Ayana
Kringgg! Kringgg! Kringgg!
Bel telah berbunyi, semua siswa dan siswi pergi menuju lapangan karena hari ini akan dilaksanakan kegiatan upacara bendera.
Ayana yang baru saja sampai di kelas langsung melemparkan tas nya ke meja.
Bragh!
Ia merasa bangga saat tas yang dilemparnya berhasil mendarat dimeja. "Perfect!" ucapnya, lalu ia berlari menuju lapangan.
Ketika sampai di lapangan, ia berbaris di belakang teman-temannya.
"Kamu kelihatannya kayak bahagia banget hari ini" ujar teman sekelasnya.
"Masa?"
"Iya. Dari tadi aku lihat, kamu senyum-senyum terus"
"Mungkin karena mood aku lagi bagus hari ini, makanya kelihatan bahagia"
Tak lama, upacara bendera dimulai.
Semua siswa dan guru-guru melaksanakan upacara dengan khidmat.
Skip
Sesudah pengibaran bendera, kepala sekolah membacakan pidato serta memberikan apresiasi kepada siswa dan siswi yang telah memenangkan lomba yang dilaksanakan Minggu lalu.
"Minggu lalu sekolah kita mengikuti beberapa lomba. Mulai dari olimpiade matematika, lomba melukis, dan lomba karate. Dan untuk itu kita panggilkan siswa dan siswi yang telah memenangkan lomba"
"Yang dipanggil namanya, silahkan maju ke depan"
"Ayana Adzkiya, Wirda Anggraini dan juga Kevin Yudistira"
Ayana, Wirda dan Kevin berjalan ke tengah lapangan.
Serentak murid-murid dan guru-guru bertepuk tangan untuk mereka bertiga.
Kepala sekolah memberikan piala kepada ketiga murid itu.
"Selamat ya"
"Iya terima kasih, pak" ucap ketiganya.
...****...
[Kelas]
Ayana masuk kedalam kelas.
Sontak teman-temannya bertepuk tangan dan mengucapkan selamat kepadanya. Dan tidak lupa, Ayana mengucapkan terima kasih.
Ayana berjalan menuju kursinya.
"Selamat ya Ayana" ucap sahabatnya yang bernama Gita.
"Iya makasih"
"Ayana!" panggil Fara.
"Iya, ada apa?"
"Pacar lo nyariin tuh diluar" ucap Gita.
Ayana bergegas pergi menghampiri pacarnya yang bernama Aldo.
Aldo merupakan lelaki yang cukup populer dikalangan perempuan, sebab ia adalah anak basket dan juga ia memiliki paras yang tampan.
Maka dari itu, Ayana dan Aldo membuat iri semua siswa dan siswi, karena mereka berdua merupakan pasangan yang sangat serasi.
"Ayana!"
Ayana tersenyum sambil berjalan kearah Aldo.
"Selamat ya, sayang" ujar Aldo.
"Makasih ya, Do"
"Kamu kenapa gak ngasih tahu aku sih kalau kamu menang"
"Kan biar surprise"
"Oh iya! nanti istirahat mau bareng aku atau mau bareng sahabat-sahabat kamu?"
"Aku mau bareng sahabat aku aja"
"Gak apa-apa kan?"
"Iya, gak apa-apa kok"
"Besok aja ya istirahat bareng kamu nya"
"Iya"
"Ya udah kalau gitu aku ke kelas ya, soalnya sebentar lagi bel masuk"
"Oh iya"
"Semangat ya belajarnya"
"Iya"
Aldo pergi menuju kelasnya.
Saat Aldo pergi, Ayana segera masuk kedalam kelasnya.
"Ayana, pialanya mana?" tanya Nadia.
"Pialanya disimpan diruang tata usaha" ujar Ayana, lalu ia duduk di kursinya.
"Kenapa gak disimpan di tata usaha?" ujar Nadia.
"Soalnya kan aku perwakilan sekolah, jadi pialanya harus disimpan di sekolah. Kecuali kalau aku ikut lombanya yang gak berkaitan dengan sekolah, pasti aku bisa bawa pulang pialanya"
"Gimana sih supaya pintar?' ujar Fara.
"Ya belajar lah!" sahut Hana.
"Gue udah belajar tapi kok gak pintar" heran Fara.
"Selamat pagi anak-anak!" seru guru yang bernama pak Wahyu.
Spontan semua murid duduk dikursinya masing-masing.
"Sebelum pelajaran dimulai, bapak ingin semuanya berdiri" ujar pak Wahyu.
"Kenapa, pak?" tanya murid yang bernama Sahrul.
"Hari ini akan menghukum siswa dan siswi yang tidak mematuhi aturan sekolah" ujar pak Wahyu.
Semuanya kesal karena sebelumnya mereka tidak diberitahu bahwa hari ini akan ada razia.
Pak Wahyu berjalan menuju siswa yang rambutnya gondrong dan ia langsung menggunting rambut siswa itu.
"Hana!"
"Iya, pak" ujar Hana.
"Bapak gak mau tahu, pokoknya besok kamu harus memotong rambut kamu. Masa ada anak sekolah yang rambut atasnya hitam tapi bawahnya coklat"
"Ini namanya ombre, pak" ujar Hana.
"Iya pokoknya besok kamu harus potong rambut kamu"
"Bapak gak adil banget! masa cewek disuruh potong rambutnya di rumah" ujar Sahrul.
"Soalnya rambut cewek panjang, jadi bapak kasihan aja sama yang piket. Nanti kemana-mana lagi rambutnya"
"Ayana!"
"Iya, pak" ujar Ayana sedikit cemas.
"Tolong bantuin bapak buat gunting rambut anak cowok yang gondrong" ujar pak Wahyu.
"Guntingnya mana, pak?"
"Itu di meja depan"
Ayana berjalan ke depan untuk mengambil gunting.
Sesudah itu, Ayana berjalan kearah Sahrul sambil menunjukkan senyum jahatnya.
"Ih! rambut gue pendek"
"Pendek apanya? itu gondrong tahu"
"Pak! Ayana nya gak bener nih" teriak Sahrul.
Pak Wahyu menoleh kearah Ayana dan Sahrul.
"Ayana bener kok. Emang rambut kamu itu gondrong" ujar pak Wahyu.
Ayana menjulurkan lidahnya untuk meledek Sahrul.
"Awas aja ya kalau motongnya terlalu banyak!" kesal Sahrul.
Ayana memotong rambut Sahrul. "Udah tenang aja"
"Ini rambut lo" ujar Ayana sambil menaruh rambut Sahrul diatas meja.
"Lo mau botakin gue ya? banyak amat rambut yang dipotongnya"
Ayana hanya tersenyum, lalu ia berjalan kearah teman cowoknya yang lain.
"Maaf ya Rifky" ujar Ayana.
"Kalau lo yang potong rambutnya, gue gak apa-apa kok" ujar Rifky.
"Giliran ke Rifky aja minta maaf" kesal Sahrul.
"Maaf, Rul"
"Basi!"
"Ngambeknya jangan ke gue dong! kan ini di suruh pak Wahyu"
"Iya...iya"
Selesai razia rambut, seragam, dan perlengkapannya. Kini pak Wahyu memulai pembelajaran.
"Oh iya! Ayana kesini!" suruh pak Wahyu.
Ayana berjalan menghampiri pak Wahyu. "Ada apa, pak?"
"Tolong tulis ini di papan tulis ya"
"Baik, pak"
"Dari mana sampai mana, pak?"
"Dari halaman 24-25"
Ayana segera mengambil buku pak Wahyu, lalu ia segera menulis rangkuman tersebut di papan tulis.
...****...
Skip
Krining...krining
Bel istirahat berbunyi.
"Guys, ayo ke kantin" ujar Gita.
"Tunggu sebentar!" ujar Ayana sambil memotret papan tulis.
Lalu Ayana segera mengambil buku catatannya.
"Ya udah ayo!"
"Kenapa gak nanti aja nulisnya?" ujar Gita.
"Kalau nanti takutnya kelupaan"
"Ya udah ayo ke kantin" ujar Hana.
Akhirnya mereka berlima pergi menuju kantin.
[Kantin]
Ketika berada di kantin, teman-teman Ayana pergi memesan makanan dan minuman. Sedangkan Ayana, ia tadi menitip makanan dan minuman kepada Gita.
"Ngerjain apa"
Ayana menoleh.
"Eh, kamu" ucap Ayana sambil tersenyum kearah Aldo.
"Ini aku lagi ngerangkum mata pelajaran PKN"
"Emang rangkumannya dikumpulkan?"
"Enggak sih"
"Terus kenapa gak nanti aja ditulisnya?"
"Kalau nanti takut lupa"
"Rajin banget sih pacar aku"
"Mau aku pesenin makanan gak?"
"Gak usah! soalnya tadi aku udah nitip ke Gita"
"Oh gitu"
"Ya udah kalau gitu aku beli makanan dulu ya soalnya aku lapar"
"Iya"
Aldo segera pergi membeli makanan.
"Kak Ayana" sapa adik kelas.
"Hai" ujar Ayana sambil tersenyum.
Ayana memang sosok perempuan yang sangat friendly, sebab ia banyak sekali mengikuti kegiatan sekolah. Jadi wajar saja jika ada yang menyapanya.
"Huh! akhirnya rangkumannya selesai juga"
Tiba-tiba seseorang menjambak pelan rambut Ayana.
"Aww"
Ayana menoleh kearah belakang. "Lo kenapa sih jambak gue"
"Itu pembalasan sebab lo udah potong rambut gue"
"Kan gue cuma disuruh pak Wahyu"
"Gue lihat pak Wahyu motong rambut yang lain sedikit kok, gak banyak kayak lo"
"Ya udah sih, kan rambutnya udah terlanjur dipotong"
"Lagian tadi gue juga udah minta maaf kan sama lo"
"Iya sih. Tapi tetep aja gue agak kesel"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Piconaple
hallo kak, aku mampir kesini jugaa..
salam dari WBULB 🥰
2022-07-18
1