Wanita Pengganti

Wanita Pengganti

Awal Mula

Axela membuka kedua matanya ketika guyuran air dingin membasahi sekujur tubuhnya. Wanita itu segera duduk di tepian ranjang dan memandang kaget dua wanita yang kini berdiri di hadapannya. Perlahan ia membersihkan air yang berkumpul di wajahnya sebelum mengeluarkan kata.

"Ada apa, Nona?" Suaranya masih serak karena dia baru saja bangun tidur.

"Ada apa kau bilang? Tidak ada sarapan di meja dan sekarang kau tanya ada apa?" ketus salah satu wanita yang biasa di panggil Youra.

"Wanita pemalas sepertimu harus di beri pelajaran," timpal wanita satunya lagi yang bernama Luisa. Dengan cepat ia menjambak rambut basah Axela hingga membuat wanita itu terjatuh di lantai. Kedua lututnya terbentur lantai dengan sangat keras.

Axela hanya diam. Ia mengepal kedua tangannya dengan tatapan dendam. Namun, dengan cepat ia menunduk agar sorot matanya yang tajam itu tidak terlihat. "Maaf," ucapnya tanpa memandang. "Saya tadi malam tidur jam tiga pagi," jelasnya berharap dua wanita yang ada di dekatnya paham.

"Sekarang cepat bangun! Buat sarapan karena kami sudah lapar," perintah Youra.

"Jangan pake lama!" timpal Luisa

Dua wanita itu pergi begitu saja setelah puas menyiksa Axela. Mereka terlihat sangat angkuh dan sombong. Seolah-olah mereka yang paling hebat.

Axela berdiri dan merapikan rambutnya yang berantakan. Wanita itu melihat pantulan dirinya sendiri di cermin yang ada di depannya. Ada senyum kecil di sudut bibirnya. Cacian maki semua orang pasti akan dia balas. Bahkan berkali-kali lipat.

"Alsha, apa seperti ini cara mereka memperlakukanmu? Apa semua penyiksaan ini yang membuatmu menderita dan memutuskan bunuh diri?" gumam Axela di dalam hati.

Alsha adalah wanita berusia 21 tahun yang terlahir dari keluarga kaya raya. Kedua orang tuanya sangat disegani di kota itu. Namun sayang, setelah ibunya meninggal karena kecelakaan, hidup Alsha menjadi berubah 180 derajat. Ayahnya menikah lagi dan tidak lama setelah itu dia juga ikut pergi meninggalkan Alsha.

Alsha yang dulunya diperlakukan layaknya seorang putri sekarang diperlukan seperti seorang pembantu. Semua harta yang dimiliki kedua orang tuanya harus jatuh ke tangan sang ibu tiri. Bukan hanya kehilangan kasih sayang, bahkan Alsha juga kehilangan ketenangan hidupnya.

Hingga akhirnya Alsha memutuskan untuk bunuh diri. Namun, sebelum memutuskan bunuh diri Alsha meminta Axela yang tidak lain adalah sahabatnya sejak kecil untuk merebut kembali harta kedua orangtuanya. Bukan hanya itu saja. Alsha juga sempat berpesan agar Axela mau membalaskan perbuatan semua orang yang sudah menyakitinya.

Axela tidak bisa menolak permintaan Alsha. Secara tidak sengaja, Alsha pernah mendonorkan darahnya untuk Axel ketika dia mengalami kecelakaan dua tahun yang lalu. Ini waktunya bagi Axela untuk membalas kebaikan Alsha. Dia berharap dengan memberi pelajaran kepada semua orang yang sudah pernah menyakiti Alsha, akan membuatnya tenang di alam sana.

Melalui buku diary milik Alsha yang dia temukan di dalam laci, Axela mulai memahami bagaimana kehidupan Axela selama ini. Gadis pemakai kaca mata dan memiliki tompel di pipi kirinya itu memang merupakan gadis yang sangat polos. Rasanya Axela masih tidak rela jika sahabatnya itu harus pergi karena bunuh diri.

Suara deringan ponsel membuat Axela tersadar dari lamunannya. Ia mengambil ponsel jadul milik Alsha yang tergeletak di atas meja dan mengangkat panggilan masuk tersebut.

"Halo," ucapnya dengan nada pelan. Sambil menunggu jawaban dari lawan bicara di dalam telepon, Axela mengambil pensil alis untuk menghitamkan tompel yang sempat memudar karena terkena air.

"Alsha, apa kau baik-baik saja? Aku ingin bicara."

Suara seorang pria yang sangat asing di telinga Axela membuatnya mengeryitkan dahi. Rasanya kalau dia bertanya ini siapa mungkin dia akan ketahuan kalau bukan Alsha yang asli.

"Maaf, nomor semua orang terhapus. Saya tidak tahu ini nomor siapa," jawab Axela.

"Aku Deon. Alsha, kita baru saja putus dan kau sudah lupa dengan suaraku?"

Axela tersenyum. Sebenarnya salah satu orang yang menjadi target balas dendam Axela adalah Deon. Pacar Alsha yang sudah ia pacari selama bertahun-tahun yang akhirnya memutuskan selingkuh bersama dengan salah satu saudara tirinya yang bernama Youra.

"Untuk apa kita bicara? Bukankah di antara kita sudah tidak ada hubungan apapun lagi?"

"Alsha, aku ingin bilang-"

Suara pintu terbuka membuat Axela mengalihkan pandangannya. Seorang wanita paruh baya dengan penampilan layaknya wanita sosialita kini berjalan mendekati Axela. Secara perlahan Axela menurunkan ponselnya dan memutuskan panggilan telepon tersebut secara sepihak.

"Alsha! Apa kau tuli? Bukankah tadi Youra dan Luisa sudah memintamu untuk buat sarapan pagi. Kenapa sekarang kau masih berdiri di sini seperti orang bego? Ternyata kau bukan hanya bodoh, tetapi kau sangat lambat dalam bekerja!" ketus wanita paruh baya tersebut.

"Maaf," ucap Axela dengan kepala menunduk. Sebenarnya ingin sekali dia melayangkan tamparan keras di bibir wanita tersebut. Namun, rencana yang ia susun masih ada di awal. Axela tidak mau sampai gagal sebelum bertarung.

"Maaf!" Wanita itu mendekat. Seperti apa yang di lakukan kedua putrinya. Kini wanita itu juga ingin menyiksa Axela dengan cara menarik rambut Axela dan mendorong tubuhnya dengan kasar.

Kepala Axela harus terbentur ujung lemari dan terluka. Rasanya memang sangat perih. Namun, bagi wanita jagoan seperti Axela, luka seperti itu sama sekali tidak ada rasanya. Tetapi, ia sangat sedih ketika membayangkan Alsha yang selama ini merasakannya.

"Kau memang wanita tidak berguna! Jika dalam 10 menit kau belum meletakkan sarapan pagi di meja. Aku akan membuatmu menderita. Bahkan jauh lebih menderita dari yang pernah kau dapatkan!"

"Aku harus sabar. Aku tidak boleh gegabah!" gumam Axela di dalam hati. Wanita itu memandang wanita paruh bayah yang berdiri di depannya sebelum berdiri.

Dengan kaki tertatih-tatih dia melangkah pergi meninggalkan kamar. Axela sendiri terpaksa berjalan seolah-olah kakinya sedang sakit karena memang luka memar di kaki Alsha masih tersisa saat wanita itu di bawah ke rumah sakit. Axela terpaksa membuat luka palsu agar semua orang percaya kalau dirinya benar-benar Alsha.

"Alsha!"

Teriakan wanita itu membuat Axela berhenti lagi.

"Ada apa, Nyonya?"

Beruntungnya tadi malam Axela sempat baca buku harian Alsha jadi dia tahu bagaimana cara memanggil ibu tirinya tersebut.

"Lama kelamaan aku lihat kau banyak berubah. Apa kau secara diam-diam mencuri uangku dan melakukan perawatan?" tanya wanita itu penuh selidik.

Axela mematung. Kali ini dia belum menyiapkan alasan yang tepat untuk menjawab.

"Kulitmu biasanya hitam kenapa sekarang berubah putih. Lalu, rambutmu." Wanita paruh baya itu memegang rambut Axela dan mencium aromanya. "Seperti wangi sampo mahal. Bukankah ini sama seperti sampo Luisa?"

"Maafkan saya Nyonya. Saya mengambil botol kosong sampo milik nona Luisa dan mengisi botolnya dengan air lalu memakainya. Dan soal kulit ini, mungkin karena selama ini saya sering memakai baju dan celana panjang jadi tidak hitam lagi."

"Lalu, bagaimana dengan kaca mata yang selama ini kau pakai? Kenapa sekarang kau tidak memakainya? Bukankah biasanya kau tidak bisa melihat jika tidak menggunakan kaca mata?"

"Kaca mata?" Axela melebarkan kedua matanya. Wanita itu sama sekali tidak sadar kalau dia belum memakai kaca mata.

"Apa kau sudah tidak memakai kaca mata lagi sekarang? Sejak kapan?" Tatapnya penuh selidik.

Terpopuler

Comments

Santi Rahma

Santi Rahma

jdi cerita nys kembar tpi beda orang tua.jdi pengganti sahabat yg meninggl

2022-12-16

0

Cherry blossom

Cherry blossom

masih sedikit bingung

2022-10-01

1

Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄

Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄

like n fav dl biar tdk ketinggalan up nya 😍

2022-08-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!