Balasan Kecil

Deon merasa sangat panik ketika Axela, wanita yang ia pikir adalah Alsha telah mendengar apa yang mereka bicarakan. Pria itu cepat-cepat membungkam mulut Youra dan menarik Wanita itu pergi lebih jauh lagi. Walau tidak mendengar cerita lengkapnya, namun Axela sudah bisa menebak sebenarnya apa alasan utama Alsha bunuh diri. Berita ini membuat Axela menjadi semakin dendam. Wanita Itu sudah tidak sabar untuk menghancurkan semua orang yang menjadi penyebab kematian Alsha.

“Lepaskan tanganku.” Youra protes ketika Deon menarik tangannya dengan begitu kasar. Ketika Deon melepas tangannya dan menatap wajahnya dengan cepat Youra melayangkan sebuah tamparan keras di pipi pria tersebut.

“Pria brengsek!” ketusnya dengan emosi tertahan.

“Apa maksudmu? Kenapa kau mengatakan Aku pria brengsek?” Deon terlihat tidak terima walau sebenarnya apa yang dikatakan Youra memang benar adanya.

“Sudah sejauh ini hubungan kalian? Kau bilang kau sangat jijik melihatnya. Jika kau jijik, kenapa kau mau menidurinya!” Youra yang kesal terus saja memukul dada Deon.

“Kau penipu, Deon!” Wanita itu merasa sakit hati dan cemburu ketika membayangkan apa yang pernah dilakukan oleh Deon dan Alsha. Bahkan sampai-sampai membuat Alsha hamil.

“Aku juga tidak ingat apa yang sebenarnya terjadi. Sepertinya Alsha dengan sengaja menjebakku,” dustanya tanpa mau mengakui kalau sebenarnya dialah yang sudah menjebak wanita polos dan lugu tersebut.

Youra diam sejenak. Wanita itu berusaha menerima maaf dari Deon. Namun hatinya semakin benci terhadap Alsha. Ia ingin membuat Alsha jauh lebih menderita lagi.

“Jika memang benar wanita itu hamil dan Anak yang ada di dalam kandungannya adalah anakmu. Lalu sekarang apa yang ingin kau lakukan terhadapnya?” tanya Youra ingin tahu. “Aku harap jawabanmu tidak mengecewakan.”

“Youra kau harus percaya padaku kalau sebenarnya aku telah cinta mati padamu. Aku tidak mungkin kembali pada Alsha. Aku juga belum siap menjadi seorang Ayah,” jawab Deon dengan wajah memelas.

“Bagus. Sepertinya kita harus menyingkirkan anak yang ada di dalam kandungan wanita tersebut. Bila perlu sekalian ibunya,” jawab Youra tanpa ada rasa belas kasih sedikitpun di wajahnya. Wanita yang memiliki pemikiran seperti itu memang bisa di bilang wanita yang tidak memiliki hati.

“Baiklah kali ini aku setuju. Tetapi sebelum kita menyingkirkan anak itu kita harus memastikan kembali apa benar Alsha hamil. Karena kalau aku ingat-ingat lagi, sepertinya aku hanya melakukannya beberapa kali saja,” ucap Deon keceplosan.

“Beberapa kali kau bilang?” ketus Youra dengan emosi tertahan. Dengan ringannya Ia melayangkan tangannya di kepala Deon. “Itu berarti kau menikmatinya!”

Deon yang kini mati kutu hanya bisa berdiri sambil membisu. “Maksudku....”

“Berhenti berbicara karena saat ini aku tidak ingin mendengar apapun yang keluar dari mulutmu. Biar aku yang membereskannya. Aku minta kau tidak lagi menemuinya.”

“Baiklah,” jawab Deon dengan ekspresi wajah yang menyakinkan.

Tanpa mereka sadari secara diam-diam Axela berdiri di balik dinding dan menguping semua pembicaraan antara Deon dan Youra. Wanita itu mengepal kuat tangannya hingga memutih. Emosinya sudah sampai ke ubun-ubun. Jika saja tidak memikirkan sedang menyamar, mungkin sapu yang ada di genggamannya bisa patah ia buat.

“Aku harus kembali menyelidiki apa saja yang pernah terjadi di dalam hidup Alsha. Sepertinya cerita di dalam buku diary itu saja tidak cukup,” gumam Axela di dalam hati.

“Kakak, kenapa kakak lama sekali?” teriakan Luisa membuat Axela segera pergi. Wanita itu tidak mau kalau sampai ketahuan sedang menguping. Untuk hari ini dan beberapa hari ke depan, Axela membiarkan mereka semua hidup tenang. Namun setelah semua bukti ia dapatkan, Axela akan mengambil tindakan untuk melanjutkan aksi balas dendamnya.

“Alsha, apa yang kau lakukan di situ?”

Axela mematung ketika baru beberapa langkah ia menjauh dari dinding tersebut. Suara Nyonya Nasa membuat dia kaget. Namun, dengan cepat dia menunduk agar wanita paruh baya itu tidak curiga.

“Saya mau kembali ke dapur Nyonya,” jawabnya dengan suara pelan.

Di waktu yang sama, Youra, Deon dan Luisa muncul di dekat Axela. Mereka memandang wanita itu dengan tatapan yang tidak terbaca. Terlebih lagi Deon yang secara diam-diam menyembunyikan hasil test kehamilan di saku jaketnya.

“Apa kau menguping pembicaraan Kak Youra dan Kak Deon? Kau cemburu melihat mereka?” tuduh Luisa. "Pasti kau sakit hati ya karena pada akhirnya Kak Deon lebih memilih Kak Youra?"

Youra dan Deon saling memandang. Bagi Youra, itu tidak jadi masalah. Justru saat Ini Deonlah yang terlihat panik dan takut. Ia baru saja merintis sebuah cafe di pusat kota. Kalau sampai mantan pacarnya itu membeberkan apa yang sudah ia rencanakan dengan Youra kepada semua orang, terutama di media sosial. Maka bisa bangkrut cafe yang baru saja ia buka itu.

“Saya tidak mendengar apapun, Nona,” jawab Axela dengan tangan gemetar. Ia sengaja bersikap seperti itu agar di depan semua orang dia terlihat seperti sedang ketakutan.

“Youra, kenapa kau tidak segera ganti baju? Luisa bisa ketinggalan jika kau tidak juga ganti,” ketus Nyonya Nasa.

Youra memandang Axela sejenak sebelum melangkah ke kamar. Luisa sendiri juga masuk ke dalam kamarnya untuk merapikan penampilannya yang sempat berantakan.

“Tante, saya permisi dulu,” ucap Deon. Ia segera pergi karena tidak mau berlama-lama ada di dekat Alsha. Nyonya Nasa memandang wajah Alsha dengan tatapan jijik. Dia memperhatikannya dari ujung kaki hingga ke ujung kepala.

“Ikut denganku!” ajaknya sebelum memutar tubuh dan berjalan ke arah tangga.

Axela mengangkat kepalanya dengan sorot mata yang tajam. “Apa lagi yang ingin dia lakukan?” ketusnya di dalam hati sebelum mengikuti Nyonya Nasa dari belakang. Nyonya Nasa mengukir senyum yang sangat mencurigakan. Wanita Itu melangkah ke dapur. Entah apa lagi rencana yang kini ingin ia lakukan untuk membuat anak tirinya menderita.

Axela berhenti ketika Nyonya Nasa Berhenti. Wanita itu masih tetap menunduk karena tidak mau penyamarannya diketahui semua orang.

“Aku akan membuat kulitmu semakin Putih!” ujar Nyonya Nasa.

Ketika Axela ingin melihat apa yang sebenarnya ingin dilakukan Nyonya Nasa, semua sudah terlambat. Air yang panas sudah mendarat di kulitnya yang bersih. Tangan kanan Axela harus merasakan panasnya air panas yang baru saja di ambil Nyonya Nasa.

“Arrgghh!”

Axela lupa diri. Wanita itu mengangkat sapu yang ia genggam untuk memukul Nyonya Nasa. Pukulannya yang begitu kuat mendarat di kepala Nyonya Nasa hingga membuat semua orang yang ada di sana kaget bukan main. Ini pertama kalinya mereka melihat seorang Alsha melawan.

“Kau! Beraninya kau!” ketus Nyonya Nasa ketika kepalanya terasa sakit. Ia terus saja mengusapnya untuk menghilangkan rasa sakit yang melekat. Axela segera melepas sapu yang masih ada di genggamannya hingga tergeletak di lantai. Wanita itu menunduk dan memegang tangannya yang sakit. Ia harus pura-pura menangis agar Nyonya Nasa tidak curiga.

“Sakit ...,” lirih Axela sambil meniup tangannya yang melepuh.

“Sakit kau bilang?”

Karena dendam, Nyonya Nasa mengambil secangkir air panas lagi hendak menyiramkannya ke tubuh Alsha. Namun, dengan cepat Axela mundur mendorong Nyonya Nasa hingga akhirnya air panas itu menyiram wajah Nyonya Nasa sendiri.

“Panas!” teriaknya hingga membuat semua orang berlari untuk menolong. Sedangkan Axela melangkah mundur dengan tatapan tidak terbaca.

“Apa dia pikir aku tidak bisa membalas perbuatannya meskipun kini aku berpura-pura menjadi Alsha?” gumam Axela di dalam hati.

Terpopuler

Comments

Santi Rahma

Santi Rahma

selalu keren krya2 nya

2022-12-16

0

Ayu Dwi S

Ayu Dwi S

menarik sih cerita nya kemana aj yg para readers

2022-08-11

0

Lara Alesandra Ji

Lara Alesandra Ji

Sering² crazy up ya othor ☺️, maaf baru muncul 😁😁😁

2022-08-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!