Kecurigaan

Suasana menjadi kacau. Beberapa pelayan yang melihat kejadian itu segera menolong Nyonya Nasa. Mereka terlihat sangat khawatir. Sambil mendekat mereka memandang Axela yang berdiri dengan bibir tersenyum.

"Apa kau sengaja melakukannya?" ketus salah satu pelayan. Sebenarnya dia sendiri juga tidak terlalu suka dengan Nyonya Nasa. Namun, melihat kejadian ini ia berniat untuk memanfaatkan situasi agar mendapat perhatian dari Nyonya Nasa.

"Aku harus bisa membuat Nyonya Nasa memandang kinerjaku. Dengan begitu, aku bisa naik gaji dan tidak lagi perlu bekerja keras," gumamnya di dalam hati. " Wanita ini sepertinya satu-satunya orang yang sangat di benci Nyonya Nasa."

"Aku tidak melakukan apapun. Nyonya-" Axela sengaja bicara dengan gagap. "Nyonya kena air panas yang ia pegang sendiri." Ia berharap semua orang tidak lagi mempedulikannya.

Kepalanya menunduk dan tangannya terangkat ke atas seolah sedang menyeka air mata. Padahal sebenarnya tidak setetes air mata pun keluar dari kelopak matanya. Justru kini hati wanita itu terasa riang hingga ia ingin tertawa terbahak-bahak.

"Kita harus segera membawa Nyonya ke rumah sakit," ujar pelayan lainnya. Tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan saat ini selain membawa sang nyonya ke rumah sakit. Bertahan di sana hanya akan membuat luka di wajah Nyonya Nasa semakin parah .

Walau mereka melihat jelas Alsha yang sudah mendorong dan menyebabkan air panas itu tumpah di wajah Nyonya Nasa. Tapi, status mereka hanya pembantu. Mereka tidak mau terlibat terlalu jauh di dalam masalah majikannya. Terlebih lagi Alsha adalah pewaris sah kekayaan keluarga Andra.

"Wajahku. Panas. Apa yang terjadi dengan wajahku? Aku tidak mau sampai wajahku jelek …," lirih Nyonya Nasa tanpa henti. "Alsha! Dimana wanita itu!"

Nyonya Nasa terus berteriak memanggil Alsha Ia ingin membalas perbuatan Alsha walau sebenarnya untuk memandang ke depan saja ia tidak bisa. Wanita itu tidak terima jika wajahnya sampai rusak. Tadinya niat awal hanya untuk mencelakai Alsha. Tidak di sangka justru kini senjata makan tuan.

Axela melangkah mundur untuk memberi ruang kepada orang yang ingin menolong Nyonya Nasa. Ia memegang tangannya dengan wajah meringis kesakitan.

"Maafkan saya Nyonya," ucapnya sedikit kuat berharap wanita paruh baya itu mendengarkannya.

"Nyonya, mari kami bawa ke rumah sakit," ucap salah satu pelayan di bantu pelayan lainnya.

Bi Ina keluar ketika dia mendengar keributan di sana. Namun, ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi karena ketika dia tiba hanya tersisa Axela di sana.

"Non, apa yang terjadi?" Kedua mata Bi Ina tertuju pada tangan Axela. "Non, kenapa tangan anda seperti ini?" Wanita itu sangat panik.

"Nyonya Nasa menyiram air panas di tanganku," sahut Axela. Ketika ia ingin melangkah pergi untuk mengobati luka, tiba-tiba Bi Ina mencegahnya.

"Non, obat yang waktu itu masih ada. Saya yang simpan. Mari saya obati biar lukanya cepat kering." Ucapan Bi Ina membuat Axela menjadi tahu kalau ini bukan pertama kalinya Nyonya Nasa melukai Alsha. Namun, ia berusaha tetap tenang agar tidak terlihat mencurigakan.

"Sepertinya memang senjata Mak lampir ini air panas. Aku akan membuat seluruh tubuh melepuh di dalam air panas nanti," umpat Axela di dalam hati.

"Non, ayo ...."

"Baik, Bi. Terima kasih," ucap Axela sebelum mengikuti Bi Ina pergi meninggalkan dapur.

Youra dan Luisa kaget bukan main ketika melihat ibu kandung mereka di bawa menuju ke mobil. Luisa segera berlari mendekati ibunya.

"Mama, apa yang terjadi? Kenapa dengan wajah mama?"

"Ini semua karena si Alsha, Non. Dia yang sudah menyiram air panas ke wajah Nyonya," sahut salah satu pelayan yang tadi ada di dapur.

Jelas saja jawabannya membuat semua orang kaget. Youra langsung emosi mendengar jawaban pelayan itu.

"Sekarang dimana dia?" ketusnya.

"Saya juga tidak tahu, Non," jawab pelayan wanita tersebut.

"Kak, sebaiknya kakak bawa mama ke rumah sakit. Aku harus berangkat. Ini susah terlambat," keluhnya.

"Lalu, kau naik apa?"

"Aku bisa naik taksi," jawab Luisa.

Youra mengangguk dan segera membawa ibu kandungnya menuju ke mobil. Sambil berjalan, wanita itu terus saja mengumpat kesal karena wanita yang sangat ia benci kini telah berani menyakiti ibu kandungnya.

"Awas saja kau Alsha. Aku pastikan kau akan mendapatkan balasan atas apa yang sudah kau perbuat," umpatnya di dalam hati.

Di sisi lain, Axela telah tiba di kamar Bi Ina. Axela memperhatikan kamar Bi Ina dengan saksama. Kamar itu tidak layak di bilang kamar. Hanya ada selembar badcover yang sudah lusuh. Di atasnya terdapat sebuah bantal yang sudah tipis dan kotor. Lemari plastik yang sudah rusak. Serta tidak adanya kamar mandi di dalam sana.

"Ini kamar Bi Ina?" gumamnya di dalam hati. Axela pernah melewati barisan kamar pelayan dan supir. Dari apa yang di lihat Axela, kamar semua pekerja itu sangat layak untuk di huni. Berbeda jauh dengan kamar yang kini di tiduri Bi Ina.

Bi Ina berjalan ke lemari plastik dan mengambil sebuah salep. Wanita itu mengajak Axela duduk di lantai agar bisa mengobati lukanya.

"Kenapa anda tidak pernah menghindar ketika Nyonya ingin menyiram air panas ke tangan anda, Non?" tanya Bi Ina sembari memeriksa luka di tangan Axela.

"Kejadiannya begitu cepat Bi. Saya tidak fokus lagi," jawab Axela.

Bi Ina tersenyum. Ia sengaja mengajak Axela mengobrol untuk memeriksa suara wanita yang ada di hadapannya. Ia tahu betul kalau majikannya itu tidak pernah mau bicara. Kebanyakan diam. Bahkan di tanya saja malas menjawabnya. Lebih sering nangis dan mengeluh dengan keadaan.

"Biasanya nona Alsha selalu meringis kesakitan. Namun, wanita ini diam saja. Apa benar dia Nona Alsha?" gumam Bi Ina di dalam hati.

Axela tidak merasakan sakit apapun. Kini wanita itu terlalu fokus dengan suasana kamar Bi Ina. "Apa Nyonya Alsha sudah tidak ada lagi di dunia ini?"

Pertanyaan Bi Ina membuat Axela terdiam. Ia memperhatikan wajah wanita paruh baya itu dengan saksama.

"Apa maksud Bi Ina?"

"Anda bukan Nyonya Aslha!"

Terpopuler

Comments

🅰️Rion bee 🐝

🅰️Rion bee 🐝

bi ina gak bisa dibohongin sepertinya bibi sangat menyayangi alsha..

2022-08-09

2

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Insting Bi Ina kuat..dia tahu yg dihadapannya bukan Alsha..
Lalu bagaimana penjelasan Axela?

2022-08-04

1

Riyanti

Riyanti

Bi inah lebih perasa, sebab alsha dah seperti anak sendiri. Mesti ada rasa berbeda kan 😢

2022-07-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!