alea pun sampai di toko nya,ia pun masuk.
" kemana aja kamu Al .. ?? " ( Sifa )
" sory tadi di jalan ada sedikit masalah .. ?? " ( alea )
Sifa pun mengerut kan alis nya.
" masalah apa Al .. ?? " ( Sifa )
ia pun duduk di depan alea,dengan wajah penasaran nya.
sedang kan alea tersenyum,dan menghela napas nya,ia tau akan sifat sang sahabat.
" mau aku ceritain ga .. ?! " ( alea ) dengan menaik turun kan alis nya.
" iya mau lah Al .. ?? " ( Sifa )
akhir nya Alea pun mencerita kan dari awal sampai akhir.
" gila juga tuh cewe,udah mempengaruhi si cowo nya .. ?? " ( Sifa )
" tapi Lo,dan anak kecil itu,ga memberi tahu kejadian sebenar nya .. ?? " ( Sifa )
" engga fa,soal nya,percumah juga,karena yg di dengar dari ucapan sisil,kalau papah nya pasti ga percaya,kalau ia menceritakan yg sebenar nya .. ?? " ( alea )
" jadi lebih baik diam saja,dari pada harus banyak omong,gue kasihan banget sama anak kecil itu,terlihat tertekan,tapi ia selalu menutupi nya .. ?? " ( alea )
" gila juga ya perempuan itu,udah menghasut papah nya .. ?? " ( Sifa )
alea hanya mengedik kan bahu nya.
" iya gue berdoa aja,mudah mudahan anak itu di beri kekuatan,dan untuk bapa nya mudah mudah Han hati nya cepat terbuka .. ?? " ( alea )
" iya mudah mudah Han sih Al,ko gue jadi kepikiran ya Al,kasian banget anak kecil itu . ?? " ( Sifa )
" iya udah sekarang kita lanjut kan pekerjaan kita,biar lah itu masalah mereka jangan terlalu di pikir kan .. ?? " ( alea )
ia pun membuka buku,dan melihat pesan nan yg akan di kirim,untuk mengalih kan pikiran nya,kepada Sisil.
" allhamdullilah,makin hari makin banyak ya .. ?? " ( alea )
" iya al, berkat kerja keras kita .. ?? " ( Sifa )
" iya fa,makasih ya,selalu mendukung aku,dan selalu ada di saat aku membutuh kan kamu .. ?? " ( alea )
ia pun berdiri dari kursi nya,dan menuju ke arah sahabat nya,alea memeluk Sifa sangat erat,dan Sifa pun membalas peluk kan alea .
" aku akan selalu ada untuk kamu Al,justru aku yg bersyukur,sampai detik ini kamu mau Nerima aku sebagai sahabat kamu,karena aku ga punya siapa siapa lagi,selain kamu .. ?? " ( Sifa )
" aku juga sama fa,karena keluarga yg aku punya cuman kamu .. ?? " ( alea ) sambil melepas kan peluk kan nya.
" udah ah,jangan melow lagi,kita semangat cari cuan lagi .. ?? " ( alea )
Sifa pun mengangguk kan kepala nya,dan tersenyum.
" iya udah aku ke bawah dulu ya,bantu anak anak Peking .. ?? " ( Sifa )
alea hanya mengangguk kan kepala nya saja,dan ia pun kembali ke kursi nya,setelah duduk ia pun kembali mengerjakan pekerjaan nya yg sempat tertunda, begitu pun dengan Sifa,ia segera ke bawah,dan mengerjakan kembali pekerjaan nya.
sedang kan Sisil ia tidak banyak bicara,di dalam mobil,ia hanya menjawab singkat.
" sayang kamu ko,jawab nya singkat gitu sih .. ?? " ( Alpin )
" terus aku harus jawab apa pah,memang jawab ban nya seperti itu .. ?? " ( Sisil ) ia sama sekali,tidak menatap sang papah,karena hati nya masih kesal.
Alpin pun hanya menghela napas panjang nya,ia ga tau apa yg terjadi,sehingga sang anak marah kepada nya.
tak berselang lama Alpin dan Sisil pun sampai ke rumah nya,Sisil segera membuka setibel nya,dan segera ke luar,dan masuk ke dalam rumah nya.
Sisil melihat mobil sang omah,ia pun berlari menuju rumah.
" sayang jangan lari lari nanti jatuh .. ?? " ( Alpin ) sedikit berteriak.
tapi ucapan Alpin,tidak di gubris oleh sang anak,Alpin pun berjalan,menuju rumah nya.
" omah .. ?? " ( Sisil ) ia berteriak,dan memeluk sang omah,tak terasa air mata nya turun ke pipi chabi nya,yg dari tadi ia tahan.
sang omah pun membalas peluk kan sang cucu dengan sangat erat,ia mengelus punggung sang cucu,memberi ke tenangan.
setelah cucu nya tenang,sang omah mereray peluk kan nya,dan menangkup pipi sang cucu.
" kenapa kamu menangis nak .. ?? " ( mamah Alpin )
Sisil pun hanya menggeleng kan kepala nya,rasa nya ia ingin bercerita kepada sang omah,tapi ia ragu,dan takut,sang omah tidak mempercayai ucapan nya.
" kamu kenapa sayang,coba cerita sama omah,terus kamu dari mana . ?? " ( mamah Alpin ) menatap sang cucu,dengan intens.
tapi lagi lagi Sisil tak bergeming.
sang omah,mengerti akan setuasi hati sang cucu,ia pun membawa sang cucu ke kamar nya,dengan beralasan untuk membersih kan tubuh sang cucu.
sedang kan Alpin,hanya memperhatikan interaksi sang anak,dan sang mamah.
mamah Alpin,dan Sisil sudah berada di kamar,Sisil membuka sepatu nya, walaupun sang omah mau membantu nya,tapi Sisil melarang nya.
setelah membuka sepatu ia pun menyimpan tas nya,di atas meja,dan langsung menuju sang omah.
" sayang bisa kamu ceritakan kejadian tadi .. ?? " ( mamah Alpin ) ia menangkup kan pipi Sisil.
Sisil pun menatap sang omah,awal nya ragu,tapi mungkin sang omah,bisa mempercayai dengan ucapan nya,Sisil pun mengangguk kan kepala nya.
" tapi omah janji ya,percaya dengan ucapan aku,karena aku ga mungkin berbohong omah .. ?? " ( Sisil )
mamah Alpin pun,mengangguk kan kepala nya.
akhir nya Sisil pun mencerita kan kejadian yg di alami diri nya,termasuk ia bertemu dengan alea .
sang omah pun benar benar murka,atas perlakuan Friska,kepada sang cucu.
" kenapa kamu ga bilang,sama papah kamu .. ?! " ( mamah Alpin )
" percumah omah,karena papah pasti ga akan percaya dengan ucapan aku,papah lebih percaya sama Tante Friska,ketimbang anak nya . ?? " ( Sisil )
" iya udah sekarang kamu mandi ya,terus istirahat .. ?? " ( mamah Alpin ) ia mengelus rambut sang cucu.
" ataw mau omah mandi kan .. ?? " ( mamah Alpin )
" engga usah omah,aku bisa sendiri ko . ?? " ( Sisil )
Sisil anak nya mandiri,walaupun umur nya masih kecil,tapi sifat dan pikiran nya dewasa.
" iya sudah kalau begitu,omah pulang dulu ya ,kebetulan omah ada janji sama opah .. ?? " ( mamah Alpin )
" iya omah .. ?? " ( Sisil )
mamah Alpin pun mengecup kening sang cucu,sedang kan Alpin dari tadi mendengar curahan hati sang anak.
awal nya ia akan masuk ke kamar nya,tapi ia mendengar kalau Sisil sedang berbicara kepada omah nya,kebetulan pintu kamar Sisil tidak tertutup sempurna,jadi Alpin bisa mendengar curahan hati sang anak.
Alpin mendengar ucapan sang anak,sedikit tak percaya dengan kelakuan sang kekasih,tapi ia berpikir kalau anak nya ga mungkin berbohong,kini hati nya bimbang,antara harus percaya sama ucapan anak nya,atau sang ke kasih,ia pun melamun,sampai tak menyadari kalau mamah nya,sudah ke luar dari kamar sang anak.
" kamu pasti,sudah mendengar ucapan anak kamu,kalau sekali lagi,kamu membuat hati Sisil sakit hati atau tertekan,mamah akan bawa dia .. ?? " ( mamah Alpin )
mamah Alpin pun berjalan menuju ke bawah,tanpa menoleh ke belakang.
sedang kan Alpin hanya menghela napas nya,dan masuk ke kamar,ia pun akan menyelidiki semua nya,biar tau ke benar ran nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments