
Kami masuk kedalam ruangan lagi, dan lalu menemui Yusha Yasashi lagi untuk melanjukan pembicaraan kami, dan juga memberitahu sesuatu kepadanya.
“Halo, Tuan Yusha. Anda masih sendirian.”
“Oh,ya. Kalian berdua kembali lagi. Apakah ada yang ingin kalian beritahukan?”
“Tidak, kami tidak ingin memberitahu apapun untuk anda, Tuan Yusha.”
“Lalu....?”
“Kami memberitahu semua orang tentang kecurangan kalian keluarga Manafas!”
Saya mencekik lehernya dan lalu mengangkatnya setinggi yang saya bisa. Karena tinggi dia lebih sedikit kecil dibandingkan saya, saya mudah mengangkatnya.
Semua orang hanya melihat karena mereka tidak bisa melakukan apa-apa sebab ada titik merah yang berada diatas kepala mereka. Mereka mulai menyadari kalau mereka telah dijebak.
“Lepaskan! Tolong!”
Walaupun Yusha Yasashi berteriak sekeras mungkin tidak ada orang akan mendekatinya, terutama Tulip Sian Wais yang juga tidak bisa bergerak sama sekali.
Titik merah juga berada di tepat atas kepala saya yang berarti saya telah terjebak olehnya juga. Saya merasa kalau saya telah meremehkannya.
“Dengarkanlah kalian semua, Para Pedagang Gelap! Tuan yang kalian bangga banggakan adalah seorang pengkhianat, karena dia telah menelpon polisi datang ke sini dan juga dia telah mendatangkan para pemburu untuk membunuh kalian atau menahan kalian di sini!”
“Itu bohong! Semuanya, janganlah percaya dengan kata-katanya!”
“Percayalah pada saya, Para Pedagang Gelap! Karena saya juga telah dibidik oleh salah satu dari Pemburu yang ingin menahan kita di sini.”
“Tidak! Itu dusta!”
Semua orang terlihat ragu dan penuh dengan rasa tidak nyaman gelisah. Mereka semua tidak bisa memilih antara mereka berdua.
“Kalian semua, dia adalah pengkhianat! Para Pemburu tersebut dipesan olehnya bukan saya!”
Yusha Yasashi menyakinkan kalau Para Pemburu yang menandai kami semua adalah Para Pemburu yang dipesan oleh saya. Akan tetapi argumen itu bisa saya lempar balik lagi.
“Para Pedagang Gelap! Tinggal beberapa hari lagi sebelum Hari Pemilu datang. Untuk menyelesaikan dan untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat bangsa dan negara ini, dia mengorbankan kalian semua dan menyerahkan kalian kepada pihak berwajib! Dia adalah pengkhianat yang sangat berbahaya yang hanya membohongi orang penting bahkan orang berharganya untuk dirinya sendiri!”
Argumen itu lebih jelas dan lebih berbobot dibandingkannya yang hanya seorang pengkhianat kelas kakap yang sudah tidak berdaya lagi. Saya sangat senang jika balas dendam saya akan berakhir dengan danau darah.
Semua orang mulai percaya dengan saya dari apa yang mereka bicarakan secara diam-diam tetapi masih bisa terdengar cukup jelas. Tapi ada satu orang yang menolak argumen tersebut adalah Tulip Sian Wais.
“Kalian, apakah kalian masih mempunyai kepercayaan kepada saya?”
“Masih, Nyonya besar!”
“Jika kalian masih percaya dengan saya, maka percayalah dengan perkataan Yusha Yasashi karena dia tidak akan berbohong kepada saya.”
Sepertinya Yusha Yasashi yang masih dicekik oleh saya, dia sangat terharu mendengar perkataan Tulip Sian Wais yang masih percaya kepadanya.
“Jadi Tuan siapapun kamu? Lepaskan dia sekarang juga dari tangan kamu itu!”
Tulip Sian Wais ingin saya melepaskan Yusha Yasashi dari tangan saya. Akan tetapi say menolak mentah-mentah, karena jika saya melepaskannya, dia akan memberi kode untuk membunuh kami semua.
“Tidak bisa! Nyonya besar! Dia juga menipu anda selama ini dengan menggunakan nama anda sendiri.”
“Ahh.... Apa yang kamu katakan? Dia tidak akan melakukannya!”
Sepertinya ini tidak akan berakhir, jika saya tidak mengakhirinya sekarang juga. Saya tidak bodoh, biarkan mereka semua mati dan saya tidak perduli.
“Remuklah kau, Yusha Yasashi atau Manafas Yasashi Ya.”
“Apakah kamu adalah...”
Saya meremukkan bagian depan lehernya sangat keras sampai mengeluarkan banyak darah yang keluar dari bagian leher. Semua orang yang melihat hal tersebut sangat terkejut dan terpukul atas kejadian tersebut.
Setelah dia benar-benar mati dan tidak ada nafas yang keluar lagi, saya melempar mayatnya ke tengah-tengah kerumunan dan lalu memberikan kode kepada Para Pemburu atau Para anggota Cylax.
“Bunuhlah dan jangalah tersisa satupun....”
Saya berjalan ke pintu depan sambil mendengarkan suara tembakan dan jeritan orang-orang yang tertembak oleh hujan peluru dari tempat yang tidak diketahui.
Sebenarnya saya tidak menduga kalau Para Pemburu adalah salah satu dari anggota Cylax, akan tetapi setelah saya melihat Ruby Cystal yang tidak ada tanda merah di kepalanya, saya yakin kalau Para Pemburu adalah anggota Cylax yang sedang menyamar.
Setelah keluar dari kediaman tersebut, saya tidak mendengar lagi suara tembakan dan jeritan orang-orang. Saya merasa lega kalau rencana Sang Pendiri dan saya sama yaitu mebunuh semua orang yang akan menghalangi ekonomi negara ini.
“Mengapa kamu tidak mengatakan apapun kepada saya kalau meraka adalah kawan?”
“Mengapa? Iya, karena anda sendiri akan tahu dengan sendirinya.”
“Kamu ingin saya buat marah. Hah...”
“Maafkan, saya... Tapi darah yang keluar dari orang-orang itu sangat hitam sekali.”
“Kamu masih belum bisa membedakan warna lagi.”
“Eh....”
Dasar... Mengapa dia harus melihat ke belakang juga? Padahal sudah keren-kerennya berjalan di tengah-tengah hujan peluru yang bertebaran dengan bersamaan suara jeritan tersebut.
“Baiklah... Apakah mobil kita sudah disiapkan?”
“Sepertinya belum disiapkan oleh mereka.”
“Belum, ya... Jadi apakah kamu ingin makan dulu?”
“Memang anda ingin membayar apa yang saya makan?”
“Iyalah.... Saya akan membayarnya. Jadi dimana restoran terdekat dari sini?”
“Tinggal dicari bersama-sama saja, Tuan.”
“Benar juga..”
Kami berdua berjalan keluar dari kawasan kediaman tersebut, dan kami melihat tidak ada satupun penjaga yang menjaga di gerbang. Sepertinya Para Penjaga gerbang telah terbunuh oleh Para anggota Cylax itu.
Dan juga terdengar suara ledakan sangat kuat dari kawasan kediaman tersebut. Ledakan tersebut berasal tidak lain dari mobil saya yang gunakan sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments